Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 Rangkaian ADC

apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tegangan LM7805CT tidak akan panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran 2 buah dioda penyearah.

3.3. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51

Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang ada. Kompoen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler AT89S51. Pada IC inilah semua program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar 3.3 : Gambar 3.3. Rangkaian Mikrokontroller AT89S51 Mikrokontroler ini memiliki 32 port IO, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluranbus IO 8 bit. Pin 1 sampai 8 adalah port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 Universitas Sumatera Utara adalah port 3 Pin 40 dihubungkan ke sumber tegangan 5 volt. Dan pin 20 dihubungkan ke ground. Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal 12 MHz sebagai sumber clocknya. Nilai kristal ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu. Pada pin 9 dihubungkan dengan sebuah kapasitor 10 uF yang dihubungkan ke positip dan sebuah resistor 10 Kohm yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini berfungsi agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktip. Lamanya waktu antara aktipnya power pada IC mikrokontroler dan aktipnya program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung maka lama waktunya adalah : 10 10 1 det t R x C K x F m ik µ = = Ω = ........................................................... 3.1 Jadi 1 mili detik setelah power aktip pada IC kemudian program aktip.

3.4. Rangkaian ADC

Rangkaian ADC ini berfungsi untuk merubah data analog yang dihasilkan oleh LDR menjadi bilangan digital. output dari ADC dihubungkan ke mikrokontroler. Sehingga mikrokontroler dapat mendeteksi tingkat intensitas cahaya di dalam ruangan Dengan demikian proses pengukuran suhu dan pengaturan tingkat pencayaan dapat dilakukan. Gambar rangkaian ADC ditunjukkan pada gambar 3.4 : Universitas Sumatera Utara Gambar.3.4 Rangkaian ADC Input ADC dihubungkan LDR, sehingga setiap perubahan tegangan pada LDR akan dideteksi oleh ADC. Agar output yang dihasilkan oleh ADC bagus, maka tegangan refrensi ADC harus benar-benar stabil, karena perubahan tegangan refrensi pada ADC akan merubah output ADC tersebut. Oleh sebab itu pada rangkaian ADC di atas tegangan masukan 12 volt dimasukkan ke dalam IC regulator tegangan 9 volt 7809 agar keluarannya menjadi 9 volt, kemudian keluaran 9 volt ini dimasukkan kedalam regulator tegangan 5 volt 7805, sehingga keluarannya menjadi 5 volt. Tegangan 5 volt inilah yang menjadi tegangan refrensi ADC. Dengan demikian walaupun tegangan masukan turun setengahnya, yaitu dari 12 volt menjadi 6 volt, tegangan refrensi ADC tetap 5 volt. 3 2 4 8 1 LM358N 5 6 4 8 7 LM358N 5V VCC 5V VCC 50 4.7k ฀ 330 ฀ 1uF 100pF 330 ฀ LM35 + 330 ฀ D1 D0 D2 D3 D4 D5 D6 D7 VCC CLK R CS RD WR CLK IN INTR V IN + V IN - A GND V REF2 D GND ADC0804 100pF 1.0k ฀ 100pF 100pF 10k ฀ Out Vreg LM7809CT IN OUT Gnd 1.0k ฀ 100uF 100pF Vreg LM7805CT IN OUT 100uF 100pF 330 ฀ 4.7k ฀ P0.0 AT89S51 P2.0 AT89S51 P2.1 AT89S51 P2.2 AT89S51 P2.3 AT89S51 P2.4 AT89S51 P2.5 AT89S51 P2.6 AT89S51 P2.7 AT89S51 4.7k ฀ 2SA733 5V VCC 12V VDD 330 ฀ 10k ฀ 5V VCC Universitas Sumatera Utara Output dari ADC dihubungkan ke mikrokontroler, sehingga setiap perubahan output ADC yang disebabkan oleh perubahan inputnya akan diketahui oleh mikrokontoller.

3.5. Rangkaian Driver Motor Stepper