PENGARUH PENAMBAHAN VARIASI ABU SEKAM PADA CAMPURAN LEMPUNG BAKAR SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON RINGAN (Studi Penelitian)

PENGARUH PENAMBAHAN VARIASI ABU SEKAM PADACAMPURAN
LEMPUNG BAKAR SEBAGAI AGREGAT KASARTERHADAP KUAT
TEKAN BETON RINGAN( Studi Penelitian )
Oleh: JUARTO ( 02520095 )
Civil Engineering
Dibuat: 2007-09-07 , dengan 3 file(s).

Keywords: VARIASI ABU SEKAM
Faktor utama yang mempengaruhi berat beton adalah berat dari agregatnya, baik agregat kasar
maupun agregat halus. Untuk mendapatkan kualitas beton yang diharapkan, salah satunya adalah
kualitas agregatnya kasarnya.Umumnya jumlah agregat kasar dalam beton mempunyai
prosentase yang dominan (70 – 75%) dari seluruh volume massa padat beton. Oleh sebab itu,
agar diperoleh berat jenis yang lebih kecil dan ringan. Penelitian ini akan menunjukkan pengaruh
penambahan variasi abu sekam dan lempung sebagai agregat kasar buatan terhadap karakteristik
beton.
Penelitian ini dilakukan pengujian dilaboratorium Universitas Muhammadiyah Malang, serta
pembakaran agregat kasar buatan dilakukan dipabrik keramik. Penelitian ini mengambil variasi
penambahan abu sekam terhadap lempung sebesar 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Setiap variasi
dibuat 5 benda uji silinder beton (15 x 30) cm. Untuk selanjutnya dilakukan pengujian kuat tekan,
berat jenis dan porositas. Pelaksanaan penelitian ini melalui 3 tahap, yaitu pemeriksaan bahahn
susun beton (semen, pasir, agregat kasar buatan), pembuatan benda uji silinder beton dan

perawatan benda uji silinder beton direndam sampai umur 28 hari.
Agregat yang dihasilkan mempunyai berat jenis kurang dari 2,0 serapan airnya mencapai 8 –
20%, dan dari hasil uji dengan Los Angeles keausan rata-rata agregat dapat digolongkan agregat
kelas II (10 – 20)Mpa. Variasi komposisi terbaik didapat pada pada variasi lempung + 10% abu
sekam yaitu sebesar 247,87 Kg/cm2 dengan nilai berat jenis beton 1,98 gram/cm3, dapat
dikatakan bahwa beton yang dihasilkan merupakan beton ringan yaitu beton dengan berat jenis
kurang dari 2,3 gram/cm3.

Abstract
The main factors affecting the concrete weight is the weight of aggregate, both coarse aggregate and
fine aggregate. To get the expected quality of concrete, one of which is the aggregate quality
kasarnya.Umumnya amount of coarse aggregate in concrete has a dominant percentage (70-75%) of the
total volume of solid mass of concrete. Therefore, in order to obtain a smaller specific gravity and light.
This study will show the effect of adding variation husk ash and clay as coarse aggregate made of
concrete characteristics.
Research was conducted laboratory testing of Muhammadiyah University of Malang, and the burning of
artificial aggregates made dipabrik ceramics. This study took various additional husk ash to the clay at
0%, 5%, 10%, 15% and 20%. Any variation made five concrete cylindrical specimens (15 x 30) cm. To
further testing compressive strength, density and porosity. Implementation of this research through 3
stages, namely the examination bahahn stacking concrete (cement, sand, artificial coarse aggregate),


concrete cylinder specimens manufacture and maintenance of concrete cylinder specimens were soaked
up to 28 days.
The resulting aggregate has a specific gravity less than 2.0 the water uptake reaches 80-20%, and the Los
Angeles test results with average wear can be classified aggregate aggregate class II (10-20) MPa. The
best composition variation obtained on the variation of clay + 10% rice husk ash in the amount of 247.87
kg/cm2 with a value of 1.98 gram/cm3 density concrete, it can be said that the resulting concrete is
lightweight concrete is concrete with a density of less than 2 , 3 gram/cm3.