HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP LAMANYA RAWAT INAP PADA PENDERITA SKIZOFRENIA DI RSJ. dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

(1)

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP

LAMANYA RAWAT INAP PADA PENDERITA

SKIZOFRENIA DI RSJ. dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT

LAWANG

Oleh :

MAHARDIKA AJI NUGROHO 09020114

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013


(2)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadyah Malang

Pada Tanggal 11 April 2013

Pembimbing I

dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ.

Pembimbing II

dr. Erdi Kuswandana

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadyah Malang


(3)

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis akhir Oleh Mahardika Aji Nugroho Telah diuji dan dipertahankan didepan Tim Penguji Pada Tanggal 11 Maret 2013

Tim Penguji,

dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ. Ketua,

dr. Erdi Kuswandana Anggota,


(4)

ABSTRAK

Mahardika Aji Nugroho, 2013. Hubungan Kebiasan Merokok Terhadap Lamanya Rawat Inap Pada Penderita Skizofrenia Di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I) : dr. Iwan Sis Indrawanto, SpKJ., Pembimbing (II) : dr. Erdi Kuswandana

Latar Belakang : Skizofrenia adalah sekelompok gejala psikotik yang mempengaruhi berbagai area funsi individu. Pasien skizofrenia merupakan salah satu populasi tertinggi berhubungan dengan ketergantungan terhadap nikotin. Sekitar 50% pasien rawat jalan di klinik psikiatri diketahui merokok sehari-harinya dan 90% pasien diketahui menderita skizofrenia. Diperlukan adanya penelitian mengenai hubungan kebiasaan merokok terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia, agar dapat diketahui pengaruh kebiasan merokok terhadap lamanya rawat inap dan dapat ditangani lebih lanjut.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan perilaku kebiasaan merokok terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia

Metode dan Sampel: Desain penelitiannya adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini yaitu 100 orang penderita skizofrenia menggunakan data rekam medik dan dimasukkan dalam tabulasi silang antara merokok dengan Lama Rawat Inap. Analisis data yang digunakan adalah Uji Chi-Square (x2).

Hasil : Jumlah penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang terbanyak berusia lebih dari 30 tahun (50%), status pendidikan terakhir SMP (34%), Tidak Berkerja (50%), Belum menikah (65%), Terdiagnosis Skizofrenia Hebefrenik (63%). Dengan menggunakan uji x2 Diperoleh nilai signifikansi = 0,001, sehingga diputuskan Ho ditolak dan disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat merokok dengan lama rawat inap.

Kesimpulan : Adanya hubungan kebiasaan merokok terhadap lamanya rawat inap pada pendertia skizofrenia


(5)

ABSTRACT

Mahardika Aji Nugroho, 2013. The Relationship Between Smoking Habit and In-Service Length in the Schizophrenia Patients at The Mental Hospital dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Final Paper, Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (I) dr. Iwan Sis Indrawanto, SpKJ., (II) dr. Erdi Kuswandana.

Background : Schizophrenia is a group of psychotic symptoms that are influence many functional areas of person. The schizophrenia patients is one of the highest populations with high dependence on nicotine. It is recognized that 50 % out patients in psychiatry clinic are smoking every day, and 90 % of than are suffering from schizophrenia. Therefore, a research is needed to understand the effect of smoking habit on the length of stay among schizophrenia patients in the hospital, in order to manage further treatmen

Objective : of stay to understand the relationship between smoking habit and lenght among schizophrenia patients in the hospital.

Method and Sample : Research design is observational analytic with cross

sectional approach. The sample is 100 schizophrenia patients based on medical

record data and recorded in to the cross tabulation between smoking with length of stay. It was analysed by Chi-Square Test (x )

Result : The highest number of schizophrenia patients at The Mental Hospital dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang was at the age of more than 30 years old (50 %), the highes education was junior high school (34 %), the unemployed were (50 %), single were (65 %), and diagnosed as having Hebephrenic Schizophrenia were (63 %). Based on x2 test, it is shown that signification = 0,0001, Ho is rejected, so it is concluded that there were significant relationship between smoking history and length stay of hospitalization.

Conclusion : There is a relationship between smoking habit and length stay in the schizophrenia patients.


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji bagi allah SWT, Maha kuasa atas segalanya, Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “Hubungan Kebiasaan Merokok Terhadap Lamanya Rawat Inap

Pada Penderita Skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang”.

Karya tulis akhir merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh dan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadyah Malang. Hakikat manusia adalah makhluk yang diliputi keterbatasan dan kekurangan sehingga selalu membutuhkan bantuan orang lain. Begitu pula dalam penyusunan karya tulis akhir ini tidak dapat terlaksana apabila tidak ada sumbangsih dari pihak-pihak yang terkait. Bersama ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes. Selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdyah Malang.

2. dr. Meddy Setyawan, Sp.PD. Selaku Pembantu dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdyah Malang.

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes. Selaku Pembantu dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdyah Malang.

4. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ. Selaku pembantu dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdyah Malang dan selaku pembimbing I atas bimbingan, saran, dukungan dan kesabaran dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

5. dr. Erdi Kuswandana selaku pembimbing II atas kesabaran dalam membimbing dan motivasi dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

6. dr. Moch. Bahrudin, Sp.S. Selaku penguji atas ketelitiannya dalam membimbing dan memberikan saran dalam penyusunan karya tulis akhir ini. 7. Bapak dan Ibuku yang sangat saya cintai Drs. Jahman, MM. dan Siswaningtyas Rahayu, Amd. Keb. yang tak pernah berhenti memberikan motivasi, dukungan moral dan materi, serta doa disetiap sujud dan sholatnya.


(7)

8. Mbakku Dyah Ayu Mustikasari serta Adikku tercinta Firdaus Yuniar Nugroho yang memberikan semangat dan suri tauladan.

9. Sahabat-sahabat seperjuanganku Irfan, Ibad, Nizar, Heka, Riyan, Azmi, Purna, Fadil dan sahabat lainnya, terimakasih atas semua bantuan dan doanya.

10. Ayudyah Annisha yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

11. Ka. Sub. Bag. Diklit RSJ. dr. Radjiman Wediodingrat Lawang dr. Gunawan atas bantuan dan bimbingan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

12. Staf diklit RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Pak Agus dan Bu Nanik serta staf bag. rekam medik Pak Saeful Bahri atas bantuan dan bimbingan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

13. Staf TU, Pak Yon, Bu Rom, Mas Didit, Mas Faisal atas bantuan dan kemudahan admistrasi dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu yang telah membantu demi suksesnya karya tulis akhir ini

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis akhir ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kriti yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan penelitian selanjutnya. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat.

Malang, 16 April 2013


(8)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………. i

DAFTAR TABEL ………... iii

DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN ... iv v BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Rumusan Masalah ………... 3

1.3 Tujuan Penelitian ……… 3

1.4 Manfaat Penelitian………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 6

2.1 Kebiasaan Merokok………... 6

2.1.1 Definisi Merokok……….... 6

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasan Merokok.... 7

2.1.3 Bahan-Bahan Yang Terdapat Dalam Rokok... 8

2.1.3.1 Tar………... 8

2.1.3.2Karbonmonoksida (CO)………... 9

2.1.3.3Nikotin………... 9

2.2 Konsep Skizofrenia………... 10

2.2.1 Pengertian Skizofrenia……….... 10

2.2.2 Etiologi Skizofrenia………... 11

2.1.2.1 Faktor Genetika ………... 12

2.1.2.2 Faktor Biologis dan Biokimia... 12

2.1.2.3 Faktor Psikososial………... 13

2.1.2.4 Faktor Status Sosial Ekonomi... 15

2.1.2.5 Stres………... 15

2.1.2.1 Rokok dan Penyalahgunaan Napza... 15

2.2.3 Kriteria Diagnostik Skizofrenia……….. 16

2.2.4 Pola Perjalanan Penyakit………... 19

2.4.4.1 Skizofrenia Paranoid………... 19

2.4.4.2 Skizofrenia Hibefrenik………... 20

2.4.4.3 Skizofrenia Katatonik ………... 20

2.4.7.4 Skizofrenia Simplex... 21

2.4.7.5 Skizofrenia Residual………... 21

2.2.5 Prognosis………... 22

2.2.6 Pencegahan dan Pengobatan... 22

2.2.6.1 Pencegahan………... 22

2.5.6.2 Pengobatan………... 23 2.2.7 Relaps...

2.2.8 Komplikasi...

2.3 Efek Kandungan Rokok Terhadap Pengobatan Penderita

Skizofrenia... 2.3.1 Karbomonoksida (CO)... 2.3.2 Nikotin... 31 32 32 32 33


(9)

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ………... 35

3.1 Kerangka Konsep Penelitian ……… 35

3.2 Hipotesis Penelitian ………. 36

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ……….. 37

4.1 Jenis Penelitian ………... 37

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 37

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ………... 37

4.3.1 Populasi ……….. 37

4.3.2 Sampel ……… 37

4.3.3 Tehnik Pengambilan Sampel………... 38

4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian………... 38

4.3.4.1 Kriteria Inklusi ..………. 38

4.3.4.2 Kriteria Eksklusi ……….... 39

4.3.5 Variabel Penelitian………... 39

4.3.5.1 Variabel Bebas………... 39

4.3.5.2 Variabel Tergantung………... 39

4.4 Definisi Operasional…... 39

4.5 Instrumen Penelitian…... 41

4.6 Tehnik Pengumpulan Data………... 41

4.7 Pengolahan Data………... 4.8 Analisis Data... 41 41 4.9 Alur Penelitian... 42 BAB V HASIL PENELITIAN...

5.1 Deskripsi Karakteristik Penderita Skizofrenia ... 5.1.1 Deskripsi Penderita Skizofrenia Berdasarkan usia ... 5.1.2 Deskripsi Penderita Skizofrenia Berdasarkan Status Pendidikan Terakhir... 5.1.3 Deskripsi Penderita Skizofrenia Berdasarkan Pekerjaan... 5.1.4 Deskripsi Penderita Skizofrenia Berdasarkan Status Perkawinan ... 5.1.5 Deskripsi Penderita Skizofrenia Berdasarkan Diagnosis ... 5.2 Analisis Data ... 5.2.1 Hubungan Merokok dengan Lama Rawat Inap ... 5.2.2 Uji Chi-Square (χ2) ... BAB VI PEMBAHASAN... BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...

7.1 Kesimpulan ... 7.2 Saran ...

43 43 43 44 45 45 46 46 47 47 48 49 53 53 53

DAFTAR PUSTAKA ………

LAMPIRAN ...

55 58


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

Tabel 5.1 Tabulasi Silang Merokok dengan Lama Rawat Inap ... Tabel 5.2 Uji . Chi-Square (χ2)...

Halaman 47 48


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Kimia Nikotin ... Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep ... Gambar 5.1 Diagram Karakteristik Umur Responden ...

Gambar 5.2 Diagram Karakteristik Pendidikan Responden ... Gambar 5.3 Diagram Karakteristik Pekerjaan Responden ... Gambar 5.4 Diagram Karakteristik Status Perkawinan Responden ... Gambar 5.5 Diagram Karakteristik Diagnosis Responden ...

Halaman 11 35 43 44 45 46 47


(12)

DAFTAR SINGKATAN

CO Carbonmonoksida

COHb Carboxy Haemoglobin

CYP2A6 Kelompok enzim sitokhrom P450 yang terlibat utama pada proses oksidasi nikotin

EE Expressed Emotion

Hb Hemoglobin

O2 Oksigen

PPDGJ Pedoman Penggolongan Gangguan Jiwa

Sitokhrom P450 Suatu enzim monooksigenase (oksigenase) yang merupakan anggota dari enzim oksidoreduktase


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Andri, 2011, Mengapa Kita Menjadi Pecandu Rokok. http://www.seputar-indonesia.com. (diakses tanggal 10 Juli 2012)

Atkinson R, 1996, Pengantar Psikologi, Ed 8, Alih bahasa: Dra Nurdjanah Taufik, Erlangga, Jakarta

Bonnet MH, Arand DL, 2004. Physiological Basis of Insomnia, In: Clinical Handbook of Insomnia (Hrayr P. Attarian, ed), Humana Press, pp. 95-115.

Chandra, 2005, Kenali Gejala Dini Skizofrenia, http://www.schizophrenia.com. (diakses tanggal 10 Oktober 2012)

Davies, GE, Soundy, TJ, 2009, The Gennetics of smoking and Nicotine Addiction: South Dacota Medicine. (online), (Available from:

www.sdsma.org/documents/Davies.pdf. (diakses tanggal 15 Oktober 2012)

Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007, Farmakologi dan Terapi. Jakarta, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, 1993, Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa, Departemen Kesehatan, Jakarta

Gullsten H, 2000, Significance of polimorphism in CYP2A6 Gene, Disertation Oulu, Department of Pharmacology and Toxicology University of Oulu. Hawari D, 2001, Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa, Ed 2, FKUI, Jakarta


(14)

Hidayat T, 2002, Konsultasi Kesehatan Jiwa: Kewalahan Mengawasi Kakak yang Selalu Ingin Bunuh Diri, http://www/pikiranrakyat.com.2002, (diakses tanggal 11 September 2012)

Hrayr AP, 2004, Epidemiology of Insomnia, In : Clinical Handbook of Insomnia (Hrayr P. Attarian, ed), Humana Press, pp. 7-14.

Hukkanen J, Jaco P, Benowitz NL, 2005, Metabolism and Disposition Kinetics of Nicotine. The American society for pharmacology anf experimental Therapeutics. vol. 57, no. I.

Isaacs Ann, 2005, Mental health and psychiatric nursing. Alih Bahasa: Dian Praty Rahayuningtyas, EGC, Jakarta

Izzudin, Amino, Gondohutomo, 2005, Konsultasi dan Integrasi Pelayanan Psikiatri : Membunuh Keluarga Sendiri, http://www.suaramerdeka.com. (diakses tanggal 13 September 2012)

Jusuf Anwar et al, 2002, Hubungan Merokok kretek Dengan Kanker Paru, Jurnal Respirologi Indonesia vol. 22, no. 3, pp. 109-25

Kaplan dan Sadock, 2007, Buku Ajar Psikiatri Klinis, Edisi II, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

Katzung, Bertram G, 2007, Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi X, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

Kuntjoro, Z.S. 1985, Pengembangan Psikologi dalam Pengembangan Kualitas Manusia Sebagai Sumber Daya Pembangunan pada PJPT II: Peran Psikologi dalam Bidang Pelayanan Klinis, LustrumVI, Fakultas Psikologi UGM


(15)

Maramis WF, Maranis AA, 2009, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi II, AUP, Surabaya

Maslim R, 1997, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, TP, Jakarta

Ogawa T et all. 1990. Bacteriodes gingivalisspecific serum IgG and IgA subclass antibodies in periodontal disease. Clin exp. Immunol, pp.82.

Pradono dan Kistiani, 2002, Perokok Pasif Bencana Yang Tak Terlupakan. Badan Penelitian dan Pengenmbangan Kesehatan Dinkes. Bab. I, Jakarta, pp. 1-13.

Residen Bagian Psikiatri UCLA, 1997, Buku Saku Psikiatri, Alih Bahasa: dr.R.F. Maulany, EGC, Jakarta

Saifullah, 2005, Penanganan Penderita Skizofrenia Secara Holistik di Badan Pelayanan Kesehatan Jiwa Nangroe Aceh Darussalam, Tesis, PPs USU, Medan

Sastroasmoro S, Ismael S, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Binarupa Aksara, Jakarta

Setijono A, 2008, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Motivasi Orang Tua terhadap Kesembuhan Penderita Gangguan Jiwa. Jurnal Kesehatan Poltekes Malang

Sukendro S, 2007, Fisiologi Rokok : Rokok, Kandungan, Bahaya dan Manfaatnya. Pinus Book Publisher, Yogyakarta, pp.82-6.

Thomb, David A, 2005, Cara Pencegahan dan Pengobatan Gangguan Jiwa, http://www.BaliPost.co.id. (diakses tanggal 3 Agustus 2012) Vijay C, 2005, CaraPencegahan dan Pengobatan Gangguan Jiwa.


(16)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area funsi individu, termasuk berfikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukkan emosi serta berperilaku dengan sikap yang tidak dapat diterima secara sosial. (Isaacs, 2005)

Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang bersifat kronik/ kambuh ditandai dengan parahnya kekacauan kepribadian, distorsi realita dan ketidakmampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Pasien dapat kehilangan pekerjaan, teman dan minat, karena mereka tidak mampu berbuat sesuatu, bahkan ada pasien yang hidup menggelandang dijalan atau dipasung dirumah. (Atkinson, 1996)

Menurut Direktorat Kesehatan Jiwa pada tahun 1997, bahwa lebih dari 1000 penduduk Indonesia diperkirakan 3 orang menderita gangguan jiwa berat atau psikosis yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit Jiwa, ditambah pula dari 1000 penduduk indonesai sekitar 20 – 60 mengalami gangguan jiwa Ringan (Setijono, 2008)

Pasien-pasien penderita skizofrenia merupakan salah satu populasi tertinggi berhubungan dengan ketergantungan terhadap nikotin. Sekitar 50% pasien rawat jalan di klinik psikiatri diketahui merokok sehari-harinya. 90% pasien Skizofrenia diketahui merokok dan 70% pasien dengan gangguan


(17)

2

bipolar juga merokok dalam kehidupan sehari-harinya. Rokok juga erat dengan penggunaan zat adiktif lainnya. Selain itu pasien skizofrenia banyak yang merokok karena nikotin dalam rokok membantu pasien untuk mengurangi kepekaan mereka terhadap stimulus dari luar. Rokok juga bagi pasien skizofrenia meningkatkan konsentrasinya sehingga membuat mereka sulit lepas dari rokok. Pada pasien dengan ketergantungan terhadap rokok dan zat adiktif mempunyai angka kesembuhan dan prognosis lebih buruk. Sebagian besar studi mengaitkan komordibitas gangguan terkait zat pada pasien yang mengalami skizofrenia dengan prognosis buruk. (Kaplan dan Sadock, 2007; Andri, 2011)

Skizofrenia merupakan gangguan yang bersifat kronis, pasien secara berangsur-angsur menjadi semakin menarik diri dan tidak berfungsi selama bertahun-tahun. Beberapa penelitian telah menemukan lebih dari periode 5 sampai 10 tahun setelah perawatan psikiatrik pertama kali di rumah sakit jiwa, hanya 10 sampai 20 % memiliki hasil yang baik. Lebih dari 50% memiliki hasil buruk dengan perawatan berulang di rumah sakit, eksaserbasi gejala, gangguan mood berat dan ada usaha bunuh diri. Rentang angka pemulihan berkisar 10 sampai 60%, kira-kira 20% sampai 30% penderita terus mengalami gejala yang sedang dan 40 sampai 60% dari penderita terus mengalami gangguan bermakna seumur hidup. (Tomb, 2004)

Dalam studi penelitian sebelumnya pada periode Januari-Desember 2006 menyebutkan secara statistik keadaan sirkulasi penderita gangguan jiwa/skizofrenia sebagai berikut: penderita baru 1292 orang, penderita sembuh atau pulang 1940 orang, dan penderita rawat ulang (kambuh)


(18)

3

sejumlah 954 orang. Dari data tersebut jumlah penderita gangguan jiwa yang dirawat di RSJ. dr. Radjiman Wediodingrat Lawang diperkirakan 90% dari angka tersebut adalah jenis skizofrenia. (Setijono, 2008).

Dari uraian diatas maka peneliti ingin membahas perilaku kebiasaan merokok terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia yang menjalani perawatan di RSJ dr. Radjimam Wediodiningrat Lawang. Penilitian ini dilakukan di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dikarenakan data yang didapatkan pada bulan Desember 2012 didapatkan jumlah penderita skizofrenia pada bulan Agustus-Oktober 2012 mencapai 3295 orang, sembuh 471 orang, drop 309 orang, lari 25 orang. Disamping alasan tersebut RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang juga sebagai pusat pelayanan kesehatan jiwa serta menjadi salah satu instalasi pendidikan dan penelitian di Jawa Timur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan adakah hubungan perilaku kebiasaan merokok terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia di RSJ Radjiman Wediodiningrat?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan perilaku kebiasaan merokok terhadap lama rawat inap pada penderita skizofrenia.


(19)

4 1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui deskripsi usia penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

2. Mengetahui deskripsi status pendidikan terakhir penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

3. Mengetahui deskripsi Pekerjaan penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

4. Mengetahui deskripsi status perkawinan penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

5. Mengetahui deskripsi diagnosis penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Sebagai wahana pengetahuan dan pemahaman tentang kebiasaan merokok terhadap lamanya rawat inap pada pasien skizofrenia. Selain itu sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diproleh di bangku kuliah khususnya ilmu psikiatri.

1.4.2 Manfaat Aplikasi di masyarakat

Memberikan informasi mengenai kebiasaan merokok mempunyai hubungan terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia.

1.4.3 Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat berguna sebagai dasar penelitian selanjutnya untuk mencari hubungan antara berbagai hal yang dapat berpengaruh


(20)

5

terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia maupun perilaku kebiasan merokok.


(1)

Maramis WF, Maranis AA, 2009, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi II, AUP, Surabaya

Maslim R, 1997, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, TP, Jakarta

Ogawa T et all. 1990. Bacteriodes gingivalisspecific serum IgG and IgA subclass antibodies in periodontal disease. Clin exp. Immunol, pp.82.

Pradono dan Kistiani, 2002, Perokok Pasif Bencana Yang Tak Terlupakan. Badan Penelitian dan Pengenmbangan Kesehatan Dinkes. Bab. I, Jakarta, pp. 1-13.

Residen Bagian Psikiatri UCLA, 1997, Buku Saku Psikiatri, Alih Bahasa: dr.R.F. Maulany, EGC, Jakarta

Saifullah, 2005, Penanganan Penderita Skizofrenia Secara Holistik di Badan Pelayanan Kesehatan Jiwa Nangroe Aceh Darussalam, Tesis, PPs USU, Medan

Sastroasmoro S, Ismael S, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Binarupa Aksara, Jakarta

Setijono A, 2008, Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Motivasi Orang Tua terhadap Kesembuhan Penderita Gangguan Jiwa. Jurnal Kesehatan Poltekes Malang

Sukendro S, 2007, Fisiologi Rokok : Rokok, Kandungan, Bahaya dan Manfaatnya. Pinus Book Publisher, Yogyakarta, pp.82-6.

Thomb, David A, 2005, Cara Pencegahan dan Pengobatan Gangguan Jiwa, http://www.BaliPost.co.id. (diakses tanggal 3 Agustus 2012) Vijay C, 2005, Cara Pencegahan dan Pengobatan Gangguan Jiwa.


(2)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area funsi individu, termasuk berfikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukkan emosi serta berperilaku dengan sikap yang tidak dapat diterima secara sosial. (Isaacs, 2005)

Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang bersifat kronik/ kambuh ditandai dengan parahnya kekacauan kepribadian, distorsi realita dan ketidakmampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Pasien dapat kehilangan pekerjaan, teman dan minat, karena mereka tidak mampu berbuat sesuatu, bahkan ada pasien yang hidup menggelandang dijalan atau dipasung dirumah. (Atkinson, 1996)

Menurut Direktorat Kesehatan Jiwa pada tahun 1997, bahwa lebih dari 1000 penduduk Indonesia diperkirakan 3 orang menderita gangguan jiwa berat atau psikosis yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit Jiwa, ditambah pula dari 1000 penduduk indonesai sekitar 20 – 60 mengalami gangguan jiwa Ringan (Setijono, 2008)

Pasien-pasien penderita skizofrenia merupakan salah satu populasi tertinggi berhubungan dengan ketergantungan terhadap nikotin. Sekitar 50% pasien rawat jalan di klinik psikiatri diketahui merokok sehari-harinya. 90% pasien Skizofrenia diketahui merokok dan 70% pasien dengan gangguan


(3)

2

bipolar juga merokok dalam kehidupan sehari-harinya. Rokok juga erat dengan penggunaan zat adiktif lainnya. Selain itu pasien skizofrenia banyak yang merokok karena nikotin dalam rokok membantu pasien untuk mengurangi kepekaan mereka terhadap stimulus dari luar. Rokok juga bagi pasien skizofrenia meningkatkan konsentrasinya sehingga membuat mereka sulit lepas dari rokok. Pada pasien dengan ketergantungan terhadap rokok dan zat adiktif mempunyai angka kesembuhan dan prognosis lebih buruk. Sebagian besar studi mengaitkan komordibitas gangguan terkait zat pada pasien yang mengalami skizofrenia dengan prognosis buruk. (Kaplan dan Sadock, 2007; Andri, 2011)

Skizofrenia merupakan gangguan yang bersifat kronis, pasien secara berangsur-angsur menjadi semakin menarik diri dan tidak berfungsi selama bertahun-tahun. Beberapa penelitian telah menemukan lebih dari periode 5 sampai 10 tahun setelah perawatan psikiatrik pertama kali di rumah sakit jiwa, hanya 10 sampai 20 % memiliki hasil yang baik. Lebih dari 50% memiliki hasil buruk dengan perawatan berulang di rumah sakit, eksaserbasi gejala, gangguan mood berat dan ada usaha bunuh diri. Rentang angka pemulihan berkisar 10 sampai 60%, kira-kira 20% sampai 30% penderita terus mengalami gejala yang sedang dan 40 sampai 60% dari penderita terus mengalami gangguan bermakna seumur hidup. (Tomb, 2004)

Dalam studi penelitian sebelumnya pada periode Januari-Desember 2006 menyebutkan secara statistik keadaan sirkulasi penderita gangguan jiwa/skizofrenia sebagai berikut: penderita baru 1292 orang, penderita sembuh atau pulang 1940 orang, dan penderita rawat ulang (kambuh)


(4)

3

sejumlah 954 orang. Dari data tersebut jumlah penderita gangguan jiwa yang dirawat di RSJ. dr. Radjiman Wediodingrat Lawang diperkirakan 90% dari angka tersebut adalah jenis skizofrenia. (Setijono, 2008).

Dari uraian diatas maka peneliti ingin membahas perilaku kebiasaan merokok terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia yang menjalani perawatan di RSJ dr. Radjimam Wediodiningrat Lawang. Penilitian ini dilakukan di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang dikarenakan data yang didapatkan pada bulan Desember 2012 didapatkan jumlah penderita skizofrenia pada bulan Agustus-Oktober 2012 mencapai 3295 orang, sembuh 471 orang, drop 309 orang, lari 25 orang. Disamping alasan tersebut RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang juga sebagai pusat pelayanan kesehatan jiwa serta menjadi salah satu instalasi pendidikan dan penelitian di Jawa Timur.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan adakah hubungan perilaku kebiasaan merokok terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia di RSJ Radjiman Wediodiningrat?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan perilaku kebiasaan merokok terhadap lama rawat inap pada penderita skizofrenia.


(5)

4

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui deskripsi usia penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

2. Mengetahui deskripsi status pendidikan terakhir penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

3. Mengetahui deskripsi Pekerjaan penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.

4. Mengetahui deskripsi status perkawinan penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

5. Mengetahui deskripsi diagnosis penderita skizofrenia di RSJ. dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Sebagai wahana pengetahuan dan pemahaman tentang kebiasaan merokok terhadap lamanya rawat inap pada pasien skizofrenia. Selain itu sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diproleh di bangku kuliah khususnya ilmu psikiatri.

1.4.2 Manfaat Aplikasi di masyarakat

Memberikan informasi mengenai kebiasaan merokok mempunyai hubungan terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia.

1.4.3 Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat berguna sebagai dasar penelitian selanjutnya untuk mencari hubungan antara berbagai hal yang dapat berpengaruh


(6)

5

terhadap lamanya rawat inap pada penderita skizofrenia maupun perilaku kebiasan merokok.