19
4. Memberikan permainan yang sesuai dengan tahap perkembangan
Ada sebagian orang tua berpikir bahwa memberikan mainan anak dewasa kepada anak yang lebih kecil akan mempercepat perkembangan otaknya.
Sebenarnya ini pandangan keliru, sebab tindakan ini membahayakan anak, baik secara fisik maupun psikologis.
5. Memberikan permainan yang menunjukkan kelebihan sebagai
pendidik
Mainan untuk anak tidak perlu eksklusif, tetapi lebih ditujukan pada ketepatan penggunaan. Secara khusus bisa dibuat sendiri dengan
kreativitas yang dimiliki. Melalui permainan yang dibuat sendiri anak akan belajar berkarya dan akan berbuat sesuatu yang berguna bagi dirinya dan
orang lain.
II.2.3 Bermain Origami pada Anak-anak
Maya Hirai 2012 berpendapat: Masa kanak-kanak merupakan masa untuk bermain dan origami
merupakan salah satu sarana bermain edukatif yang mampu menumbuhkan motivasi, kreativitas, keterampilan, dan ketekunan. Disamping itu, origami
juga dapat melatih motorik halus anak-anak pada masa perkembangannya, sehingga bisa diterapkan dalam dunia pendidikan dasar dan kejuruan
. Dalam pengenalan origami pada anak-anak, dibutuhkan hal-hal yang
menarik yaitu model origami yang dapat dibuat ke hampir semua model dalam kehidupan sehari-hari seperti alat-alat transportasi, tumbuh-
tumbuhan, binatang, dan lain-lain. Dari hasil lipatan kertas itu dapat membuat anak-anak berimajinasi untuk berkreasi membuat origami. Ekses
tidak langsungnya adalah hasil karya origami dapat dijadikan sebagai barang-barang mainan yang murah tanpa harus membeli mainan yang
harganya mahal, karena bahan dasarnya kertas yang mudah didapat.
20
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1.Strategi Perancangan
Komunikasi dilakukan melalui media gambar. Karena dengan gambar lebih mempermudah untuk memahami cara lipatan dan memberikan gambaran
awal untuk membentuk sebuah model dan pesannya lebih tersampaikan.
III.1.1.Pendekatan komunikasi
Pendekatan komunikasi yang digunakan ialah pendekatan secara persuasif. Bahasa yang digunakan dalam media edukasi adalah Bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia dimaksudkan agar lebih mudah dipahami karena melihat buku juga diterbitkan di Indonesia.
Visualisasi menggunakan gambar berbasis vektor untuk semua bagian yang ada didalam media. Bentuk gambar pada lembar informasi
lipatan adalah bentuk gambar yang lebih komplit atau bisa dikatakan detail secara keseluruhannya, sedangkan gambar untuk lembar bermain
lebih sederhana. Pada setiap pokok pembahasan sebuah model akan ditampilkan sebuah kegiatan yang langsung menyampaikan langkah-
langkah pembuatan origami. Dengan pendekatan visual yang diarahkan bentuk ilustrasi kartun untuk lembar bermain dan bentuk ilustrasi lebih
komplit untuk lembar informasi cara melipat, dan diharapkan target audince aktif dan interaktif dengan media agar paham cara-cara
bagaimana teknis membuat origami dan memainkan.
III.1.1.1 Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dari kajian ini adalah sebagai berikut: 1. Informasi atau pesan yang disampaikan dapat dengan mudah untuk
dimengerti dan dipahami 2. Memberitahukan teknis sekaligus cara memainkan Origami.