PERKEMBANGAN KOTA STABAT SETELAH MENJADI IBUKOTA KABUPATEN LANGKAT.

PERKEMBANGAN KOTA STABAT SETELAH MENJADI
IBUKOTA KABUPATEN LANGKAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

WIENNA LESTIRA SEMBIRING
3113321038

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, segala puji syukur kepada Allah SWT yang masih
memberikan penulis nikmat yang tidak terhingga hingga dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagai kewajiban penulis khususnya dalam dunia pendidikan yang dijalani. Tak lupa
shalawat dan salam dihadirkan untuk Nabi junjungan Umat Islam Muhammad SAW.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan. Peneliti meyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna baik dari isi,
teknik penulisan, maupun nilai ilmiahnya. Mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan
dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran
dan kritik dari pembaca skripsi ini.
Sebagai rasa syukur, dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak
menerima bantuan, baik berupa bimbingan, saran, kritik, dan lain sebagainya. Maka dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada pihak-pihak yang telah mendukung demi penyelesaian skripsi ini, yaitu
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
beserta jajarannya.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan
Sejarah Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan dan selaku Pembimbing Akademik


ii

(PA) yang telah sabar dalam memberi arahan dan motivasi sehingga saya mampu
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Ponirin M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi (PS) yang telah
banyak sabar dalam memberi arahan, masukan dengan pemikiran yang luas dan
memberikan motivasi kepada penulis hingga saya mampu menyelesaikan skripsi
ini.
6. Kepada para penguji Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si dan Bapak Dr.
Hidayat, M.Si selaku penguji yang telah memberi banyak saran untuk
memperbaiki dalam penyusunan perbaikan skripsi. Serta seluruh Bapak/Ibu Dosen
dan Staf administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan
yang telah membagi ilmu melalui proses belajar mengajar selama beberapa tahun,
terima kasih atas bimbingannya.
7. Teristimewa kepada kedua orang tua tersayang dan tercinta, Ayahanda Sopsy
Sembiring, BBA dan Ibunda Leli Hanum, BSc atas segala dorongan, semangat,
motivasi dan kerja keras untuk pendidikan penulis serta doa yang tidak pernah
putus hingga terselesaikannya skripsi ini. Kesuksesan penulis atas Ridho yang
kalian berikan. Semoga selalu diberikan kesehatan dan lindungan oleh Allah
SWT.

8. Kepada Kakak Putri Ramadhani Sembiring Am. Keb dan Rika Sari S.Pd serta
Abang Solihin Adi Putra, SP dan Sukri Panjaitan. Terima kasih untuk segala
motivasi dan doa yang diberikan. Penulis sanggat bangga mempunyai kakak dan
abang seperti kalian.
9. Kepada Abangnda Azwar Siregar terima kasih untuk segala motivasi, kesabaran
yang luar biasa dan waktu yang selalu diluangkan untuk menemani penulis hingga
terselesaikannya skripsi ini. Semoga cita-cita kita tercapai kedepannya.

ii

10. Kepada sahabat M. Eko H. M. Sembiring S.Pd dan Yeka Anggi Pratiwi terima
kasih telah menjadi sahabat yang menerima segala kekurangan sifat dan sikap
penulis, semoga persahabatan kita selalu terjaga.
11. Kepada Rekan-Rekan seperjuangan sidang Meja Hijau Ida Fitriani, Aziza Fajar,
Wulan Agustini, Kak Suminten dan Bang Muslim Terima Kasih atas kerjasama
juga kepada Adiyati Utari dan adinda Kartika Siregar yang telah membantu dalam
kelancaran sidang.
12. Kepada teman-teman Kelas Ekstensi Sejarah (EksJa) 2011dan Teman-Teman
PPLT 2014 SMP N 1 Tanjung Pura terima kasih untuk kebersamaan dan
solidaritas selama perkuliahan di Jurusan Pendidikan Sejarah, semoga kesuksesan

mempertemukan kita kembali.
13. Terima kasih kepada narasumber-narasumber yang telah membantu memberi
informasi sehingga penulis dapat dengan mudah mendapatkan apa yang
dibutuhkan pada saat penelitian.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penelitian dan
pengerjaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menjadi masukan bagi yang membutuhkannya.

Medan, Januari 2016
Penulis

Wienna Lestira Sembiring
NIM : 3113321038

ii

ABSTRAK
Nama : Wienna Lestira Sembiring, NIM : 3113321038, Perkembangan Kota Stabat
Setelah Menjadi Ibukota Kabupaten Langkat, Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah

Program Studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan Kota Stabat setelah
menjadi Ibukota Kabupaten Langkat. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat, hal ini mengingat Ibukota Kabupaten Langkat memiliki perjalanan atau
perpindahan yang cukup panjang hingga Kota Stabat terpilih sebagai Ibukota Kabupaten
Langkat. Pada penelitian ini, penulis melakukan field research (penelitian lapangan) dengan
teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen/kepustakaan. Teknik observasi dilakukan
dengan mengamati secara langsung perkembangan yang ada di Kota Stabat. Wawancara
dilakukan langsung dengan orang-orang yang mengetahui perkembangan Kota Stabat setelah
menjadi Ibukota Kabupaten Langkat, dengan membuat konsep pertanyaan. Studi dokumen /
kepustakaan dilakukan untuk melengkapi informasi yang diperoleh dari lapangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kota Stabat mengalami perubahan yang cukup terlihat dalam
hal pertambahan penduduk, sarana dan prasarana kota, fasilitas bagi masyarakat.
Berdasarkan perubahan yang terlihat tersebut, peneliti meneliti bidang pendidikan, kesehatan,
agama, ekonomi dan pertambahan penduduk. Dalam perkembangannya yang sangat terlihat
Kota Stabat setelah menjadi Ibukota Kabupaten Langkat dari segi pertambahan penduduk,
sebab setelah menjadi Ibukota Kabupaten masyarakat luar mulai tertarik untuk menetap di
Kota tersebut dan kemudian mulai bertambah etnis dan suku di Kota Stabat setelah
sebelumnya mayoritas hanya suku Melayu. Dari segi sarana pendidikan, sarana kesehatan,
sarana ibadah mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu dengan kebijakan bupati

Kabupaten Langkat. Dan dalam bidang perekonomian masyarakat Kota Stabat pada mulanya
bermata pencarian sebagai petani dan nelayan setelah menjadi Ibukota Kabupaten maka
perekonomian masyarakat menjadi beraneka ragam dan lebih terlihat bermata pencarian
sebagai pedagang setelah dibukanya Pajak Baru di Kota Stabat mempermudah para pedagang
untuk menjual dagangan dan hasil kebun yang mereka tanam. Perkebunan yang masih ada di
Kota Stabat yaitu Perkebunan PTPN II Kebun Kwala Bingai yang ada sejak jaman Kolonial
Belanda masih berdiri tegak di Kota Stabat.

i

DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................

i
ii
iii
v


BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang ...............................................................................
B. Identifikasi Masalah .......................................................................
C. Rumusan Masalah ..........................................................................
D. Tujuan Penelitian ............................................................................
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................

1
1
4
5
5
5

BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................
A. Kerangka Konseptual .....................................................................
a. Konsep Perkembangan Kota........................................................
b. Konsep Perekonomian.................................................................
c. Konsep Masyarakat......................................................................

B. Kerangka Berfikir ............................................................................

7
7
7
11
15
16

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
A. Metode Penelitian ...........................................................................
B. Lokasi Penelitian ............................................................................
C. Sumber Data ...................................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
E. Teknik Analisis Data .......................................................................

18
18
18
18

19
20

BAB IV HASIL PENELITIAN.....................................................................
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................
1. Letak Geografis...........................................................................
2. Gambaran Kota Stabat ................................................................
B. Keadaan Kota Stabat Sebelum Menjadi Ibukota
Kabupaten Langkat..........................................................................
1. Jumlah Penduduk........................................................................
2. Bidang Pendidikan ......................................................................
3. Bidang Kesehatan .......................................................................
4. Bidang Transportasi ....................................................................
5. Pertumbuhan Ekonomi ...............................................................
C. Perkembangan Kota Stabat Setelah Menjadi Ibukota
Kabupaten Langkat..........................................................................
a. Perkembangan jumlah penduduk................................................
b. Sarana Pendidikan.......................................................................
c. Sarana Kesehatan ........................................................................
d. Sarana Ibadah..............................................................................

e. Fasilitas Ekonomi .......................................................................

22
22
22
23

iii

25
32
36
37
38
39
41
42
44
46
49

50

1. Sektor Industri........................................................................
2. Sektor Pertanian .....................................................................
f. Laju Pertumbuhan Ekonomi .......................................................

51
53
56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ...................................................................................................

60
60
61

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

63

iv

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1

....................................................................................................... 43

Tabel 1.2

....................................................................................................... 45

Tabel 1.3

....................................................................................................... 48

Tabel 1.4

....................................................................................................... 50

Tabel 1.5

....................................................................................................... 52

Tabel 1.6

....................................................................................................... 55

Tabel 1.7

....................................................................................................... 58

v

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stabat berasal dari kata “Sei Tambat” maksudnya sungai tempat bertambat
atau tangkahan perahu-perahu utama untuk istirahat karena lelahnya mengalah
melawan arus sungai Wampu yang sangat deras. (Sulaiman Zuhdi 2013: 81). Dari
kata tersebut kemudian berubah dan lebih mudah disebut dengan Stabat yang
akhirnya menjadi Ibu Kota kabupaten Langkat.
Perpindahan Ibukota Langkat dari Kota Binjai ke Kota Stabat mengalami
proses yang sangat panjang. Sangat banyak faktor yang mempengaruhi hal
tersebut terjadi baik itu serangan Agresi Militer Belanda I, Revolusi Sosial PKI
dan kemerdekaan Republik Indonesia di masa awal kemerdekaan.
Pemindahan Ibukota Kabupaten ini dijalankan berdasarkan pada intruksi
Menteri Dalam Negeri tentang perencanaan pembangunan kota bagi Ibukota
Kabupaten. Semula direncanakan sebgai Ibukota Kabupaten Langkat adalah kota
pangkalan berandan. Akan tetapi banyak kriteria yang dianggap kurang sesuai
untuk menjadikan kota Pangkalan Berandan sebagai Ibukota Kabupaten Langkat.
Kemudian pada awal tahun 1978 dibentuk tim pemindahan Ibukota
Kabupaten Langkat. Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh tim tersebut maka
ada beberapa kota yang menjadi calon Ibukota Kabupaten Langkat yaitu: Stabat,
Tanjung Pura, Pangkalan Beradan dan kuala. Pada tanggal 19 Agustus 1978

1

2

Setelah menilai dengan kriteria dan menghimpun data-data yang ada maka kota
Stabat terpilih sebagai Ibukota Kabupaten Langkat.
Kemudian setelah mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Langkat
maka usul dari rencana pemindahan Kabupaten Langkat dari Kota Binjai Ke Kota
Stabat diajukan ke pihak atasan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Dan
ditahun 1983 mulai dibangun kantor Bupati Langkat di Kota Stabat.
Kota Stabat berdiri pada akhir abad ke 18 bersamaan dengan kerajaan
Langkat (1750 M- 1850 M). Stabat didirikan oleh Raja Wan Sopan bin Raja Wan
Jabar bin Raja Badiuzaman bin Raja Kahar.Setelah Tuanku Wan Sopan
meninggal sekitar tahun 1840, kejeruan Stabat digantikan oleh Tan Matsyech.
Kota Stabat pada awalnya berdiri diantara dua Sungai yaitu Sungai
Wampu dan Sungai Blengking.Sarana pendukung untuk datang ke Kota Stabat
salah satunya adalah adanya Sungai Wampu sebagai salah satu fasilitas untuk
transportasi air.Tapi jika kita lihat sekarang, Sungai Wampu tidak lagi dirawat
untuk sebuah keperluan yang penting tetapi mereka gunakan untuk menambang
pasir.Jadi, tidak heran jika sekarang jika kita melintasi sungai Wampu banyak
mesin-mesin yang digunakan warga untuk menyerap pasir.
Pada tahun 1984 setelah Kota Stabat dijadikan pusat pemerintahan
Kabupaten Langkat terdapat banyak pengaruh terhadap pengembangan Kota
Stabat seperti gedung perkantoran yang tersusun rapi dan terpusat dalam satu
komplek perkantoran. Dari segi hiburan untuk masyarakat terdapat taman kota,
kolam renang dan bioskop Wampu Tirta yang sekarang telah menjadi gedunggedung pertokoan.

3

Selain itu, Kota Stabat yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten
Langkat memberikan perubahan yang sangat besar bagi keadaan Stabat.Hal ini
terlihat dari perubahan pembangunan seperti Kota Stabat sebatas dari Sungai
Wampu hingga Sungai Blengking yang hanya terdiri dari dua baris pertokoan
yang berada di jalan lintas Medan ke Aceh.
Kemudian, setelah menjadi Ibukota Kabupaten Langkat Kota Stabat
mengalami perubahan yang signifikan.Perubahan itu terutama berkaitan dengan
perubahan fisik yakni pemekaran pertokoan yang ada di Kota Stabat dahulu
rumah pertokoan hanya sekitar Mesjid Raya Stabat namun sekarang berkembang
pesat mengarah ke daerah pusat pemerintahan Kabupaten Langkat.
Dampak dari perpindahan di bidang ekonomi seperti peluang bisnis bagi
para pembisni, bagi masyarakat mudah dalam menjangkau kebutuhan sehari-hari,
bagi masyarakat pedagang dapat berjualan hasil bumiseperti buah durian,
manggis, rambutan dan lainnya kemudian banyak di buka Home Industri atau
industry rumah kecil-kecilan.
Kecamatan Stabat yang juga sekaligus sebagai Ibukota kabupaten Langkat
merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian sehingga perlu dibangun dan
dikembangkan beberapa fasilitas kota. Diantara beberapa fasilitas perkotaan yang
dibangun terutama disektor transportasi antara lain, pembangunan dan
peningkatan kualitas jalan, tersedianya moda angkutan dan didukung fasilitas
terminal yang memadai.
Bentuk kota tidak terlepas dari sejarah perkembangan kota tersebut, namun
sedikit banyaknya dapat diarahkan melalui penyediaan fasilitas atau prasarana dan

4

penetapan berbagai ketentuan yang berkaitan dengan tata guna lahan, Seperti
membuat pembangunan gedung-gedung dan pembangunan jalan membuat Stabat
menjadi sangat penting karena Stabat telah menjadi pusat pemerintahan untuk
daerah tingkat II Kabupaten Langkat.
Pembangunan perencanaan Kota Stabat ternyata terus mengalami
perubahan hingga saat ini.Dengan melihat kekurangan apa yang ada di Kota
Binjai saat menjadi Ibu Kota Langkat maka bisa menjadi acuan bagi Kota Stabat
dalam membangun Kota yang lebih baik.
Apabila terdapat kegagalan, kendala atau hambatan yang terjadi dalam
pembangunan suatu kota pada masa terdahulu dapat dijadikan motivasi dan
menjadikan pelajaran pada waktu berikutnya. Ini sama hal nya dengan konsep
sejarah merekam catatan kegagalan-kegagalan yang terjadi di waktu lampau.Hal
inilah yang membuat ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan suatu
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Keadaan Kota Stabat sebelum menjadai Ibukota Kabupaten Langkat
2. Perkembangan Kota Stabat setelah menjadi Ibukota Kabupaten
Langkat

5

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan Kota Stabat sebelum menjadi Ibukota Kabupaten
Langkat?
2. Bagaimana perkembangan Kota Stabat setelah menjadi Ibukota Kabupaten
Langkat?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui keadaan Kota Stabat sebelum menjadi Ibukota
Kabupaten Langkat
2. Untuk mengetahui perkembangan Kota Stabat setelah menjadi Ibukota
Kabupaten Langkat

E. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat bermanfaat sebagai
berikut:
1. Memberikan gambaran tentang Perkembangan Kota Stabat Setelah menjadi
Ibukota Kabupaten Langkat
2. Dapat menambah wawasan bagi pembaca, khususnya bagi masyarakat di
sekitar Kota Stabat.
3. Sebagai bahan perbandingan bagi pihak yang akan melakukan penelitian
yang sama pada waktu dan lokasi yang berbeda.

6

4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.

63

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2002). Langkat Dalam Sejarah Dan Perjuangan Kemerdekaan.
Medan : Mitra Medan
Arifin, Djohar Husin. (2013). Sejarah Kesultanan Langkat. Medan : Yayasan
Bangun Langkat Sejahtera
Bunging, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi Teori Paradigma, dan
DiskursusTekhnologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup
Bachri,

Saiful. (2005). Sejarah Perekonomian.
Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UNS Press

Surakarta:

Lembaga

Djunaedi, Achmad. (2014). Pengantar perencanaan wilayah dan kota.
Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
Gottschalk, Louis. (2008). Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia (UIPRESS)
Mubyarto.(2000).
Membangun
BPFEYOGYAKARTA

Sistem

Ekonomi.

Yogyakarta

:

Muta’Ali, Lutfi. (2011). Kapita Selekta Pengembangan Wilayah.Yogyakarta:
BPFG UGM
Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Suryabrata, Sumadi. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Tarigan, Robinson. (2005). Perencnaan Pembangunan Wilayah. Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Wasistiono, Sadu. (2003). Manajemen Pemerintahan Daerah. Bandung :
Fokusmedia
Zahnd, Markus. (2007). Model Baru Perancangan Kota Yang Kontekstual.
Yogyakarta : KANISIUS
Zuhdi, Sulaiman. (2013). Langkat Dalam Kilatan Selintas Jejak Sejarah Dan
Peradaban. Stabat

64

_____________. (2014). Langkat Dalam Kilatan Selintas Jejak Sejarah Dan
Peradaban. Stabat. Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Langkat
Stabat Dalam Angka 2014 : Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat