PERILAKU PENGENDARA DALAM BERLALU LINTAS DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KAWASAN LETDA SUDJONO).
PERILAKU PENGENDARA DALAM BERLALU LINTAS DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA
DI KAWASAN LETDA SUDJONO)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
ASNIKA PUTRI SIMANJUNTAK NIM. 3123122008
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
i
ABSTRAK
Asnika Putri Simanjuntak. NIM 3123122008. Perilaku Pengendara dalam Berlalu Lintas di Kota Medan (Studi Kasus Kendaraan Bermotor Roda Dua di Kawasan Letda Sujono). Skripsi. Jurusan Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya keadaan perilaku anomie dalam berkendaraan, untuk mengetahui bentuk dalam penanggulangan anomie dalam berkendaraan, serta dampak yang terjadi pada pelanggaran berkendaraan dalam pelanggaran lalu lintas di kota Medan tepatnya di kelurahan Bandar Selamat Kecamaan Medan Tembung kawasan Letda Sujono Kota Medan.
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawancara, penelitian ini dilakukan di Kota Medan yang berlokus di keluruhan Bandar Selamat kecamatan Medan tembung Kota Medan. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pengguna jalan yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Adapun teori yang digunakan adalah dialektika anomie Emile Durkheim dan Robert K Merton
Hasil penelitian di lapang menunjukan bahwa perilaku anomie di gambarkan dalam berkendaraan yaitu tidak ditaatinya aturan-aturan yang sudah ada baik secara eksplisit maupun implisit. Keadaan perilaku anomie dalam berkenderaan ditunjukan dalam bentuk pelanggaran lalu lintas dengan tidak menaati aturan atau regulasi yang sudah ada seperti melanggar peraturan lalu lintas tidak memakai helm, menerobos lampu merah, tidak mempunyai SIM dan STNK, tidak menyalakan lampu, tidak menggunaka kaca spion dan lain sebagainya. Faktor penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas adalah factor kendaraan, factor manusia dan factor jalan raya.
Bentuk solusi alternative dari penang gulangan anomie versi penegak hukum adalah dengan memberlakukan pendidikan dini masalah lalu lintas, pengawasan regulasi, pembudayaan lalu lintas dan safety riding. Bentuk solusi alternative kedua dari penanggulangan anomie versi teori adalah cara penanggulangan anomie Robert K Merton yaitu dengan cara konformitas, inovasi, ritualisme, penarikan diri dan pemberontakan.
Dampak yang terjadi akibat pelanggaran adalah dampak Undang-undang, diberlakukannya undang-undang lalu lintas dianggap mampu memberikan dampak positif terhadap perkembangan lalu lintas salah satunya adalah meningkatkan pemahaman tentang tertib lalu lintas dan angka kecelakaan dapat ditekan, kemudian dampak pelanggaran lalu lintas adalah dampak bagi masyarakat adalah tingginya anngka kecelakaan di jalan raya, kemacetan lalu lintas semakin parah akibat masyarakat yang tidak tertib rambu lalu lintas, dan budaya masyarakat yang sudah membiarkan pelanggaran lalu lintas dianggap sepele, sehingga orang tidak merasa bersalah apabila melanggar lalu lintas.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Ilahi Yang Penuh Rahmat dan Cinta, atas izin, berkat, nikmat dan petunjuk, memberikan kemudahan dan kelancaran yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERILAKU PENGENDARA DALAM BERLALU LINTAS DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KAWASAN LETDA SUJONO).
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari skripsi ini kurang sempurna, masih terdapat kekuarangan dan kesalahan. Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis memiliki kemampuan terbatas namun karena berbagai bantuan dari banyak pihak baik moril, doa dan materil penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Oleh Karenanya, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada.
1. Bapak Prof Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Ibu. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
Universitas Negeri Medan,
3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi.
4. Bapak Bakhrul Khair Amal M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan begitu banyak bimbingan, saran, pelajaran, dukungan, motivasi, semangat dan arahan kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini.
(7)
iii
5. Bapak Drs. Payerli Pasaribu, M.Si, Ibu Drs. Trisni Andayani, M.Si, Ibu Sulian Ekomila, S.Sos MSP, sebagai dosen penguji yang memberikan banyak saran dan masukan kepada penulis untuk penyempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Payerli Pasaribu, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik yang memberikan bimbingan dan motivasi selama penulis menjalankan perkuliahan. 7. Bapak Muhammad Iqbal, S.Sos M.Sos sebagai dosen pembimbing skripsi kedua
yang telah banyak membantu memberikan masukan, motivasi, semangat, pelajaran, dan saran.
8. Seluruh dosen pengajar di program studi Pendidikan Antropologi yang memberikan bimbingan dan pengajaran kepada penulis dalam perkuliahan. 9. Terimakasih kepada kedua orang tua penulis, Ayah Katio Simanjuntak dan
Mamak Siti Murni Siagian yang telah memberikan kasih, doa, motivasi, tenaga, semangat dan materi kepada penulis selama menjalankan perkuliahan hingga akhir menyelesaikan skripsi ini.
10. Abah dan adik penulis yang sangat hebat, terima kasih telah mengajarkan penulis arti kehidupan, ketekunan dan semangat berjuang tanpa lelah. Abah Fredy Simanjuntak, Abah Hendrik Iskandar, Abah Taufik Ismail dan Adik tersayang Siti May Sarah Simanjuntak, yang telah memberikan kekuatan menjalani setiap perjuangan dengan sungguh-sungguh.
11. Terimakasih kepada Uak A.B.C.H. Manalu dan Uak Rosnah Siregar yang sudah selalu memberikan motivasi, kekuatan, pembelajaran, dukungan kepada penulis salama menjalankan perkuliahan hingga akhir menyelesaikan skripsi ini.
(8)
12. Terimakasih kepada Miss Syurati Astuti Rahayu Manalu, Miss Kartika Manalu, Miss Salistri Annisa Manalu, Bang Riza Ramadhan Manalu, Bang Bob Rahmat Manalu, Bang Boy Utomo Manalu, yang selalu memberikan dukungan semangat untuk terus berkarya dan semangat untuk terus belajar.
13. Kepada Seluruh Teman Pendidikan Antropologi/Sosiologi Stambuk 2012. 14. Terima kasih kepada SODABELS teman-teman seperjuangan Sosiologi 2012 15. Terima Kasih Khusus kepada sahabat, CungCio, Tenny Sipayung, Yossi Grasti
Sembiring, Ridawati Bangun, Chanra Arliani, Zul Afdila Yufa, Hikayah Rusfa. 16. Teman-teman yang selalu mendukung setiap perjuangan penulis kakak Sri
Lestari Samosir, Nurhamidah, Melita, Evan, Novita, Rado, Halimah, Rini, Amek, Afrian, Isnaini, Joi, Fitrah, Ai Ginting, Ade, Nanda, Herik, lukkas, leli, yustri, grace, Aulia dll.
17. Adik-Adik Stambuk Tahun 2014 dan 2015 dalam Mata Kuliah Sosiologi Hukum dan Sosiologi Klasik.
18. Teman- teman PPL SMA Nusantara Lubuk Pakam, Lubuk Pakam 2015
19. Terima kasih kepada Kepolisian Lalu Lintas Resot Kota Medan Sektor Percut Sei Tuan dan Kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan. 20. Terima kasih kepada Abdul Rahman Matondang yang selalu memberikan
semangat, masukan, dan pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun
(9)
v
untuk kesempurnaan skripsi ini. penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan pembaca.
Medan, 04 Juni 2016 Penulis,
Asnika Putri Simanjuntak Nim : 3123122008
(10)
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ... I KATA PENGANTAR ... II DAFTAR ISI ... VII DAFTAR TABEL ... X DAFTAR GAMBAR ... XII BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 6
1.3.Rumusan Masalah ... 7
1.4. Tujuan Penelitiah ... 7
1.5. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PEMETAAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka ... 10
2.2. Kerangka Teori ... 14
2.2.1. Anomie Emile Durkheim ... 14
2.2.2. Anomie Robert King Merton ... 17
2.3. Kerangka Konseptual... 21
2.3.1. Perilaku... 21
2.3.2. Perilaku Pengguna Lalu Lintas ... 22
2.3.3. Perilaku Menyimpang ... 23
(11)
vii
2.3.5. Rambu Lalu Lintas ... 23
2.3.6. Rekayasa Lalu Lintas ... 25
2.4. Kerangka Berpikir ... 28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 29
3.2. Lokasi Penelitian ... 30
3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 30
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.4.1. Observasi ... 31
3.4.2 Wawancara ... 32
3.4.3. Dokumentasi... 32
3.5. Teknik Pengelola Data ... 33
3.5.1. Data Reduction ... 33
3.5.2. Data Display ... 34
3.5.3. Verification ... 34
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Studi ... 35
4.1.1 Mengenal Letak Wilayah Bandar Selamat ... 35
4.1.3. Hiruk Pikuk Lalu Lintas ... 36
4.2 Perilaku Anomie dalam Berkendaraan : Penyebab dan Terjadinya ... 41
4.2.1 Potret Perilaku Anomie ... 41
4.2.2 Narasi Penyebab Terjadinya Pelanggaran Lalu Lintas ... 48
4.3 Pola Bentuk Penanggulangan Anomie : Solusi Alternatifnya... 63
4.3.1 Potret Hampa Sebuah Regulasi ... 63
4.3.2 Solusi Alternatif Pelanggaran Lalu Lintas Versi Polisi ... 67
Pendidikan Usia Dini Masalah Lalu Lintas ... 68
(12)
Pembudayaan Lalu Lintas ... 73
Safety Riding... 77
4.3.3 Rekayasa Lalu Lintas ... 81
4.3.4 Solusi Penanggulangan Anomie Versi Robert Merton ... 83
Komformitas ... 84
Inovasi ... 85
Ritualisme ... 86
4.4 Pelanggaran Lalu Lintas : Dampak Terjadinya ... 89
4.4.1 Dampak Undang-Undang ... 89
4.4.2 Dampak Bagi Masyarakat ... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 98
5.2 Saran ... 100 DAFTAR PUSTAKA
(13)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel` Halaman
1.1. Tabel Pelanggaran Lalu Lintas... 4
1.2. Tabel Pelanggaran Lalu Lintas Update ... 5
2.1. Matriks Kajian Pustaka ... 12
2.2. Matriks Anomie Menurut Durkheim ... 15
2.3. Matriks Keadaan Anomie Menurut Merton... 18
2.4. Pemikiran Ilmu Hukum Klasik, Modern dan Postmodern ... 27
4.1. Matriks Pelanggaran di Lihat dari Anomie... 60
4.2. Matriks Manajemen Lalu Lintas ... 82
4.3. Matriks Cara Mengatasi Anomie Versi Robert K Merton ... 88
4.4. Matriks Dampak Pelanggaran Anomie ... 94
(14)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1. Alur Berfikir Latar Belakang ... 9
2.1. Alur Pemetaan Teoritis ... 23
2.2. Alur Pemetaan Kerangka Konsep ... 26
2.3. Alur Kerangka Berfikir ... 28
3.1. Alur Pemetaan Metodelogi Penelitian ... 34
4.1. Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran ... 58
(15)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan mobilitas sosial masyarakat, sehingga Negara merasa penting untuk mengaturnya sesuai dengan perkembangan zaman agar terjaganya hak-hak warga negara dalam kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) merupakan hal yang sangat dekat dengan masyarakat. Setiap waktu masyarakat terus bergulat dengan angkutan jalan dengan bermacam-macam kepentingannya, oleh karena itu hak warga negara dalam berlalu lintas dijamin dan dilindungi oleh negara. Negara sebagai sebuah organisasi tertinggi dari masyarakat berkewajiban menjamin dan melindungi hak-hak warga negaranya di jalan.
Keselamatan di jalan raya sangat penting untuk diperhatikan oleh setiap pemakai jalan raya. Bermacam-macam rambu lalu lintas yang dipasang baik di marka atau di badan jalan, semua itu dimaksudkan untuk menertibkan para pemakai jalan, dan secara langsung bertujuan untuk menjaga keselamatan para pemakai jalan. Akan tetapi sebagian besar cara berkendara masyarakat cenderung buruk, peraturan-peraturan (rambu-rambu) di jalan raya banyak mereka langgar.
Terjadinya kasus pelanggaran lalu lintas di jalan raya oleh pemakai jalan yang cenderung mengakibatkan timbulnya kecelakaan, ketidakdisiplinan pengguna jalan dan kemacetan lalu lintas yang dirasakan semakin meningkat. Hal ini karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menaati peraturan lalu lintas adalah seringnya
(16)
terjadinya kecelakaan yang berakibat fatal. Pelaksanaannya manusia atau masyarakat pada suatu Negara yang terikat oleh hukum wajib mengikuti pasal-pasal dari undang-undang.
Namun, kebanyakan masyarakat melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan subtansi dari pasal-pasal tersebut, kondisi ini selanjutnya disebut pelanggaran hukum akibat ketidak disiplinan dalam berlalu lintas. Suatu pelanggaran lalu lintas tidak akan sering terjadi apabila ada kerjasama yang baik antara pihak kepolisian dan masyarakat. Pada era modern dan perkembangan zaman saat ini, para pengguna jalan mulai banyak tidak memperhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Sebenarnya tidak relevan usaha untuk mengubah perilaku dimulai dari usaha untuk mengubah sikap. Perilaku pengguna jalan yang tidak kooperatif dengan peraturan dapat menyebabkan tindak pelanggaran yang begitu besar. Perilaku masyarakat dalam berlalu lintas seharusnya mengikuti peraturan – peraturan lalu lintas yang ada. Sehingga ketidak disiplinan masayarakat dalam berlalu lintas dapat diminimalkan.
Undang-Undang Lalu Lintas yang saat ini diberlakukan di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan diberlakukannya undang-undang tersebut diharapkan masyarakat dapat mematuhi serta mentaati keseluruhan aturan hukum mengenai berkendara atau berlalu lintas di Indonesia sehingga dapat terciptanya keselamatan, keamanan, dan kelancaran lalu lintas. Pelaksanaan Undang-Undang Lalu Lintas bukan sebuah hal yang mudah untuk diterapkan. Misalnya semakin tinggi dan meratanya angka
(17)
3
kepemilikan kendaraan bermotor, di sisi lain semakin ketatnya peraturan yang diikuti dengan tingginya nilai denda yang harus dibayar atau hukuman yang harus diterima.
Pelanggaran lalu lintas merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidak sesuaian antara aturan dan pelaksanaan. Aturan dalam hal ini adalah piranti hukum yang telah ditetapkan dan disepakati oleh negara sebagai undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksanaannya adalah manusia atau masyarakat suatu negara yang terikat oleh piranti hukum tersebut. Pelanggaran lalu lintas mayoritas berupa pelanggaran rambu-rambu lalu lintas dan lampu pengatur lalu lintas, seperti larangan berhenti dan parkir di tempat-tempat tertentu, menerobos lampu lalu lintas, dan lain-lain.
Penggunaan kendaraan oleh masyarakat ini semakin lama semakin meningkat jumlahnya, hal ini menyebabkan ruas jalan raya menjadi semakin sempit karena volume kendaraan yang semakin banyak. Penyempitan ruas jalan karena jumlah kendaraan yang banyak ini bisa menyebabkan kemacetan di jalan raya yang biasa terjadi setiap masyarakat akan menjalankan aktivitasnya di pagi hari dan saat mereka akan pulang dari menjalankan aktivitasnya pada saat sore hari. Guna mengurangi ataupun menekan jumlah pelanggaran, kecelakaan serta kemacetan dalam lalu lintas di jalan raya dilakukan rekayasa oleh pihak penyelenggara jalan raya.
Rekayasa di jalan raya ini dimaksudkan supaya penggunaan jalan raya sebagai salah satu sarana pendukung mobilitas masyarakat menjadi lebih efektif untuk digunakan. Upaya pemerintah untuk menciptakan kenyamanan serta keamanan masyarakat dalam berkendara di jalan maupun jalan raya, penyelenggaraan lalu lintas
(18)
dan angkutan jalan ini diserahkan kepada Dishub Kominfo yang bekerjasama dengan Polisi Lalu Lintas. Tujuan dari pemasangan rambu-rambu tersebut agar setiap pengendara sebagai pengguna jalan bisa terbantu dan bisa lebih waspada saat berkendara di jalan sehingga angka kecelakaan lalu lintas bisa ditekan.
Berdasarkan data kepolisian (www.fokusmedan.com:2015) pada awal Januari-Februari 2015 Sat Lantas Polresta Medan mengadakan razia yang bertemakan Helm. Adapun penguraian pelanggaran dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel. 1.1. Tabel Pelanggaran Lalu Lintas
Jenis Pelanggaran Jumlah Pelanggaran Jumlah Keseluruhan
Light On 198
1.683
Helm 1.022
Melawan Arus 153
Tidak dilengkapi surat-surat
210 Melanggar rambu
pengaturan
63
Lain-lain 47
Sumber www.fokusmedan.com
Berdasarkan data terbaru yang terdapat di media cetak Tribun Medan (tribunmedan@yahoo.com) pada senin 23 Mei 2016 Satlantas Polresta Medan mengadakan razia yang bertemakan Ops Patuh Toba 2016 dilaksanakan pada 16 Mei-29 Mei 20016 terdapat 47 kasus lakalantas dan jumlah pelanggaran 14.847 pelanggaran. Adapun penguraian pelanggaran dapat dilihat sebagai berikut :
(19)
5
Tabel. 1.2. Tabel Pelanggaran Lalu Lintas Update Jumlah
Kasus
Bentuk Jumlah Kerugian
Material
47 Kasus Lakalantas
Meninggal Dunia 14 Orang
Rp. 115 Juta Pelanggaran 14.847
Ditilang 13.059
Ditegur 1.788
(Sumber Tribun Medan)
Berbagai macam persoalan lalu lintas yang terjadi saat berlalu lintas khususnya di kota besar seperti di Medan bukanlah persoalan sederhana. Jumlah penduduk yang tinggi mengakibatkan kebutuhan masyarakat terhadap kendaraanpun semakin tinggi. Pelanggaran terbanyak terjadi di Medan saat berlalu lintas adalah pengendara yang tidak memakai helm, melanggar rambu lalu lintas, tidak meyalakan lampu sepeda motor di siang hari, kelengkapan kendaraan dan surat-surat, tidak memakai sabuk pengaman, kelebihan muatan dan melanggar arus jalan.
Hal yang demikian akan tentu menghambat pengimplementasian Undang-Undang lalu lintas, sehingga seharusnya perlu ada kesadaran yang tinggi dari masyarakat sendiri untuk menjaga keselamatan diri sendiri, dan tentunya harus ada upaya yang di lakukan oleh pemerintah dan polisi agar mengurangi kemungkinan terjadinya pelanggaran lalu lintas. Dari permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang : Perilaku Pengendara dalam Berlalu Lintas di Kota Medan (Studi Kasus Kendaraan Bermotor Roda Dua di Kawasan Letda Sujono)
(20)
1.2. Identifikasi Masalah
Mengingat dalam suatu penelitian banyak di jumpai permasalah maka sebelum merumuskan masalah penelitian terlebih dahulu peneliti akan mengidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini.
Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan atau pemahaman masyarakat tentang perilaku beralalu lintas
2. Banyak pelanggaran-pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat 3. Kendala-kendala yang dihadapi masyarakat dalam beralalu lintas
1.3. Rumusan Masalah
Untuk menghindari supaya tidak terjadi kesalahan dalam pembahasan penelitian maka diperlukan adanya suatu rumusan masalah. Sesuai dengan hal tersebut yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apa yang menyebabkan terjadinya keadaan perilaku anomie dalam berkenderaan?
2. Bagaimana bentuk penanggulangan anomie yang terjadi dalam berkenderaan? 3. Bagaimana dampak yang terjadi pada pelanggaran berkenderaan dalam
(21)
7
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya keadaan perilaku anomie dalam berkenderaan
2. Untuk mengetahui bentuk penanggulangan anomie yang terjadi dalam berkenderaan
3. Untuk mengetahui dampak yang terjadi pada pelanggaran berkendaraan dalam pelanggaran berlalu lintas
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah khususnya pihak yang berkaitan dengan lalu lintas dan angkutan jalan, masyarakat dan mahasiswa. Oleh karena itu hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Secara praktis penelitian ini dapat diharapkan menambah wawasan bagi masyarakat umum khusunya pengguna jalan agar lebih sadar diri untuk selalu mematuhi tertib lalu lintas bukan semata-mata untuk lepas jerat melainkan untuk kepentingan keselamatan diri sendiri dan dapat dijadikan masukan bagi pemerintah khususnya kepada pihak yang berwenang dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan lalu lintas dan angkutan jalan.
2. Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan Pendidikan Antropologi konsentrasi Sosiologi dan menambah kajian ilmu sosiologi hukum untuk mengetahui bagaimana perilaku menyimpang pengendara sepeda motor di kawasan Letda Sujono
(22)
Gambar 1.1. Alur Berfikir Latar Belakang Masalah
PERILAKU PENGENDARA
Keadaan perilaku
anomie
Bentuk penanggulangan terhadap anomie
DAMPAK Melakukan Pelanggaran
(23)
BAB V PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Suatu perjalanan panjang pasti memiliki perhentian dan titik akhirnya. Perjalanan panjang dalam rangka penelusuran tentang pelanggaran lalu lintas di kelurahan Bandar Selamat Kecamatan Medan Tembung Kota Medan dengan kawasan jalan lintas Letda Sujono juga pada akhirnya harus behenti pada suatu titik, meskipun realitas tentangnya masih terus berjalan dan akan muncul banyak fenomena menarik lainnya. Menarik sekimpulan dari sebuah perjalanan atau dalam hal ini penelitian dengan menyeluruh bukan merupakan pekerjaan yang ringan, bisa saja hak tersebut tidak mewakili persoalan yang ditimbulkan. Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan dalam skripsi ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penyebab terjadinya pelanggaran lalu lintas adalah disebabkan oleh tiga factor yaitu factor kendaraan, factor manusia dan factor jalan rusak, ketiga factor ini yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran lalu lintas, seperti factor kenderaan yang mecakup mesin yang SNI, perawatan mesin dan pengujian mesin kendaraan, kemudian factor manusia yang menjadi factor utama dalam terjadinya pelanggaran dalam berlalu lintas, keidak siapan mental para pengedara di jalan raya merupaka salah satu factor terjadinya pelanggaran, pengetahuan tentang lalu lintas sendiri yang masyarakat masih minim pengetahuan tentang lalu lintas juga menjadi factor dalam pelanggaran lalu
(24)
lintas serta keadaan jalan yang juga dapat menjadi factor pelanggaran lalu lintas, seperti jalan yang rusak, licin dan berkelok merupakan salah satu yang menjadi tingginya tingkat kecelakaan dalam berlalu lintas.
2. Bentuk penanggulangan anomie dalam berkenderaan, solusi alternatifnya dari pihak kepolisin sendiri adalah dengan cara mengenalkan pendidikan lalu lintas pada usia dini kepada anak-anak, kemudian melakukan pengawasan regulasi pihak kepolisan akan selalu melakukan rajia kepada para pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas agar mendapatkan efek jera agar tidak lagi melakukan pelangaran, kemudia memasang CCTV disetiap kawasan yang rawan pelanggaran. Selanjutnya pembudayaan lalu lintas yaitu dengan cara memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tertib dalam berlalu lintas dijalan, sosialisasi yang terus-terusan dilakukan mempunyai harapan agar masyarakat tidak lagi melakukan pelanggaran, kemudia ada safety riding yaitu pemberitahuan kepada masyarakat bagaimana berkendaraan aman dan nyaman di jalan raya. Kemudian untuk penanggulangan dalam bentuk anomie sendiri yaitu dengan cara komformitas, inovasi, ritualisme, penarikan diri dan pemberontakan.
3. Dampak terjadinya pelanggaran lalu lintas bagi masyarakat adalah Tingginya angka kecelakan dipersimpangan atau perempatan maupun dijalan raya, keselamatan pengendara yang mengunakan jalan menjadi terancam bahkan pejalan kali yang menyebrang jalan maupun berjalan di trotoar, kemacetan lalu lintas yang semakin parah dikarnakan para pengendara tidak mematuhi
(25)
100
peraturan maupun rambu-rambu lalu lintas, kebiasaan para pengendara yang melanggar lalu lintas sehingga budaya melanggar peraturan lalu lintas
1.2. Saran
Saran dari sebuah penjabaran panjang pada dasarnya menjadi penghapus kehausan dari perdebatan yang tidak mudah tentang perilaku pengendara dalam berlalu lintas. tidak jarang saran juga menjadi rekomendasi dalam pengambilan keputusan atau kebijakan yang terbaik. Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan penulis terkait hal-hal di atas adalah sebagai berikut ini:
1. Alangkah baiknya peraturan lalu lintas itu ditaati tidak hanya saat ada polisi lalu lintas yang bertugas saja melainkan ditaati karena adanya kesadaran diri kita sendiri untuk mewujudkan situasi lalu lintas yang aman, tertib dan juga lancar
2. Lebih meningkatkan kembali kewaspadaan ketika sedang mengendarai sepeda motor dengan cara memeperhatikan kondisi motor, komponen kendaraan, perlengkapan berkendara, kesiapan fisik dan juga mental.
3. Terlebih untuk terus berhati-hati dalam berlalu lintas sebab dampak yang terjadi akibat pelanggaran lalu lintas sangat berbahaya, seperti kecelakaan lalu lintas, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk tertib aturan hukum bukan hanya sekedar takut kepada pihak hukum, tetapi benar-benar harus menumbuhkan kesadaran untuk senantiasa tertib daalam berlalu lintas.
(26)
Daftar Pustaka
1977. Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: P.T Gramedia
1981. Jhonson. Doyle Paul. Sociological Theory: Teori Sosiologi Klasik dan
Modren. Copyright 1982. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum
1982. Soekanto, S, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, Gramedia, Jakarta.
1983. Dirdjosisworo, Sudjono. Sosiologi Hukum. Jakarta: CV.Rajawali
1987. Podgorecki, Adam dan Christopher J. Whelen. Sociological Approaches
To The Law: Pendekatan Sosiologis Terhadap Hukum. Copyright
1981. Jakarta: Bina Aksara
2000. Bustan, Karakteristik Kecelakaan Lalulintas Di Yogyakarta, Penerbit Media Teknik Universitas Gajah Mada, Yogjakarta
2000. Malo, Manasse. Metode Penelitian Sosial. Universitas Terbuka
2002. Warpani, Suwardjoko. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung : Penerbit ITB.
2004. Jhonson, Alvin S. Sosiologi Hukum. Jakarta: PT Rineka Cipta 2006. Ali, Zainuddin. Sosiologi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika
2008. Leksmono Suryo Putranto. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta: Indeks. 2008. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandun:
Alfabeta.
(27)
2
Kendaraan dan Pengemudi, Jakarta.
2009. Budirahayu, Tuti. Sosiologi Perilaku Menyimpang. Surabaya: PT Revka Petra Media
2009. Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2010. Dianpratiwi, Trikuntari. Teori Postmodernisme. Surabaya: Universitas Airlangga
2010. Ritzer, George dan Doulas J. Goodman. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
2010. Soerjono Soekanto. Mengenal Tujuh Tokoh Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers.
2010. Trilas Welas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Yogyakarta: Galang
Press.
2011. Cecil. Andrew R. Penegakan Hukum Lalu Lintas. Bandung: Nuansa Direktorat Lalu Lintas Polri 2009. Panduan Praktis Berlalu Lintas. Jakarta: Subdit Dikmas Ditlantas Polri
2012. Ritzer, George. Teori Sosiologi (dari sosiologi Klasik sampai
perkembangan terakhir Postmodren) Edisi kedelapan.
2012. Sumarni, Sri. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Insan Madani 2012. Soekanto, Soerjono. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Jakarta:
(28)
2012. Soewadji, Jusuf. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta : Mitra Wacana Media.
2013. Ritzer, George. The Wiley Blackwell Companion To Sosiologi. Celeban Timur. Pustaka Pelajar
2013.Thamrin, Husni. Hukum Pelayanan Publik di Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
2013. Putranto. Leksmono S. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta:PT Indeks
2014. Hidayat, Witono. Undang-Undang Lalu Lintas dan Aplikasinya. Jakarta: Dunia Cerdas
2014. Ritzer, George dan Goodman Douglas J. Teori Sosiologi dari Sosiologi
Klasik, Sampai PerkembanganMutakhir Teori Sosial PostModern.
Edisi Kesepuluh, Sidorejo: Kreasi Wacana Offset.
2015. Sugiarto,Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan
Tesis. Yogyakarta : Suaka Media.
2015. Tobing, Rudyanti. Hukum Konsumen dan Masyarakat. Yogyakarta: Laksbang Mediatama
2016. Sutrisno. Sosiologi Kepolisian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
(29)
4
Skripsi :
2013. Skripsi, Buwana, Fanyya. Perilaku Berlalu Lintas Masyarakat Jawa di
kota Surakarta. Universitas Muhammadiyyah Surakarta
2013. Skripsi, Irsyad. Muh.A. Kajian Sosiologi Hukum Terhadap
Penyelesaian Pelanggaran Lalu Lintas Secara Damai Di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin. Makassar
2014. Skripsi, Sulfikar. Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Efektivitas
Pelaksanaan Norma Penyeberang Jalan. Universitas Hasanuddin.
Makassar
2014. Skripsi, Sipahutar, Hertina. Peran Kepolisian Dalam
Mengimplementasikan UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi Kasus Sat Lantas Polresta Medan.
Universitas Negeri Medan Jurnal :
1983. Robert K. Merton. Social Structure and Anomie. American Sociologikal Review, Volume 2 Issue 5 (Oct,), 672-682. Diakses pada 16 April 2016
2005. Lulie,Y., Hatmoko, JT., Perilaku Agresif Menyebabkan Resiko
Kecelakaan Saat Mengemudi, , http://www.jurnal ilmiah teknik
(30)
2009. Rahmat, Pupu. Paradigma Penelitian Kualitatif. Equiblirium.Vol 5 No.9. Diakses Pada 7 Februari 2016 Pukul 16.42
2010. Pietterz. Jimmy. Karakteristik Surat Tilang Dalam Penindakan
Pelanggaran Lalu Lintas dan Agkutan Jalan. Jurnal Sasi Vol.16 No.3.
Diakses Pada 1 Juli 2015 Pukul 23:53 WIB
2012. Analisa penerapan konsep Restorative Justice dalam penyelesaian
kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Universitas Kristen
Maranatha. Jurnal 1087008. Diakses Pada 4 Juni 2015 Pukul 19.19 WIB
2012. Hotanices, Berlian. Peran Kepolisian Satuan Lalu Lintas Dalam
Menangani Tingginya Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas. Diakses pada
1 Juli 2015 Pukul 23.49 WIB
2012. Mayastuti, Anti. Efektivitas Undang-Undang No 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Pengembangan Wilayah Kota Surakarta.
Universitas Sebelas Maret. Diakses pada 3 Juni 2015 Pukul 20.32 WIB
2012. Munandar dan Hidayah. Persepsi Masyarakat Terhadap Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (Apill) Sistem Counter Down Traffic Light Dalam Menciptakan Perilaku Berkendara Di Kota Yogyakarta. Diakses Pada 19 April 2016 Pukul 19.30 WIB
(31)
6
2012. Simanjuntak, Reja A. Penerapan Hukum Terhadap Pelaku Tindak
Pidana Kecelakaan Lalu Lintas. Pontianak. Diakses pada 3 Juni 2015
Pukul 20.59 WIB
2012. Suwarno, Sistira. Respon Mayarakat Terhadap Penerapan
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 107 Ayat 2 Tentang Menyalakan Lampu Utama Di Siang Hari. Jurnal Sociologie, Vol. 1, No. 3:
232-242. Diakses pada 1 Juli 2015 Pukul 23.48
2012. Permana, Bambang. Faktor penyebab Pelanggaran Lalu Lintas Oleh
Pengendara Sepeda Motor di Kota Kuningan. Universitas Negeri
Semarang. Diakses pada 12 Mai 2016 Pukul 11.33 WIB.
2013. Anggraini, Dini. Studi tentang perilaku pengendara kendaraan
bermotor di kota Samarinda Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unmul.
Samarinda
2013. Djaelani, Aunu. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penemitian
Kualitatif.Vol : XX, No : 1. Semarang. Diakses Pada 7 Februari 2016 Pukul 16.29 WIB
2013. Lelangayaq, Yudokus. Hubungan Antar Persepsi Terhadap Polsisi Lalu
Lintas Dengan Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan Remaja Di Kota Malang. Universitas Negeri Malang
2013. Puri, Prasati. Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Pelanggaran Aturan
(32)
2013. Rafiuddin. Implementasi Pasal 280 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi Kasus di Kota Makassar).Universitas Hasanuddin
Makassar
2013. Tarigan, Ferdian. Penerapan Pidana Denda dalam Kasus Pelanggaran
lalu lintas di Medan (Studi Pelanggaran Lalu Lintas di Medan).
Universitas Sumatra Utara.
2013. Todingrara, Maghdalena. Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas Yang
Menimbulkan Kecelakaan Berakibat Kematian (Studi Kasus Di Polres Tana Toraja Tahun 2009-2012). Universitas Hasanuddin Makasar
2014. Harahap, Surajiman. Analisis Yuridis Penerapan Aturan dan Sanksi
Pelanggaran Lalu Lintas Pengendara Sepeda Motor. Jurnal Lex
Publica, Vol 1, No. 1. Diakses Pada 3 Juni 2015 Pukul 16.47 WIB 2015. Ruswandi. Tinjauan kriminologis terhadap pelanggaran Lalu lintas
oleh pengemudi kendaraan umum (studi kasus di wilayah kota
Makassar. Universitas Negeri Hasanuddin Makasar. Di Akses pada 5
Mai 2016 Pukul 19.39 WIB
2015. Sadono, Soni. Budaya Tertib Lalu Lintas (Kajian Fenomenologis atas
Masyarakat Pengendara Sepeda Motor di Kota Bandung) Fakultas
Ilmu Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung, Jawa Barat. eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 1, Nomor 1, 2013: 10-19.
(33)
8
2015. Warsito, Seger. Tinjauan Kriminologis Terhadap Pelanggaran Lalu
Lintas Yang Dilakukan Oleh Remaja (Studi Kasus Terhadap Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Surat Izin Mengemudi di
Wilayah Hukum Kabupaten Bone Tahun 2010 - 2014). Universitas
Hasanuddin Makkasar Media
2015. Media Online www.fokusmedan.com.
2016. Media Cetak Tribun Medan (tribunmedan@yahoo.com).
Peraturan Perundang-Undangan
2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025.
(1)
2012. Soewadji, Jusuf. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta : Mitra Wacana Media.
2013. Ritzer, George. The Wiley Blackwell Companion To Sosiologi. Celeban Timur. Pustaka Pelajar
2013.Thamrin, Husni. Hukum Pelayanan Publik di Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
2013. Putranto. Leksmono S. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta:PT Indeks
2014. Hidayat, Witono. Undang-Undang Lalu Lintas dan Aplikasinya. Jakarta: Dunia Cerdas
2014. Ritzer, George dan Goodman Douglas J. Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik, Sampai PerkembanganMutakhir Teori Sosial PostModern. Edisi Kesepuluh, Sidorejo: Kreasi Wacana Offset.
2015. Sugiarto,Eko. Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : Suaka Media.
2015. Tobing, Rudyanti. Hukum Konsumen dan Masyarakat. Yogyakarta: Laksbang Mediatama
2016. Sutrisno. Sosiologi Kepolisian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
(2)
Skripsi :
2013. Skripsi, Buwana, Fanyya. Perilaku Berlalu Lintas Masyarakat Jawa di kota Surakarta. Universitas Muhammadiyyah Surakarta
2013. Skripsi, Irsyad. Muh.A. Kajian Sosiologi Hukum Terhadap Penyelesaian Pelanggaran Lalu Lintas Secara Damai Di Kota Makassar. Universitas Hasanuddin. Makassar
2014. Skripsi, Sulfikar. Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Efektivitas Pelaksanaan Norma Penyeberang Jalan. Universitas Hasanuddin. Makassar
2014. Skripsi, Sipahutar, Hertina. Peran Kepolisian Dalam
Mengimplementasikan UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Studi Kasus Sat Lantas Polresta Medan. Universitas Negeri Medan
Jurnal :
1983. Robert K. Merton. Social Structure and Anomie. American Sociologikal Review, Volume 2 Issue 5 (Oct,), 672-682. Diakses pada 16 April 2016
2005. Lulie,Y., Hatmoko, JT., Perilaku Agresif Menyebabkan Resiko Kecelakaan Saat Mengemudi, , http://www.jurnal ilmiah teknik sipil.com, diunduh tanggal 20 Desember 2015.
(3)
2009. Rahmat, Pupu. Paradigma Penelitian Kualitatif. Equiblirium.Vol 5 No.9. Diakses Pada 7 Februari 2016 Pukul 16.42
2010. Pietterz. Jimmy. Karakteristik Surat Tilang Dalam Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Agkutan Jalan. Jurnal Sasi Vol.16 No.3. Diakses Pada 1 Juli 2015 Pukul 23:53 WIB
2012. Analisa penerapan konsep Restorative Justice dalam penyelesaian kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Universitas Kristen Maranatha. Jurnal 1087008. Diakses Pada 4 Juni 2015 Pukul 19.19 WIB
2012. Hotanices, Berlian. Peran Kepolisian Satuan Lalu Lintas Dalam Menangani Tingginya Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas. Diakses pada 1 Juli 2015 Pukul 23.49 WIB
2012. Mayastuti, Anti. Efektivitas Undang-Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Pengembangan Wilayah Kota Surakarta. Universitas Sebelas Maret. Diakses pada 3 Juni 2015 Pukul 20.32 WIB
2012. Munandar dan Hidayah. Persepsi Masyarakat Terhadap Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (Apill) Sistem Counter Down Traffic Light Dalam Menciptakan Perilaku Berkendara Di Kota Yogyakarta. Diakses Pada 19 April 2016 Pukul 19.30 WIB
(4)
2012. Simanjuntak, Reja A. Penerapan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas. Pontianak. Diakses pada 3 Juni 2015 Pukul 20.59 WIB
2012. Suwarno, Sistira. Respon Mayarakat Terhadap Penerapan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 107 Ayat 2 Tentang Menyalakan Lampu Utama Di Siang Hari. Jurnal Sociologie, Vol. 1, No. 3: 232-242. Diakses pada 1 Juli 2015 Pukul 23.48
2012. Permana, Bambang. Faktor penyebab Pelanggaran Lalu Lintas Oleh Pengendara Sepeda Motor di Kota Kuningan. Universitas Negeri Semarang. Diakses pada 12 Mai 2016 Pukul 11.33 WIB.
2013. Anggraini, Dini. Studi tentang perilaku pengendara kendaraan bermotor di kota Samarinda Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unmul. Samarinda
2013. Djaelani, Aunu. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penemitian Kualitatif.Vol : XX, No : 1. Semarang. Diakses Pada 7 Februari 2016 Pukul 16.29 WIB
2013. Lelangayaq, Yudokus. Hubungan Antar Persepsi Terhadap Polsisi Lalu Lintas Dengan Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan Remaja Di Kota Malang. Universitas Negeri Malang
2013. Puri, Prasati. Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Pelanggaran Aturan Lalu Lintas Di Kabupaten Klaten. Universitas Atma Jaya Yogyakarta
(5)
2013. Rafiuddin. Implementasi Pasal 280 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi Kasus di Kota Makassar).Universitas Hasanuddin Makassar
2013. Tarigan, Ferdian. Penerapan Pidana Denda dalam Kasus Pelanggaran lalu lintas di Medan (Studi Pelanggaran Lalu Lintas di Medan). Universitas Sumatra Utara.
2013. Todingrara, Maghdalena. Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas Yang Menimbulkan Kecelakaan Berakibat Kematian (Studi Kasus Di Polres Tana Toraja Tahun 2009-2012). Universitas Hasanuddin Makasar 2014. Harahap, Surajiman. Analisis Yuridis Penerapan Aturan dan Sanksi
Pelanggaran Lalu Lintas Pengendara Sepeda Motor. Jurnal Lex Publica, Vol 1, No. 1. Diakses Pada 3 Juni 2015 Pukul 16.47 WIB 2015. Ruswandi. Tinjauan kriminologis terhadap pelanggaran Lalu lintas
oleh pengemudi kendaraan umum (studi kasus di wilayah kota
Makassar. Universitas Negeri Hasanuddin Makasar. Di Akses pada 5 Mai 2016 Pukul 19.39 WIB
2015. Sadono, Soni. Budaya Tertib Lalu Lintas (Kajian Fenomenologis atas Masyarakat Pengendara Sepeda Motor di Kota Bandung) Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung, Jawa Barat. eJournal Sosiatri-Sosiologi, Volume 1, Nomor 1, 2013: 10-19.
(6)
2015. Warsito, Seger. Tinjauan Kriminologis Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan Oleh Remaja (Studi Kasus Terhadap
Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Surat Izin Mengemudi di
Wilayah Hukum Kabupaten Bone Tahun 2010 - 2014). Universitas Hasanuddin Makkasar
Media
2015. Media Online www.fokusmedan.com.
2016. Media Cetak Tribun Medan (tribunmedan@yahoo.com).
Peraturan Perundang-Undangan
2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025.