MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP NEGERI 1 SEI DADAP T.A 2015/2016.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI
PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)
PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL
KELAS VII SMP NEGERI 1
SEI DADAP T.A 2015/2016

Oleh:
Arasti
NIM 4111111003
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


i

iii

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI
PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)
PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL
KELAS VII SMP NEGERI 1
SEI DADAP T.A 2015/2016
Arasti
(NIM: 4111111003)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa melalui penerapan strategi pembelajaran Think Talk
Write (TTW) pada materi aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri 1 Sei Dadap.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah
siswa kelas VII-C SMP Negeri 1 Sei Dadap T.A 2015/2016 yang berjumlah 36
orang. Objek penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write pada materi
aritmatika sosial.Berdasarkan analisis data setelah pemberian tindakan pada siklus
I melalui pemberian tes kemampuan pemecahan masalah I diperoleh 19 siswa
(52,78%) dari 36 siswa telah mampu memecahkan masalah (nilainya  65).
Setelah tindakan II, melalui pemberian tes kemampuan pemecahan masalah II
diperoleh 32 siswa (88,78%) dari 36 siswa yang telah mampu memecahkan
masalah (nilainya  65). Terjadi peningkatan persentase kelas telah mampu
memecahkan masalah sebesar 36%. Nilai rata-rata pada tes kemampuan
pemecahan masalah pada siklus I yaitu 67,13 dan pada siklus II meningkat
menjadi 77,78. Peningkatatan nilai rata-rata yaitu sebesar 10,65. Strategi yang
dilakukan untuk penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write yaitu: (1)
memaksimalkan waktu pada kegiatan diskusi kelompok, (2) memotivasi siswa
agar percaya diri dalam menyampaikan pendapat dan menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan (3) memberikan hadiah serta pujian, tepuk tangan dan
senyuman kepada kelompok yang maju mempresentasikan hasil diskusi mereka,
(3) memaksimalkan diskusi kelompok dengan pengawasan yang baik pada
kelompok yang belum maksimal dalam proses diskusi.
Berdasarkan uraian-uraian di atas disimpulkan pemecahan masalah
matematika siswa meningkat dengan menerapkan strategi pembelajaran Think
Talk Write (TTW) pada materi aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri 1 Sei

Dadap T.A 2015/2016.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Think Talk Write
(TTW) Pada Materi Aritmatika Sosial Kelas VII SMP Negeri 1 Sei Dadap T.A
2015/2016 ”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi,
namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar , M.Pd selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing serta

memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr.
Asrin Lubis, M.Pd, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, dan Bapak Prof. Dr. Edi
Syahputra, M.Pd sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Pargaulan
Siagian, M.Pd sebagai dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku rektor
Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Dr. Asrin
Lubis, M.Pd selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Dr. Edy
Surya, M.Si, selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si,
selaku Ketua Program Studi Pendidikan matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia,
M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen

v

serta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Maimunah, S.Pd selaku kepala SMP

Negeri 1 Sei Dadap, Ibu Siti Chodijah S,Pd selaku guru Matematika SMP Negeri
1 Sei Dadap serta guru-guru yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Parsimin,
dan Ibunda Jumiah

tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, do’a,

semangat, motivasi, materi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada
penulis dari kecil hingga sekarang ini sehingga dapat menyelesaikan pendidikan
di Unimed, terkhusus juga kepada Abang tercinta, Arman, Andika dan Kakak
satu-satunya Armiati, SE serta keluarga besar yang senantiasa membantu serta
memberikan dukungan dan semangat.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Abangda terkasih
Hermansyah Saragih

yang telah bersedia mendengarkan keluh kesah penulis

selama mengerjakan skripsi ini, dan sahabat teristimewa Hailda Syaputri Minja,
S.Pd dan Aulia Resa Fahlevi, S.Pd yang telah memberi doa serta dukungannya.
Kepada adik-adik kost Ar-Ridho ( Rina, Friska, Dewi dan Sahnur) yang bersamasama berjuang menempuh pendidikan, teman-teman PPLT SMA Muhammadiyah

8 Kisaran yang penuh kesan dan yang terkhusus kelas Matematika Reguler A
2011 yang telah banyak membantu penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah
SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Medan,
Penulis,

Januari 2016

Arasti
NIM. 4111111003

vi

DAFTAR ISI


Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi

BAB I


PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

1

1.2.

Identifikasi Masalah

6

1.3.

Batasan Masalah

6


1.4.

Rumusan Masalah

6

1.5.

Tujuan Penelitian

7

1.6.

Manfaat Penelitian

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis

8

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Matematika

8

2.1.2 Masalah Dalam Matematika

10

2.1.3 Pemecahan Masalah Matematika

11

2.1.4 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

12


2.1.5 Strategi Pembelajaran

14

2.1.6 Think Talk Write (TTW)

15

2.1.7 Teori Belajar Yang Mendukung

18

2.1.8 Materi Aritmatika Sosial

20

2.2 Kerangka Konseptual

27

2.3 Hipotesis Tindakan

28

vii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

30

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

30

3.2.1 Lokasi Penelitian

30

3.2.2 Waktu Penelitian

30

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

30

3.3.1 Subjek Penelitian

30

3.3.2 Objek Penelitian

30

3.4 Prosedur Penelitian

30

3.5 Teknik Pengumpulan Data

35

3.6 Analisis Data

37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
4.1.1 Deskripsi Hasil Kemampuan Awal

40
40

4.1.1.2 Rencana Tindakan Siklus I

42

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

43

4.1.1.4 Analisis Data Hasil TKPM I

49

4.1.1.5 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I

59

4.1.1.6 Refleksi Siklus I

60

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

61

4.1.2.1 Permasalahan

61

4.1.2.2 Alternatif Pemacahan Masalah II

62

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

63

4.1.2.4 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

68

4.1.2.5 Analisis Data Hasil TKPM II

69

4.1.2.6 Refleksi Siklus II

71

4.2 Pembahasan Dan Hasil Penelitian

71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

75

viii

5.2 Saran

75

DAFTAR PUSTAKA

77

ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1

Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah

35

Tabel 3.2

Tingkat Penguasaan Siswa

38

Tabel 3.3

Kriteria Hasil Observasi

39

Tabel 4.1

Deskripsi TKPM Awal

40

Tabel 4.2

Deskripsi TKPM I

49

Tabel 4.3

Data Kesalahan Siswa Pada Tes I Soal No.1

50

Tabel 4.4

Data Kesalahan Siswa Pada Tes I Soal No.2

51

Tabel 4.5

Data Kesalahan Siswa Pada Tes I Soal No.3

52

Tabel 4.6

Data Kesalahan Siswa Pada Tes I Soal No.4

53

Tabel 4.7

Data Kesalahan Siswa Pada Tes I Soal No.5

55

Tabel 4.8

Nilai TKPM I Siswa Kelas VII-C

57

Tabel 4.9

Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus I

59

Tabel 4.10

Deskripsi Hasil Observasi Guru Siklus II

68

Tabel 4.11

Deskripsi TKPM II

70

Tabel 4.12

Deskripsi TKPM Setiap Siklus

74

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.

Beberapa Hasil Jawaban Siswa Pada Studi Pendahuluan

3

Gambar 2.

Desain Pembelajaran TTW

17

Gambar 3.

Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

34

Gambar 4.1

Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Awal

41

Gambar 4.2

Diagram Batang TKPM I

50

Gambar 4.3

Diagram Batang TKPM II

70

Gambar 4.4

Diagram Batang TKPM Setiap Siklus

73

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
Lampiran 32
Lampiran 33
Lampiran 34

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus I)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus I)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I (Siklus II)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II (Siklus II)
Lembar Aktivitas Siswa I (Siklus I)
Lembar Aktivitas Siswa II (Siklus I)
Lembar Aktivitas Siswa I (Siklus II)
Lembar Aktivitas Siswa II (Siklus II)
Tes Diagnostik
Penyelesaian Tes Diagnostik
Kisi-Kisi Tes Awal
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Lembar Validasi Tes Kemampuan Awal
Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Lembar Validasi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Tes Kemampuan Awal
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Penyelesaian Tes Kemampuan Awal
Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Lembar Observasi I (Siklus I)
Lembar Observasi II (Siklus I)
Lembar Observasi I (Siklus II)
Lembar Observasi II (Siklus II)
Daftar Nama Siswa
Analisis Tes Kemampuan Awal
Analisis TKPM I
Analisis TKPM II
Persentase Tiap Indikator TKPM I
Persentase Tiap Indikator TKPM II
Dokumentasi Penelitian

Halaman
79
86
93
100
108
110
113
116
120
121
123
125
127
129
132
135
138
139
140
141
146
151
152
157
160
163
166
169
171
173
175
177
180
183

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia sedang memasuki era globalisasi yang merupakan akibat

dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perkembangan
yang melanda ini memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan
adalah modal yang utama bagi seseorang agar bisa beradaptasi, hal ini menuntut
kemampuan belajar yang lebih cepat untuk dapat menganalisis setiap situasi
secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif. Matematika merupakan
ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai
peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir
manusia. NRC (dalam Hasratuddin, 2014:31) menyatakan: “Mathematics is the
key to opportunity.” Matematika adalah kunci ke

arah peluang-peluang

keberhasilan. Bagi seorang siswa, keberhasilan mempelajarinya akan membuka
pintu karir yang cemerlang. Bagi para warganegara, matematika akan menunjang
pengambilan keputusan yang tepat, dan bagi suatu negara, matematika akan
menyiapkan warganya untuk bersaing dan berkompetisi di bidang ekonomi dan
teknologi.
Sejalan dengan pernyataan diatas, maka matematika sangat perlu
diajarkan. Sebagaimana pendapat Crockroft (dalam Abdurrahman, 2005 : 253)
yang mengemukakan bahwa :
Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : (1) selalu digunakan
dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi
yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berfikir
logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberi kepuasan
terhadap usaha memecahkan masalah.
Menurut Fahradina (2014:55) Pemerintah selalu melakukan penyempurnaan
kurikulum untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP: 2006) dan kurikulum 2013.
Kelebihan dari kurikulum ini adalah menekankan tentang pentingnya kemampuan
1

2

pemecahan masalah (problem solving), penalaran (reasoning), komunikasi
(communication), dan menghargai kegunaan matematika sebagai tujuan
pembelajaran matematika SD, SMP, SMA, dan SMK disamping tujuan yang
berkaitan dengan pemahaman konsep yang sudah dikenal guru.
Tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan oleh National Council
of Teacher of Mathematics (dalam Afiati, 2012:2) yaitu: (1) belajar untuk
berkomunikasi (mathematical comminication), (2) belajar untuk bernalar
(mathematical reasoning), (3) belajar untuk memecahkan masalah (mathematical
problem solving), (4) belajar untuk mengaitkan ide (mathematical connections),
(5) pembentukan sikap positif terhadap matematika (positive attitudes toward
mathematics).
Dari tujuan pembelajaran matematika di atas, terlihat bahwa salah satu
aspek yang ditekankan dalam kurikulum KTSP dan NCTM adalah meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Pemecahan masalah
merupakan aspek kognitif yang sangat penting karena dengan cara memecahkan
masalah, salah satu diantaranya siswa dapat berpikir kritis. Siswa dituntut untuk
menggunakan segala pengetahuan yang diperolehnya untuk dapat memecahkan
suatu masalah matematika.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 31 Januari 2015
di SMP Negeri 1 Sei Dadap, diketahui bahwa tingkat kemampuan pemecahan
masalah siswa kelas VII di sekolah tersebut masih rendah. Rendahnya
kemampuan pemecahan masalah tersebut diperoleh dari hasil tes diagnostik yang
diberikan.
Salah satu contoh soal adalah:
1. Ayah membeli sebuah rumah dengan harga Rp.100.000.000, karena ada
suatu hal rumah itu dijual lagi sehingga mengalami rugi 5%. Dengan
harga berapakah rumah tersebut dijual?

3

2. Seorang pedagang membeli 20kg gula dengan harga Rp.5.500 per kg.
gula itu kemudian dijual dengan harga Rp.5.750 per kg. selama ia menjual
gula tersebut tumpah sebanyak 2kg. Untung atau rugikah pedagang itu?
Jawaban dari siswa:

Gambar 1. Salah Satu Hasil Jawaban Siswa Pada Studi Pendahuluan
Pada soal nomor 1 siswa tidak dapat mengaplikasikan rumus yang ada
sehingga banyak diantara siswa yang langsung mengurangkan langsung antara
diskon dengan harga barang dan pada soal ini juga siswa juga kesulitan dalam
menyelesaikan bentuk persen. Pada soal no 2 kesulitan yang dialami siswa adalah
siswa kurang memahami masalah yang terkandung dalam soal, mereka cenderung
mengambil kesimpulan untuk melakukan operasi hitung pada bilangan-bilangan
yang ada dalam soal cerita tanpa memahami dan memikirkan apa yang diminta
dalam soal. Sehingga menyebabkan perhitungan yang salah.
Hasil tes tersebut sejalan dengan

hasil wawancara dengan Ibu Siti

Chodijah selaku guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 1 Sei Dadap (31
Januari 2015) menyatakan bahwa: Ada beberapa masalah yang dihadapi guru saat
proses pembelajaran berlangsung

terutama untuk soal-soal cerita seperti

4

aritmatika sosial, siswa sering sulit memahami apa informasi yang terkandung
dalam soal cerita tersebut, dan kesulitan dalam menyeselsaikan bentuk persen
sehingga mereka sulit untuk menyusun langkah-langkah penyelesaian dalam
strategi matematikanya.
Kondisi siswa seperti diatas jika dibiarkan saja akan mengakibatkan siswa
semakin kesulitan dalam mempelajari dan memahami materi matematika lebih
lanjut. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa harus ditingkatkan
dalam kegiatan pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran maupun
penyelesaian suatu masalah, siswa dapat memperoleh pengalaman menggunakan
pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada
pemecahan masalah matematika.
Memperhatikan pentingnya siswa mempunyai kemampuan pemecahan
masalah matematika yang memadai dalam pembelajaran matematika maka
diperlukan usaha dari guru dalam meningkatkan hal tersebut. Usaha yang dapat
dilakukan oleh guru antara lain adalah memberikan strategi pembelajaran yang
tepat dalam pembelajaran matematika. Namun tidak sedikit guru yang masih
menganut paradigma transfer of knowledge yaitu bahwa pengetahuan itu dapat
dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran siswa sehingga guru
memfokuskan pembelajaran matematika pada upaya penuangan pengetahuan
tentang matematika sebanyak mungkin kepada siswa. Dalam pembelajaran
matematika guru terlalu berkonsentrasi pada hal-hal yang perosedural dan
mekanistik seperti konsep matematika disampaikan secara informatif, dan siswa
jarang diajak untuk berdiskusi satu sama lain, sehingga siswa terbiasa untuk
berdiam diri dan hanya mendengarkan apa yang guru sampaikan.
Menurut Umar (2012:1) tugas dan peran guru bukan lagi sebagai pemberi
informasi (transfer of knowledge), tetapi sebagai pendorong siswa belajar
(stimulation of leraning) agar dapat mengkonstruksikan pengetahuan melalui
berbagai aktivitas. Sejalan dengan itu, Darwis (dalam Rusman, 2010:229)
mengemukakan bahwa salah satu kecendrungan yang sering dilupakan adalah

5

melupakan bahwa hakekat pembelajaran adalah belajarnya siswa dan bukan
mengajarnya guru. Guru dituntut dapat memilih strategi pembelajaran yang dapat
memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman
belajaranya. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih strategi pembelajaran
antara lain adalah tujuan pembelajaran, karakteristik materi pembelajaran, dan
karakteristik/keadaan

siswa.

Suatu

strategi

pembelajaran

yang

dapat

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika adalah strategi thinktalk-write (TTW). Pada dasarnya pembelajaran ini dibangun melalui proses
berpikir, berbicara dan menulis. Strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW)
dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemecahan masalah (Ansari, 2009:
84). Alur kemajuan pembelajaran Think Talk Write (TTW) dimulai dari
keterlibatan siswa dalam berpikir (bagaimana siswa memikirkan penyelesaian
suatu masalah) atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca,
selanjutnya berbicara (bagaimana mengkomunikasikan hasil pemikirannya dalam
diskusi) dan membagi ide dengan temannya sebelum menulis. Alur dari strategi
pembelajaran Think Talk Write (TTW) yang dimulai dari berfikir, berbicara, dan
menulis diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematis pada siswa. Menurut Kenney (dalam Abdurrahman, 2005 : 259) solusi
soal pemecahan masalah memuat empat langkah fase penyelesaian, yaitu
memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai
rencana, dan melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telah
dikerjakan. Langkah solusi pemecahan masalah tersebut dapat didukung dengan
penggunaan strategi Think Talk Write (TTW) yang dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa.
Memperhatikan bahwa di SMP Negeri 1 Sei Dadap belum pernah
dilakukan penelitian ini, penulis tertarik dan berminat untuk melakukan penelitian
dan membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul : Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Menerapkan
Strategi Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Pada Materi Aritmatika
Sosial Kelas VII SMP Negeri 1 Sei Dadap T.A 2015/2016.

6

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah yang dapat

diidentifikasi adalah :
1.

Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

2.

Siswa kurang mampu menerapkan konsep dalam memecahkan masalah
matematika.

3.

Guru kurang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar mengajar.

4.

Guru

masih mengajar menggunakan pendekatan tradisional (teacher

centered) yang memosisikan siswa sebagai objek pasif di dalam belajar.

1.3

Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi serta keterbatasan

waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa perlu
memberikan batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar hasil penelitian ini
dapat dilakukan dengan lebih terfokus dan spesifik. Masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write
(TTW) pada pokok bahasan aritmetika sosial.

1.4

Rumusan Masalah
Dengan pembatasan di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut :
1.

Bagaimana strategi penerapan pembelajaran Think Talk Write (TTW) dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada
materi aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri 1 Sei Dadap?

2.

Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah
diterapkan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada materi
aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri 1 Sei Dadap?

7

1.5

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1.

Untuk mengetahui bagaimana strategi penerapan pembelajaran Think Talk
Write (TTW) dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa pada materi aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri 1
Sei Dadap.

2.

Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah
siswa setelah diterapkan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) pada
materi aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri 1 Sei Dadap.

1.6

Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai diharapakan dapat bermanfaat bagi semua

kalangan, diantaranya yakni :
1.

Bagi siswa. Memberi pengalaman belajar siswa terkait pemecahan masalah
dan berkolaborasi secara kolaboratif melalui strategi pembelajaran Think
Talk Write (TTW)

2.

Bagi guru. Perangkat dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan dan masukan dalam mengembangkan strategi pembelajaran
matematika upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

3.

Bagi sekolah. Hasil–hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam
mengambil alternatif kebijakan penerapan strategi pembelajaran yang
inovatif di sekolah.

4.

Bagi peneliti. Hasil-hasil penelitian dapat dijadikan masukan dalam
pengembangan penerapan strategi pembelajaran kepada siswa untuk berbagai
materi pelajaran.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Srategi penerapan pembelajaran Think Talk Write (TTW) dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa :
-

Memaksimalkan waktu pada kegiatan diskusi kelompok.

-

Memotivasi siswa agar percaya diri dalam menyampaikan pendapat
dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

-

Memberikan hadiah seperti pujian, tepuk tangan dan senyuman kepada
kelompok yang maju mempersentasikan hasil diskusi mereka.

-

Memaksimalkan diskusi kelompok dengan pengawasan yang baik
pada kelompok yang belum maksimal dalam proses diskusi.

2. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajarkan dengan
menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) meningkat
dilihat dari hasil pada siklus I rata-rata kemampuan siswa diperoleh 19
orang (52,77%) yang mencapai ketuntasan. Selanjutnya setelah dilakukan
perbaikan tindakan pada siklus II diperoleh 32 orang (88,78%) yang
mencapai ketuntasan. Ini berarti strategi pembelajaran Think Talk Write
(TTW) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada
materi aritmatika sosial.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka peneliti memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika dalam mengajarkan materi pembelajaran
matematika disarankan untuk menggunakan strategi pembelajaran Think
Talk Write (TTW) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
2. Kepada guru hendaknya berupaya untuk selalu melibatkan siswa lebih
aktif dalam pembelajaran dan membuat suasana yang menyenangkan
75

76

dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tertarik dan termotivasi
dalam belajar.
3. Bagi peneliti lanjutan yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan
untuk menyediakan alokasi waktu yang lebih karena pembelajaran ini
menggunakan waktu yang lebih banyak dan memperhatikan kelemahankelemahan yang ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan
semakin lebih baik

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2005. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Afiati,R,dkk. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan
Strategi Think Talk Write (TTW) Berbasis Konstruktivisme Materi Bangun
Ruang Sisi Datar Kelas VIII. Unnes Journal of Research Mathematics
Education. ISSN 2252-6455 Vol.1 No.1.
Ansari, B.I. 2009. Komunikasi Matematik Konsep Dan Aplikasi. Bandah Aceh:
Pena.
Fahradina.N,dkk. 2014. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan
Kemandirian Belajar Siswa SMP dengan Menggunakan Model Investigasi
Kelompok. Jurnal Didaktik Matematika. ISSN: 2355-4185. Vol. 1, No. 1
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan. Medan: FMIPA Unimed.
Hamalik,O. 2010. Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara: Jakarta.
Hardini, I. 2012. Strategi Pembelajran Terpadu. Familia: Yogyakarta.
Hasratuddin. 2014. Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang akan Datang
Berbasis Karakter. Jurnal Didaktik Matematika ISSN: 2355-4185 Vol. 1,
No. 2.
Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.
Malang: UM Press.
Kardiawarman, dan Hadisubroto,T. 1998. Konsep Dasar Penelitian Tindakan
Kelas (Classroom Action Research). Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan
Guru Sekolah Menengah (Secondary School Teacher Development Project)
IBRD Loan No. 3979-IND.
Muchlis, E. 2012. Pengaruh Pendekatan Pendidikan Matematika Realistic
Indonesia Terhadap Perkembangan Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa. Jurnal Exacta ISSN 1412-3617. Vol. X. No. 2.

77

78

Munaka. 2009. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal
Kontekstual Melalui Cooperative Learning Di Kelas VIII SMP Negeri 2
Pedamaran Oki. Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 3, No. 1.
Nuharini, Dan Wahyuni, T. 2008. Matematika Dan Konsep Aplikasinya Untuk
Kelas VII SMP Dan Mts. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional: Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Runtukahu, J.T. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan
Belajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Edisi Kedua. Jakarta: Raja Grafindo
Persada,
Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sukino, dan Simangunsong, W. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Suprijono, A. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Umar,W. 2012. Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam
Pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika
STKIP Siliwangi Bandung, Vol 1, No.1 Februari 2012.