Pusat Penjaminan Mutu SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE CEPU
4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai institusi pendidikan yang harus menghasilkan lulusan yang profesional dan mempunyai jiwa kewirausahaan serta yang bermanfaat bagi
masyarakat disekitarnya, maka dalam pelaksanaan proses belajar mengajar harus direncanakan dengan baik, dilaksanakan dengan konsisten sesuai
perencanaan dan dievaluasi secara independen, dengan mengacu pada berbagai pedoman yang ada.
Kelulusan merupakan proses perpindahan dari status mahasiswa
menjadi sarjana untuk program Strata-1 dan Ahli Madya untuk program Diploma-3 setelah menempuh kegiatan belajar mengajar selama 8 delapan
dan 6 enam semester dengan menyelesaikan antara 140 – 160 sks dan 110 – 120 sks yang harus ditempuh.
Agar mutu dari lulusan dapat diserap oleh dunia kerja, maka semua mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan, baik itu syarat
akademik maupun syarat administrasi, memiliki keahlian dan ketrampilan pada bidangnya, serta kemampuan dalam pengembangan ilmu dan teknologi
secara praktis yang berkelas nasional yang mampu bekerja secara mandiri, bekerja sama dan koordinasi.
Untuk penjaminan mutu lulusan tersebut dibutuhkan sinergi visi program studi dan pemenuhan kebutuhan kompetensi stakeholder sebagai
pengguna lulusan, melalui proses pembelajaran yang relevan. Menggaris bawahi tujuan jurusan untuk mengembangkan sumber daya
manusia dan teknologi yang bertumpu pada kemampuan, kepercayaan diri sendiri, dan kemampuan berkomunikasi
melalui pendidikan dan praktek
yang relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional dan memenuhi standar nasional, maka setiap mahasiswa yang akan lulus harus memenuhi
Pusat Penjaminan Mutu SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI RONGGOLAWE CEPU
5
standar minimal dari kemampuan rancang bangun, kemampuan jaringan
yang luas bagi pelayanan sains dan teknologi bagi pembangunan daerah dan nasional, serta memelihara standar etika dalam pengembangan iptek.
Guna mmenuhi standar kelulusan dimaksud, dibutuhkan masukan materi dari alumni dan pengguna lulusan stakeholder yang relevan melalui
tracer study untuk menerapkan secara optimal perbaikan proses pembelajaran
secara terus menerus dalam berbagai aspek baik input, proses, output, outcomes
, maupun lingkungan pembelajaran. Dari hasil evaluasi diri diperoleh masalah lulusan berupa waktu
tunggu yang dibutuhkan untuk memperoleh pekerjaan rata rata adalah 9,8 bulan, yang mana angka ini termasuk waktu tunggu yang tidak diharapkan,
dan nilai waktu tunggu tersebut termasuk rendah bila diperingkat dalam penilaian akreditasi, lebih jauh menunjukkan mutu lulusan belum bisa
terserap dunia kerja dengan cepat, dengan berbagai macam alasan.
B. Maksud Dan Tujuan