UPT Pusat Penjaminan Mutu STTR Cepu

(1)

PENGANTAR

Buku panduan standar proses pembelajaran ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk mengukur pelakanaan proses pembelajaran mahasiswa di STTR Cepu. Hal ini dilaksanakan agar pelaksanaan proses pembelajaran di STTR Cepu yang memiliki kompetensi di bidang teknik mesin, sipil, dan elektronika sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri atau stakesholderdapat berjalan dengan baik lancar dan tertib, sesuai dengan beban sks yang diampu oleh dosen yang bersangkutan.

Buku panduan ini dapat digunakan sebagai acuan atau rambu-rambu dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran di jurusan teknik mesin, sipil dan elektro, sehingga materi perkuliahan dapat diselesaikan tepat waktu.

Cepu,


(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ... 1

PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 5

A. Latar Belakang ... 5

B. Maksud dan Tujuan ... 5

BAB II PENGERTIAN-PENGERTIAN... 6

BAB III STANDAR PROSES PEMBELAJARAN ... 7

A. Perencanaan Proses Pembelajaran ... 7

B. Pelaksanaan Proses Pembelajaran... 18

C. Penilaian Hasil Pembelajaran ... 20

D. Pengawasan Proses Pembelajaran... 26

BAB IV PENUTUP ... 29 Lampiran

SK Penetapan Panduan Standar Proses Pembelajaran Borang Standar Proses Pembelajaran


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran di Perguruan Tinggi adalah kegiatan yang terprogram dalam disain (fasiliting , Empowering dan enabling), untuk menciptakan mahasiswa belajar secara efektif, yang menekankan pada sumber belajar. Pembelajaran merupakan proses pengembangan kreativitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir mahasiswa serta dapat meningkatkan dan mengkonstruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan dan pengembangan yang baik terhadap materi kuliah.

Dalam meningkatkan pelaksanaan program pelaksanaan proses pembelajaran yang berbasis kompetensi, maka perlu diterbitkannya panduan pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga pelaksanaan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang diinginkan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan pedoman standar proses pembelajaran adalah agar Dosen dan Mahasiswa mengetahui dan memahami rambu-rambu/aturan tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, sehingga Dosen dan Mahasiswa telah mengetahui sejak awal tugas dan fungsinya serta dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar.

Tujuan dari penyusunan pedoman standar proses pembelajaran adalah terciptanya pedoman yang baku yang dapat digunakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.


(4)

BAB II

PENGERTIAN- PENGERTIAN

.

1. Yang dimaksud dengan PBM adalah proses belajar mengajar di seluruh jurusan dan program studi di STTR Cepu.

2. Jurusan yang dimaksud adalah jurusan teknik mesin, teknik elektro, dan teknik sipil STTR Cepu

3. Program studi yang dimaksud adalah S-1 dan D-3 Teknik Mesin, S-1 dan D-3 Teknik Elektro, dan S-1 dan D-3 Teknik Sipil.

4. Mahasiswa adalah mahasiswa STTR Cepu.

5. Dosen pengajar adalah dosen yang ditunjuk oleh STTR Cepu untuk mengajar di setiap jurusan yang ada di STTR cepu.

6. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.


(5)

BAB III

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

A. Perencanaan Proses Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah kegiatan - kegiatan yang harus dilakukan sebelum masa perkuliahan dilakukan (kontrak perkuliahan). Kegiatan tersebut terdiri atas :

1. Menyajikan kompetensi yang akan dicapai. Contoh Rumusan kompetensi :

1. Kemampuan menyusun pemikiran dan pendapat

2. Kemampuan menunjukkan/mempresentasikan hasil belajar

3. Kemampuan mencarikan contoh penerapan suatu prinsip/teori desain 4. Kemampuan menyampaikan secara visual dan oral

2. Menyusun materi ajar berdasarkan sistem keilmuan atau skema proses keilmuan

3. Menyusun jadwal sesusai pokok bahasan dan sub pokok bahasan, termasuk rencana presentasi pengumpulan tugas.

Contoh menyusun Jadwal perkuliahan :

Minggu ke Kegiatan pembelajaran Pokok bahasan/ sub pokok bahasan

1 Penjelasan umum Materi satu semester dan

aturan perkuliahan

2 Perkuliahan Pokok bahasan I

3 Perkuliahan Sub pokok bahasan 1

4 Perkuliahan (penjelasan Ulang tugas I) Sub pokok bahasan 2 5 Presentasi Tugas oleh mahasiswa Sub pokok bahasan 3 6 Presentasi Tugas oleh mahasiswa

7 Presentasi Tugas oleh mahasiswa 8 Presentasi Tugas oleh mahasiswa


(6)

10 Perkuliahan dan diskusi Pokok bahasan III 11 Perkuliahan dan diskusi Pokok bahasan IV 12 Perkuliahan dan diskusi oleh mahasiswa Tugas I

13 Perkuliahan dan diskusi oleh mahasiswa Tugas II

14 Perkuliahan Review sub pokok bahasan

15 Perkuliahan Review sub pokok bahasan

16 Review dan evaluasai Menyeluruh

4. Memilih sub pokok bahasan/topik yang dijadikan tugas

5. Membuat diskripsi tugas dan presentasi maupun ujian secara tajam agar kompetensinya tercapai.

Contoh : Diskripsi Tugas: Tugas Satu :

Dikerjakan secara kelompok 3 orang yaitu dengan mencari obyek arsitektur dengan periode waktu dibangun yang berbeda-beda, minimal 1 (satu) periode lama dan 2 (dua) obyek periode baru. Dari obyek itu dicari aspek yang merupakan penerapan suatu prinsip desain. Bobot nilai ini 30 %.

Tugas dua :

Dikerjakan oleh peserta secara individu, yaitu mencari suatu prinsip atau teori tentang kualitas obyek arsitektur kemudian mencari contoh arsitektur untuk dianalisis berdasarkan teori tadi.

Bobot tugas 30 %

6. Pembelajaran sistem penilaian belajar dan aturan main serta etika akademik yang diterapkan

Contoh : Diskripsi Ujian

Ujian (UAS) terdiri dari 3 soal. Satu dibuat oleh mahasiswa sendiri dengan topik yang dipilih atau pokok bahasan tertentu yang ingin dia pelajari dengan dan ditulis (jawabanya) dalam bentuk paper minimal 3 halaman dan 5 halaman, termasuk contoh gambarnya.

Soal kedua dan ketiga dibuat oleh mahasiswa dirumah dan dikerjakan dikelas saat ujian dengan system close book, hanya boleh membawa potongan gambar


(7)

obyek arsitektur dalam ukuran kecil yang akan dibahas. Pokok bahasan soal ke dua dan ke tiga ini harus berbeda dengan soal nomor satu

1. Jenis Perkuliahan

a. Praktikum

1. Pengertian praktikum :

1. Praktikum adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu produk/penguasaan ilmu yang dilaksanakan di dalam laboratorium dan mengacu pada materi kuliah atau pokok bahasan yang telah diberikan.

2. Praktikum merupakan salah satu komponen penilaian pada mata kuliah yang bersangkutan.

2. Pedoman penyelenggaraan praktikum

1. Praktikum dilakukan pada jadwal yang telah ditentukan, yaitu sama atau di luar waktu perkuliahan bagi mata kuliah yang membutuhkan praktikum.

2. Untuk mata kuliah tertentu pelaksanaan praktikum dilakukan setelah pelaksanaan Ujian Akhir Semester.

3. Penjadwalan praktek diatur oleh kepala laboratorium berkoordinasi. dengan ketua jurusan

4. Dilaksanakan secara perorangan atau kelompok, jumlah maksimal per kelompok 4 mahasiswa.

5. Setiap kelompok berhak mendapatkan 1 (Satu) unit modul praktektikum dan petunjuk pelaksanaan praktektikum rinci. 6. Buku petunjuk praktektikum diberikan paling lambat 1minggu

sebelum praktek dimulai.

7. Penjelasan materi diberikan dengan media elektronik atau media lain yang menarik, pada pertemuan minggu pertama oleh dosen pembimbing

8. Praktektikum dilaksanakan tidak didampingi dosen pembimbing secara langsung.


(8)

9. Keterlibatan dosen pembimbing /asisten dosen/dosen pengampu bisa diberikan apabila ada kerusakan alat dan pertemuan pertama.

3. Persyaratan bagi perserta laboratorium

1. Persyaratan bagi peserta praktikum mengikuti peraturan yang telah ditentukan.

2. Untuk jenis-jenis praktikum tertentu, diperlukan syarat kelulusan mata kuliah prasyarat.

3. Telah memenuhi persyaratan administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Instruktur praktikum

Instruktur adalah dosen yang membimbing para mahasiswa untuk dapat memahami dan mengikuti prosedur penggunaan berbagai peralatan yang diperlukan dalam praktikum.

5. Evaluasi praktikum dan sertifikat

Evaluasi diperlukan untuk melihat sejauh mana pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa atau kelompok mahasiswa, dan sebagai tanda bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan itu, maka kepadanya akan diberikan sertifikat. Sertifikat ini juga sebagai tanda bahwa mahasiswa tersebut dapat mengikuti ujian tugas akhir.

6. Materi praktikum

1. Materi praktikum mengacu pada Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang telah ditentukan.

2. Materi praktikum dibuat oleh tim dosen dan berkoordinasi dengan ketua jurusan.


(9)

b. Praktek

1. Pengertian praktek

a. Praktek merupakan salah satu mata kuliah yang mempunyai bobot sks dan tercantum dalam Kurikulum

b. Praktek adalah suatu kegiatan yang menghasilkan suatu produk/penguasaan ilmu yang dilaksanakan di lapangan maupun ruangan dan mengacu pada materi kuliah atau pokok bahasan yang telah diberikan.

2. Pedoman penyelenggaraan

a. Praktek dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. b. Penjadwalan praktek diatur oleh kepala laboratorium

berkoordinasi. dengan ketua jurusan

c. Dilaksanakan secara perorangan atau kelompok, jumlah maksimal per kelompok 4 mahasiswa.

d. Setiap kelompok berhak mendapatkan 1 (Satu) unit modul praktek dan petunjuk pelaksanaan praktek rinci.

e. Buku petunjuk praktek diberikan paling lambat 1minggu sebelum praktek dimulai.

f. Penjelasan materi diberikan dengan media elektronik atau media lain yang menarik, pada pertemuan minggu pertama oleh dosen pembimbing

g. Praktek dilaksanakan tidak didampingi dosen pengampu.

h. Keterlibatan dosen pembimbing /asisten dosen bisa diberikan apabila ada kerusakan alat dan pertemuan pertama.

3. Persyaratan bagi peserta praktek

a. Persyaratan bagi peserta praktek mengikuti peraturan yang telah ditentukan.


(10)

b. Untuk jenis-jenis praktek tertentu, diperlukan syarat kelulusan mata kuliah prasyarat.

c. Telah memenuhi persyaratan administrasi keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Instruktur praktek

Instruktur adalah dosen yang membimbing para mahasiswa untuk dapat memahami dan mengikuti prosedur penggunaan berbagai peralatan yang diperlukan dalam praktek. Adapun persyaratan instruktur praktek mengikuti persyaratan dosen.

5. Evaluasi praktek

Evaluasi diperlukan untuk melihat sejauh mana pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa atau kelompok mahasiswa, dan sebagai tanda bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi persyaratan itu, maka kepadanya akan diberikan nilai yang tercantum dalam Kartu Puas.

6. Materi praktek

c. Materi praktek mengacu pada Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang telah ditentukan.

d. Materi praktek dibuat oleh tim dosen dan berkoordinasi dengan ketua jurusan/program studi

c. Kuliah Teori

Syarat : Telah memenuhi persyaratan akademik dan keuangan dengan sistem pelaksanaan :


(11)

2. Metode pembelajaran sesuai dengan metode yang disepakati (sesuai dengan metode pembelajaran KBK)

d. Tugas Mandiri

Tugas mandiri diberikan dan dibimbing oleh dosen kepada mahasiswa berupa penyelesaian soal atau studi kasus lapangan.

e. Tugas Kelompok

Tugas kelompok diberikan dan dibimbing oleh dosen kepada beberapa mahasiswa berupa studi kasus lapangan.

2. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL), atau metode lain yang disesuaikan dengan kondisi mahasiswa, dengan catatan tidak bertentangan dengan asas-asas Proses Pembelajaran SCL. Berikut contoh metode pembelajaran dalam SCL :

a. Small group Discussion

Mahasiswa peserta kuliah diminta membuat kelompok kecil (5 sampai 10 orang) untuk mendiskusikan bahan yang diberikan oleh dosen atau bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelomok tersebut.

Dengan aktivitas kelompok kecil, mahasiswa akan belajar :  Menjadi pendengar yang baik

 Memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif  Menghormati perbedaan pendapat

 Mendukung pendapat dengan bukti

 Menghargai sudut pandang yang bervariasi (gender, budaya, dan lain-lain).

b. Simulasi

Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas. Misalnya untuk mata kuliah aplikasi


(12)

instrumentasi, mahasiswa diminta untuk membuat perusahaan fiktif yang bergerak dibidang aplikatif instrumentasi, kemudian perusahaan tersebut diminta melakukan hal yang sebagaimana dilakukan oleh perusahaan sesungguhnya dalam memberikan jasa kepada kliennya, misalnya melakukan bidding, dan sebagainya. Simulasi dapat berbentuk :

 Permainan peran (role play). Dalam contoh di atas, setiap mahasiswa dapat diberi peran masing-masing, misalnya sebagai direktur, engineer, pemasaran dll.

Simulation exerciseandsimulation games  Model computer.

Simulasi dapat merubah cara pandang (mindset) mahasiswa, dengan jalan :

 Mempraktekkan kemampuan umum (missal komunikasi verbal & non verbal).

 Memperbaiki kemampuan khusus  Mempraktekkan kemampuan tim

 Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem solving)

 Menggunakan kemampuan sintesis  Mengembangkan kemampuan empati

c. Discovery Learning (DL)

DL adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri.

d. Self Directed Learning (SDL)


(13)

pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan. Sementara dosen hanya bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.

Metode belajar ini bermanfaat untuk menyadarkan dan memberdayakan mahasiswa, bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri. Dengan kata lain, individu mahasiswa didorong untuk bertanggungjawab terhadap semua pikiran dan tindakan yang dilakukannya.

Metode pembelajaran SDL dapat diterapkan apabila asumsi berikut sudah terpenuhi. Sebagai orang dewasa, kemampuan mahasiswa mestinya bergeser dari orang yang tergantung pada orang lain menjadi individu yang mampu belajar mandiri.

Pengalaman merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat. Kesiapan belajar merupakan tahap awal menjadi pembelajar

mandiri.

Orang dewasa lebih tertarik belajar dari permasalahan daripada dari sisi mata kuliah.

Pengakuan, penghargaan dan dukungan terhadap proses belajar orang dewasa perlu diciptakan dalam lingkungan belajar. Dalam hal ini dosen dan mahasiswa harus memiliki semangat yang saling melengkapi dalam melakukan pencarian pengetahuan.

e. Cooperative Learning (CL)

Adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompk ini terdiri atas beberapa orang mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang beragam. Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan kelompok, materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan dan dikontrol oleh dosen. Mahasiswa dalam hal ini hanya mengikuti prosedur diskusi yang dirancang


(14)

oleh dosen. Pada dasarnya CL seperti ini merupakan perpaduan antarateacher centered dan student centered learning. CL bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan mengasah :

Kebiasaan belajar aktif pada diri mahasiswa

Rasa tanggungjawab individu dan kelompok mahasiswa Kemampuan dan ketrampilan bekerjasama antar mahassiwa Ketrampilan social mahasiwa.

f. Collaborative Learning (CbL)

Adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerja sama antar mahasiswa yang didasarkan pada consensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal dari tugas dan bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang didasar pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok, ingin dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui konsensus bersama antar anggota kelompok.

g. Contextual Instruksi (CI)

Adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi matakuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotifasi mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku professional atau manajerial, entreupeneur maupun investor.

Sebagai contoh , apabila kompetensi yang dituntut matakuliah adalah mahasiswa dapat menganalisa factor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi dibahas dalam kelas, juga diberikan contoh, dan mendiskusikanya.


(15)

transaksi jual beli tersebut, atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli, misalnya. Pada saat itu, mahasiwa dapat melakukan pengamatan langsung, mengkajinya dengan berbagai teori yang ada, sampai ia dapat menganalisis factor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya proses transaksi jual beli. Hasil, keterlibatan, pengamatan dan pengkajiannya ini selanjutnya dipresentasikan di dalam kelas, untuk dibahas dan menampung saran dan masukan lain dari seluruh anggota kelas.

Pada intinya dengan CI, dosen dan mahasiswa memanfaatkan pengetahuan secara bersama-sama, untuk mencapai kompetensi yang dituntut oleh mata kuliah, serta memberikan kesempatan pada semua orang yang terlibat dengan sangat hati-hati

h. Project Based Learning(PjBL)

Adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan ketrampilan melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan komplek serta tugas dan produk yang dirancang dengan hati-hati.

i. Problem-Based Learning/inquiry (PBL/I)

Adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan pencarian /penggalian informasiinquiryuntuk dapat memecahkan masalah. Pada umumnya, terdapat empat hal yang perlu dilakukan mahasiswa dalam PBL/I yaitu:

- Menerima masalah yang relevan dengan salah satu/beberapa kompetensi yang dituntut mata kuliah dari dosennya.

- Melakukan pencarian data dan informasi yang relevan untuk memecahkan masalah.

- Menata dan mengaitkan data dengan masalah. - Menganalisis strategis pemecahan masalah.


(16)

Peran dosen dalam pelaksanaan pembelajaran SCL antara lain : - Sebagai fasilitiator dalam proses pembelajaran.

- Mengkaji kompetensi mata kuliah yang perlu dikuasi mahasiswa di akhir pembelajaran.

- Merancang strategi dan lingkungan pembelajaran yang dapat menyediakan beragam pengalaman belajar yang diperlukan mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang dituntut mata kuliah.

- Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan memprosesnya untuk dimanfaatkan dalam memecahkan permasalahan hidup sehari-hari.

- Mengidentifikasi dan menentukan pola penilaian hasil belajar mahasiswa yang relevan dengan kompetensi yang diukur.

Sedangkan peran mahasiswa dalam pendekatan pembelajaran SCL, adalah : - Mengkaji kompetensi mata kuliah yang dipaparkan dosen

- Mengkaji strategi pembelajaran yang ditawarkan dosen.

- Membuat rencana pembelajaran untuk mata kuliah yang diikutinya - Belajar secara aktif (dengan cara mendengar, membaca, menulis,

diskusi, dan terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting lagi terlibat dalam kegiatan berfikir tingkat tinggi, seperti analisis, sintetis, dan evaluasi), baik secara individu maupun kelompok.

B. Pelaksanaan Proses pembelajaran

1. Pelaksanaan Perkuliahan

a. Diikuti oleh mahasiswa yang telah mengisi kartu rencana studi dan terdaftar di Jurusan.

b. Kuliah dilasanakan di kelas atau ditempat lain yang telah disepakati oleh jurusan , mahasiswa dan dosen.

c. Kuliah yang dilaksanakan diluar lingkungan STTR Cepu diatur dalam peraturan tersendiri.


(17)

d. Jumlah Mahasiswa maksimum dalam 1 (satu) kelas yang dapat diselenggarakan 30 mahasiswa, sedangkan minimal 5 mahasiswa terdaftar.

e. Semua peralatan dalam perkuliahan disediakan oleh jurusan.

f. Proses belajr mengajar harus sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh jurusan.

g. Perubahan jadwal harus dikeordinasikan dengan jurusan, kemudian jurusan akan menyusun jadwal baru dan diumumkan secara terbuka. h. Dosen yang tidak hadir dalam perkuliahan, minimal sehari sebelum

perkuliahan agar memberitahukan kepada jurusan, serta wajib mengganti jam perkuliahan yang telah ditinggalkan di waktu yang lain.

i. Mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan diwajibkan ijin tertulis yang disampaikan kepada dosen pengampu/ jurusan.

j. Jumlah maksimum ijin yang diberikan diatur dalam peraturan tersendiri.

k. Mahasiswa terlambat masuk kelas bisa mengikuti kuliah atas seijin dosen pengampu/jurusan.

2. Tempat Perkuliahan

Konsekuensi dari penerapan dari proses pembelajaran dari KBK maka tempat pelaksanaan proses pembelajar harus disesuaikan dengan keperluan, misalnya

a. Kelas

1. Ruangan minimal 2m2/mhs. 2. Dilengkapi kipas angin.

3. fasiltas tempat duduk dan meja yang cukup. 4. Ruangan bersih dan nyaman.

b. laboratorium


(18)

3. Dilengkapi kipas angin

4. fasiltas tempat duduk dan meja yang cukup 5. Ruangan bersih dan nyaman

c. Perusahaan

1. Perusahaan yang telah disepakati dan sesuai dengan materi perkuliahan

2. Waktu pelaksanaan tidak melebihi dari waktu yang ditentukan

3. Media

a. Papan tulis b. OHP

c. LCD proyektor d. Internet

e. dll

C. Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian merupakan salah satu aspek dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. Jadi tidak hanya sekedar mencari jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih ditekankan kepada menjawab pertanyaan bagaimana atau seberapa jauh suatu proses atau hasil yang diperoleh seseorang atau tim.

Penilaian yang dilaksanakan oleh dosen terhadap mahasiswa pada jenjang Strata satu (S1) dan diploma tiga (D3) Jurusan Teknik Mesin, Teknik Sipil dan Teknik Elektro STTR Cepu pada umumnya masih menggunakan acuan pedoman akademik yang belum terintegrasi. Untuk itu perlu dibuat suatu pedoman pelaksaan penilaian yang dapat menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa pelaksanaan proses pembelajaran.


(19)

Pengukuran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan penilaian, diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang, atau obyek tertentu menurut aturan yang jelas. Dalam bidang pendidikan tinggi, dosen dapat mengukur penguasaan peserta didik dalam suatu mata kuliah tertentu yang telah dilatih, tetapi tidak mengukur peserta didik itu sendiri. Tanpa kemampuan melakukan pengukuran seorang doses tidak dapat mengetahui di mana ia berada pada suatu kegiatan.

Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan yang setiap butir pertanyaan mempunyai jawaban yang dianggap benar. Tes, Penilaian dan Pengukuran meruapakan suatu rangkaian kegiatan dosen dalam proses belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan. Keterkaitan antara tes, pengukuran dan penilaian adalah penilaian hasil belajar baru dilakukan dengan baik dan benar bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Kegunaan Tes, Pengukuran dan Penilaian adalah sebagai seleksi, penempatan , diagnosis, umpan balik , motivasi dan membimbing belajar, perbaikan kurikulum serta pengembangan ilmu.

Pedoman ini disusun khususnya yang berkaitan dengan pengolahan hasil tes, yaitu melalui dua pendekatan yang berlaku yakni Penialaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

1. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)

Merupakan penentuan nilai mahasiswa dalam suatu proses pembelajaran yang didasrkan pada tingkat penguasaan dikelompok itu. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan skor di kelompok itu.

Contoh : Satu kelompok anak didik terdiri atas 9 orang mendapatkan skor (nilai mentah) : 50, 45, 45, 40, 40, 40 , 35, 35, 30


(20)

Dari skor tersebut bahwa perolehan nilai tertinggi 50 dan terendah 30. Dengan demikian nilai tertinggi diberikan kepada skor tertinggi misalnya 10, secara proposional skor di atas dapat diberi nilai 10,9,9,8.

Cara lain adalah dengan menghitung prosentase jawaban benar. Prosentase tertinggi memperoleh nilai tertinggi. Jika nilai mentah di atas didapat dari 60 butir pertanyaan atau skor maksimumnya 60 maka perolehan nilainya seperti tabel berikut:

a Nilai mentah 50 45 45 40 40 40 35 35 30

b Prosen.yg betul 83,3 75,0 75,0 66,7 66,7 66,7 58,3 58,3 50

c Nilai 10 9 9 8 8 8 7 7 6

2. Penilaian Berdasarkan Acuan Patokan (PAP)

Suatu cara menentukan nilai seseorang yang didasrkan pada pencapaian tujuan pembelajaran. Kelulusan telah ditentukan/dipatok minimal harus menguasai sekian persen dari tujuan pembelajaran.. Bilamana seseorangtelah memenuhi patokjan tersebut dinyatakan berhasil/lulus. Bila belum memenuhi patokan dikatan gagal atau belum lulus.

Contoh : Misalnya seseorang dikatakan telah menguasai satu pokok bahasan bilamana telah menjawab dengan betul 80% dari butir soal yang berasal dari pokok bahasan tersebut. Maka jawaban yang benar ≥80% dinyatakan lulus. Untuk menentukan tingkat kelulusan bisa menggunakan kategori A s/d E, dengan rentang skor yang telah ditentukan.

1. Pedoman Penilaian Hasil Belajar

Dalam memberikan suatu penilaian terhadap mahasiswa, dilakukan tahapan sebagai berikut :


(21)

a. Sistim penilaian yang digunakan untuk mengukur seorang mahasiswa dalam mengikuti setiap mata kuliah diperhitungkan terhadap nilai UTS dan UAS.

b. Nilai akhir yang didapat mahasiswa pada tiap mata kuliah adalah :

3

2 1 UASx UTSx

NA 

Nilai akhir di kompensasi dalam bentuk huruf sesuai ketentuan sebagai berikut :

Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Bobot Predikat

91 - 100 A 4 Sangat Baik

81 - 90 AB 3,5 Baik +

74 - 80 B 3 Baik

68 - 73 BC 2,5 Cukup +

60 - 67 C 2 Cukup

51 - 59 CD 1,5 Kurang +

41 - 50 D 1 Kurang

< 40 E 0 Sangat Kurang

Keterangan :

UTS : Ujian Tengah Semester

UAS : Ujian Akhir Semester

NA : Nilai Akhir

c. Nilai lulus setiap mata ujian serendah-rendahnya adalah nilai C, nilai untuk sepanjang studi.

d. Perbaikan nilai dimungkinkan sepanjang batas masa studi (termasuk kewajiban menempuh ujian karena nilai D dan E) dan nilai yang dipergunakan adalah nilai tertinggi.


(22)

e. Nilai praktek dan tugas diberikan setelah mahasiswa menyelesaikan tugas/praktek tersebut, diberikan dengan surat puas dari pembimbing, dan bisa diperbaiki dengan syarat tertentu (memprogramnya dalam KRS).

2. Evaluasi Keberhasilan Studi

Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan pada :

a. Evaluasi keberhasilan studi semester dilakukan setiap akhir semester. b. Evaluasi dua tahun pertama

1. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa pada dua tahun pertama (terhitung mulai saat mahasiswa untuk pertama kali terdaftar) dipergunakan untuk menentukan kelanjutan studinya di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu.

2. Mahasiswa diperbolehkan melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu bilamana memenuhi syarat – syarat :

- Mengumpulkan sekurang – kurangnya 30 sks. - Mencapai indeks komulatif2,00

3. Untuk menentukan valuasi tersebut diambil 30 nilai kredit dari matakuliah dengan nilai tertinggi.

4. Jika mahasiswa tidak dapat memenuhi syarat – syarat tersebut pada ayat (3.b), maka ia diberhentikan sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu.

c. Evaluasi dua tahun ke dua (untuk program S1)

1. Pada akhir dua tahun berikutnya mahasiswa diwajibkan untuk : - Mengumpulkan sekurang – kurangnya 75 sks termasuk sks

yang dikumpulkan pada dua tahun pertama. - Mencapai Indeks Prestasi komulatif2,00


(23)

2. Mahasiswa diperbolehkan melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu apabila memenuhi syarat seperti tercantum pada ayat (3.a)

3. Jika mahasiswa tidak memenuhi syarat tersebut pada ayat (3.a) maka ia diberhentikan sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu.

d. Evaluasi akhir Sarjana

1. Seorang mahasiswa dinyatakan telah selesai mengikuti Program Sarjana (S1) bilamana telah menggumpulkan jumlah nilai kredit sks dengan syarat – syarat sebagai berikut :

- Indeks Prestasi Komulatif2,00

- Tidak ada nilai E, nilai D maksimal 20 % dari jumlah mata kuliah pada jurusan atau program studi yang bersangkutan. - Telah menyelesaikan Tugas Akhir/Skripsi dan dinyatakan lulus

pada sidang ujian Tugas Akhir/Skripsi, serta telah

menyerahkan laporan Tugas Akhir/Skripsi di

Jurusan/Program Studi.

- Telah mnyelesaikan Tugas akademik/praktikum yang ada sesuai kurikulum.

- Telah menempuh/menylesaikan syarat – syarat administrasi. - Telah lulus semua mata ujian pengawasan mutu (bagi

jurusan/program studi yang belum akreditasi), sesuai dengan peraturan dan dinyatakan melalui yudisium.

2. Mahasiswa diberi kesempatan untuk memperbaiki nilai – nilainya selama batas waktu studi diperkenankan baginya dilampaui sebelum yudisium. Sedangkan nilai yang digunakan, untuk nilai valuasi adalah nilai tertinggi.


(24)

e. Kelulusan Tahap Akhir Pendidikan

1. Pendidikan dilingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu pada dasarnya diakhiri dengan ujian Tugas Akhir/Skripsi.

2. Mahasiswa dinyatakan lulusan tahap akhir pendidikan apabila telah lulus Tugas Akhir/Skripsi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dinyatakan dengan yudisium.

D. Pengawasan Proses Pembelajaran

Jurusan adalah bagian yang terdapat pada struktur organisasi STTR Cepu yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mangatur, mengawasi, serta memberikan pelayanan pada mahasiswa dan dosen atas terselenggaranya proses pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran tersebut meliputi pembagian/ploting tugas mengajar dosen, sehingga dosen dapat menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai beban ekivalensi wajib mengajar penuh (EWMP) pada masing-masing jurusan serta kegiatan rapat akhir yudisium tiap semester serta yudisium ujian tugas akhir/proyek akhir.

Adapun tugas jurusan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Menyusun kurikulum dan silabi yang sesuai dengan peraturan yang ada. 2. Menyediakan Dosen pengampu mata kuliah yang sesuai dengan

kualifikasinya dan keahlianya.

3. Membagikan Kartu Rencana Studi (KRS) pada mahasiswa yang telah syah menjadi mahasiswa pada tiap semester.

4. Menugaskan dosen pembimbing akademik (Dosen wali) untuk membimbing mahasiswa dalam pengisian/pemrograman KRS dalam satu semester.

5. Mengawasi mahasiswa entri data mata kuliah dari KRS mahasiswa yang telah disyahkan.


(25)

7. Menyediakan tempat perkuliahan 8. Menyediakan alat/media pembelajaran 9. Menyediakan presensi dosen dan mahasiswa.

10. Menerima presensi dosen dan mahasiswa setelah selesai perkuliahan. 11. Meyediakan soal ujian yang telah disusun oleh dosen pengampu mata

kuliah.

12. Menyusun jadwal ujian akhir semester dan tugas akhir 13. Menyelenggarakan ujian akhir semester dan tugas akhir

14. Menerima daftar nilai ujian mahasiswa dari semua dosen penguji mata kuliah

15. Melaporkan hasil ujian dalam bentuk Kartu Hasil Semester (KHS) kepada Ketua STTR Cepu dan orang tua mahasiswa.

16. Meminta laporan hasil perkembangan proses pembelajaran kepada Dosen pengampu

Tenaga Pengajar yang selanjutnya disebut Dosen STTR adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya, diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi, dalam hal ini YPR CEPU yang ditugaskan untuk mengajar pada STTR CEPU. Dosen dapat merupakan dosen biasa , dosen luar biasa, dosen kontrak dan dosen tamu.

Dosen biasa/Dosen Tetap adalah dosen yang diangkat oleh Yayasan dan dosen PNS dpk yang ditempatkan sebagai tenaga pengajar tetap pada lembaga pendidikan tinggi STTR CEPU. Dosen luar biasa/Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai pengajar bukan tetap pada lembaga pendidikan tinggi STTR CEPU. Dosen kontrak adalah seseorang yang dikontrak sebagai dosen lembaga pendidikan tinggi STTR CEPU, pada jangka waktu tertentu (temporer). Dosen tamu adalah seseorang yang diundang dan diangkat sebagai dosen lembaga pendidikan tinggi STTR CEPU, pada jangka waktu tertentu (temporer).


(26)

Di antara dosen biasa, dosen luar biasa, dosen kontrak dan dosen tamu dengan pertimbangan tertentu dimungkinkan adanya dosen praktisi. Ketentuan mengenai dosen praktisi ditetapkan oleh Pimpinan STTR CEPU.

Tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab dosen adalah di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0114/U/1991 tanggal 7 Maret 1991. adapun kode etik sebagai dosen adalah sebagai berikut :

1. Menjaga dan menyimpan rahasia STTR Cepu.

2. Tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat merugikan Lembaga maupun pernyataan yang menimbulkan pertentangan.

3. Menjaga nama baik STTR Cepu maupun korps dosen STTR Cepu. 4. Bersikap terbuka baik menerima saran, kritik ataupun keluhan baik

dari mahasiswa maupun pimpinan STTR Cepu.

5. Pelanggaran kode etik dosen akan dikenakan sangsi sesuai ketentuan yang berlaku.


(27)

BAB IV PENUTUP

Pedoman pelaksanaan proses pembelajaran ini berdasar pada hasil pengamatan yang dilaksanakan STTR Cepu, serta dari buku pengembangan meteri dan proses pembelajaran yang diterbitkan oleh Dikti.

Pedoman pelaksanaan proses belajar mengajar memuat aturan-aturan dan tugas yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran, seperti mahasiswa, struktural, fungsional dan lembaga STTR Cepu, agar masing-masing yang terlibat dapat memahami fungsi dan tugasnya. Sehingga proses pelaksanaan belajar mengajar dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan sesuai dengan yang diinginkan.

Panduan Program Penjaminan Mutu Standar Proses Pembelajaran harus ditinjau ulang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Mengingat peninjauan kurikulum dan silabus dilakukan 3 (tiga) tahun sekali.


(1)

e. Nilai praktek dan tugas diberikan setelah mahasiswa menyelesaikan tugas/praktek tersebut, diberikan dengan surat puas dari pembimbing, dan bisa diperbaiki dengan syarat tertentu (memprogramnya dalam KRS).

2. Evaluasi Keberhasilan Studi

Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan pada :

a. Evaluasi keberhasilan studi semester dilakukan setiap akhir semester. b. Evaluasi dua tahun pertama

1. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa pada dua tahun pertama (terhitung mulai saat mahasiswa untuk pertama kali terdaftar) dipergunakan untuk menentukan kelanjutan studinya di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu.

2. Mahasiswa diperbolehkan melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu bilamana memenuhi syarat – syarat :

- Mengumpulkan sekurang – kurangnya 30 sks. - Mencapai indeks komulatif2,00

3. Untuk menentukan valuasi tersebut diambil 30 nilai kredit dari matakuliah dengan nilai tertinggi.

4. Jika mahasiswa tidak dapat memenuhi syarat – syarat tersebut pada ayat (3.b), maka ia diberhentikan sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu.

c. Evaluasi dua tahun ke dua (untuk program S1)

1. Pada akhir dua tahun berikutnya mahasiswa diwajibkan untuk :

- Mengumpulkan sekurang – kurangnya 75 sks termasuk sks


(2)

2. Mahasiswa diperbolehkan melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu apabila memenuhi syarat seperti tercantum pada ayat (3.a)

3. Jika mahasiswa tidak memenuhi syarat tersebut pada ayat (3.a) maka ia diberhentikan sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu.

d. Evaluasi akhir Sarjana

1. Seorang mahasiswa dinyatakan telah selesai mengikuti Program Sarjana (S1) bilamana telah menggumpulkan jumlah nilai kredit sks dengan syarat – syarat sebagai berikut :

- Indeks Prestasi Komulatif2,00

- Tidak ada nilai E, nilai D maksimal 20 % dari jumlah mata

kuliah pada jurusan atau program studi yang bersangkutan.

- Telah menyelesaikan Tugas Akhir/Skripsi dan dinyatakan lulus

pada sidang ujian Tugas Akhir/Skripsi, serta telah menyerahkan laporan Tugas Akhir/Skripsi di Jurusan/Program Studi.

- Telah mnyelesaikan Tugas akademik/praktikum yang ada

sesuai kurikulum.

- Telah menempuh/menylesaikan syarat – syarat administrasi. - Telah lulus semua mata ujian pengawasan mutu (bagi

jurusan/program studi yang belum akreditasi), sesuai dengan peraturan dan dinyatakan melalui yudisium.

2. Mahasiswa diberi kesempatan untuk memperbaiki nilai – nilainya selama batas waktu studi diperkenankan baginya dilampaui sebelum yudisium. Sedangkan nilai yang digunakan, untuk nilai valuasi adalah nilai tertinggi.


(3)

e. Kelulusan Tahap Akhir Pendidikan

1. Pendidikan dilingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu pada dasarnya diakhiri dengan ujian Tugas Akhir/Skripsi.

2. Mahasiswa dinyatakan lulusan tahap akhir pendidikan apabila telah lulus Tugas Akhir/Skripsi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dinyatakan dengan yudisium.

D. Pengawasan Proses Pembelajaran

Jurusan adalah bagian yang terdapat pada struktur organisasi STTR Cepu yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mangatur, mengawasi, serta memberikan pelayanan pada mahasiswa dan dosen atas terselenggaranya proses pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran tersebut meliputi pembagian/ploting tugas mengajar dosen, sehingga dosen dapat menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai beban ekivalensi wajib mengajar penuh (EWMP) pada masing-masing jurusan serta kegiatan rapat akhir yudisium tiap semester serta yudisium ujian tugas akhir/proyek akhir.

Adapun tugas jurusan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Menyusun kurikulum dan silabi yang sesuai dengan peraturan yang ada. 2. Menyediakan Dosen pengampu mata kuliah yang sesuai dengan

kualifikasinya dan keahlianya.

3. Membagikan Kartu Rencana Studi (KRS) pada mahasiswa yang telah syah menjadi mahasiswa pada tiap semester.

4. Menugaskan dosen pembimbing akademik (Dosen wali) untuk membimbing mahasiswa dalam pengisian/pemrograman KRS dalam satu semester.


(4)

7. Menyediakan tempat perkuliahan 8. Menyediakan alat/media pembelajaran 9. Menyediakan presensi dosen dan mahasiswa.

10. Menerima presensi dosen dan mahasiswa setelah selesai perkuliahan. 11. Meyediakan soal ujian yang telah disusun oleh dosen pengampu mata

kuliah.

12. Menyusun jadwal ujian akhir semester dan tugas akhir 13. Menyelenggarakan ujian akhir semester dan tugas akhir

14. Menerima daftar nilai ujian mahasiswa dari semua dosen penguji mata kuliah

15. Melaporkan hasil ujian dalam bentuk Kartu Hasil Semester (KHS) kepada Ketua STTR Cepu dan orang tua mahasiswa.

16. Meminta laporan hasil perkembangan proses pembelajaran kepada Dosen pengampu

Tenaga Pengajar yang selanjutnya disebut Dosen STTR adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya, diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi, dalam hal ini YPR CEPU yang ditugaskan untuk mengajar pada STTR CEPU. Dosen dapat merupakan dosen biasa , dosen luar biasa, dosen kontrak dan dosen tamu.

Dosen biasa/Dosen Tetap adalah dosen yang diangkat oleh Yayasan dan dosen PNS dpk yang ditempatkan sebagai tenaga pengajar tetap pada lembaga pendidikan tinggi STTR CEPU. Dosen luar biasa/Dosen Tidak Tetap adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai pengajar bukan tetap pada lembaga pendidikan tinggi STTR CEPU. Dosen kontrak adalah seseorang yang dikontrak sebagai dosen lembaga pendidikan tinggi STTR CEPU, pada jangka waktu tertentu (temporer). Dosen tamu adalah seseorang yang diundang dan diangkat sebagai dosen lembaga pendidikan tinggi STTR CEPU, pada jangka waktu tertentu (temporer).


(5)

Di antara dosen biasa, dosen luar biasa, dosen kontrak dan dosen tamu dengan pertimbangan tertentu dimungkinkan adanya dosen praktisi. Ketentuan mengenai dosen praktisi ditetapkan oleh Pimpinan STTR CEPU.

Tugas pokok, wewenang, dan tanggung jawab dosen adalah di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan lampiran Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0114/U/1991 tanggal 7 Maret 1991. adapun kode etik sebagai dosen adalah sebagai berikut :

1. Menjaga dan menyimpan rahasia STTR Cepu.

2. Tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat merugikan Lembaga maupun pernyataan yang menimbulkan pertentangan.

3. Menjaga nama baik STTR Cepu maupun korps dosen STTR Cepu. 4. Bersikap terbuka baik menerima saran, kritik ataupun keluhan baik

dari mahasiswa maupun pimpinan STTR Cepu.

5. Pelanggaran kode etik dosen akan dikenakan sangsi sesuai ketentuan yang berlaku.


(6)

BAB IV PENUTUP

Pedoman pelaksanaan proses pembelajaran ini berdasar pada hasil pengamatan yang dilaksanakan STTR Cepu, serta dari buku pengembangan meteri dan proses pembelajaran yang diterbitkan oleh Dikti.

Pedoman pelaksanaan proses belajar mengajar memuat aturan-aturan dan tugas yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran, seperti mahasiswa, struktural, fungsional dan lembaga STTR Cepu, agar masing-masing yang terlibat dapat memahami fungsi dan tugasnya. Sehingga proses pelaksanaan belajar mengajar dapat berjalan dengan tertib, lancar, dan sesuai dengan yang diinginkan.

Panduan Program Penjaminan Mutu Standar Proses Pembelajaran harus ditinjau ulang setiap 3 (tiga) tahun sekali. Mengingat peninjauan kurikulum dan silabus dilakukan 3 (tiga) tahun sekali.