Sejarah SIG Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data Bidang-bidang Aplikasi SIG

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografi SIG atau Geographic Information System GIS adalah suatu system informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sitem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan spasial bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Sedangkan menurut Anon 2001 Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis spasial dengan data teks atribut objek yang dihubungkan secara geografis di bumi georeference. DIsamping itu, SIG juga dapat mehubungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual analog, dan system otomatis yang berbasis digital computer. Pernedaan yang paling mendaasar terletak pada cara pengelolaanya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun overlay, foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan kesemua data tersebut sikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa computer. Sedangkan sistem informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai system pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi.Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi Pakereng, 2004. SIG merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada umumnya juga selain yang stand-alone terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya di tingkat fungsional dan jaringan network. Jika diuraikan, SIG terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut dengan berbagai karakteristiknya 1 Perangkat Keras SIG sudah tersedia bagi berbagai platform perangkat keras; mulai dari kelas PC desktop, workstations, hingga multi-user host yang bahkan dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan simultan dalam jaringan komputer yang luas,tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan harddisk yang besar, dan mempunyai kapasitas memori RAM yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk aplikasi SIG adalah komputer PC, mouse, monitor plus VGA-card grafik yang beresolusi tinggi, digitizer, printer, plotter, receiver GPS, dan scanner. 2 Perangkat Lunak SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di mana sistem basis datanya memegang peranan kunci pada perangkat SIG tertentu. 3 Data informasi geografi SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang diperlukan baik secara tidak langsung maupun secara langsung. 4 Manajemen Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian kesesuaian dengan job-description yang bersangkutan yang tepat pada semua tingkatan.

2.2 Sejarah SIG Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan nama Data

Banks for Development. Munculnya istilah Sistem Informasi Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS Canadian GIS-SIG Kanada. CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan Universitas SriwijayaPage 4 mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada CLI-Canadian Land Inventory yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang di beberapa benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan Benua Asia. Seperti di Negaranegara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan akademis kampus. Dalam sejarahnya penggunaan SIG modern berbasis computer, digital dimulai sejak tahun 1960-an. Pada saat itu untuk menjalankan perangkat SIG diperlukan computer mainframe khusus dan mahal. Dengan perkembangan computer PC, kecanggihan CPU, dan semakin murahnya memori, sekarang SIG tersedia bagi siapapun dengan harga murah Kadir, 2004.

2.3 Tugas Utama SIG

Berdasarkan desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk melakukan analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah digunakannya data digital. Adapun tugas utama dalam SIG adalah sebagai berikut:

1. Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus

dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan digitizing. SIG modern bisa melakukan proses ini secara otomatis menggunakan teknologi scanning.

2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan

dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.

3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau manipulasi

untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.

4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data user

semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database management system DBMS untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data

5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat

bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.

6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil

akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia Haryanto, 2004.

2.4 Metode Pemetaan Dalam SIG

Universitas SriwijayaPage 5 Banyak metode-metode pemetaan yang digunakan dalam SIG diantaranya adalah mapinfo, arcview, surfer,mapsource dll. Masing masing mempunyai kegunaan dan fungsi masing- masing diantaranya :

1. Map info Mapinfo adalah salah satu perangkat lunak software yang digunakan sebagai

sarana untuk menampilkan atau pengimplementasian sistem informasi geografik. Kelebihan perangkat lunaj mapinfo tersebut adalah karena fasilitas yang diberikan cukup mudah untuk dioperasikan dan cukup lengkap untuk keperluan pengembangan sistem informasi geografik. Seperti halnya perangkat lunak lain yang dioperasikan dibawah windows yang memiliki kemampuan multi tasking. Maka MapInfo juga dapat digunakan secara bersama-sama dengan fasilitas lain di dalam mapinfo sendiri. Konsep ini dinamakan sebagai desktop mapping, sehingga memungkinkan untuk menyajikan data spasial, data atribut dan grafik secara bersamaan dan saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Kemampuan lain dari destop mapping ini adalah kemampuan untuk mengorganisir. Memanipulasi dan menganalisis data. Informasi yang disajikan oleh map info ini pasa prinsipnya adalah hasil penggabungan data grafik dan non-grafik Kadir, 2004.

2. Arcview ArcView merupakan salah satu perangkat lunak software desktop Sistem

Informasi Geografis SIG dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI. ArcView memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-explore, menjawab query baik basis data spasial maupun non-spasial, menganalisis data secara geografis, dan sebagainya. Secara umum kemampuan ArcView dapat dilihat melalui uraian berikut : 1 Pertukaran data, membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format perangkat lunak SIG lainnya. 2 Melalukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis. 3 Menampilkan informasi basisdata spasial maupun atribut. Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat disimpan dalam basisdata atribut. 4 Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG seperti analisis sederhana spasial 5 Membuat peta tematik. 6 Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip atau bahasa pemrograman sederhana. 7 Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya dengan menggunakan extension yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak SIG ArcView

3. Surfer

Surfer merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Golden Software Inc. Yaitu sebuah perusahaan yang berlokasi di Golden, Colorado, Amerika Serikat. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang mengembangkan dan memasarkan perangkat lunak di bidang Geographic Information System dan scientific software. Selain perangkat lunak Surfer, Golden Software Inc. juga mengembangkan perangkat lunak lainnya seperti Grapher, Voxler, MapViewer, Didger, dan Strater. Hingga saat ini perusahaan yang didirikan pada tahun 1983 ini terus mengembangkan produk perangkat lunaknya dengan peningkatan kualitas, kemudahan dalam penggunaan aplikasi, serta dukungan teknis yang lebih baik. keunggulan utama dari perangkat lunak Surfer 10 ini adalah pada proses visualisasi dan permodelan peta 3D, pembuatan kontur, model batimetri, visualisasi dan analisis lansekap, proses gridding, volumetrik, serta fungsi-fungsi utama lainnya. Berbagai metode pengolahan data yang tersedia juga memungkinkan proses manipulasi data, menginterpretasikannya dan memilih metode yang paling sesuai untuk kebutuhan pengguna.Muhardi, 2012

2.5 Bidang-bidang Aplikasi SIG

Universitas SriwijayaPage 6 Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial lokasi geografis dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan. Berikut ini adalah beberapa contoh aplikasi GIS di berbagai bidang : 1 Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan, pelayanan jaringan telekomunikasi. 2 Sumber Daya Alam: studi kelayakan untuk tanaman pertanian, pengelolaan hutan, perencanaan tataguna lahan, analisis daerah bencana alam dan analisis dampak lingkungan. 3 Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan pencemaran udara, dll. 4 Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah, tata kota, relokasi industri, pasar, pemukiman, dll. 5 Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank, pasar swalayan, mesin ATM, show room, dll. 6 Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan, pemilihan umum. 7 Transportasi: inventarisasi jaringan seperti jalur angkutan umum, analisis rawan kemacetan dan kecelakaan, manajemen transit perencanaan rute, dll. 8 Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-lokasi BTS beserta pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan, perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan, dll. 9 Militer : penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic, peralatan perang, dll Kodoatie, 2003. Universitas SriwijayaPage 7 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil