Desain Aplikasi multimedia Concept . Dalam tahap ini dilaku- Design. Dalam tahap ini dibuat de- Collecting content material. Pada Assembly. Dalam tahap ini dilaku- Testing. Dalam Distribution. Dalam tahap ini dilaku-

8 Hadi Sutopo Sinopsis Script, ActionScript mempunyai sintaks, tata bahasa dan struktur yang mirip de- ngan bahasa pemrograman C++. Action- Script merupakan bahasa pemrograman scripting yang digunakan dalam Adobe Flash. Program digunakan dalam bebera- pa hal di antaranya untuk menggerak- kan keping puzzle dan menempatkan- nya pada lokasi tertentu, membuat timer, menghitung nilai, dan sebagainya. Ke- mampuan membuat desain tergantung dari disiplin seni dan desain yang dimiliki oleh seseorang, tetapi masih diperlukan imajinasi dan kreativitas, seperti kreativi- tas memecahkan masalah, pengambilan keputusan, presentasi visual, penggu- naan software, dan lainnya. Belahan otak kiri mempunyai fungsi linier, logis, konvergen dan teratur, se- dangkan belahan otak kanan mempu- nyai fungsi imaginasi, berpikir divergen dan kreatif Semiawan, 2007:115. De- ngan demikian kemampuan pemrogra- man yang memerlukan seseorang un- tuk berpikir logis dan teratur merupakan fungsi belahan otak kiri. Sedangkan ke- mampuan untuk membuat desain yang baik merupakan perwujudan fungsi dari belahan otak kanan, karena memerlukan kreativitas. Multimedia Multimedia merupakan kombinasi antara teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan melalui kompu- ter atau peralatan elektronik dan digital Vaughan, 2006: 1. Jika menggunakan bersama-sama elemen multimedia terse- but seperti gambar dan animasi yang di- lengkapi dengan suara, video clip, dan informasi dalam bentuk teks, maka akan dapat memberikan makna yang jelas ke- pada orang yang memerlukannya. Apli- kasi multmedia dibagi menjadi beberapa kategori, di antaranya yaitu presentasi bisnis, aplikasi pelatihan dan pembela- jaran, promosi dan penjualan, game, dan lain-lain Luther, 1994: 9. Vaughan me- ngatakan bahwa multimedia dapat mem- bawa perubahan radikal dalam proses pembelajaran, yaitu dari model pembela- jaran siswa pasif menjadi model pembe- lajaran siswa aktif Vaughan, 2007: 7.

2. Desain Aplikasi multimedia

Pada tahap pembuatan materi pem- belajaran menurut Dick dan Carey, diten- tukan penggunaan aplikasi multimedia untuk pembelajaran. Pembuatan aplikasi multimedia memerlukan perancangan dan produksi tersendiri. Perancangan multimedia dibuat dengan pengetahuan, keterampilan penggunaan komputer, talenta dalam seni grais, video, musik, dan kemampuan membuat konsep logis aliran informasi sehingga mudah dipa- hami. Tahapan Pengembangan Multimedia Pengembangan multimedia memili- ki 6 tahap yaitu, concept, design, collect- ing content material, assembly, testing dan distribution. Luther, 1994: 19-25

1. Concept . Dalam tahap ini dilaku-

kan identiikasi perkiraan kebutuhan yang dihasilkan dari tahap pengama- tan pada penelitian awal.

2. Design. Dalam tahap ini dibuat de-

9 Hadi Sutopo Sinopsis sain visual tampilan screen, peta konten, interface, script atau cerita, storyboard dan struktur navigasi.

3. Collecting content material. Pada

tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti image, animasi, audio dan video berikut pembuatan gambar graik, foto, audio, dan lain-lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya.

4. Assembly. Dalam tahap ini dilaku-

kan pembuatan ilustrasi, audio dan video, serta pembuatan aplikasi ber- dasarkan storyboard dan struktur navigasi yang berasal dari tahap de- sign. Dalam tahap ini juga dilakukan pembuatan program oleh program- mer.

5. Testing. Dalam

pengembangan multimedia perlu dilakukan testing uji coba setelah produksi.

6. Distribution. Dalam tahap ini dilaku-

kan pembuatan master ile, pedoman penggunaan model pembelajaran, kemasan, dokumentasi serta peng- gandaan produk. Authoring System dan Tools Multimedia Macam authoring system, tetapi dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu dedicated authoring system, time- line-besed authoring system, structured authoring system, dan programable au- thoring system Anleigh dan Kiran, 1996: 440-444. Dalam timeline-based author- ing system authoring system berbasis timeline, objek ditempatkan sepanjang timeline. Objek multimedia bergerak mu- lai dari titik pada skala timeline sepan- jang durasi tertentu. Contoh authoring system dalam kategori ini adalah Adobe Director dan Adobe Flash. Adobe Flash adalah perangkat lunak aplikasi untuk pembuatan aplikasi multimedia dengan standar profesional yang dilengkapi ba- hasa pemrograman ActionScript. Untuk mengolah objek multimedia diperlukan tools yang sesuai Vaughan, 2006: 234-246. Tools multimedia dapat dibagi menjadi beberapa macam sesuai penggunaannya, yaitu Graphic Tools, Animation Tools, Audio Editor dan Video Editor. Pengembangan Pembelajaran Pembuatan Puzzle Game Perencanaan pembelajaran pem- buatan puzzle game, menggunakan kon- sep pemetaan dari Gowin yang menjelas- kan perencanaan pembelajaran. Dalam pembelajaran pembuatan puzzle game, diperlukan mata kuliah prasyarat, yaitu Algoritma dan Struktur Data. Pengeta- huan algoritma diperlukan untuk mema- hami urutan perintah yang digunakan untuk membuat program dalam pembu- atan puzzle game. Struktur data diperlu- kan untuk mengidentiikasi tipe data dan penyimpanannya dari objek graik, audio dan movie yang digunakan pada puzzle game. Di samping mata kuliah pra- syarat, diperlukan pengetahuan desain untuk membuat puzzle game sebagai kelengkapan suatu aplikasi multimedia yang memerlukan estetika. Keterampilan pemrograman, pe- ngetahuan desain belum lengkap tanpa kreativitas yang dimiliki mahasiswa un- 10 Hadi Sutopo Sinopsis tuk mendapatkan suatu hasil yang baik. Dengan model Pembelajaran Pembuat- an Aplikasi Multimedia khususnya Puz- zle Game kompetensi mahasiswa yang dicapai setelah menggunakannya dapat dilihat hubungannya dengan pembela- jaran seperti berikut. Model Pembelajaran Kompetensi Pembuatan Puzzle Game desain animasi pemrograman Gambar 4 Kompetensi yang dicapai dengan menggunakan model pembelajaran pembuatan puzzle game

D. METODOLOGI PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian