Uji Heteroskedasitas this file 1218 4853 1 PB

Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 101 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi persyaratan regresi linier berganda. Pengujian dilakukan dengan alat bantu software computer yaitu SPSS 21 dengan hasil uji sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui model regresi yang digunakan terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah menggunakan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal memperlihatkan pola distribusi normal maka model regresi telah memenhi uji normalitas Gambar 1 Hasil Uji Normalitas Sumber : Hasil Output SPSS 21, 2015

b. Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan menggunakan scatter plot dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan variabel bebas SRESID. Uji ini menjelaskan heteroskedasitas terjadi apabila terdapat pola tertentu seperti titik membentuk pola tertentu yang teratur, bergelombang atau melebar kemudian menyempit, sebaliknya heteroskedasitas tidak terjadi apabila tidak ada pola yang jelas serta titik titik menyebar. Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedasitas Sumber : Hasil Output SPSS 21, 2015 c. Uji Multikolineritas Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara variabel bebas atau independent variabel atau apakah terdapat hubungan linear sempurna atau pasti diantara semua variabel yang terdapat dalam model regresi. Uji multikolineritas dapat dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel.Model regresi yang baik tidak memperlihatkan adanya multikolineritas. Persyaratannya apabila nilai tolerance 0,10 atau VIF 10 maka terdapat multikolinieritas dan sebaliknya apabila nilai tolerance 0,10 atau VIF 10 maka tidak terjadi multikolineritas. Tabel 1 Nilai VIF untuk Uji Multikolineritas Tabel 1 memperlihatkan hasil pengujian menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Hasil tersebut memperlihatkan nilai tolerance variabel bebas 0,10 dan nilai VIF setiap variabel bebas 10 sehingga Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF DER ,955 1,048 ROE ,856 1,168 EPS ,846 1,182 a. Dependent Variable: HRG.SHM Sumber : Hasil Output SPSS 21, 2015 Jurnal Administrasi Bisnis JAB|Vol. 31 No. 1 Februari 2016| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 102 model regresi yang akan diuji tidak terjadi multikolineritas.

d.Uji Autokorelasi