41
H. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
a.  Validitas Butir Soal
Sebuah  instrumen  dapat  dikatakan  baik  bila  instrumen  tersebut  dapat mengukur  apa  yang  hendak  diukur  atau  biasa  disebut  dengan  istilah  validasi.
Suatu instrument dikatakan valid atau sahih bila mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya,  instrumen  dikatakan  kurang  valid  apabila  nilai  validitasnya  rendah.
Validatas  instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  validitas konstruk  atau
construct  validity.  Langkah  pertama  dalam  pengujian  validitas instrumen adalah  meminta pendapat ahli atau
expert judgment yang terdiri dari dua  dosen  dan  satu  guru  mata  pelajaran.  Setelah  dinyatakan  layak  digunakan
dalam  penelitian,  kemudian  instrumen  tersebut  diuji  cobakan  kepada  siswa. Setelah  diuji  cobakan,  instrumen  kemudian  dianalisis  peritem.  Salah  satu  cara
untuk menganalisis peritem adalah dengan teknik korelasi product momen untuk
menentukan valid tidaknya instrumen tes, yaitu:
Keterangan: n
= jumlah responden x
= skor variabel jawaban responden y
= skor total dari variabel untuk responden ke-n Syofian Siregar, 2013:77
Instrumen tes valid jika r
hitung
r
tabel
, sebaliknya jika r
hitung rtabel
maka butir tersebut  tidak  valid.  Berdasarkan  uji  tes  dengan  jumlah  sampel  sebanyak  30
siswa,  harga koefisien N=30 dengan taraf signifikansi
α
=5 didapat nilai r
tabel
42 sebesar  0,361.  Hasil  dari  uji  coba  instrumen  sebanyak  20  butir  soal  diperoleh
soal valid sebanyak 18 soal. Dua soal dinyatakan tidak valid, yaitu butir nomor 8 dan nomor 17. Secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3.
b. Tingkat Kesukaran
difficulty index
Indeks  kesukaran  butir  tes  digunakan  untuk  mengetahui  seberapa  sulit atau  mudah  tes  yang  telah  diselenggarakan.  Tingkat  kesukaran  diperhitungkan
dari  perbandingan  antara  jumlah  siswa  yang  dapat  menjawab  benar  dan  yang tidak  dapat  menjawab  dengan  benar.  Rumus  yang  digunakan  menghitung
tingkat kesukaran butir tes adalah sebagai berikut:
keterangan: P = indeks kesukaran
B = subyek yang menjawab betul J = banyaknya subyek yang ikut mengerjakan tes
Soal dengan P= 0,00  sampai 0,30 adalah  soal sukar Soal dengan P= 0,30 sampai  0.70 adalah  soal sedang
Soal dengan P= 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
Suharsimi Arikunto, 2013:224 Hasil uji coba instrumen yang dihitung secara manual menggunakan
excel diperoleh  soal  dengan  kategori  mudah  sebanyak  2  soal,  soal  dengan  kategori
sedang sebanyak 11 soal, dan 5 soal dengan kategori sulit, secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3.
c. Daya Pembeda