PERAN DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN TANGGAMUS DALAM PENGEMBANGAN DI SEKTOR PARIWISATA
THE ROLE OF CULTURE, TOURISM, YOUTH AND SPORT OFFICE IN TANGGAMUS REGENCY IN DEVELOPING TOURISM SECTOR
By Susiana
The Culture, Tourism, Youth and Sport Office has roles in conducting tourism sector development in Tanggamus regency. Tourism development in Tanggamus regency is regulated in Regent Regulation Number 34 in 2008 Chapter VIII about the main tasks of chief in tourism development to lead, plan, set up, and control conducts of tourism activities including tourism structure and infrastructure and their developments.
The problem in this research is that how does the roles of Culture, Tourism, Youth and Sport Office in Tanggamus regency in developing tourism sector, and what are inhibiting factors of Culture, Tourism, Youth and Sport Office in developing tourism sector development.
This research uses jurisdiction and empirical approaches, and uses primary and secondary data. Data are collected from literary and field studies. Data are processed with data selection, data classification, and data systematic. Data are analyzed using qualitative analysis.
The results show that the Culture, Tourism, Youth and Sport Office makes inventories of tourism object to develop by planning Regional Tourism Development Master Plan and Tourism Object Development Master Plan. The Culture, Tourism, Youth and Sport Office then look for investors to make investments, to help the tourism development by giving them facilities in terms of regulations according to applied regulations. It also conducts tourism promotions; both tourism promotion that is conducted by the Culture, Tourism, Youth and Sport Office itself, or by cooperating with other parties.
The inhibiting factors are lower public understanding about the importance of tourism potentials around them, less commitment amongst related officials, and mainly minimum budget of developing tourism; proper availability of budget is expected to help developing better available facilities in tourism objects.
(2)
Susiana
The researcher suggests the Culture, Tourism, Youth and Sport Office to play their roles properly to promote tourism internationally by building tourism website, and look for investors to make investments. Overcoming the inhibiting factors, the related officials should make socialization to Tanggamus society about the importance of tourism, and then cooperate better amongst officials and set up or seek fund budget to develop tourism in Tanggamus regency.
(3)
PERAN DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN TANGGAMUS DALAM PENGEMBANGAN
DI SEKTOR PARIWISATA
Oleh Susiana
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga mempunyai peran dalam menyelenggarakan pengembangan di sektor pariwisata yang terdapat di Kabupaten Tanggamus. Berkaitan dengan pengembangan sektor pariwasata di Kabupaten Tanggamus diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2008 bab VIII Tentang tugas pokok kepala bidang pengembangan pariwisata yaitu memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan bidang pariwisata yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata, pengembangan.
Permasalahan dalam masalah ini adalah bagaimanakah peran Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam pengembangan di sektor pariwisata dan faktor apa saja yang menjadi penghambat Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam pengembangan di sektor pariwisata.
Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan yuridis dan empiris. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan. Setelah data terkumpul, kemudian data diolah dengan cara seleksi data, klasifikasi data, dan sistematika data. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif.
Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan peran dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam melaksanakan pengembangan di sektor pariwisata yaitu dengan menginvetarisasi objek wisata
(4)
Susiana
yang akan dikembangkan dengan cara merencanakan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah dan Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata, selanjutnya dengan cara mencari investor untuk dapat berinvestasi, agar dapat membantu dalam pengembangan pariwisata tentunya dengan memberi kemudahan kepada investor dalam hal regulasi atau sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, kemudian dengan mengadakan promosi pariwisata baik yang dilaksanakan sendiri ataupun ikut serta dengan pihak lain.
Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Tanggamus, yaitu pemahaman masyarakat yang minim akan sadar terhadap pentingnya potensi pariwisata yang terdapat disekitar mereka, selanjutnya adalah komitmen bersama antar dinas yang tidak berjalan dengan semestinya, kemudian yang mungkin menjadi faktor utama adalah anggaran dana untuk pengembangan pariwisata yang sangat minim, karena apabila dana yang tersedia dapat memadai diharapakan dapat ikut membantu mengembangkan fasilitas yang tersedia di tempat objek wisata agar menjadi lebih baik.
Sebaiknya Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dapat menjalankan Perannya dengan sebagaimana mestinya yaitu dengan mempromosikan pariwisata secara internasional dengan membuat website
khusus pariwisata, dan mencari investor untuk berinvestasi. Untuk mengatasi faktor penghambat, sebaiknya dinas terkait melakukan sosialisasi terhadap masyarakat Kabupaten Tanggamus tentang pentingnya pariwisata, kemudian menjalin kerjasama yang lebih baik antar dinas dan mengatur atau mencari anggaran dana untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Tanggamus.
(5)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya di sektor pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan, sehingga perlu diupayakan pengembangan produk-produk yang mempunyai keterkaitan dengan sektor pariwisata. Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat dengan pelesatarian nilai-nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa, memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan alam Indonesia. Pemanfaatan di sini bukan berarti merubah secara total, tetapi lebih berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada, dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata.
Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di bidang ekonomi. Kegiatan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor non migas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian negara, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas
(6)
2 kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, dan meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Hal ini karena pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan perkonomian suatu negara.
Indonesia khususnya bagian Pulau Sumatera memiliki potensi daerah pariwisata yang cukup baik salah satu diantaranya adalah di Lampung. Lampung merupakan pintu gerbang untuk menuju Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, oleh karena itu Lampung sangat ramai diikunjungi oleh orang-orang dari berbagai kota. Di tiap Kabupaten di Lampung memiliki potensi pariwisatanya masing-masing, salah satunya adalah Kabupaten Tanggamus. Potensi sumber daya alam di Kabupaten Tanggamus sampai dengan saat ini sebagian besar pemanfaatannya mengarah pada kegiatan pertanian. Pemanfaatan potensi alam sektor pariwisata belum secara maksimal, mengingat kondisi sebagian besar wilayah yang mempunyai pesona Teluk Semangka sampai dengan potensi obyek keindahan tropis di Bukit Barisan dan Gunung Tanggamus. Obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Tanggamus antara lain Wisata Pantai, Air Terjun, Bukit Batu Keramat, Gunung Tanggamus, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Pantai Terbaya, Wisata Tirta Way Lalaan, Bendungan Batu Tegi, Teluk Kiluan dan masih banyak lagi potensi obyek wisata yang belum tergali.
(7)
Pantai Batu Naga, Pantai Karang Bebai, Pantai Pasir Putih, Teluk Kiluan, Pantai Teluk Jengokh dan Pantai Cumuk, Pantai Harapan di Kecamatan Cukuh Balak, Pantai Badak, Pantai Muli Indah, Pantai Karang Indah di Kecamatan Limau; Pantai Pihabung dan Pantai Karta di Kecamatan Kota Agung Timur; Pantai Harapan Way Gelang di Kecamatan Kota Agung Barat; Pantai Soumil di Kecamatan Wonosobo dan Pantai Mulang Sayang di Kecamatan Pematang Sawa.
b. Objek Wisata Tirta Antara Lain, Objek Wisata Tirta Air Erjun Way Lalaan
Dikecamatan Kota Agung Timur, Objek Wisata Pemandian Wonotirto di Kecamatan Sumberejo; Objek Wisata Batu Bekhak di Kecamatan Gunung Alip.
c. Objek Wisata Alam Antara Lain; Objek Wisata Bukit Batu Keramat di
Kecamatan Kota Agung Timur, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di Kecamatan Semaka; Objek Wisata Alam Way Panas Di Kecamatan Wonosobo.
d. Objek Wisata Budaya Religius Antara Lain, Makam Islam Kuno di
Kecamatan Wonosobo; Objek Wisata Budaya Batu Bedil di Kecamatan Pulau Panggung.
e. Objek Wisata Buatan Antara Lain, Objek Wisata Tirta Buatan Bendungan
(8)
4 Pemkab Tanggamus Diharapkan Terus Membangun Sektor Pariwisata di Kabupaten ini, pasalnya wilayah itu memiliki beragam potensi wisata yang sangat menjanjikan jika dikelola dengan maksimal. Salah satu loksi wisata yang cukup memiliki potensi adalah Objek Wisata Way Lalaan. Menurut Junaidi, warga kecamatan Talangpadang, lokasi wisata itu memiliki pesona keindahan alam tersendiri, kondisi disini masih alami. Sementara menurut Rusli, warga lainnya mengungkapkan jika dikelola dengan maksimal, pariwisata akan menjadi sumber asli pendapatan daerah terbesar bagi tanggamus, namun pembangunan bidang pariwisata harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Menurut Herman Hermawan yaitu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tanggamus, mengatakan bahwa pembangunan sektor pariwisata akan dilakukan secara bertahap, ini disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.
(www.RadarTanggamus.co.id/berita-utama/2909-pootensial-untuk-dikembangkan-sektor-pariwisata-tanggamus. Jumat 30 September 2011)
Dinas Pariwisata Seni dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Tanggamus akan
menyusun grand design pengembangan sektor pariwisata yang dimiliki oleh
kabupaten tersebut, grand design tersebut nantinya akan masuk dalam Rencana
Induk Pengembangan Pariwisata Daerah. Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Tanggamus M.Sobier mengatakan bahwa, dengan bentangan pantai sepanjang hampir 200 kilometer Bumi Begawi Jejama memiliki potensi
(9)
pengembangan wisata pantai yang cukup banyak yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah pesisir. Selain wisata pantai, selanjutnya Kabupaten Tanggamus juga memiliki potensi alam, seperti Air Terjun Way Lalaan dan daerah Gunung Tanggamus. Disamping itu juga, ada potensi wisata sejarah yakni Situs Prasejarah Batu Bedil di Kecamatan Pulau Panggung dan Makam Keramat di wilayah Kecamatan Wonosobo yang diperkirakan merupakan peninggalan sejarah awal masuknya islam di wilayah pesisir ujung Pulau Sumatera. Tanggamus memiliki potensi pariwisata yang cukup menjanjikan, namun sayang potensi tersebut belum termaksimalkan dengan baik. Disparsenbud Tanggamus juga berencana mengajak pihak swasta untuk mengembangkan potensi pariwisata disana. Sebab, kemampuan keuangan Pemkab Tanggamus saat ini tidak mendukung untuk mengembangkan sektor pariwisata.
(www.RadarTanggamus.co.id/1409-objek-wisata-akan-dikembangkan-Sabtu,29 Oktober 2011).
Perihal pariwisata di Tanggamus, sudah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 09 Tahun 2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Tanggamus Bab IV tentang Dinas-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata . Kemudian dalam masalah pengembangan sektor pariwisata diatur dalam Peraturan Bupati Tanggamus Nomor 34 Tahun 2008 Bab VIII tentang Tugas Pokok Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata yaitu memimpin, merencanakan, mengatur, dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan bidang pariwisata yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata, pengembangan.
(10)
6 Pariwisata biasanya menarik investor asing yang dibutuhkan oleh setiap negara yang sedang berkembang. Pariwisata juga mempunyai tanggung jawab untuk membawa nama atau citra suatu bangsa agar dikenal didunia internasional. Semakin berkualitas pelayanan pariwisata disuatu negara atau daerah maka negara atau daerah tersebut semakin berkembang dan dikenal.
Seiring dengan perkembangan di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya pariwisata juga mempunyai peran penting dalam perkembangannya. Oleh karena itu pariwisata harus dikelola oleh sumber daya manusia yang berprofesional dan berkualitas. Dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang handal tersebut,maka lembaga-lembaga pendidikan tinggi atau universitas yang memliki jurusan kepariwisataan perlu menerapkan kegiatan praktik kerja lapangan bagi mahasiswa-mahasiswanya.
Saat ini daerah pada umumnya lebih mementingkan pariwisata sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah dan penerimaan retribusi, ketimbang menghiraukan bagaimana suatu destinasi patut dikelola secara profesional agar mampu memuaskan wisatawan dan berdaya saing global. Tidak kalah penting peran masyarakat dalam pembangunan pariwisata. sebagaimana baru-baru ini di giatkan kembali dalam program sadar wisata, maka keamanan, ketertiban dan kebersihan daerah tujuan wisata tidak saja menjadi beban pemerintah pusat dan daerah. Masyarakat luas harus juga mampu menarik manfaat positif dari upaya berkembangnya kepariwisataan dengan bertambahnya kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan.
(11)
Jadi, apabila Indonesia serius berkeinginan menarik wisatawan maupun melayani
wisatawan domestic dalam jumlah yang signifikan, dengan menjanjikan liburan di
Indonesia yang khas, aman, dan menarik. Oleh karena itu masih banyak pekerjaan
rumah dan public relations serta sosialisasi yang harus dilaksanakan oleh semua
pemangku kepentingan, baik di pemerintah pusat dan daerah, di sektor swasta dan para investor, maupun oleh masyarakat sendiri. Dengan demikian daya saing pariwisata Indonesia bisa semakin meningkat, sejalan dengan semakin membaiknya citra negara dan bangsa Indonesia.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dan
menuangkan tulisan dalam bentuk skripsi dengan judul “Peran Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam Pengembangan di Sektor Pariwisata”
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang, permasalahan dalam tulisan ini adalah :
1. Bagaimanakah peran Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah
Raga Kabupaten Tanggamus dalam pengembangan di sektor pariwisata ?
2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat Dinas Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam pengembangan di sektor pariwisata ?
(12)
8
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup ilmu pengetahuan terbatas pada bidang Hukum Administrasi Negara pada umumnya, yaitu mengenai cara pengembangan di sektor pariwisata pada instansi pemerintah dalam hal ini adalah Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dan terhadap pengembangan atau pengelolaan di sektor pariwisata pada khususnya.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana peran Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga dalam pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Tanggamus.
2. Untuk mengetahui hal-hal apa yang menjadi faktor penghambat Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga dalam pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Tanggamus.
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis
Memperluas dan memperdalam ilmu Hukum Administrasi Negara khususnya mengenai usaha dan peran yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga dalam cara pengembangan
(13)
sektor pariwisata serta faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pengembangan periwisata.
2. Kegunaan Praktis
Memberikan data-data mengenai usaha dalam mengoptimalkan sektor pariwisata serta faktor-faktor penghambat dalam melakukan pengembangan pariwisata agar dapat bermanfaat bagi banyak orang dan mengetahui lebih jelas dalam melaksanakan pembinaan, bimbingan dan promosi pada bidang pariwisata.
a. Memberikan masukan-masukan terhadap pelaksaaan dalam
mengoptimalkan pariwisata dalam rangka pengembangan promosi pada bidang pariwisata.
b. Diharapkan dapat bermanfaat bagi Instansi terkait dalam
melaksanakan tugasnya untuk pengembangan di sektor pariwisata di Kabupaten Tanggamus.
c. Sebagai rekomendasi strategis kepada instansi terkait dalam
pengambilan kebijakan pada sektor pariwisata.
d. Sebagai syarat untuk mendapat gelar Sarjana Hukum di Fakultas
(14)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peran
2.1.1 Pengertian Peran
Peran adalah serangkaian rumusan yang membahas perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu (Biddle dan Thomas).
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang terutama (W.J.S. Poerwadarminta, 1985;10).
Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan (Soejono Soekamto, 1982;238).
Dengan demikian, peran dapat disimpulkan suatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang terpenting dan di utamakan, membahas tentang perilaku seseorang dalam posisi atau kedudukan tertentu seseorang tersebut dalam kehidupan masyarakat.
(15)
2.2 Kebudayaan
2.2.1 Pengertian Kebudayaan
Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang brkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi . Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukaan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri (cultural-determinism).
Edward Burnett Tylor menyatakan bahwa Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi menyatakan bahwa Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
(16)
12
Sedangkan perwujudan kebudayaan itu adalah benda-benda yang diciptakan menusia sebagai makhluk berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi, seni dan lain-lain. Yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh seorang individu atau kelompok, dalam hal ini mencakup segala sesuatu yang baik dan dapat membawa dampak positif untuk masyarakat dan kehidupan masyarakat tersebut, sehingga dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terpadu.
2.2.2 Unsur-unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai unsur kebudayaan : 1. Menurut Melville J.Herskovit menyatakan bahwa Kebudayaan memiliki 4
unsur pokok :
- Alat-alat teknologi
- Sistem ekonomi
- Keluarga
- Kekuasaan politik
2. Menurut Bronislaw Malinowski menyatakan bahwa Kebudayaan memiliki 4 unsur pokok :
(17)
- Sistem norma sosial yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
- Organisasi ekonomi.
- Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- Organisasi kekuatan (politik)
2.3 Pariwisata
2.3.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata adalah hubungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan , bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya (Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta Dalam Oka A.Yoeti (1992:8)
Pariwisata yaitu salah satu jenis industi baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya sektor yang kompleks, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan, cinderamata, penginapan dan transportasi (Salah Wahab (1975:55)
(18)
14
Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, jiarah dan lain-lain (J.Spillane (1982:20)
Menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 1990 pada Bab 1 Pasal 1 Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata, artinya semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan pengawasan, pariwisata baik yang dilakukan oleh pemerintah pihak swasta dan masyarakat.
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 pada Bab 1 Pasal 1 Ayat 3 tentang Kepariwisataan, Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.
Pariwisata merupakan konsep yang sangat multidimensional layaknya pengertian wisatawan . tak bisa dihindari bahwa beberapa pengertian pariwisata dipakai oleh para praktisi dengan tujuan dan perspektif yang berbeda sesuai tujuan yang ingin dicapai.
Defenisi pariwisata memang tidak dapat persis sama diantara para ahli, hal yang memang jamak terjadi dalam dunia akademis, sebagaimana juga bisa ditemui pada berbagai disiplin ilmu lain. Meskipun ada variasi terbatas, ada beberapa
(19)
komponen pokok yang secara umum disepakati didalam batasan pariwisata khususnya pariwisata iternasional sebagai berikut :
1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas.
2. Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalanannya bukanlah untuk terlibat dlam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan, atau penghidupan di tempat tujuan. 3. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling
tidak 1 malam (24 jam) di daerah yang di kunjungi (WTO, 1995).
Semua defenisi yang dikemukakan selalu mengandung beberapa unsur pokok, antara lain adanya unsur travel (perjalanan) yaitu pergerakan manusia dari tempat satu ke tempat lain, kemudian adanya unsur tinggal sementara di yempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya, dan tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan atau pekerjaan ditempat yang dituju (Richardson and Fluker 2004 : 5)
2.3.2 Asas Kepariwisataan
Kepariwisaataan diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, kekeluargaan adil dan merata, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan, demokratis, kesetaraan, dan kesatuan.
(20)
16
2.3.3 Fungsi Kepariwisataan
Kepariwisataan berfungsi memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, dan intelektual setiap wisatawan dengan rekreasi dan perjalanan serta meningkatkan pendapatan Negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
2.3.4 Tujuan Kepariwisataan
Kepariwisataan berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan mempererat persahabatan antar bangsa. Keberadaan objek pariwisata pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah, karena pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perekonomian.
Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan (Nurlan Darise, 2007:43).
Menurut Pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, jo Pasal 6 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 menggariskan bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah adalah :
1) Pendapatan Daerah atau Pendapatan Asli Daerah, terdiri atas : a. Hasil Pajak Daerah
(21)
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
2) Dana perimbangan.
3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Pendapatan daerah Kabupaten Tanggamus sebagai sumber penerimaan daerah perlu ditingkatkan agar dapat menanggung sebagian beban belanja yang diperlukan untuk penyelenggaraan pemerintah dan kegiatan pembangunan yang setiap tahun menigkat sehinnggakemandirian otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab dapat dilaksanakan.
Potensi pendapatan asli daerah yang belum tergarap secara maksimal, salah satunya penerimaan dari pengelolaan tempat pariwisata. Sektor pariwisata perlu dikembangkan dengan mengadakan festival-festival yang berhubungan dengan potensi pariwisata yang telah tersedia, dari kegiatan tersebut diharapkan dapat memancing investor dari perusahaan besar untuk dapat menambah modal dalam pengembangan pariwisata, mengangkat citra daerah hingga keetingkat internasional dan memberikan informasi bagi pembangunan dalam pencitraan daerah melalui sektor pariwisata menjadi sektor unggulan.
2.3.5 Prinsip Penyelenggaraan Kepariwisataan
Kepariwisataan diselenggarakan dengan prinsip :
a. Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengenjawatahan dari konsep hidup dalam keseimbangan hubungan antara
(22)
18
b. manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dan sesama manusia, dan hubungan antara manusia dan lingkungan;
c. Menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal;
d. Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesejahteraan, dan proposionalitas;
e. Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup; f. Memberdayakan masyarakat setempat;
g. Menjamin keterpaduan antarsektor, antardaerah, antar pusat dan daerah yang merupakan satu kesatuan sistematik dalam kerangkaotonomi daerah, serta keterpaduan antar pemangku kepentingan;
h. Mematuhi kode etik kepariwisataan dunia dan kesepakatan internasional dalam bidang pariwisata;
i. Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan sangan menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah, meningkatnya taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja, mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatnya rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat.
(23)
Sistem pariwisata merupakan sebuah sistem terbuka dan pariwisata pun tidak terjadi diruang hampa . sistem pariwisata ini juga berinteraksi dengan lingkungan yang luas, seperti ekonomi, sosial budaya, teknologi, politik, hukum, lingkungan fisik dan sebagainya . Berinteraksi mengandung makna bahwa proses itu terjadi dalam dua arah. Pertama, faktor lingkungan memengaruhi struktur dan keragaman sistem pariwisata. Misalnya, sebuah negara yang mempunyai pendapatan perkapita tinggi dan tingkat kesejahteraan penduduk yang baik, cenderung menjadi sumber wisatawan bagi negara-negara lain yang mempuunyai kondisi yang sebaliknya. Umumnya penduduk negara-negara industri maju seperti Eropa, Amerika Utara, dan Asia Timur memiliki norma budaya untuk melakukan perjalanan jauh selama masa liburan. Hal ini jugamerupakan pengaruh lingkungan terhadap sistem pariwisata yang menjadi sumber tumbuhnya wisatawan. Negara yang mempunyai iklim nyaman dan daya tarik alam yang baik cenderung menjadi lingkungan fisik yang mendorongnya menjadi daerah tujuan wisata.
Kedua, sistem pariwisata mempunyai konsekuensi atau dampak terhadap lingkungan dimana sistem pariwisata tersebut berada. Sebuah tempat yang dikunjungi oleh banyak wisatawan yang akan menjadi terkenal dan cenderung mengalami perubahan cukup besar dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkunagan fisik. Hal ini bisa berdampak positif maupun bagi daerah tersebut.
2.3.6 Keuntungan Pariwisata
Pariwisata merupakan sektor yang bisa menunjang kemajuan suatu daerah, terutama dengan adanya peraturan mengenai otonomi daerah.
(24)
20
Kebijakan ini dilakukan salah satunya atas dasar karena masyarakat memiliki modal yang dapat diandalkan untuk kemajuan daerahnya, salah satunya adalah melalui kegiatan pariwisata.
Setiap daerah di Indonesia memiliki unsur-unsur yang terdapat dalam tempat yang menjadi sasaran pariwisata tersebut. Kalaupun tidak semua ada, masih ada yang bisa di berdayakan menjadi obyek pariwisata yang dapat menambah devisa masing-masing. Indonesia terbagi menjadi beberapa suku dan kebudayaan yang beraneka ragam, membuat dunia pariwisata semakin ramai.
Selain alamnya, kesenian dan unsur kebudayaan suatu daerah dan perkembangan didaerahnya dapat dijadikan sasaran wisatawan. Dengan melakukan promosi dan kerjasama dengan beberapa pihak, maka pariwisata di Indonesia (daerah-daerah) akan mengalami kemajuan yang baik dan dapat menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi masing-masing daerah.
2.4 Pengembangan
2.4.1 Pengertian Pengembangan
Pengembangan adalah berasal dari kata dasar kembang yang berarti menjadi bertambah sempurna. Kemudian mendapat imbuhan pe- dan –an sehingga menjadi pengembangan yang berarti proses, cara atau perbuatan mengembangkan. Jadi pengembangan adalah usaha sadar yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang di inginkan agar lebih sempurna dari sebelumnya. (DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta,Balai Pustaka 1989) hal 414
(25)
3.1 Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang dilakukan dalam membahas dan memecahkan masalah-masalah yang diidentifikasikan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis empiris.
Pendekatan yuridis empiris adalah tidak hanya melihat peraturan perundang-undangan yang berlaku saja tapi juga melihat kenyataan yang berlaku terhadap peraturan-peraturan hukum yang berhubungan dengan peran Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam Pengembangan di Sektor Pariwisata.
3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan terdiri dari data sekunder dan data primer
3.2.1 Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian pustaka yang dianggap menunjang dalam penelitian ini, tediri dari :
1) Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan yang di dalamnya memuat aturan-aturan hukum yang mempunyai kekuatan dan bersifat mengikat yang dapat membantu pembahasan pada parmasalahan yang ada, antara lain:
(26)
22
b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
c) Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 09 Tahun 2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Tanggamus.
d) Peraturan Bupati Tanggamus Nomor 34 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanggamus.
2) Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan hukum yang diperoleh dari studi kepustakaan yaitu berupa literatur-literetur dan hasil penelitian yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti.
3) Bahan Hukum Tersier, yaitu bahan yang berguna untuk memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dari hasil penelitian.
3.2.2 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan melalui wawancara dengan para informan dan pihak-pihak yang berwenang, melalui wawancara terarah.
(27)
3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data 3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan
Studi ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dengan cara membaca, mempelajari, mengutip, dan merangkum data yang berkaitan dengan permasalahan yang berasal dari bahan-bahan pustaka.
2. Studi Lapangan
Studi Lapangan ini dimaksudkan untuk menndapatkan data primer, yaitu dengan wawancara dan observasi atau pengamatan yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian.
Informan yang di wawancarai adalah sebagai berikut:
a) Bapak Marhasan Samba, Kepala Seksi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus.
b) Ibu Desti, Pengelola Objek Wisata Tirta Air Terjun Way Lalaan Kabupaten Tanggamus.
c) Arif, Pengunjung Objek Wisata Tirta Air Terjun Way Lalaan Kabupaten Tanggamus.
(28)
24
3.3.2 Teknik Pengolahan Data
Apabila data terkumpul baik data primer maupun data sekunder akan diolah apabila prosedur sebagai berikut :
a. Data yang telah diperoleh diperiksa apakah data tersebut telah benar untuk data yang benar, sedangkan data yang kurang lengkap dapat dilengkapi. b. Data yang telah diperiksa selanjutnya dikelompokkan sesuai dengan
sub-sub bahasan. Pengelolaan data dilakukan untuk mempermudah menginterprestasikan data dan memberi arti terhadap data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dan studi lapangan .
3.4 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan menginterprestasikannya. Analisis data dalam penelitian ini mengggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif adalah suatu penganalisisan dengan menguraikan data yang telah diolah secara rinci ke dalam bentuk kalimat agar memperoleh gambaran yang jelas dan mudah menginterprestasikan guna pembahasan pada bab-bab selanjutnya.
(29)
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat menari kesimpulan antara lain:
1. Peran dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaaten Tanggamus dalam pengembangan di sektor pariwisata yaitu dengan menginvetarisasi objek wisata yang akan dikembangkan dengan cara merencanakan Rencana Induk Pengembangan Periwisata Daerah dan Rencana Induk Pengembangan Objek Wisata, selanjutnya dengan cara mencari investor untuk dapat berinvestasi, agar dapat membantu dalam pengembangan pariwisata tentunya dengan memberi kemudahan kepada investor dalam hal regulasi atau sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku, kemudian mengadakan promosi baik yang dilaksanakan sendiri ataupun ikut serta dengan pihak lain.
2. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Tanggamus, yaitu pemahaman masyarakat yang minim akan sadar tehadap pentingnya potensi pariwisata yang terdapat disekitar mereka, selanjutnya adalah komitmen bersama antar dinas yang tidak
(30)
48 berjalan dengan semestinya, kemudian yang mungkin menjadi faktor utama adalah anggaran dana untuk pengembangan pariwisata yang minim.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran dari penulis antara lain:
1. Sebaiknya Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanggamus dapat menjalankan perannya sebagaimana mestinya. Banyak hal yang harus dilakukan, dalam hal promosi, Dinas terkait perlu mengadakan promosi secara internasional yaitu dengan membuat website
khusus untuk pariwisata Kabupaten Tanggamus, kemudian mencari investor untuk dapat berinvestasi di pariwisata Kabupaten Tanggamus.
2. Sebaiknya Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanggamus malakukan sosialisasi tentang pentingnya pariwisata terhadap masyarakat yang ada di daerah tersebut, kemudian dapat menjalin kerjasama yang lebih baik antar dinas terkait dan mengatur atau mencari anggaran dana untk pengembangan pariwisata Kabupaten Tanggamus.
(31)
DI SEKTOR PARIWISATA
Oleh
Susiana
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA HUKUM
Pada
Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2012
(32)
PERAN DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN TANGGAMUS DALAM PENGEMBANGAN
DI SEKTOR PARIWISATA
Skripsi
Oleh: SUSIANA
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
(33)
Bagan : Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus
Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 09 Tahun 2011 KEPALA DINAS
M.SOBIER
SEKRETARIS
AZHARI SOFYAN,S.H
KASUBAG HUKUM
ISKANDAR ALAMUDIN
KASUBAG KEUANGAN
KHOIRULLAH, S.E
KABID KEBUDAYAAN
RUSLIM RAZAK, BBA
KABID PENGEMBANGAN PARIWISATA AFANDI AR. S.E
KASI BUDAYA & PURBAKALA
SARPUDIN, S.E
KASI SARANA & PRASARANA
ADI VERIADI IRAWAN
KASI KESENIAN
SORI BASARI, S.E
KASI PENGEMBANGAN, PAMASARAN & PENYULUHAN
SUBAITI KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KABID BINA PROGRAM
RAKHMAN HUSIN S.sos
KASI PENYUSUNAN PROGRAM
Drs. SYAMSUL RIZAL
KASI MONITORING, PELAPORAN & EVALUASI
AZHARI, S.E
(34)
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK
PERSETUJUAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP MOTTO
PERSEMBAHAN SANWACANA DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang……….1
1.2 Permasalahan………7
1.3 Ruang Lingkup Penelitian………...……….8
1.4 Tujuan Penelitian………..8
1.5 Kegunaan Penelitian………...……….8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Peran……….………..10
2.1.1Pengertian Peran………...10
2.2Kebudayaan………....10
2.2.1 Pengertian Kebudayaan……….11
2.2.2 Unsur Kebudayaan………...12
2.3Pariwisata……….……….13
2.3.1 Pengertian Pariwisata………...13
2.3.2 Asas Kepariwisataan………...15
2.3.3 Fungsi Kepariwisataan………..16
2.3.4 Tujuan Kepariwisataan……….16
2.3.5 Prinsip Penyelenggaraan Kepariwisataan……….17
2.3.6 Keuntungan Pariwisata……….19
2.4 Pengembangan………...20
(35)
3.3 Teknik Pengumpulan Dan Pengolahan Data…………...24
3.4 Analisis Data………24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Wilayah Kabupaten
Tanggamus………...…………..26 4.1.1 Sejarah Berdirinya Kabupaten Tanggamus………...25 4.1.2 Letak Dan Administrasi Kabupaten Tanggamus…………..27 4.1.3 Kondisi Geeografis, Trofis, Iklim, Dan Keadaan
Flora Fauna………...29 4.1.4 Potensi Pariwisata……….32 4.1.5 Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan OlahRaga Kabupaten Tanggamus…………...35 4.2 Peran Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olah Raga
Kabupaten Tanggamus dalam Pengembangan di Sektor
Pariwisata………...36 4.2.1 Perencanaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan
Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam Pengembangan di Sektor Pariwisata……….………..41 4.2.2 Pelaksanaan Usaha Dinas Kebudayaan Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam
Pengembangan di Sektor Pariwisata……….42 4.3 Faktor-Faktor Yang Menjadi Penghambat Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus dalam Pengembangan di SektorPariwisata………...43
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……….46 5.2 Saran………...47
(36)
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal , S , 2007 .Bina Program Tanggamus Dalam Data Parsenibudpora,
Tanggamus.
Afrizal, S , 2008 .Bina Program Tanggamus Dalam Data Kebudayaan dan
Pariwisata, Tanggamus.
HR, Ridwan . 2006 .Hukum Administrasi Negara. PT.Raja Grafindo Persada , Jakarta.
Muhammad, Abdulkadir . 2004.Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung .
Nurmayani , 2009.Hukum Administrasi Daerah, Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Pitana, I Gede dan Surya Diarta ,I Ketut , 2009.Pengantar Ilmu Pariwisata, Andi, Yogyakarta.
Soejono Soekamto,Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta , Rajawali Press 1982. W.J.S. Poerwadarminta,Kamus Bahasa Indonesia, Jakarat , PN. Balai
Pustaka,1985.
DEPDIKBUD,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka 1989. Data Objek Daerah Tujuan Wisata Kabupaten Tanggamus tahun 2010
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
(37)
Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 09 Tahun 2011 tentang Organisasi Dinas-dinas Kabupaten Tanggamus.
www.RadarTanggamus.co.id/berita-utama/2909-potensial-untuk-dikembangkan-sektor-pariwisata-tanggamus
(38)
Judul Skripsi : PERAN DINAS KEBUDAYAAN
PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN TANGGAMUS DALAM PENGEMBANGAN DI SEKTOR PARIWISATA
Nama Mahasiswa :
Susiana
No. Pokok Mahasiswa : 0812011292
Bagian : Hukum Administrasi Negara
Fakultas : Hukum
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Nurmayani, S.H., M.H. Satria Prayoga, S.H., M.H.
NIP 1961 1219 198803 2 002 NIP 1982 0623 200812 1 003
2. Ketua Bagian Hukum Administrasi Negara
Nurmayani, S.H., M.H. NIP 1961 1219 198803 2 002
(39)
1. Tim Penguji
Ketua :Nurmayani, S.H., M.H. ...
Sekretaris :Satria Prayoga, S.H., M.H. ...
Penguji Utama :Charles Jackson, S.H., M.H. ...
2. Dekan Fakultas Hukum
Dr. Heryandi, S.H., M.S. NIP1962 1109 198703 1 003
(40)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 02 Juni 1990. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Sudirto. dan Ibu Tarminah. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Assalam Bandar Lampung pada tahun 1995-1996, Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Harapan Jaya Bandar Lampung pada tahun 1996-2002, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 21 Bandar Lampung pada tahun 2002-2005, dan Sekolah Menengah Atas di SMA UTAMA 2 Bandar Lampung pada tahun 2005-2008. Dengan mengikuti jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) penulis diterima di Fakultas Hukum Universitas Lampung pada tahun 2008.
Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif mengikuti kegiatan organisasi sebagai Anggota Angkatan Muda Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum (BEM FH) periode 2008-2009, dan Anggota Himpunan Mahasiswa Hukum Administrasi Negara (HIMA HAN) periode 2011-2012.
(41)
“ Usaha, Do’a dan Sabar adalah kunci terpenting dalam meraih sesuatu yang baik dan pantas untuk kita dapatkan “
“ Allah hanya memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan “
“ Keberhasilan dari seorang anak tentu tidak terlepas dari doa dan dukungan
(42)
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan skripsi ini sebagai wujud baktiku kepada Mama dan Papa tersayang yang tak henti-hentinya mendoakan
keberhasilanku, mencurahkan kasih sayang yang tak terhitung, dan menuntun setiap langkah agar aku menjadi orang yang berguna dan sukses di kehidupan ini.
Adik-adikku Okta Dwi Setiawan, Danu Tri Antoro dan Rasya Hafiz Fadrian tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat setiap detiknya.
Keluarga besar dari Mama dan Papa. Terimakasih atas perhatian, dukungan, doa dan kasih sayang kalian selama ini.
Sahabat-sahabat tersayang yang selalu menemani, memberikan semangat, dan doa demi keberhasilanku. Terimakasih atas persahabatan kita dan setiap waktu yang
telah kita lalui bersama-sama.
(43)
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus Dalam Pengembangan Di Sektor Pariwisata”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:
1. Ibu Nurmayani, S.H., M.H., selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu serta memberikan arahan, bimbingan, dan masukan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Satria Prayoga, S.H., M.H., selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta memberikan arahan, bimbingan, dan masukan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Charles Jackson, S.H., M.H., selaku Pembahas I yang telah memberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun kepada penulis untuk memperbaiki dan menyempurnakan skripsi ini.
(44)
4. Bapak Agus Triono, S.H., M.H., selaku Pembahas II yang telah memberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun kepada penulis untuk memperbaiki dan menyempurnakan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Heryandi, S.H., M.S., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung.
6. Ibu Nurmayani, S.H,M.H selaku Ketua Jurusan Hukum Administrasi Negara dan Ibu Upik Hamidah, S.H,MH selaku Sekretaris Jurusan Hukum Administrasi Negara.
7. Bapak Drs. M. Sobier, M.Hum. selaku Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus yang telah bersedia meluangkan waktunya yang padat dan menjadi informan dalam pembuatan skripsi ini.
8. Bapak Marhasan Samba selaku Kepala Seksi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga yang telah bersedia meluangkan waktunya yang padat dan menjadi informan dalam pembuatan skripsi ini.
9. Seluruh staf dan pegawai Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tanggamus yang telah memberikan bantuan dan bersedia direpotkan oleh penulis.
10. Ibu Yennie Agustine, S.H., M.H., selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama studi di Fakultas Hukum Universitas Lampung.
(45)
segala bantuannya selama penulis menyelesaikan studi.
12. Mama, Papa, Okta, Danu, dan Rasya terimakasih untuk semua dukungan, semangat, dan doa yang diberikan. Terutama papa yang amat sangat berjasa untuk saya. Semoga saya bisa bikin mama papa dan keluarga bangga.
13. Raden Hidayatullah Akbar, Terimakasih untuk dukungan dan perhatiannya selama ini
14. Sahabat-sahabat yang selalu ada setiap saat Priska Amellia, Marissa Febriana Putri, Ira Famillia Sari, Yunita D.U.M, Ghea Risalia, Terimakasih untuk persahabatan kita yang seru dan penuh suka dan duka, bakal kangen saat kumpul bareng kalian.
Terimakasih juga bwt Dimas Aji, Dimas Abi, Erick, Syendro, Tomi wawaw, Ricky, Rio senang bisa kenal dengan orang-orang yang menyenangkan seperti kalian.
15. Teman-teman HIMA HAN yang tak terlupakan, gedung D Fakultas Hukum, Bus Kutub, dan perjalanan Bali-Jogja yang penuh kenangan bersama Kyai Iqbal, Mona Sindytia, Primayani Yustyasari, Ira Familia Sari, Yulianti, Nadia Raissofi, Sendi, Anday, Aldi, Meyzon, Tangguh, Bahrul, Angga, Raydo, Dova, Danu, Ferry, Chris, Citra, Dira, Tia Frestia, Queen, Adel, Andri Timur, Jeke, Jelly Rosado, James dan semua yang gak bisa disebutin satu-satu.
(46)
16. Sahabat-sahabat dari SMA saya Leny Destriyani, Nesya Ardia Tisandi, Merry Hanna Utami, Ega Amelia Rizki, Oktavia Sintami, Dewi Anggraini, Losevely Cintia Elin Yogi.
17. Keluarga KKN Kelurahan Margorejo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro, saudara 40 hari Shinta Pratiwi, Selvi, Meyzon, dan Deni Afero.
18. Pahlawan tanpa tanda jasa, Guru aku dari TK, SD, SMP, SMA , Terimakasih untuk semua ilmu yang diberikan, semoga selalu bermanfaat untuk aku. 19. Teman-teman anggota Angkatan Muda Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Hukum (BEM FH) periode 2008-2009, dan teman-teman angkatan 2008 Fakultas Hukum Universitas Lampung. Viva Justicia!
Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin namun skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, serta penulis sangat mengaharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Hanya ucapan terimakasih yang dapat penulis berikan semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat ridho-Nya, aamiin.
Bandar Lampung, Mei 2012
Penulis,
(47)
DATA OBYEK WISATA BAHARI KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2009
No Nama Obyek Wisata
Jumlah Arus
Pengunjung Jarak Tempuh Dari
Luas Ha Sarana & Prasarana
Alamat Pengelola Kecamatan
Minggu Bulan K.Agung B. Lampung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Pantai Mulang Sayang Pantai Bahari Pantai Mutiara Pantai Batu Malang Pantai Batu Kebo Pantai Cukuh Pandan Pantai Harapan Pantai Soumil Pantai Harapan Pantai Digul Pantai Karang Teritos Pantai Terbaya Pantai Teba
Pantai Pihabung Pantai Kerta Pantai Pair Putih Pantai Teluk Yengokh Pantai Cumuk Pantai Badak Indah Pantai Karang Indah Pantai Karang Bolong Pantai Harapan Jaya Pnata Batu Naga Pantai Selancar Pantai Pasir Putih Pantai Pegadungan Pantai Karang Mulya
-120 100 200 100 100 30 30 30 -480 400 800 400 400 120 120 120 -19 Km 5 Km 20 Km 4 Km 1 Km 4 Km 5 Km 10 Km -30 Km 13 Km 20 Km 15 Km -119 Km 108 Km 120 Km 110 Km 100 Km 95 Km 95 Km 85 Km -90 Km 95 Km 105 Km 110 Km -15 2 -1 100 100 1 0,5 -12 100 50 40 25 -Pondokan -MCK Tmpt Bermain -Selancar -Way Nipah Way Nipah Betung Telukbrak Kaur Gading Tampang Tua Guring Karang Anyar Way Gelang Tanjung Agung Talagening Terbaya Teba Sukuabanjar Kerta Putih Doh Tengor Pekon Doh Badak Ketapang Tegi Neneng Tegi Neneng N. Kelumbayan N. Kelumbayan Kiluan Susuk Susuk Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Karang Taruna Budpar Pekon Muhidin Syahdin Alfiansyah -Mat Hasan Pekon Pekon Pekon A Dahyan Azimi Pekon Pekon -Eko Wisata -P Sawa P Sawa P Sawa P Sawa P Sawa P Sawa P Sawa Wonosobo Kt. A. Barat Kt. A. Barat Kt. A. Barat Kt Agung Kt A. Timur Kt A. Timur Kt A. Timur C. Balak C. Balak C. Balak Limau Limau Limau Limau Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan Kemubayan
(48)
28 29 30 31
Pantai Harapan Pantai Batu Suluh Pantai Pegadungan Pantai Karang Bebay
-10 10 15 -40 40 60 -100 Km 95 Km 90 Km -89 Km 94 Km 99 Km 50 -Tmpt Duduk Penyandingan N. Kelumbayan Susuk Susuk -Zahruddin Abd. Rohman
M. Sa’i
Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan
Kelumbayan
DATA OBYEK WISATA ALAM KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2009
No Nama Obyek Wisata
Jumlah Arus
Pengunjung Jarak Tempuh Dari
Luas Ha Sarana & Prasarana
Alamat Pengelola Kecamatan
Minggu Bulan K. Agung B. Lampung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 K.Tampang Belimbing TBBS Lembah Sanggi Bukit Batu Keramat Gua Walet Putih Karang Bebay Pulau Kelapa Pulau Tabuan Pulau Kilian Eko Wisata Cikal Negri
-20 -5 40 -80 -20 120 -40 Km -14 Km -115 Km 115 Km -160 Km -96 Km -74 Km 74 Km -0,1 3 30 17500 -Bumi kemah -Batu Meja Besar
-Rumah Inap Cotage, MCK, Diesel
Litrik P. Sawa Sedayu Sanggi B. Kramt N.Kelumbayan Napal Kiluan Tabuan Kiluan Negeri Kiluan Negri -TNBBS Pekon Pekon Tohmi Ansori Eko Wisata -Dul Hafis Drs. Rusli P. Sawa Semaka BN.Semuong
Kt. Agung T Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan C. Balak Kelumbayan Kelumbayan
(49)
No Nama Obyek Wisata Pengunjung Jarak Tempuh Dari Luas Ha Sarana & Prasarana Alamat Pengelola Kecamatan Minggu Bulan K. Agung B. Lampung
1 2
3
Waduk Batu Tegi Bendungan Pajajaran
Bendungan Way Payung
30 15 20 120 60 80 55 Km 20 Km 20 Km 84 Km 140 Km 130 Km -Way Harong Pejajaran Payung Prop Lampung Karang Taruna Tohir P. Panggung Kt. Agung Barat
Kt. Agung Barat
DATA OBYEK WISATA ALAM TIRTA KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2009 No Nama Obyek Wisata
Jumlah Arus
Pengunjung Jarak Tempuh Dari
Luas Ha Sarana & Prasarana Alamat Pengelola Kecamatan Minggu Bulan K. Agung B. Lampung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Air Terjun Jeram Semaka Air Terjun Curup Way Kerap Air Terjun Curup Karang Agung Air Terjun Way Nyapuk Air Terjun Way Tapisan Air Terjun Talang Ogan Sumber Mata Air Air Terjun Curup Air Terjun Cihandak Air Terjun Tirta Rima Air Terjun Curup Air Terjun Kelahang Air Terjun Way Lalaan Sumber Air Panas Way Bekhak Sumur Putri -12 15 20 30 -30 7 -40 60 80 120 -120 28 -3 Km 4 Km 30 Km 33 Km -50 Km -10 Km 21 Km -103 Km 104 Km 75 Km 72 Km -95 Km -85 Km 121 Km -2 4 2 -5 4 12 -Semaka Way Kerap Karang Agung Teratas Teratas Talang Ogan Margoyoso Air Bakoman Taman Sari Talang Beringin Pekon Doh Napal K. Baru Way panas Gunung Alip Way Nipah Pekon Pekon Pekon -Pekon -Idris A.Tatung -Ansori Dinas Budpar Karang Taruna Pekon Pekon Semaka Semaka Semaka Kt Agung Kt. Agung Sumberejo Sumberejo Pulau Panggung Pulau Panggung Pulau Panggung C. Balak Kelumbayan
Kt. Agung T Wonosobo Gunung Alip Pematang Sawa
(50)
(1)
11. Seluruh dosen dan karyawan/ti Fakultas Hukum Universitas Lampung yang penuh dedikasi untuk memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis, serta segala bantuannya selama penulis menyelesaikan studi.
12. Mama, Papa, Okta, Danu, dan Rasya terimakasih untuk semua dukungan, semangat, dan doa yang diberikan. Terutama papa yang amat sangat berjasa untuk saya. Semoga saya bisa bikin mama papa dan keluarga bangga.
13. Raden Hidayatullah Akbar, Terimakasih untuk dukungan dan perhatiannya selama ini
14. Sahabat-sahabat yang selalu ada setiap saat Priska Amellia, Marissa Febriana Putri, Ira Famillia Sari, Yunita D.U.M, Ghea Risalia, Terimakasih untuk persahabatan kita yang seru dan penuh suka dan duka, bakal kangen saat kumpul bareng kalian.
Terimakasih juga bwt Dimas Aji, Dimas Abi, Erick, Syendro, Tomi wawaw, Ricky, Rio senang bisa kenal dengan orang-orang yang menyenangkan seperti kalian.
15. Teman-teman HIMA HAN yang tak terlupakan, gedung D Fakultas Hukum, Bus Kutub, dan perjalanan Bali-Jogja yang penuh kenangan bersama Kyai Iqbal, Mona Sindytia, Primayani Yustyasari, Ira Familia Sari, Yulianti, Nadia Raissofi, Sendi, Anday, Aldi, Meyzon, Tangguh, Bahrul, Angga, Raydo, Dova, Danu, Ferry, Chris, Citra, Dira, Tia Frestia, Queen, Adel, Andri Timur, Jeke, Jelly Rosado, James dan semua yang gak bisa disebutin satu-satu.
(2)
16. Sahabat-sahabat dari SMA saya Leny Destriyani, Nesya Ardia Tisandi, Merry Hanna Utami, Ega Amelia Rizki, Oktavia Sintami, Dewi Anggraini, Losevely Cintia Elin Yogi.
17. Keluarga KKN Kelurahan Margorejo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro, saudara 40 hari Shinta Pratiwi, Selvi, Meyzon, dan Deni Afero.
18. Pahlawan tanpa tanda jasa, Guru aku dari TK, SD, SMP, SMA , Terimakasih untuk semua ilmu yang diberikan, semoga selalu bermanfaat untuk aku. 19. Teman-teman anggota Angkatan Muda Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Hukum (BEM FH) periode 2008-2009, dan teman-teman angkatan 2008 Fakultas Hukum Universitas Lampung. Viva Justicia!
Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin namun skripsi ini masih jauh dari sempurna dan banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu dengan tangan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, serta penulis sangat mengaharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Hanya ucapan terimakasih yang dapat penulis berikan semoga kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat ridho-Nya, aamiin.
Bandar Lampung, Mei 2012
Penulis,
(3)
Inventarisasi Data
DATA OBYEK WISATA BAHARI KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2009
No Nama Obyek Wisata
Jumlah Arus
Pengunjung Jarak Tempuh Dari
Luas Ha Sarana & Prasarana
Alamat Pengelola Kecamatan Minggu Bulan K.Agung B. Lampung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Pantai Mulang Sayang Pantai Bahari Pantai Mutiara Pantai Batu Malang Pantai Batu Kebo Pantai Cukuh Pandan Pantai Harapan Pantai Soumil Pantai Harapan Pantai Digul Pantai Karang Teritos Pantai Terbaya Pantai Teba
Pantai Pihabung Pantai Kerta Pantai Pair Putih Pantai Teluk Yengokh Pantai Cumuk Pantai Badak Indah Pantai Karang Indah Pantai Karang Bolong Pantai Harapan Jaya Pnata Batu Naga Pantai Selancar Pantai Pasir Putih Pantai Pegadungan Pantai Karang Mulya
-120 100 200 100 100 30 30 30 -480 400 800 400 400 120 120 120 -19 Km 5 Km 20 Km 4 Km 1 Km 4 Km 5 Km 10 Km -30 Km 13 Km 20 Km 15 Km -119 Km 108 Km 120 Km 110 Km 100 Km 95 Km 95 Km 85 Km -90 Km 95 Km 105 Km 110 Km -15 2 -1 100 100 1 0,5 -12 100 50 40 25 -Pondokan -MCK Tmpt Bermain -Selancar -Way Nipah Way Nipah Betung Telukbrak Kaur Gading Tampang Tua Guring Karang Anyar Way Gelang Tanjung Agung Talagening Terbaya Teba Sukuabanjar Kerta Putih Doh Tengor Pekon Doh Badak Ketapang Tegi Neneng Tegi Neneng N. Kelumbayan N. Kelumbayan Kiluan Susuk Susuk Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Masyarakat Karang Taruna Budpar Pekon Muhidin Syahdin Alfiansyah -Mat Hasan Pekon Pekon Pekon A Dahyan Azimi Pekon Pekon -Eko Wisata -P Sawa P Sawa P Sawa P Sawa P Sawa P Sawa P Sawa Wonosobo Kt. A. Barat Kt. A. Barat Kt. A. Barat Kt Agung Kt A. Timur Kt A. Timur Kt A. Timur C. Balak C. Balak C. Balak Limau Limau Limau Limau Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan Kemubayan
(4)
28 29 30 31
Pantai Harapan Pantai Batu Suluh Pantai Pegadungan Pantai Karang Bebay
-10 10 15
-40 40 60
-100 Km
95 Km 90 Km
-89 Km 94 Km 99 Km
50
-Tmpt Duduk
Penyandingan N. Kelumbayan
Susuk Susuk
-Zahruddin Abd. Rohman
M. Sa’i
Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan
Kelumbayan
DATA OBYEK WISATA ALAM KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2009
No Nama Obyek Wisata
Jumlah Arus
Pengunjung Jarak Tempuh Dari
Luas Ha Sarana & Prasarana
Alamat Pengelola Kecamatan Minggu Bulan K. Agung B. Lampung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K.Tampang Belimbing TBBS
Lembah Sanggi Bukit Batu Keramat Gua Walet Putih Karang Bebay Pulau Kelapa Pulau Tabuan Pulau Kilian Eko Wisata Cikal Negri
-20
-5 40
-80
-20 120
-40 Km
-14 Km
-115 Km 115 Km
-160 Km
-96 Km
-74 Km 74 Km
-0,1
3 30 17500
-Bumi kemah
-Batu Meja Besar
-Rumah Inap Cotage, MCK, Diesel
Litrik
P. Sawa Sedayu Sanggi B. Kramt N.Kelumbayan
Napal Kiluan Tabuan Kiluan Negeri
Kiluan Negri
-TNBBS
Pekon Pekon Tohmi Ansori Eko Wisata
-Dul Hafis Drs. Rusli
P. Sawa Semaka BN.Semuong
Kt. Agung T Kelumbayan Kelumbayan Kelumbayan C. Balak Kelumbayan Kelumbayan
(5)
DATA OBYEK WISATA ALAM BUATAN KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2009
No Nama Obyek Wisata
Jumlah Arus
Pengunjung Jarak Tempuh Dari
Luas Ha Sarana & Prasarana Alamat Pengelola Kecamatan Minggu Bulan K. Agung B. Lampung
1 2 3
Waduk Batu Tegi Bendungan Pajajaran Bendungan Way Payung
30 15 20 120 60 80 55 Km 20 Km 20 Km 84 Km 140 Km 130 Km -Way Harong Pejajaran Payung Prop Lampung Karang Taruna Tohir P. Panggung Kt. Agung Barat Kt. Agung Barat
DATA OBYEK WISATA ALAM TIRTA KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2009 No Nama Obyek Wisata
Jumlah Arus
Pengunjung Jarak Tempuh Dari
Luas Ha Sarana & Prasarana Alamat Pengelola Kecamatan Minggu Bulan K. Agung B. Lampung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Air Terjun Jeram Semaka Air Terjun Curup Way Kerap Air Terjun Curup Karang Agung Air Terjun Way Nyapuk Air Terjun Way Tapisan Air Terjun Talang Ogan Sumber Mata Air Air Terjun Curup Air Terjun Cihandak Air Terjun Tirta Rima Air Terjun Curup Air Terjun Kelahang Air Terjun Way Lalaan Sumber Air Panas Way Bekhak Sumur Putri -12 15 20 30 -30 7 -40 60 80 120 -120 28 -3 Km 4 Km 30 Km 33 Km -50 Km -10 Km 21 Km -103 Km 104 Km 75 Km 72 Km -95 Km -85 Km 121 Km -2 4 2 -5 4 12 -Semaka Way Kerap Karang Agung Teratas Teratas Talang Ogan Margoyoso Air Bakoman Taman Sari Talang Beringin Pekon Doh Napal K. Baru Way panas Gunung Alip Way Nipah Pekon Pekon Pekon -Pekon -Idris A.Tatung -Ansori Dinas Budpar Karang Taruna Pekon Pekon Semaka Semaka Semaka Kt Agung Kt. Agung Sumberejo Sumberejo Pulau Panggung Pulau Panggung Pulau Panggung C. Balak Kelumbayan
Kt. Agung T Wonosobo Gunung Alip Pematang Sawa
(6)