Kebutuhan Sehari-hari Pengeluaran Keluarga

1.2.2.2. Kesehatan

Bapak Mad Parman menderita kelumpuhan sejak tahun 2015. Sementara Ibu Marmiyati menderita radang sendi akibat kegemukan dan penumpukan lemak pada sendi. Selain itu Ibu Marmiyati juga memiliki riwayat magh akut. Keluarga Bapak Mad Parman memiliki kartu bantuan kesehatan, baik berupa kartu JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara, BPJS, dan lain sebagainya, namun proses penanganan yang lama dan tidak memuaskan membuat Ibu Marmiyati terkadang masih tetap mengeluarkan uang untuk biaya pengobatan dalam keadaan terpaksa saat tidak kuat menahan rasa sakit. Uang yang dikeluarkan sebagai biaya kesehatan berkisar 200.000 3 bulan.

1.2.2.3. Pendidikan

Biaya pendidikan yang saat ini tengah ditanggung Ibu Marmiyati bisa dikatakan tidak ada karena anak bungsunya yang mengalami keterbelakangan mental sudah tidak menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa. 1.2.2.4. Kerohanian Dalam bidang kerohanian, keluarga Bapak Mad Parman tidak perlu membuat banten atau kelengkapan sembahyang lainnya, dikarenakan agama keluarga ini adalah agama islam. Keluarga ini membeli kelengkapan kerohanian seperti peci ,mukena, dan sajadah jika kondisinya sudah tidak layak pakai.

1.2.2.5. Sosial

Keluarga Bapak Mad Parman berada di lingkungan Arum, sehingga segala hal yang berkaitan dengan adat istiadat disesuaikan dengan lingkungan tersebut. Keluarga Bapak Mad Parman wajib mengeluarkan uang Rp 5.000,00 setiap bulannya untuk iuran wajib kematian.

1.2.2.6. Lain-Lain

Kebutuhan lain-lain yang merupakan biaya rutin yang harus di tanggung seperti biaya listrik sebesar Rp.40.000 dan biaya air sebesar Rp.110.000. Kebutuhan keluarga ini yang juga harus dikeluarkan secara rutin yaitu pempes dewasa yang harganya berkisar Rp. 65.00010 pcs untuk Bapak Mad Parman dan susu formula yang harganya berkisar Rp.25.000 250 gr. BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan. Yang diharapakan adalah agar mahasiswa dapat membantu keluarga yang didampingi dalam menyelesaikan masalah- masalah yang ada dalam keluarga tersebut baik itu masalah pribadi ataupun masalah sosial dengan cara memberikan saran ataupun dapat berupa sumbangan. Permasalahan keluarga dari keluarga Mad Parman dapat dikatakan memiliki beberapa masalah mulai dari yang sifatnya ringan hingga berat.

2.1.1 Permasalahan Lingkungan Penataan Bangunan

Rumah keluarga Bapak Mad Parman berada di kawasan Taman Nasional Bali Barat. Setiap rumah yang berada pada kawasan tersebut berstatus sewa karna bukan milik pribadi melainkan merupakan tanah pemerintah. Kondisi rumah keluarga ini dapat dikatakan kurang layak. Beberapa kali, rumah ini didatangi oleh PNPM Mandiri Perkotaan untuk didaftarkan dalam program bedah rumah, namun karena kelengkapan berkas surat kepemilkan rumahnya tidak ada. Hal tersebut menyebabkan program bedah rumah tidak dapat direalisasikan. Rumah keluarga ini juga sewaktu- waktu dapat terancam penggusuran kaarena wilayahnya milik pemerintah . selain itu rumah ini dalam kondisi yang tidak aman karna kerap kali monyet-monyet yang berada ditanaman bakau sekitar memasuki pemukiman warga.

2.1.2 Permasalahan Ekonomi Keluarga

Masalah di bidang perekonomian keluarga memang menjadi permasalahan yang paling sering dihadapi oleh setiap rumah tangga ataupun keluarga, Dilihat dari segi ekonomi, perekonomian dari keluarga Bapak Mad Parman dapat dikatakan belum mencukupi jika dilihat dari kebutuhan sehari- hari dengan pendapatan keluarga yang bekerja sebagai tukang jamu ibu marmiyati dengan berpenghasilan tidak menentu. Selain itu, Aktivitas berdagang yang terganggu oleh penyakit