Gaya luar Muatan atau beban

73 KEGIATAN BELAJAR 5 PEMBEBANAN PADA KONSTRUKSI BANGUNAN

5.1 Gaya luar

Gaya luar adalah muatan dan reaksi yang menciptakan kestabilan atau keseimbangan konstruksi. Muatan yang membebani suatu kontruksi akan dirambatkan oleh kontruksi ke dalam tanah melalui pondasi. Gaya-gaya dari tanah yang memberikan perlawanan terhadap gaya rambat tersebut dinamakan reaksi. Muatan adalah beban yang membebani suatu konstruksi baik berupa berat kendaraan, kekuatan angin, dan berat angin. Muatan-muatan tersebut mempunyai besaran, arah, dan garis kerja, misalnya: - Angin bekerja tegak lurus bidang yang menentangnya, dan diperhitungkan misalnya 40 kNm 2 , arahnya umum mendatar. - Berat kendaraan, merupakan muatan titik yang mempunyai arah gaya tegak lurus bidang singgung roda, dengan besaran misalnya 5 tN. - Daya air, bekerja tegak lurus dinding di mana ada air, besarnya daya air dihitung secara hidrostatis, makin dalam makin besar dayanya. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan belajar ini diharapkan kalian dapat : a. Mmengidentifikasi muatan-muatan beban sebagai gaya pada statika bangunan b. Memahami beban yang bekerja pada konstruksi bangunan c. Dapat menghitung beban pada konstruksi bangunan 74 Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai muatan yang bekerjanya tidak langsung pada konstruksi, seperti penutup atap ditumpu oleh gording dan tidak langsung pada kuda-kuda. Pembebanan loading pada konstruksi bangunan sebenarnya telah diatur pada Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung PPIUG tahun 1983 atau seperti yang tercantum dalam Pedoman Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung 1987 . Oleh karena itu supaya lebih mendalam diharapkan kalian membaca peraturan-peraturan tersebut, karena dalam uraian berikut hanya diambil sebagian saja.

5.2 Muatan atau beban

Muatan atau beban menurut sifatnya dibedakan sebagai berikut: a. Beban mati : beban yang tetap berada di gedung dan tidak berubah-ubah berat sendiri konstruksi dan bagian lain yang melekat : - Beban balok - Beban kolom - Beban plat - Beban dinding tinggi x beratm2 - PPPURG - 2,5 KNm2 untuk susunan ½ bata b. Beban hidup: beban yang berubah-ubah pada struktur dan tidak tetap. Termasuk beban berat manusia dan perabotnya atau beban menurut fungsinya: - Ruang kantor - Ruang pertunjukan - Parkir 75 c. Beban angin beban yang disebabkan oleh tekanan angin : beban yang bekerja horisontal tegak lurus terhadap tinggi bangunan. Untuk gedung-gedung yang dianggap tinggi, angin harus diperhitungkan bebannya karena berpengaruh terhadap simpangan gedung dan penulangan geser Gam bar 63. Beba n angi n d. Beban gempa beban karena adanya gempa. Untuk bangunan tinggi, beban gempa harus diterapkan sedemikian rupa sehingga bangunan harus mampu menahan gempa ulang 50 tahun. 76 Gambar 64. Beban gempa e. Beban khusus beban akibat selisih suhu, penurunan, susut dan sebagainya

5.3 Ketentuan-ketentuan tentang pembebanan