Pengertian Momen Momen Statis Menyusun Gaya yang Setara

36 Dengan arah : ∑ ∑ dan menangkap pada titik 0.

2.4 Pengertian Momen

Momen gaya terhadap suatu titik didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan jaraknya ke titik tersebut. Jarak yang dimaksud adalah jarak tegak lurus dengan gaya tersebut. Momen dapat diberi tanda positif atau negatif bergantung dari perjanjian yang umum, tetapi dapat juga tidak memakai perjanjian umum, yang penting bila arah momen gaya itu berbeda tandanya harus berbeda. Gambar 17. Momen gaya terhadap suatu titik. Di samping momen terhadap suatu titik ada juga momen kopel yang didefinisikan sebagai momen akibat adanya dua buah gaya yang sejajar dengan besar sama tetapi arahnya berlawanan. Gambar 18 menunjukkan momen kopel tersebut. Gambar 18. Momen dapat digambar dalam bentuk vektor momen dengan aturan bahwa arah vektor momen merupakan arah bergeraknya sekrup yang diputar oleh momen. Lihat gambar 19. P d A Momen M A = + F.d P d Momen kopel = + F.d 1 P 37 Gambar 19.

2.5 Momen Statis

Menurut teori Varignon momen pada suatu titik dikatakan statis bila besarnya momen gaya pengganti resultan sama dengan gaya yang diganti. Contoh : Gaya P 1 dan P 2 dengan jaraklmempunyai resultan R. Tentukan letak R agar momen di titik A statis. Jawab : Gambar 20 Misal jarak R dengan P 1 titik A = a, maka untuk memenuhi momen statis di A adalah : momen resultan = jumlah momen komponen. R. a = P 1 . 0 + P 2 .l M + vektor momen M - vektor momen P 2 P 1 a B R A l 38 a = R l. P 2

2.6 Menyusun Gaya yang Setara

Istilah lain menyusun gaya adalah memadu gaya atau mencari resultan gaya. Pada prinsipnya gaya-gaya yang dipadu harus setara ekuivalen dengan gaya resultannya.

2.6.1 Menyusun Gaya yang Kolinier

a Menyusun Gaya yang Kolinier yang Satu Arah Secara analitis : R = P 1 + P 2 + P 3 b Menyusun Gaya yang Kolinier dengan Arah Berlawanan Gambar 21 Secara analitis : R = P 1 + P 2 – P 3 A P 1 B C P 2 P 3 A R P 2 A P 1 B C P 3 A R 39

2.6.2 Menyusun Dua Gaya yang Konkuren Secara grafis, gaya

Resultan dapat ditentukan dengan menggunakan jajaran genjang gaya dan atau segitiga gaya. Gambar 22 Arah gaya resultan  = arc tg x P y 2  . Secara analitis besarnya gaya Resultan adalah : R =    cos . P . P . 2 P P 2 1 2 2 2 1

2.6.3 Menyusun Beberapa Gaya Konkuren a. Secara grafis,

Gaya resultan dapat ditentukan dengan cara: - jajaran genjang gaya dan atau - segi banyak. A P 4 P 1 P 2 P 3 P 4 A P 4 P 1 P 2 P 3 R Segi Banyak Gaya A P 1 P 3 R R 2 R 1 Jajaran Genjang Gaya P 2 P sin  = y A P 1 P 2 α A P 1 P 2 R φ A P 1 P 2 R φ P sin  = x 40 Gambar 23

b. Cara Analitis