15
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa JKEM yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yaitu minimal 15 kali kunjungan dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 21 kali kunjungan yang
dimulai dari tanggal 29 Juli 2016 sampai dengan 25 Agustus 2016. Penulis dalam melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dengan total
waktu kunjungan selama 90 jam.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Lokasi KK Dampingan berada di
rumah keluarga Bapak I Ketut Gejer adalah di Dusun Munduk Kendung, Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM Unud Periode XIII
di Desa Berangbang. Pelaksanaan dari kegiatan Keluarga dampingan ini dilakukan
selama 21 kali kunjungan dan total pertemuan 90 jam. Program Pendampingan
16
Keluarga PPK dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Kelurahan Berangbang yang dilakukan selama satu bulan. Pelaksanaan diawali
dengan pembagian lingkungan yang terdapat di Desa Berangbang dimana pembagian tersebut dilakukan oleh Sekretaris Desa Berangbang, setelah itu menghadap masing-
masing Kelian dan meminta daftar nama Rumah Tangga Miskin RTM yang ditentukan oleh Kelian banjar dimana sebelumnya telah berkoordinasi dengan Lurah.
Setelah berkoordinasi dengan kelian banjar kemudian kelian banjar mengantarkan mahasiswa ke masing-masing rumah Keluarga Dampingan.
4.4 Permasalahan
Beberapa masalah yang dialami oleh keluarga I Ketut Gejer sesuai dengan hasil
pengamatan penulis yaitu :
1. Bapak I Ketut Gejer tidak bekerja dan istrinya tidak memiliki pekerjaan tetap
hanya sebagai buruh harian lepas. Pekerjaan ibu Ketut Wingin hanya membersihkan kebun milik orang lain dan menerima pesanan jejaitan yang
penghasilannya tidak seberapa. Bapak Ketut Gejer yang tidak bersekolah, dan tuna wicara dan tuna rungu tidak memiliki keterampilan untuk mencari
nafkah untuk keluarga karena keterbatasan yang dimiliki. 2.
Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak Ketut Gejer mempunyai beberapa penyakit yang diderita oleh pak Ketut Gejer Sendiri diantaranya yaitu
penyakit rematik, asam urat, dan tekanan darah tinggi. Selain itu bapak Ketut Gejer juga mengalami tuna wicara dan tuna rungu.
Selain itu adanya
17
masalah kesehatan lingkungan dimana kurangnya perhatian terhadap kebersihan lingkungan di sekitar rumah yaitu posisi rumah tidak tertata
dengan rapi, yang sudah terlihat lapuk dan lantai yang hanya menggunakan semen, bangunan kandang babi yang jarang dibersihkan dan kondisi dapur
yang masing menggunakan peralatan tradisional seperti tungku dan kamar mandi yang tidak berisikan tempat untuk buang air besar sehingga keluarga
bapak Ketut Gejer membuang air besar di kebun dekat rumahnya.
4.5 Solusi