Metode Uji Coba KAJIAN PUSTAKA

31 Tabel 7. Rentang Skor Kuesioner Rentang skor i kuantitatif Kriteria Kualitatif 4,00 Sangat Baik 3,67 4,00 Baik 2,66 3,67 Cukup Baik 1,99 2,66 Sangat Kurang 1,99 Sangat Kurang Baik Untuk menentukan kualitas perangkat lunak dibutuhkan suatu pengujian. Pengujian merupakan metode yang dilakukan untuk menjelaskan tentang pengoperasian perangkat lunak yang terdiri dari perangkat pengujian, metode pengujian, dan pelaksanaan pengujian. Pengujian sistem menggunakan pengujian Beta, yaitu pengujian yang dilakukan pada satu atau lebih pengguna sistem pakar yang dibangun dan pengembang tidak terlibat. Rumus untuk mencari persentase jawaban pengguna adalah sebagai berikut: Y = PQ x 100 Keterangan: Y = Persentase jawaban responden tiap soal P = Banyaknya jawaban responden tiap soal Q = Total responden

I. Penyakit Pernapasan pada Balita

Penyakit pernapasan pada balita yang akan digunakan sebagai basis pengetahuan untuk sistem pakar ini berupa tujuh jenis penyakit, yaitu: Batuk- Pilek Common Cold, Sinusitis, Faringitis dan Tonsilofaringitis, Laringitis, Difteria, Bronkitis, dan Pneumonia. Data gejala dan penanganansaran 32 diperoleh dari buku kedokteran dan dipadukan dengan pengetahuan dari dokter. 1. Batuk-Pilek Common Cold Batuk-Pilek merupakan penyakit saluran pernapasan yang paling sering mengenai bayi dan anak. Bayi yang masih sangat muda akan sangat mudah tertular, karenanya perawat yang sedang batuk pilek tidak diperkenankan bekerja di ruangan bayi walaupun ia memakai masker, karena virus dapat menembusnya. Penularan juga masih tetap terjadi disebabkan seseorang yang pilek akan sering memegang hidungnya karena rasa gatal atau membuang ingusnya; jika tidak segera mencuci tangan ia akan menjadi sumber penularan Ngastiyah, 2014: 31. Gejala atau gambaran umum yang dialami pasien berupa batuk, pilek, bersin-bersin, pusing atau nyeri kepala atau kepala terasa berat, gangguan selera makan, terdapat cairanlendir di tenggorok, hidung tersumbat, gelisah, dan bernapas melalui mulut. Penanganan yang dapat dilakukan adalah membaringkan bayi tengkurap untuk pengeluaran sekretlendir. Pada anak agak besar dapat diajarkan untuk mengeluarkan sekretlendirdahaknya sendiri. Jika batuk pilek lebih dari 2 hari belum sembuh, bawa anak ke dokter untuk mendapat pemeriksaan lanjutan. 2. Sinusitis Menurut Ngastiyah 2014: 34, Sinusitis adalah radang sinus yang ada di sekitar hidung, dapat berupa Sinusitis Maksilaris atau Sinusitis 33 Frontalis biasanya Sinusitis Maksilaris. Sinusitis dapat berlangsung akut maupun kronik, ia dapat mengenai anak yang sudah besar saat Sinusitis Pranasal sudah berkembang. Gambaran umum yang biasa diderita pasien, yaitu: pilek, pusing atau nyeri kepala atau kepala terasa berat, serak, terdapat cairanlendir di tenggorok, hidung tersumbat, bengkak kemerahanpada pipi yang dapat menjalar ke kelopak mata, nyeri di atas sinusrongga berisi udara yang terdapat di sekitar pipihidungmata, penciuman terganggu, tersumbatnya ostium pembukaan ke dalam sinus untuk pertukaran udara dan lendir, dan bernapas melalui mulut. Saran untuk orang tua adalah segera membawa anak ke dokter atau bagian THT untuk pemeriksaan lanjutan apakah perlu dilakukan pencucian sinus atau tidak. 3. FaringitisTonsilofaringitis Radang faring pada bayi dan anak hampir selalu melibatkan organ sekitarnya, sehingga infeksi pada faring biasanya juga mengenai tonsil, sehingga disebut sebagai Tonsilofaringitis Ngastiyah, 2014: 36. Gambaran umum yang biasa dialami penderita, yaitu: demamsuhu tubuh lebih dari 38 Celcius, nyeri menelan, nyeri tenggorok, sakit telinga, bengkak kelenjar ludahsubmandibula di rahang bawah, dan mulut berbau. Penanganan yang dapat dilakukan oleh orang tua adalah anjurkan anak untuk istirahat di tempat tidur sampai demam hilang dan berikan 34 makanan lunak. Jika sampai 2 hari demam tidak juga hilang dan kondisi anak tetap sama atau bahkan menurun, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan tenggorok apakah perlu tonsilektomi atau tidak. 4. Laringitis Penyebab Laringitis umumnya adalah Streptococcus hemolyticus, Streptococcus viridians , pneumokokus, Staphylococcus hemolyticus, dan Haemophilus influenzae . Proses radang pada laring dipermudah oleh trauma, bahan kimia, radiasi, alergi dan pemakaian suara berlebihan Ngastiyah, 2014: 39. Gejala yang biasa dialami oleh penderita Laringitis berupa batuk, pilek, sesak napas, demamsuhu tubuh lebih dari 38 Celcius, serak, nyeri menelan, napas berat, suara napas kasar, hilang suara, nyeri ulu hati, napas tersengal, dan gelisah. Saran untuk orang tua terhadap balitanya yaitu anjurkan anak untuk istirahat bersuara dan bawa ke dokter atau bagian THT untuk pemeriksaan lanjutan, biasanya berupa laringoskopi direk. 5. Difteria Menurut Ngastiyah 2014: 40, penyakit Difteria adalah suatu infeksi akut yang mudah menular, dan yang sering diserang terutama saluran pernapasan bagian atas, dengan tanda khas timbulnya pseudomembran. Penyebab penyakit Difteria adalah kuman Diphtheriae corynebacterium bersifat gram positif dan polimorf, tidak bergerak, dan tidak membentuk spora. 35 Gambaran umum penderita Difteria, yaitu: pusing, sesak napas, demam, gangguan selera makan, serak, nyeri menelan, suara napas kasar, bengkak, pada leher, lesu, dan pucat. Saran bagi orang tua adalah segera bawa anak ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, biasanya berupa pemeriksaan darah dan urin. 6. Bronkitis Secara harfiah, Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai oleh adanya inflamasi bronkus. Secara klinis para ahli mengartikan Bronkitis sebagai suatu penyakit atau gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala yang utama dan dominan Ngastiyah, 2014: 54. Gejala yang biasa dialami pasien yaitu: batuk, sesak napas, terdapat cairan lendir di tenggorok, mengi, nyeri dada, dan suara napas kasar. Penanganan yang dapat dilakukan orang tua adalah memberi anak minum yang banyak terutama sari buah-buahan, jangan biarkan anak merasa kedinginan, untuk meringankan gejala batuknya berikan minum hangat tidak manis; untuk anak yang agak besar beritahu supaya membuang dahaknya. Jika batuk tetap ada dan tidak ada perbaikan setelah 2 minggu berturut-turut danatau berulang paling sedikit 3x dalam 3 bulan, bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lanjutan 7. Pneumonia Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing. 36 Anak mengalami napas yang dangkal dan cepat, yaitu untuk usia kurang dari dua bulan napas lebih dari 60xmenit; dua bulan- satu tahun napas lebih dari 50xmenit; dan satu sampai lima tahun napas lebih dari 40xmenit Kustantinah, 2007: 182. Gambaran umum atau gejala Pneumonia biasanya adalah batuk, pusing, sesak napas, demam, nyeri sekitar hidung dan mulut, napas cuping hidung, napas cepat dan dangkal, serta lesu. Saran bagi orang tua adalah segera bawa anak ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. 37

BAB III PEMBAHASAN

Proses pembuatan aplikasi sistem pakar untuk diagnosis penyakit pernapasan pada balita menggunakan metode Waterfall. Metode Waterfall terdiri dari tahap analisis, design atau perancangan, code atau implementasi, dan test atau pengujian. Penjelasan mengenai tahap-tahap pembuatan sistem pakar ini dengan menggunakan metode Waterfall adalah sebagai berikut.

A. Analisis

Analisis merupakan langkah menentukan spesifikasi kebutuhan perangkat guna menjalankan sistem. Analisis kebutuhan dalam membangun sistem pakar diagnosis penyakit pernapasan pada balita adalah sebagai berikut.

1. Kebutuhan Perangkat Lunak Software Bantu

Kebutuhan perangkat lunak merupakan kebutuhan aplikasi dengan spesifikasi tertentu untuk merancang, membuat, dan menjalankan sistem. Sistem pakar diagnosis penyakit pernapasan pada balita dibangun dengan perangkat lunak bantu sebagai berikut. a Sistem Operasi Windows 8 b Adobe Dreamweaver sebagai text editor c Database Management System DBMS MySQL Xampp v3.2.1 d Web browser Mozilla Firefox. 38

2. Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan hak akses, pengguna dalam sistem pakar penyakit pernapasan pada balita dibagi menjadi 3:

a. Admin

Admin merupakan orang yang berhak megelola sistem pakar diagnosis penyakit pernapasan pada balita, yaitu Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI. Admin memiliki wewenang penuh terhadap sistem meliputi input, edit, dan hapus data-data dalam sistem. Data-data yang merupakan wewenang admin yaitu: data penyakit kode penyakit, nama penyakit, keterangan, dan penanganan; data gejala kode gejala dan nama gejala; data relasi kode penyakit dan kode gejala; data tambah user yang terdiri dari user sebagai admin atau pakar username, password, no identitas, nama, alamat rumah, tempat praktik, telepon, jabatan, foto; data berita judul, kop, isi, gambar; data hasil konsultasi; data laporan buku tamu; data daftar pakar; data kelola akun.

b. Pakar

Pakar dalam sistem ini adalah orang yang dipercaya admin untuk membantu mengelola sistem berupa transfer pengetahuan. Data input pakar dalam sistem ini berupa: data usulan penyakit kode penyakit, nama penyakit, keterangan, dan penanganan; data usulan gejala kode gejala dan nama gejala; data usulan relasi kode penyakit dan kode gejala; data berita judul, kop, isi, gambar. 39

c. Pengguna atau masyarakat umum

Pengguna atau masyarakat umum yaitu orang-orang yang menggunakan sistem ini untuk mendapatkan hasil diagnosis. Data input pengguna atau masyarakat umum dalam sistem pakar penyakit pernapasan pada balita berupa data gejala-gejala yang dialami dan data buku tamu.

B. Perancangan Aplikasi

Perancangan aplikasi dapat diartikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen menjadi satu kesatuan. Perancangan aplikasi yang akan dibuat dimulai setelah tahap analisis terhadap aplikasi selesai dilakukan. 1. Perancangan Basis Pengetahuan Basis pengetahuan merupakan kumpulan beberapa pengetahuan yang dihubungkan dengan suatu permasalahan tertentu. Basis pengetahuan berisi kaidah-kaidah yang akan digunakan untuk penarikan kesimpulan yang merupakan hasil dari sebuah pelacakan. Dalam perancangan basis pengetahuan, digunakan kaidah produksi sebagai sarana untuk representasi pengetahuan. Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan JIKA [premis] dan MAKA [konklusi]. Pada perancangan basis pengetahuan dalam sistem pakar ini yang bertindak sebagai premis adalah gejala-gejala yang dialami penderita, sedangkan yang bertindak sebagai konklusi adalah nama penyakit yang diderita oleh pasien. 40 Contoh 1: JIKA batuk DAN pilek DAN bersin-bersin DAN pusing DAN anoreksia DAN terdapat cairanlendir di tenggorok DAN hidung tersumbat DAN gelisah DAN bernapas melalui mulut MAKA Batuk-Pilek Commoncold Contoh 2: JIKA batuk DAN sesak napas DAN demam DAN pusing DAN nyeri sekitar hidung DAN napas cuping hidung DAN napas cepat dan dangkal DAN lesu MAKA pneumonia. Berikut ini merupakan tabel basis pengetahuan dari 7 jenis penyakit pernapasan pada balita beserta gejala-gejalanya, yang diperoleh dari 41 perpaduan antara buku “Perawatan Anak Sakit Edisi 2”, “Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007”, dan pengetahuan dokter anak sebagai pakar. Tabel 8. Basis Pengetahuan dalam Bentuk Tabel No Gejala Penyakit 1 2 3 4 5 6 7 1 Batuk x x x x 2 Pilek x x x 3 Bersin-bersin x 4 Pusing Nyeri kepala Kepala terasa berat x x x x 5 Sesak Napas Dispnea x x x x 6 Demam suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius x x x x 7 Gangguan selera makan Anoreksia x x 8 Serak x x x 9 Nyeri menelan x x x 10 Sianosis Nyeri sekitar hidung dan mulut x 11 Terdapat cairan atau lendir di tenggorok Postnasaldrip x x x 12 Napas cuping hidung x 13 Mengi x 14 Napas berat x 15 Napas cepat dan dangkal x 16 Nyeri tenggorok x 17 Nyeri dada x 18 Hidung tersumbat x x 19 Suara napas kasar Stridor x x x 20 Hilang suara Afoni x 21 Sakit telinga Otalgia x 22 Bengkak dan kemerahan pada pipi yang dapat menjalar ke kelopak mata x 23 Bengkak kelenjar ludah submandibula di rahang bawah x 24 Bengkak pada leher x 25 Nyeri di atas sinus rongga berisi udara yang terdapat di sekitar pipi, hidung, dan mata x 26 Nyeri ulu hati Epigastrium x 27 Penciuman terganggu x 28 Mulut berbau x 29 Napas tersengal x 30 Tersumbatnya ostium pembukaan ke dalam sinus untuk pertukaran udara dan lendir x 31 Gelisah x x 32 Lesu x x 33 Pucat x 34 Bernapas melalui mulut x x