Perancangan Penelusuran Sistem Perancangan Aplikasi

48

c. DFD level 2

DFD level 2 merupakan pemecahan dari proses pada DFD level 1 yakni proses pengolahan data pengetahuan dan proses pengolahan data umum. 1 DFD Level 2 proses 2 proses pengolahan data pengetahuan Gambar 14. DFD Level 2 Proses 2 Pada proses ini terdapat tiga entitas, yaitu admin dan pakar, serta terdapat tiga proses, yakni proses pengolahan data penyakit, proses pengolahan data gejala, dan proses pengolahan data relasi. Pakar memiliki wewenang untuk transfer pengetahuan berupa data usulan input, edit, hapus. Sedangkan admin memiliki wewenang untuk menyetujui atau menolak usulan pakar dan melakukan transfer pengetahuan. Selengkapnya dijabarkan oleh Gambar 14. 49 2 DFD level 2 proses 3 proses pengolahan data umum Proses ini terdiri dari tiga entitas, yaitu admin, pakar, dan pengguna umum. Admin melakukan input berupa data artikelberita dan data user. Pakar melakukan input berupa data artikelberita seputar balita. Sedangkan pengguna umum dapat melakukan input data berupa buku tamu dan dapat melihat data dokter, data artikelberita, dan data buku tamu. Proses selengkapnya dijabarkan oleh Gambar 15. Gambar 15. DFD Level 2 Proses 3

4. Perancangan Basis Data

Basis data merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pakar karena merupakan tempat penyimpanan semua data, baik data pengetahuan maupun data aturan. Perancangan basis data pada sistem pakar diagnosis penyakit pernapasan pada balita adalah sebagai berikut. 50

a. Perancangan Entity Relation Diagram ERD

Dalam Entity Relationship Diagram ERD, suatu sistem basis data dapat dimodelkan sebagai suatu kumpulan entitas yang memiliki relationship antara satu dengan lainnya melalui atribut-atribut yang dimiliki oleh entitas-entitas tersebut. ERD dari sistem pakar diagnosis penyakit pernapasan pada balita ditunjukkan seperti pada Gambar 16. Gambar 16. Entity Relation Diagram ERD

b. Perancangan tabel

Tabel yang disusun terdiri dari nama field, tipe field, ukuran field, dan keterangan. Tabel-tabel yang digunakan dalam sistem pakar diagnosis penyakit pernapasan pada balita, yaitu: