Informan Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

komunikasi persuasif Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Karo dalam meningkatkan akidah Islam di Kabupaten Karo. Dengan pendekatan deskriptif analitis, diupayakan data-data tentang komunikasi persuasif Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Karo dalam meningkatkan akidah Islam di Kabupaten Karo ini dapat dilukiskan secara sistematis dengan sudut pandang yang komprehensif.

C. Informan Penelitian

Berkenaan dengan tujuan penelitian kualitatif, maka dalam prosedur sampling yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci key informan atau situasi sosial yang sarat informasi sesuai denga fokus penelitian. Pemilihan narasumber dalam kualitatif naturalis bertujuan untuk mengoptimalkan ruang lingkup dan informasi yang dibutuhkan. Narasumber dipilih dalam konteks penelitian, melalui kasus-kasus terpilih sesuai dengan fokus dan data yang dibutuhkan untuk dianalisis. Informan dalam penelitian ini berasal kategori. Kategori pertama berasal dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Karo yang bertanggung jawab terhadap program desa binaan di Kabupaten Karo. Informan dari kategori ini diperlukan untuk memperoleh gambaran lengkap tentang kegiatan yang dilakukan Majelis Tabligh Aisyiyah terhadap desa binaan dalam meningkatkan akidah Islam. Sedangkan informan kedua berasal dari penceramah yang notebene adalah komunikator yang terjun secara langsung melakukan komunikasi persuasif kepada audiens. Informan dari kategori kedua ini tentu amat diperlukan untuk memperoleh data yang berkaitan tentang komunikasi persuasif Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah dalam meningkatkan akidah Islam di Kabupaten Karo. Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive. Pengambilan informan ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tertentu, melainkan didasarkan atas adanya tujuan tertentu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan penelitian. Teknik dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu keterbatasan waktu, tenaga, dan dana. D. Sumber dan Jenis Data Sumber data diperoleh secara langsung melalui pihak-pihak yang terkait yaitu melalui wawancara, observasi serta analisis dokumen. Dalam penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sekunder. Menurut Lofland dalam Moleong, sumber data utama primer dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. 70 Dalam tesis ini, sumber data primer yang dimaksud adalah berupa hasil wawancara mendalam depth interview dan observasi. Wawancara langsung dilakukan dengan para informan penelitian yang telah ditetapkan bersumber dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah 70 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, h.157 Kabupaten Karo, yaitu mereka yang dapat memberikan berbagai informasi secara menyeluruh terhadap penelitian ini. Wawancara ini dicatat berdasarkan pertanyaan yang disusun sesuai dengan kebutuhan data yang diperlukan dalam penelitian. Sedangkan hasil observasi diperoleh dengan mengamati Majelis Tabligh saat melakukan kegiatan yang menjadi fokus penelitian. Selanjutnya sumber data yang kedua ialah data sekunder sebagai data pendukung bagi data primer. Adapun yang disebut sebagai sumber sekunder adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Nasution, yaitu sumber dari bahan bacaan. 71 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai dokumentasi yang dimiliki oleh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Karo, bahan-bahan bacaan, Jurnal, majalah, surat kabar, dan buku-buku yang relevan dengan penelitian ini yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya secara ilmiah. Berkaitan dengan hal di atas, pada penelitian ini jenis data dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, dan foto. 1. Kata-kata dan Tindakan Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dalam penelitian ini dicatat melalui catatan tertulis. Dalam penelitian ini, penulis berusaha mengamati dan mewawancarai informan penelitian yang sudah ditetapkan menyangkut komunikasi persuasif Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Karo Sumatera Utara dalam meningkatkan aqidah Islam di Kabupaten Karo. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. 2. Sumber Tertulis Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata-kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari sumber data, bahkan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku, majalah ilmiah, sumber arsip dan dokumen pribadi. Dalam tesis ini yang termasuk dalam sumber tertulis adalah buku, majalah dan hasil karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan lain sebagainya. 3. Foto Foto termasuk juga alat yang dipakai untuk keperluan penelitian kualitatif di samping kata-kata dan tindakan serta sumber tertulis. Foto menghasilkan data deskritif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri dan foto-foto yang dihasilkan oleh Majelis Tabligh sendiri sebagai dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan penelitian. Dalam penelitian ini, maka penulis berusaha melampirkan foto-foto yang berkaitan kegiatan tersebut. 71 S. Nasution, Metode Research Penelitian Ilmiah, Cet. 12 Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 143.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara