15
dalam pembuluh kapiler diperlukan untuk mempertahankan difusi jarak yang pendek dari pembuluh kapiler ke dalam serat. 2003:97.
2.1.3.4 Sistem Syaraf
Latihan memiliki beberapa efek yang penting terhadap sistem syaraf, termasuk meningkatkan gerakan yang ekonomis dan efisien, dan meningkatkan
efisiensi sistem kardiovaskular. Atlet yang ekonomis menggunakan energi lebih sedikit pada kecepatan tertentu. Latihan selama berjam-jam menghasilkan
penggunaan tenaga yang efisien. Nilai ekonomis ini terbukti dalam latihan yang rumit seperti renang, tapi juga dapat ditemukan dalam aktivitas lari dan bersepeda.
Sistem syaraf, yang mengontrol denyut jantung dan pembatasan pembuluh darah, ikut serta dalam penyesuaian lainya yang membantu mengungkapkan mengapa
denyut jantung dan volume stroke berubah karena latihan. Pada tahun 1977, Saltin mengadakan percobaan sederhana di mana subyek
melatih satu kaki pada sepeda ergometer, dengan kaki lainya bertindak sebagai kontrol. Ukuran pemasukan oksigen dan aktivitas oksidasi enzim pada pra dan
paska tes tes menunjukkan bahwa peubahan terjadi hanya pada kaki yang dilatih. Terlebih lagi, reaksi denyut jantung terhadap latihan lebih rendah pada kaki yang
dilatih, tapi tidak demikian pada kaki yang mengontrol. Ini terjadi karena peningkatan dalam otot yang dilatih bertanggung jawab
atas respon denyut jantung yang rendah. Saraf kecil yang berakhir pada serat otot dapat memodifikasi reaksi denyut jantung terhadap latihan melalui hubungan
dengan pusat kontrol otak. Dengan demikian, kelihatanya pengaruh latihan terhadap otot dapat mengubah reaksi kardiovaskular, sehingga denyut jantung
16
yang berkurang dapat ditelusuri ke kondisi metabolisme otot yang meningkat. Bila jantung berdenyut lebih lambat, jantung memiliki lebih banyak waktu untuk
mengisi ulang dan memungkinkan volume stroke yang lebih besar. Interprestasi ini menunjukkan bahwa beberapa efek latihan yang didokumentasikan dengan
baik sebenarnya merupakan efek samping dari perubahan dalam otot. Bila kita mempertimbangkan perubahan ini dengan meningkatnya volume darah dan
distribusi ulang darah, yang bergabung untuk memompa lebih banyak darah ke dalam jantung, kita mengerti mengapa latihan menurunkan denyut jantung saat
latihan dan meningkatkan volume stroke. Itulah sebabnya mengapa beberapa efek kardiovaskular dari latihan sebenarnya disebabkan oleh perubahan pada otot yang
terlatih. Sistem syaraf yang mengontrol denyut jantung dan pembatasan pembuluh darah membantu mengungkapkan mengapa denyut jantung dan volume stroke
berubah karena latihan. Latihan tersebut meningkatkan gerakan yang ekonomis dan efisien. Dan
meningkatkan efisiensi sistem kardiovaskular. Dengan demikian pengaruh latihan tersebut mengubah reaksi kardiovaskular sehingga denyut jantung yang berkurang
dapat ditelusuri ke kondisi metabolisme otot yang meningkat 2003:98.
2.1.3.5 Sistem Endokrin