commit to user 18
A. Pengembangan PTK di Kalangan Mahasiswa
Masih banyak yang beranggapan bahwa PTK hanya boleh dilakukan oleh guru dan pelatih. Guru melakukan PTK pendidikan jasmani
di suatu kelas pada jenjang pendidikan tertentu, sedangkan pelatih melakukan PTK kepelatihan olahraga pada cabang atau nomor olahraga
tertentu. Pihak yang bersikukuh bahwa PTK hanya boleh dilakukan oleh guru dan pelatih mungkin berasumsi bahwa PTK itu penelitian atas
masalah-masalah praktis di kelaslapangan secara alamiah natural setting. Hanya guru dan pelatih yang memiliki ikatan secara profesional
dengan natural setting, sehingga hanya guru dan pelatihlah yang memenuhi syarat untuk melakukan PTK, tidak dapat digantikan oleh
siapapun apalagi oleh mahasiswa dalam rangka penyusunan tugas akhir. Bagaimana dengan para mahasiswa kita yang calon guru pendidikan
jasmani atau calon pelatih olahraga? Benarkah mereka itu tidak boleh melakukan PTK ? Haruskah mereka menjadi guru atau pelatih terlebih
dahulu agar bisa memiliki pengalaman ber-PTK? Sebelum sampai pada kesimpulan boleh atau tidaknya
mahasiswa melakukan PTK ada baiknya kita kupas satu persatu tentang persoalan mendasar PTK itu sendiri. Setidak-tidaknya ada 4 hal atau
dimensi yang perlu diuraikan terkait dengan persoalan tersebut, yaitu : 1
BAB II PTK AKADEMIK VERSUS PTK
PROFESIONAL
commit to user 19
PTK sebagai prosedur; 2 PTK sebagai substansi ;2 PTK sebagai penelitian akademik; 4 PTK sebagai penelitian profesional.
Gambar 2.1. Dimensi-dimensi Penelitian Tindakan Kelas
B. PTK Sebagai Prosedur atau Cara
PTK itu sebenarnya merupakan sebuah prosedur atau cara penelitian yang dipilih dan dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah
praktis. Sebagai prosedur, PTK itu memiliki nilai yang sama dengan pilihan-pilihan prosedur penelitian yang lainnya, seperti: ekperimen, studi
korelasional, studi kasus, survey, dan jenis-jenis penelitian formal yang lain. Jika penelitian formal cenderung mengarah pada pengujian teoretik,
maka PTK lebih memfokus pada pemecahan masalah praktis dengan mengembangkan pada pengujian hipotesis tindakan. Dengan demikian,
Prosedur
Penel Akademik
Penel Profesional
Substansi
commit to user 20
perguruan tinggi yang mencetak akademisi dan calon profesional sudah barang tentu tidak akan membatasi mahasiswanya hanya melakukan
penelitian pengujian teoritis, tapi justru juga mengarahkan agar mahasiswa memiliki kemampuan pengujian atas masalah praktis terkait
dengan masalah yang relevan dengan bidang ilmu dan sendi-sendi profesi yang sangat diperlukan di kemudian hari.
C. PTK Sebagai Substansi Akademik