Isozim Studi variasi morfologi, pola pita isozim dan kandungan vitamin C pada varietas buah naga (hylocereus sp) ISI

C. Isozim

Perkembangan bioteknologi pada saat ini telah memberikan manfaat di dalam mendukung studi keragaman genetik suatu populasi, yaitu dengan menggunakan penanda genetik berdasarkan penanda biokimia. Salah satu di antaranya ialah isozim. Di dalam proses elektroforesis, sampel isozim ditempatkan pada suatu media gel polyacrylamide yang diberi aliran listrik selama waktu tertentu sehingga enzim bergerak mengikuti arah arus listrik. Jarak pergerakan ini bersifat tetap untuk setiap individu, dan karakteristik ini diwariskan pada keturunannya. Berdasarkan hasil ini selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk perhitungan analisis keragaman genetik Kartikawati et al., 1999. Dalam spesies yang sama, jaringan yang sama, atau bahkan di dalam sel yang sama kadangkala banyak enzim terdapat lebih dari satu bentuk molekul. Pada kasus seperti ini bentuk enzim yang berbeda mengkatalisis rekasi yang sama tetapi karena enzim-enzim tersebut berbeda dalam sifat-sifat kinetiknya dan dalam komposisi atau sekuen asam amino, enzim dapat dibedakan dan dipisahkan oleh prosedur yang sesuai. Bentuk enzim yang bervariasi tersebut disebut iso enzim atau isozim Lehninger, 1990 dalam Etikawati et al., 2008. Isozim merupakan produk langsung gen berupa protein dan enzim, dapat dilacak dan dipelajari dengan menggunakan teknik elektroforesis. Isozim adalah enzim yang merupakan produk langsung dari gen, terdiri dari berbagai molekul aktif yang mempunyai struktur kimia berbeda tetapi mengkatalisis reaksi yang sama. Isozim dapat dipakai sebagai penanda genetik untuk mempelajari keragaman individu dalam suatu populasi Winarno et al., 1993. Pada gel isozim dapat dipisahkan dengan menggunakan elektroforesis dan hasilnya berupa zimogram pola pita. Zimogram hasil elektroforesis bercorak khas sehingga dapat digunakan sebagai ciri fenotif untuk mencerminkan pembeda genetik. Data yang dihasilkan berupa pola-pola pita pada gel yang bersifat spesifik. Penggunaan analisis isozim dapat memperkuat batasan takson, mengkaji hubungan kekerabatan, menentukan status dalam klasifikasi khususnya kategori jenis dan tingkat takson di bawah jenis Retnoningsih et al, 2001. Penelitian yang dilakukan oleh Case et al., 1977 pada Cypripedium kentuckiense dan Cypripedium parviforum, menunjukkan bahwa keduanya secara morfologi mirip, tetapi dengan analisis isozim disimpulkan bahwa Cypripedium kentuckiense merupakan jenis tersendiri yang terisolasi dari Cypripedium parviforum. Informasi tentang keragaman karakter isozim sangat berguna untuk mengkaji sistem klasifikasi yang ada dan dapat memberikan sumbangan baru dalam pembentukan klasifikasi yang lebih baik, objektif, dan alamiah. Isozim dapat digunakan sebagai ciri genetik untuk mempelajari keragaman individu dalam satu populasi, klasifikasi jenis tanaman, identifikasi kultural dan hibridnya Murphy dan Phillips, 1993 dimanfaatkan pula sebagai penanda ketahanan tanaman terhadap penyakit tertentu Alcazar et al., 1995. Analisis isoizim merupakan metode yang ekonomis dan efektif untuk mengetahui terjadinya rekombinasi gen dan kromosom Jaaska, 1993 dalam Kapricio and Izbirak, 2003. Penggunaan pola pita isozim merupakan salah satu pendekatan untuk mengetahui jarak genetik dan hubungan kekerabatan tanaman. Hal ini dilakukan oleh Cahyarini et al., 2004 pada penelitiannya untuk beberapa varietas lokal kedelai di Jawa. Analisis isozim juga digunakan untuk mengkarakterisasi beberapa jenis tanaman antara lain struktur genetik kultivar jeruk besar Purwanto et al. 2002, Kultural Lansium Retnoningsih et al., 2001, Pinus merkusi Kartikawati dan Na’im, 1999 Aksesi nenas Hadiati dan Sukmadjaja, 2002, dan kelapa genjah coklat Asmono, et al., 1994. Data isozim sangat berguna apabila sifat pembeda morfologi tumpang tindih atau sulit untuk dibedakan Karp et al., 1996 dalam Etikawati dan Suratman, 2008. Penanda ini sering disebut penanda genetik genetic marker yang memiliki tingkat akurasi yang hampir sama jika dibandingkan dengan penanda DNA. Analisis sekuen DNA menghasilkan data taksonomi sangat sempurna dan dapat diterapkan untuk semua taksa. Identifikasi kultivar dengan memanfaatkan data analisis isozim membuktikan dapat konsisten atau sama dengan identifikasi secara morfologi dan fisiologinya. Namun penanda morfologi dan fisiologi tidak cukup akurat sehingga perlu dipertimbangkan pemanfaatan data dari analisis isozim. Terlebih lagi isozim merupakan produk langsung dari gen dan relatif bebas dari pengaruh lingkungan sehingga dapat digunakan sebagai ciri genetik untuk mempelajari dan mengidentifikasi keragaman individu atau kultivar suatu tanaman. Setiap isozim bermuatan listrik berbeda-beda karena perubahan urutan asam amino penyusunnya, sehingga akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda pula pada elektroforesis. Perilaku ini dimanfaatkan dalam genetika molekuler untuk membedakan suatu sampel dengan sampel yang lain. Isozim dapat diisolasi dan diidentifikasi dengan elektroforesis dan pewarnaan tertentu Dym, et al. 2000. Isozim dapat dipisahkan melalui elektroforesis pada gel pati atau pada gel poliakrilamid dan dapat dideteksi berdasarkan aktivitas enzim Hillis, et al., 1996. Teknik elektroforesis isozim merupakan cara yang efisien karena metode ini dapat dijadikan sebagai teknik deteksi suatu jenis tanaman dengan memanfaatkan material tanaman yang berupa daun muda pada saat tanaman masih dipersemaian, bunga dan bahkan pada saat masih berupa biji Hartati dan Lisdiyanti, 1997. Pengambilan contoh tanaman tidak merusak karena hanya dibutuhkan sejumlah kecil jaringan tanaman Moore dan Collins, 1983 dalam Hartati dan Lisdiyanti, 1997. Isozim sebagai suatu produk yang merupakan ekspresi dari gen tertentu dapat dijadikan parameter penduga keragaman genetik suatu organisme Sudarmono, 2006. Keragaman genetik sangat dibutuhkan oleh setiap species untuk menjaga kemampuanya dalam berkembangbiak dan beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan, termasuk ketahanannya terhadap berbagai macam penyakit, maka species membutuhkan cadangan genetik yang bervariasi agar senantiasa mampu bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang senantiasa berubah Abulias, 2008. Enzim GOT merupakan anggota dari kelompok transferase. Enzim ini mengkatalisis transfer gugus amin NH 2 dari asam aspartat ke dalam asam - ketoglutarat membentuk asam glutamat dan asam oksaloasetat Megasari, 2009. Deteksi adanya aktifitas enzim GOT dapat dilakukan dengan uji ”fast blue BB salt” Vallejos, 1983 dalam sukaya, 1994. Jika ada aktifitas enzim GOT akan dihasilkan endapan pola pita berkas berwarna biru atau coklat Sukaya, 1994. Esterase EST pada tanaman merupakan enzim hidrolitik yang berfungsi melakukan pemotongan ester sederhana pada asam organik, asam anorganik alkohol dan fenol serta mempunyai berat molekul yang rendah dan mudah larut Subronto, 1986 dalam Cahyarini, 2004.

D. Elektroforesis

Dokumen yang terkait

Studi variasi morfologi biji, serbuk sari dan pola pita isozim padi (oryza sativa) varietas rojolele

7 39 101

STUDI VARIASI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) BERDASARKAN MORFOLOGI, KANDUNGAN GULA REDUKSI DAN POLA PITA ISOZIM

4 11 75

KANDUNGAN KARBOHIDRAT DAN POLA PITA ISOZIM PADA VARIETAS LOKAL UBI KELAPA DI KABUPATEN KARANGANYAR

4 16 52

STUDI KERAGAMAN POLA PITA ISOZIM PADA TANAMAN KAPAS (Gossypium sp )

2 10 65

STUDI VARIASI MORFOLOGI DAN POLA PITA ISOZIM PADA VARIETAS BUAH NAGA (Hylocereus sp)

0 2 13

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA JUS JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) DENGAN PEWARNA Uji Organoleptik Dan Kandungan Vitamin C Pada Jus Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Dengan Pewarna Alami Daging Buah Naga (Hylocereus polyrhizus)

0 3 15

UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN VITAMIN C PADA JUS JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) DENGAN PEWARNA Uji Organoleptik Dan Kandungan Vitamin C Pada Jus Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Dengan Pewarna Alami Daging Buah Naga (Hylocereus polyrhizu

0 2 18

KINETIKA DEGRADASI TERMAL KADAR VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN (hylocereus undatus) SARI BUAH NAGA PUTIH PADA PROSES PASTEURISASI.

0 0 12

Studi Morfologi dan Pola Pita Isozim Pada Oryza sativa L. Terinfeksi Virus Tungro di Tiga Kabupaten Eks-KaresidenanSurakarta.

0 0 16

Pengaruh Penyimpanan Dingin dan Beku terhadap Kandungan Air, Kalsium, Vitamin C dan Penampakan Fisik Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Buah Naga Putih (Hylocereus undatus). - Unika Repository

0 0 12