Dipakai 8 D – 22 dipertemuan antar dinding As = 3039,52mm
2
4. Tulangan terdistribusi di panel dinding geser
Untuk dinding dengan tebal 400 mm, maksimum diameter tulangan adalah 110 tebal = 110 x 400 mm = 40 mm
Distribusi tulangan, di daerah sendi plastis smax = 300 mm di tiap arah. Di luar daerah sendi plastis, smax = 450 mm di tiap arah. Rasio penulangan
harus lebih besar dari 0,0025 di tiap arah.
Pada panel dinding dibutuhkan 2 lapis tulangan bila Vu melebihi
Bentang dinding geser arah X lw = 8.400 mm:
Bentang dinding geser arah Y lw = 2.800 mm:
5. Kuat geser dinding struktural
Kuat geser dinding struktural tidak diperkenankan lebih dari ,
sehingga rasio
tulangan maksimum:
Bentang dinding geser arah X lw = 8.400 mm:
Dipakai tulangan transversal D-19 dengan As = 283,385 mm
2
, sehingga:
s = 227 mm, diambil s = 230 mm
Distribusi tulangan longitudinal diambil dengan ρ ≥ 0,0025 . Dipakai
tulangan longitudinal 15 pasang D-22 dengan tebal 400 mm, sehingga:
Bentang dinding geser arah Y lw = 2.800 mm:
Dipakai tulangan transversal D-19 dengan As = 283,385 mm
2
, sehingga:
s = 251,67 mm, diambil s = 250 mm
Distribusi tulangan longitudinal diambil dengan ρ ≥ 0,0025 . Dipakai
tulangan longitudinal 5 pasang D-22 dengan tebal 400 mm, sehingga:
6. Desain panjang penyaluran
Tulangan transversal pada dinding geser harus dipasang sampai ke dalam boundary element dengan panjang penyaluran tertentu. Panjang
penyaluran tidak boleh lebih kecil dari ketentuan berikut yaitu:
l
d
≥ 3,5 l
dh
dimana l
dh
adalah nilai terbesar dari:
l
dh
= 8 d
b
= 8 x 19 = 152 mm Diambil l
dh
= 316,89 mm ≈ 320 mm maka l
d
= 3,5 l
dh
= 3,5 x 320 mm = 1120 mm diambil panjang penyaluran sebesar 1120 mm.
7. Desain sambungan lewatan Lap-splice
Panjang sambungan lewatan dilakukan maksimum 50 jumlah tulangan dengan
panjang penyaluran sebagai berikut: Ld lap-splice = 1,3 Ld
maka Ld lap-splice = 1,3 x 401,66 = 522,16 mm, diambil 550 mm.
8. Penulangan
Dari hasil perhitungan desain dinding geser berdasarkan konsep gaya dalam didapat hasil
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel LVIII. Hasil Desain Dinding Geser Dengan Konsep Gaya Dalam
Dinding Geser Arah X Dinding Geser Arah Y
Tulangan Panel dinding
Tul. Longitudinal 30 D-22
10 D-22
Tul. Transversal D-19 230 mm
D-19 250 mm Tulangan Boundary
Tul. Longitudinal 20 D-22
8 D-22
Tul. Transversal D-16 100 mm
D-16 100 mm
Lampiran D Contoh Perhitungan Studi Kasus 3
Diperoleh perhitungan studi kasus dari skripsi 06_TA_MaradonaRN berupa gaya dalam dinding geser sebagai berikut :
Tabel LIX. Gaya Dalam Dinding Geser Studi Kasus 3
Gaya Dalam Dinding Geser
Pu kN 233,37
Vu kN 433,9106
Mu kNm 37,30
Desain Dinding Geser Berdasarkan Konsep Gaya Dalam
Konsep perencanaan dinding geser untuk bangunan tahan gempa yang didasarkan pada gaya dalam yang terjadi akibat beban gempa
dilakukan baik untuk desain lentur dan desain geser. Konsep ini mengacu pada Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung,
SNI 03-2847-2002. Pedoman yang dipakai dalam merencanakan dinding geser adalah pasal 23.6 yaitu dinding structural beton khusus dan balok
perangkai khusus. Dinding geser yang akan didesain adalah dinding geser berbentuk I.
Gambar 127. Model Sistem Dinding Geser Berbentuk I
Data-data yang digunakan untuk desain adalah: h tebal dinding geser
= 300 mm
fc =
25 MPa fy
= 400 MPa
hw tinggi story =
35.000 mm lw bentang arah X
= 5.780 mm
Dimensi kolom terkecil =
400 mm
1. Pengecekan kebutuhan boundary element.