Perbandingan hasil belajar Kimia Siswa yang mengerjakan Latihan soal secara kelompok dengan secara Individual : Studi Kasus Siswa Kelas X SMA Fajrut Islam

I

;?J-21 IPA-/!
F
MEN<

lBANDINGAN BASIL BELAJAR KlMIA SIS'\l\fA YANG
UAKAN LATIHAN SOAL SECARA KELOMPOK DENGAN
SECARA INDIVIDUAL
(Studi Kasus Siswa Kelas X SMA Fajrul Islam)

Oleh:
SITI UMU SALAMAH

101016220898

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN Kll\IUA
l.USAN PENDIDIKAN ILJ\'IU PENGETAHUAN ALAl\/I:
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGUIUJAN
Ul


TERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

2005

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skri

yang be1judul PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

YANG Ml

}ERJAKAN LATU-IAN SOAL SECARA KELOMPOK DENGAN

SECARA :

)IVIDUAL telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu

Tarbiyah U


Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 8 Maret 2006. Skripsi ini

telah diteri1

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program

Strata 1 (SI

\da Jurusan Pendidikan IPA.

Jakarta, 8 Maret 2006
Sidang Munaqasyah

Pembantu Dekan I/

Dekan/

pイッヲNdセ@


Ketua Mera

cap Anggota,

NIP. 150 23

t
56

I

Sekretaris Merangkap Anggota

セoイゥNma@

NIP. 150 202 343

Anggota:

Penguji II,


Penguji I,

11.

z

30

ABSTRACT

SITTUM1U:

Student whi1
Department
Jakarta.

LAMAH, Comparation of the Result study of Chemistry between the
セョウキ・イ@
the exercise with collective work and personal work. Script.

Education Science. State Islamic University Syarif Hidayatullah

This researc
between the
work. This
student in fiJ
Instrument o

lim for knowing the differences of the Result study of Chemistry
1dent which answer the exercise with collective work and personal
l':arch is using "experiment method". Devide into two classes, 20
;lass named experiment class and the other class named control class.
fa research is multiple choice.

The result o
thitung highet
conclution ii
Student whi<

lest is 3,07 and ttablc is 2,02 with level of significance 5%. Because

ttable so therefore Ho is refused and Ha is accepted. So the
bre are the differences of the Result study of Chemistry between the
lnswer the exercise with collective work and personal work.

Keywords:'.

an

result study of chemistry, exercise, collective study, personal study.

ABSTRAK

SITI UM
Mengerjala
Jurusan. P(
Hidayatulla

SALAMAH, Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa yang
Latihan Soal Secara Kelompok dengan Secara Individual, Skripsi,
dikan IPA, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

lkarta, 2005.

Penelitian i
kimia antar
individual.
sampai Sep·
metode eksj
secara kelo
Instrumen)
soal.

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar
rswa yang mengerjakan latihan soal sec,ara kelompok dengan secara
1elitian ini dilaksanakan di SMA Fajrul Islam pada bulan Agustus
[ber 2005. Adapun metode yru1g digunakru1 dalrun penelitian ini adalah
men dengan sample sebanyak 20 siswa yang mengerjakan Iatihan soal
ok dan 20 siswa yang mengerjakan latihan soal secara individual.
g digunakan adalah berupa tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 25

Dari basil p

(2,02) pada
Jadi dapat 1
yangmenge

itungan data dengan menggunakan uji t diperoleh thitmtg (3 ,07) > t1aool
af signifikan 5%. Hal ini mengakibatkan Ho ditolak dan .Ha diterima.
111pulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa antara
lan latiban soal secara kelompok dengan secara individual.

Katakunci:

ii belajar kimia, latihan soal, belajar kelompok, belajar individual.

KATA PENGANTAR

Bismillahir
Assalamu'a

セ。ョゥイィュ@


rum Warahmatullahi Wabarakatuh

P1tji

ukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan kirrunia-Nya sehingg,i

penulis daf

1menyelesaikan skripsi yang berjudul '"Perbandingan Hasil Belajar

Kimia Sisv

yang Mengerjakan Latihan Soal Secara Kelompok dengan Secara

Individual".

alawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SA\V,

yang telah :


11bawa kita dari zaman jahiliyah kepada zaman yang penuh dengan

ilmu penget:

an.

SkriJ

ini disusun untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana pendidikan

JPA (kimia)

:bagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullal

karta.

Selai


nya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu d

memberikan motivasi baik moril maupun materil, sehingga skripsi ini

dapat tersele

ran, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepad:a:

1. Dekan

mltas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Bapak Prof Dr. Rosyada, MA

2. Ketua;

lsan Pendidikan IPA, Bapak Ir. Mahmud Siregar, M.Si

3. Bapak

1f Dr. Rosyada, MA selaku pembimbing I dan Ibu Hend:rawati, M.Si

selaku

nbimbing II yang dengan sabar membimbing dan memberi masukan

kepada

3ulis

4. Sekret:J

Jurusan IP A, Ibu Baiq Hana Susanti, MSc

5. Kepal:

MA Fajrul Islam, Bapak Drs. M. Soewono dan guru-guru SMA Fajrul

Islam
6. Seluru
yang d

7. Ibu Ri1

osen-dosen yang telah mentransfer ilmu kepada penulis, semoga ilmu
pat bermanfaat bagi penulis.
ang telah membantu penulis dalam perhitungan statistik

8. Abi d

Umi tercinta yang telah be1juang membesarkan, mendidik dan
memberikan motivasi, kasih sayang, nasihat dan tidak pernah henti

senant:

1

mendo

:n penulis

9. Sahabi

I

ro'fah, feni, santi, robi dan telah memberikan dukungan kepada

penulii
Atas

mm bantuan yang telah diberikan, penulis tidak dapat membalasnya

hanya dapat

:doa kepada Allah SWT semoga kebaikan yang telah diberikru1 dapat

bernilai ibad

dan dibalas oleh Allah SWT dan penulis berharap semoga slaipsi ini

bermanfaat t

1k kita semua. Amin.
Wassalamu' alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 25 J anuari 2006

Penulis

IV

DAFTARISI

KATA PEr

ANTAR........................................................................ iii

DAFTAR J

...................................................................................v

DAFTAR (

MBAR......................................................................... viii

DAFTAR 1

3EL .............................................................................. ix

DAFTAR I

l'IPIRAN ........................................................................ xi

BAB I.

I
セdahuln@

J

Latar Belakang Masalah ........................................................ I

I

[dentifikasi Masalah ........................................................... 7

(

Pembatasan Masalah ........................................................... 8

I

Perumusan Masalah ........ '. ................................................... 9

I

fujuan Penelitian ................................................................ 9

I

V!anfaat Penelitian ............................................................. 9

(

Sistematika Penulisan .......................................................... 9

BAB II. I

HAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

I

'OTESIS

)

)eskripsi Teori ................................................................ 11

l. Hakikat Belajar ........................................................... 11
1. Belajar Kelompok ........................................................ 15

l. Belajar Individual. ....................................................... 23

t. Hakikat I-Iasil Belajar ..................................................... 25
v

5. Hakjkat Ilmu Kimi a ...................................................... 30
5. Materi

Ikatan

Kimia

Berdasarkan

Kurikulum

Berbasis

Kompetensi ................................................................ 31
I

Kerangka Pikir. ............................................................... 36

(

H"1potes1s
. ......................................................... .38

,DengaJuan

I

fiipetesi$ Statistik ............ ,. ............................................... .38

ITODOLOGI PENELITIAN .................. ........................... 39

BAB III.
j

fempat c:lan Waktu Penelitian ............................................... 39

I

)/[etode penelitian ............................................................ 39

(

feknik Pengambilan Sampel.. ............................................. .40

I

.mstrum()n P ene1·.
'
.41
1tian ........................................................

I

feknik Pengumpulan Data .................................................. .44

I

feknik Analisis Data ......................................................... 47

BAB IV. H

IL PENELITIAN ............................................. ............. .50

j

d・ウォイゥーセ@

I

Jji Coba Soal. ................................................................. 55

(

Penguji1111 Persyaratan Analisis ............................................. 55

I

okok-pokok pikiran yang telah dibicarakan dan dibahas dalam

kelo

ok

merupakan

pendapat

yang

lebih

matang

dan

dapat

dipe:

1ggungjawabkan dibandingkan dengan buah pikiran hasil belajar

send

Jadi jawaban dari latihan soal yang dikerjakan secara kelompok

men

kan jawaban yang mendekati kesempurnaan dan mendekati kepada

kebe

an.
Disamping itu tidak seorang pun yang meragukan bahwa: "bertukar

pikir

antara beberapa orang akan berakibat besar serta menguntungkan dari

pada

sil berfikir dengan belajar sendiri." 14
itulah sebabnya, pembahasan suatu masalah yang pelik oleh kerja

kelo1

)k seringkali memberikan hasil yang memuaskan. Sedangkan bila

sese<
セァ@

individu yang beke1ja sendiri hasil yang memuaskan jarang

terca
Latihan soal yang dike1jakan secara kelompok akan menjadi mudah
dan

1gota kelompok yang kurang memahami latihan soal tersebut akan

terto:

g oleh angota kelompok yang laim1ya. Melalui belajar kelompok ini

s1sw1

biasakan untuk saling menolong dan membantu anggota kelompoknya

untul

lemahami materi yang dipelajari khususnya dalam rnenjawab latihan

14

,. Mursell, Pengajaran Berhasil ,(Jakarta: Unuversitas Indonesia, 1982), h. 212

Jarr

19

soal

ig diberikan. Prinsip tolong-menolong ini sesuai dengan ajaran Islan1,

seba

tnana dijelaskam dalam firman Allah dalan1 surat Al-Maidah ayat 2:

A1iil

: "Tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa dan jangan
tolong menolong dalam keburukan dan pelanggaran. " 15
Dalam

pem:

belajar

kelompok,

anggota

kelompok

yang

memiliki

man yang lebih baik dapat menjadi tutor sebaya bagi anggota

kelo1

*

kurru

memahami latihan soal tersebut dapat lebih leluasa menanyakan soal

terse

kepada siswa lain dalan1 satu kelompok.
セ・ャ。ェイ@

yang lain. Melalui belajar kelompok anggota kelompok yang

kelompok dapat memberikan manfaat apabila be1jalan dengan

baik

ti tidak menyimpang menjadi kegiatan lain yang tidak berhubungan

deng

pelajar, seperti bersendagurau, mengobrol atau hermain. Oleh karena
pertimbangan dalan1 belajar kelompok, yaitu: 16

itu ac

セ・「イ。ー@

a. E

tlar berkelompok memang diperlukan dalam pelajaran tertentu yang

n
b. E

15

\erlukan penyelesaian tugas secara kelompok yang dibebankan guru.
Jar

kelompok

dapat

mendatangkan

manfaat

untuk

menutupi

k

lnahan masing-masing anggota kelompok dan juga untuk saling serap

k

bihan masing-masing anggota kelompok tersebut.

De1

16 Till

:men Agama, op. cit.,. h. 156
\Hakim, Be/ajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2004), h. 3 l

20

c.

ajar berkelompok hendaknya dilakukan dengan memilih anggota
Jmpok yang benar-benar mempunyai kesungguhan belajar.

d.

ajar kelompok sebailrnya dilakukan dengan memilih teman yang lebih
:ar. Akan lebih baik lagi jika teman yang dipilih itu mampu bertindak
igai guru bagi anggota kelompok.

e.

f.

g.

yaknya anggota kelompok hendaknya dibatasi antara 2-5 orang saja.

J

fah yang terlalu banyak dapat mengakibatkan kegiatan belajar kurang

e

;tif, bahkan bisa berakibat kegiatan belajar menyimpang menjadi

1

•atan lain yang justru menghambat kegiatan belajar.

I

lilihan anggota kelompok belajar sebailrnya dilakukan dengan

r

tlpertimbangkan pula adanya kecocokan sifat dan watak diantara

e
セッエ。@

.E

)mpok belajar hendalrnya memiliki seorang pemimpin yang benar-

t
セイ@

11

µnpok tersebut dapat mengarahkan para anggota kelompok untuk

t

jar dengan penuh kesungguhan.

kelompok.

berbakat dalam bidang kepemimpinan. Dengan demikian, pemimpin

Sebagai salah metode belajar, belajar kelompok memiliki keunggulan.
Men

!t Percival dan Ellington (dalan1 Sudjarwo) keunggulan belajar

kelo

.ok diantaranya adalah: 17

17

Fre
Penterjemah S

ercivel dan Hendry Ellington, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1988),
hal. 81-84

'!"WO,

21

a.

1capaian tujuan pembelajaran khusus untuk aspek kognitif tingkat
5gi akan lebih efektif.

b.

pat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan
ningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan

セーオョ@

tulisan.

c.

11gembangkan keterampilan antar personal dalam kelompok.

d.

bapainya perubahan tingkah

laku yang diharapkan,

misalnya

fisipasi aktif siswa dan timbulnya kepercayaan diri sendiri bagi setiap
gota kelompok.
セ。ャオーョ@

belajar kelompok mempunyai keunggulan, tapi belajar

kelo

pk juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Kelemahan belajar secara

kelo

ok yaitu sulit sekali membentuk kelompok yang harmonis.
f\pabila suasana belajar kelompok tidak harmonis, maka anggota

kelo

bk tidak dapat bekerja sama dan bertukar pikiran dengan baik.

Sedi

kan kelemahan lain, apabila ada anggota yang kurang aktif maka ia

alcai:

bnyerahkan tugasnya kepada kepada teman lain yang lebih rajin. Hal

1111

11t menyebabkan siswa tertentu saja yang beke1:ia. Sedangkan siswa

<

yan1

1rang aktifhanya berperan sebagai penonton saja.
Berdasarkan permasalahan di

kelo

atas,

maka

untuk terbentulmya

ok belajar yang harmonis, peran guru sebagai fasilitator sangat

22

pent

, Ada beberapa ha! penting yang harus diperhatikan guru dalam

pem

itukan belajar kelompok, yaitu:

a.

uah kelompok yang dibentuk sebaiknya tidak lebih dari 5 orang.
ena Semakin banyaknya siswa clalam kelompok akan semakin kecil
:isipasi anggota clalam kelompok tersebut.

b.

gelompokan siswa dalam kelompok sebaiknya terdiri dari siswa yang
piliki tingkat pemahaman yang heterogen. Sehingga clalam sebuah
lmpok terdapat siswa yang memiliki pengetahua11 tinggi, sedang dan
lah.

c.

tr belajar kelompok dapat berjalan dengan baik, maka guru sebaiknya
)1berikan aturan-aturan clalam belajar kelompok untuk menghindari

セQ。ャ@
d.

yang tidak diinginkan.

iap kelompok dipilih satu siswa yang akan dijadilcan ketua kelompok,
l1 siswa yang memiliki jiwa kepemimpinan, pandai dan clapat
セイ」。ケN@

Sehingga clapat memimpin seluruh anggota kelompoknya
セォ@

aktif, baik clalam cliskusi maupun memecahkan masalah yang
bentllk latihan soal.

13elajar kelompok clapat dilakukan di rumah maupun diruang kelas,
tetai:

11tuk lebih memudahkan pengamatan, peneliti membatasi pacla belajar

kelrn

pk yang dilakukan dalan1 ruang kelas, yaitu belajar kelompok dalam

merr

ihkan masalah yang termuat dalam latihan soal.

23

)a]am

belajar kelompok

ini

setiap

anggota kelompok tetap

ュ・ョセ@

akan latihan soal secara individu tetapi setiap anggota kelompok dapat

berdi

.si dengan temannya dalam satu kelompok apabila acla soal yang tidak

ia me

;rti.
'rosedur belajar kelompok sebagai berikut:

a. G

: membentuk kelompok belajar.

b. G

: menyajikan bahan pelajaran

c. G

l memberi contoh soal

d. G

l

e. S

a mengerjakan latihan soal secara berkelompok

f.

l membahas latihan soal yang diberikan.

G

3. Belaji

memberikan latihan soal

1dividual
セ。ャュ@

belajar secara individual siswa dipandang sebagai incliviclu

yang

impunyai kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuan

yang

a pada clirinya. Belajar secara individu, siswa dituntut keaktifan cliri

berd!

lean motivasi yang ia miliki, kedisiplinan diri, dan juga kepercayaan

pada

i sendiri.
セ。ウイゥ「オ@

belaj
mem

dan Simanjuntak mengemukakan bahwa: "Dalam kegiatan
secara

individual,

seorang

siswa

hams

mengamati

sencliri,

ggapi sendiri, memikirkan sendiri, membangkitkan perasaan sendiri,

24

kehe

ik sendiri dan mencari sendiri segala sesuatu yang berhubungan

denE

pengajaran." 18
Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam menge1jakan Iatihan soal

yang

berikan, siswa mencari sendiri jawaban yang benar tanpa bertanya

kepa

isiswa yang Iain. Sehingga guru akan menilai siswa sesuai dengan

kem1

\uan yang dapat dilihat dari hasil latihan soal yang dike1jakan oleh

mas1

masing siswa. Jika siswa mengalan1i kesulitan dalam belajar secara

indi'

fa! maka ia dituntut untuk mencari pemecahannya sendiri. Apabila

kesu

bnya tidak dapat dipecahkan maka membuat siswa menjadi putus asa

dan I

asajenuh.
!\pabila ha! ini terjadi maka motivasi siswa akan rnenunm dan ia tidak

berg<

)1 lagi terhadap apa yang dike1jakannya, sehingga siswa tidak dapat

mern

i:tni materi yang diajarkan.
セ・「。ァゥュョ@

belajar kelompok, belajar individual juga memiliki

kell11

gan dan kelemahan. Keuntungan belajar individual yaitu: siswa

ditur

. belajar sesuai dengan keman1puan yang ada pada dirinya. Disini

sisw1

1ituntut keaktifan dirinya berdasarkan motivasi yang ia miliki,

kedi;

inan diri dan kepercayaan pada diri sendiri.
Dleh sebab itu dalam menge1jakan latihan soal, si;:wa bebas meqjawab

tanpi

tgantung pada orang Iain, sehingga siswa dapat bersaing dengan siswa

Iain 1

[1k meraih prestasi setinggi-tingginya. Hal ini hanya berlaku bagi siswa

18

:aribu dan B. Simanjuntak, Didaktik dan Metodik, (Tarsito: 1986), ha!. 45

I. L

25

yang

empunyai tingkat pemahaman yang tinggi dan siswa yang memiliki

mofr

l yang kuat dalam belajar. Sedangkan siswa yang memiliki tingkat

pemi

;11an dan motivasi yang rendah

belaj

iecara individual. Mereka butuh orang lain yang dapat membantunya

dalar

belajar

men!

silkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

dan

meningkatkan

akan mengalami kesulitan dalam

motivasi

dalam

belajar

sehingga

iika dikaitkan dengan penyelesaian latihan soal kelemahan belajar
indiv

al yaitu: apabila siswa itu sencliri kurang mempunyai kepercayaan

cliri,

[ka dapat membuat siswa tidak bersemangat dalam mengerjakan

latihi

bal yang diberikan. Selain itu, keberhasilan belajar incliviclu sangat

cliten

hn oleh tingkat pemahaman siswa, sehingga siswa yang memiliki

tingk

セ・ュ。ィョ@

Bahk

)ml itu clapat mengakibatkan siswa putus asa clan merasa jenuh. Jika

ha! i

[erjacli pacla cliri siswa maka motivasi mereka untuk belajar akan

sema

imenurun clan akhirnya akan mempengaruhi hasil belajarnya.

4. Haki]

renclah akan sulit menjawab latihan :ma! yang diberikan.

Hasil Belajar
ietelah melakukan kegiatan belajar akan clihasilkan perubahan tingkah

laku

g clisebut sebagai hasil belajar. I-Iasil belajar aclalah tingkah laku yang

climil

incliviclu sebagai akibat clari proses belajar yang clitempuh atau

kema

!uan yang cliperoleh siswa setelah melalui kegiatan atau pengalaman

belaj:

va. Perubahan tingkah laku itu clapat cliukur clan cliamati. Hal tersebut

sesm

lengan penclapat Suharsimi Arikunto tentang hasil belajar, yaitu :

26

"Ha

akhir setelah mengalami ·proses belajar, dimana tingkah laku itu

tam

dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur." 19
Menurnt Benyamin Bloom,

secara garis

besar basil

belajar

dikl

'ikasikan menjadi tiga ranah: ranah kognitif, afekti:f dan psikomotor.20

a.

ah kognitif adalah rana11 yang mencakup kegiatan mental. Dalan1
lh ini terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang
t

ndal1 sampai dengan jenjang yang paling tinggi., yaitu: Pengetahuan
>wledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application),

f

iisis (analysis), sintesis (synthesis) dan penilaian (evaluation).
Evalnasi

t
t

Sintesis

Anfisis
Aplikasi

t
t

Pemaliaman
Ingatan
Gambar. I: Tingkatan Hasil Belajar Kognitif Menurut Bloom
Pengetalman (knowledge)

adalah kemampuart seseorang untuk

11engingat-ingat kembali (recall) atau menggali kembali tentang
19

Suharsimi A

nto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta; Bina Aksara, I 993), ha! 133

20

Anas Sudijo

Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakmta: Raja Grafindo Persada, 1998), ha! 49

27

nama,

istilah,

gejala,

rumus-rumus

dan

sebagainya

tanpa

mengharapkan kemampuan 1mtuk menggunalcannya.
セ@

Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seorang untuk
mengerti atau memal1ami sesuatu setelah sesuatu itu diketalmi atau
liingat.
セ・ョイ。ー@

3

(application)

adalah

kesanggupan

seseorang untuk

11enerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun
netode-metode,

prinsip-prinsip,

rumus-rumm:,

teori-teori

dan

iebagainya, dalam situasi yang barn dan konkret.
4

セョ。ャゥウ@

(analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau

penguraikan suatu balrnn atau keadaan menurut bagian-bagian atau
fiktor-faktor yang satu dengan faktor-falctor lainnya.
5

セゥョエ・ウ@

(synthesis) adalah suatu proses yang rnemadukan bagian-

1agian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi
µatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.
6

1

enilaian (evaluation) adalah kemampuan seseornng untuk membuat

1ertimbangan terhadap situasi, nilai atau ide, misalnya jika seseorang
lihadapkan pada beberapa pilihan, malca ian akan mampu memilih
atu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria
·ang ada.
ilea dikaitkan dengan pembelajaran kimia khu:msnya pada pokok
balrni

ilcatan kimia maka pada tingkat pengetalman siswa hanya berada

28

pada

hap mengingat dan menghafal. Pada tingkat pemahaman siswa tidak

han)

tnengingat dan menghafal rumus tetapi juga rnemahaminya. Pada

ting!

penerapan siswa sudah dapat menerapkan rumus tersebut ke dalam

soal-

H. Pada tingkat analisis siswa sudah mampu menentukan langkah-

langl

dan rumus yang harus digunakan dalam m.enjawab soal yang

dibe1

:n. Pada tahap sintesis siswa dapat membuat soal be