Kemampuan siswa mengerjakan soal kompleks secara sistematis : studi kasus pada SMA N 1 Depok kelas XI IPA.1 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

KEMAMPUAN SISWA MENGERJAKAN SOAL KOMPLEKS SECARA

SISTEMATIS (STUDI KASUS PADA SMA N 1 DEPOK KELAS XI. IPA 1)

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika Oleh:

  Simfrosa Talaga NIM. 031424035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HALAMAN PERSEMBAHAN Keagungan terbesar bukan tercapai karena tidak pernah gagal, namun karena selalu bangkit setiap kita jatuh. (Confucius)

  Skripsi ini kupersembahkan kepada:

  T uhan Yesus Krist us, Bunda Maria

Bapakku Laurent ius. J (Alm), Ibuku Helena. G, adik-adikku ” Edem & T iko” , abang

bona, Bernan(” Q_nyuk” ), adik-adik angkat an sert a almamat erku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Simfrosa Talaga: KEMAMPUAN SISWA MENGERJAKAN SOAL YANG

KOMPLEKS SECARA SISTEMATIS. (Studi Kasus Pada SMA N 1 Depok

Babarsari kelas XI IPA. 1). Program Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu

pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 2009.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa mengerjakan soal kompleks secara sistematis. Penelitian dilakukan di SMA N 1 DEPOK pada tanggal 23 Agustus dan 30

  Agustus 2008. Subyek penelitian siswa-siswi kelas X1 IPA 1. Instrumen yang digunakan berupa tes uraian yang terdiri dari dua soal kompleks. Tes dilaksanakan sebanyak dua tahap, yaitu tahap pertama tes dikerjakan secara bebas dan tahap kedua tes dikerjakan menggunakan lima langkah, yaitu (1) mendeskripsikan peristiwa dengan gambar, (2) menulis yang diketahui, (3) menulis yang ditanyakan, (4) merancang penyelesaian soal, dan (5) merealisasikan rancangan penyelesaian soal. Metode analisis data kemampuan siswa mengerjakan soal dinyatakan dalam persen (%) melalui jumlah skor yang diperoleh dalam dua tahap tes dan ditentukan dengan kriteria kualifikasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tes tahap pertama untuk setiap kemampuan seluruh siswa kualifikasi kemampuan mendeskripsikan peristiwa dengan gambar sangat kurang, kualifikasi kemampuan menulis yang diketahui dan kemampuan menulis yang ditanyakan sangat mampu, kualifikasi kemampuan menyelesaikan soal mampu. Kualifikasi seluruh kemampuan seluruh siswa untuk tes tahap pertama cukup mampu. Sebagian besar siswa mengerjakan soal dimulai dari langkah: diketahui, ditanyakan dan jawab. Pada tahap ini tidak muncul langkah merancang penyelesaian. Sedangkan pada tes tahap kedua untuk setiap kemampuan pada seluruh siswa kualifikasi kemampuan mendeskripsikan peristiwa dengan gambar cukup mampu, kualifikasi kemampuan menulis yang diketahui sangat mampu, kualifikasi kemampuan menulis yang ditanyakan mampu, kualifikasi kemampuan menulis rancangan penyelesaian soal sangat mampu dan kualifikasi kemampuan merealisasikan rancangan sangat mampu. Sedangkan kualifikasi seluruh kemampuan pada seluruh siswa untuk tes tahap kedua sangat mampu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Simfrosa Talaga: Students’ Ability to Systematically Solve Complex Problems.

  

(Case Study On Grade XI IPA. 1-SMA N 1 Depok Babarsari). Physic Education

Program, Department of Mathematic and Science Education, Faculty of

Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta 2009.

  This study aimed to determine the level of student’s ability to systematically solve complex problems. This Study was conducted in the SMA N 1 DEPOK on 23 August and 30

  August 2008. The subject of this research is students at Grade X1 IPA 1. The instrument was the essay test which consists of two complex problems. The test was conducted in two phases, the first test was freely done by students and the second test was done using the five steps, namely (1) describing phenomenon in pictures format, (2) writing a known information, (3) writing problem statement, (4) designing problem solving, and (5) using the design to solve problem. A method of data analysis was descriptive analysis to describe the students’ ability in the form of percentage of scores obtained by students in the two-stage of test. The students’ ability is classified using a certain criteria.

  The results of research revealed that in the first test, the students’ ability in describing phenomenon in pictures format is classified as poor, in writing known information and writing problem statement is very capable and in solving problem is capable. The overall qualification of students’ ability in solving problem of the first test is quite capable. Most of the students started to solve the problem in the following steps: writing known information, writing problem statement, and solving the problem. Most of them did not using a certain design for solving the problem. Meanwhile in the second test the students’ ability in describing phenomenon in pictures format is quite capable, in writing known information is very capable, in writing problem statement is capable, and in designing problem solving is very capable. The overall qualification of students’ ability in solving problem of the second test is very capable.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji Tuhan karena berkat penyelenggaraanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul kemampuan siswa mengerjakan soal kompleks secara sistematis.

  Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak selesai tanpa campur tangan dari beberapa pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi dari awal hingga akhir. Karena itu sepantasnya, penulisan ucapkan terimakasih kepada:

  1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., sebagai Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Domi Severinus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd., sebagai dosen pembimbing yang telah setia dan sabar membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

  4. Dosen-Dosen Pendidikan Fisika yang telah memberi bekal pengetahuan.

  5. Laboratorium Micro Teaching JPMIPA (Mas Agus) yang telah membantu dalam penyusunan skripsi.

  6. Sekretariat JPMIPA (Pak Sugeng, Pak Narjo dan mba Heni) yang telah membantu persiapan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7. Bapak Riswiyanto MP, S.Pd., sebagai Kepala Sekolah SMAN 1 Depok yang telah memberi izin sehingga dapat melakukan penelitian.

  8. Ibu Helen sebagai guru fisika SMA N 1 DEPOK yang telah banyak membantu selama proses penelitian.

  9. Siswa kelas XI. IPA 1 SMA N 1 DEPOK yang telah ikut ambil bagian dalam penelitian.

  10. Alm.Bapakku, Ibuku, Adik-adikku, Abangku dan keluarga di Rangkasbitung yang telah memberi doa, semangat dan dukungan.

  11. Bernandinus Rizki Raharjdo, S.Pd., yang telah banyak membantu baik material, semangat dan dukungannya.

  12. Khuznul Kotimah (P.fis’05), Nita (P.fis’05), Gita (P.fis’03), Lorensius Retno (P.fis’03) yang telah membantu pada saat penelitian.

  13. Serta semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa penelitian dan tulisan ini masih jauh dari sempurna. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat bagi setiap pembaca.

  Yogyakarta, 5 Januari 2009 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ v ABSTRAK ...................................................................................................................vi ABSTRACT .............................................................................................................. vii LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ......................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 3 BAB II DASAR TEORI A. Tujuan Pembelajaran Fisika ............................................................................ 4

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Problem Solving (Pemecahan Soal Fisika) .......... ............................................8

  D. Soal Kompleks ............................................................................................... 20

  E. Tes .................................................................................................................. 21

  1. Tes Lisan .................................................................................................. 22

  2. Tertulis ..................................................................................................... 22

  a. Obyektif ....................................................................................... 22

  b. Uraian .......................................................................................... 23 1) Uraian Bebas ................................................................. 24 2) Uraian Tak Bebas ......................................................... 24

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................... 27 B. Subyek Penelitian ......................................................................................... 27 C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 27 D. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 27 E. Metode Analisis Data .....................................................................................28 (1) Penyekoran Pekerjaan Siswa ............................................................. 28 (2) Analisis Kemampuan Siswa Mengerjakan Soal Kompleks ............. 31

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriftif Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 35 B. Analisis Data .................................................................................................. 36

  1. Tes Tahap Pertama ............................................................................ 36

  a) Setiap Kemampuan .................................................... 37

  b) Seluruh Kemampuan ................................................. 43 2) Analisis Kemampuan Seluruh Siswa................................... 45

  a) Setiap Kemampuan ....................................................... 45

  b) Seluruh Kemampuan .................................................... 46

  2. Tes Tahap Kedua .............................................................................. 46 1) Analisis Kemampuan Setiap Siswa .................................... 46

  a) Setiap Kemampuan .................................................... 47

  b) Seluruh Kemampuan ................................................. 47 2) Analisis Kemampuan Seluruh Siswa.................................. 56

  a) Setiap Kemampuan ........................................................ 57

  b) Seluruh Kemampuan .................................................... 58

  D. Pembahasan ................................................................................................... 59

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................................... 61 B. Saran .............................................................................................................. 62 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN

  Lampiran 1 Soal-Soal Tes Tahap Pertama ............................................................... 65 Lampiran 2 Soal-Soal Tes Tahap Kedua .................................................................. 66 Lampiran 3 Lembar Jawab Tes Tahap Kedua............................................................ 67 Lampiran 4 Tabel Kemungkinan Jawaban Dan Penyekoran Yang Dikerjakan Secara

  Bebas ................................................................................................... 69 Lampiran 5 Tabel Kemungkinan Jawaban Dan Penyekoran Yang Dikerjakan

  Menggunakan Lima Langkah .............................................................. 73 Lampiran 6 Skor Hasil Pekerjaan Siswa Tes Tahap Pertama Kemampuan Setiap

  Siswa Pada Setiap Kemampuan............................................................. 78 Lampiran 7 Skor Hasil Pekerjaan Siswa Tes Tahap Pertama Kemampuan Setiap

  Siswa Pada Seluruh Kemampuan.......................................................... 79 Lampiran 8 Skor Hasil Pekerjaan Siswa Tes Tahap Pertama Kemampuan Seluruh

  Siswa Pada Setiap Kemampuan............................................................. 80 Lampiran 9 Skor Hasil Pekerjaan Siswa Tes Tahap Pertama Kemampuan Seluruh

  Siswa Pada Seluruh Kemampuan.......................................................... 81 Lampiran 10 Skor Hasil Pekerjaan Siswa Tes Tahap Kedua Kemampuan Setiap

  Siswa Pada Setiap Kemampuan............................................................. 82 Lampiran 11 Skor Hasil Pekerjaan Siswa Tes Tahap Kedua Kemampuan Setiap

  Siswa Pada Seluruh Kemampuan.......................................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 12 Skor Hasil Pekerjaan Siswa Tes Tahap Kedua Kemampuan Seluruh Siswa Pada Setiap Kemampuan.......................................................... 84

  Lampiran 13 Skor Hasil Pekerjaan Siswa Tes Tahap Kedua Kemampuan Seluruh Siswa Pada Seluruh Kemampuan.......................................................... 85

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

  Table 1. Kriteria Penyekoran Jawaban ............... ..............................

  29 Tabel 2. Setiap kemampuan pada setiap siswa..................................

  31 Tabel 3. Seluruh kemampuan pada setiap siswa ...............................

  32 Tabel 4. Penentuan kualifikasi skor kemampuan pada setiap siswa..... 32 Tabel 5. Setiap aspek kemampuan seluruh siswa..............................

  33 Tabel 6. Seluruh aspek kemampuan pada seluruh siswa...................

  33 Tabel 7. Penentuan kualifikasi kemampuan seluruh siswa ...............

  34 Tabel 8. Kualifikasi kemampuan setiap siswa kemampuan mendeskripsikan peristiwa dengan gambar ........................

  37 Tabel 9. Distribusi kualifikasi kemampuan siswa mendeskripsikan peristiwa dengan gambar .......................

  38 Tabel 10. Kualifikasi kemampuan setiap siswa menulis yang diketahui .. ........................................... .......... 39 Tabel 11. Distribusi kualifikasi kemampuan siswa siswa menulis yang diketahui ......................................................... 40 Tabel 12. Kualifikasi kemampuan setiap siswa menulis yang ditanyakan.....................................................

  40 Tabel 13. Distribusi kualifikasi kemampuan siswa menulis yang ditanyakan.....................................................

  41

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 14. Kualifikasi kemampuan setiap siswa menyelesaikan soal.............................................................

  42 Tabel 15. Distribusi kualifikasi kemampuan siswa Menyelesaikan soal .............................................................

  43 Tabel 16. Kualifikasi kemampuan setiap siswa pada seluruh kemampuan....................................................

  44 Tabel 17. Distribusi kualifikasi kemampuan setiap siswa pada seluruh kemampuan....................................................

  45 Tabel 18. Kualifikasi kemampuan seluruh siswa pada setiap kemampuan untuk tes tahap pertama ...............

  46 Tabel 19. Kualifikasi kemampuan setiap siswa Mendeskripsikan peristiwa dengan gambar ........................

  47 Tabel 20. Distribusi kualifikasi kemampuan setiap siswa mendeskripsikan peristiwa dengan gambar ........................

  48 Tabel 21. Kualifikasi kemampuan setiap siswa menulis yang diketahui .......................................................

  49 Tabel 22. Distribusi kualifikasi kemampuan setiap siswa menulis yang diketahui ......................................................

  50 Tabel 23. Kualifikasi kemampuan setiap siswa menulis yang ditanyakan ....................................................

  50 Tabel 24. Distribusi kualifikasi kemampuan setiap siswa

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 25. Kualifikasi kemampuan setiap siswa merancang penyelesaian soal ............................................

  52 Tabel 26. Distribusi kualifikasi kemampuan setiap siswa merancang penyelesaian soal ..............................................

  53 Tabel 27. Kualifikasi kemampuan setiap siswa merancang penyelesaian soal ..............................................

  53 Tabel 28. Distribusi kualifikasi setiap siswa merancang penyelesaian soal ..............................................

  54 Tabel 29. Kualifikasi kemampuan setiap siswa pada seluruh kemampuan....................................................

  55 Tabel 30. Distribusi kualifikasi kemampuan setiap siswa pada seluruh kemampuan....................................................

  56 Tabel 31. Kualifikasi kemampuan seluruh siswa pada setiap kemampuan untuk tes tahap kedua...................

  57 Tabel 32. Kualifikasi seluruh siswa pada setiap kemampuan pada tes tahap pertama..................

  59 Tabel 33. Kualifikasi kemampuan seluruh siswa pada setiap kemampuan untuk tes tahap kedua...................

  59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam proses pembelajaran fisika, pemecahan soal yang kompleks secara

  sistematis merupakan aspek yang sangat penting di samping menyangkut penerapan pengetahuan yang telah diperoleh melalui proses belajar sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan baru. Kadang siswa masih menghadapi kesulitan untuk menyelesaikan soal fisika yang berbentuk esai, sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal dan gagal.

  Kegagalan siswa dalam menyelesaikan soal fisika ragam esai dapat disebabkan beberapa hal diantaranya: karena kurang menguasai materi, tidak dibiasakan atau dituntut menyelesaikan soal secara sistematis. Dalam hal ini siswa sering menggunakan cara yang tidak masuk akal, hubungan yang sama sekali tidak sesuai dengan masalah ketika siswa harus menyelesaikan soal.

  Menguasai bukan sekedar mengetahui konsep saja, tetapi juga memahami konsep fisika tersebut. Penguasaan tersebut tampak ketika siswa mampu menyelesaikan soal fisika secara benar dan lengkap, baik soal sebagai latihan atau ulangan yang diberikan guru. Karena itu, penguasaan materi fisika banyak diukur dari kemampuan menyelesaikan soal yang diberikan guru. Berhasil atau tidaknya seorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Kemampuan menyelesaikan soal secara sistematis merupakan salah satu cara yang dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa memahami konsep fisika yang lebih baik. Sehingga, siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

  Meskipun strategi bukan jaminan bahwa siswa akan menyelesaikan dengan tepat, tetapi paling tidak siswa menyelesaikan dengan sistematis. Penyelesaian soal yang tidak sistematis akan membuat siswa bingung atau bahkan penyelesaian akan terhenti pada suatu tahap. Oleh karena itu selain pemahaman fisika dan kemampuan matematika, langkah atau strategi penyelesaian soal akan membantu dalam menyelesaikan soal.

  Selain hal tersebut, upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal sangat diperlukan. Guru sebagai fasilitator maka siswa dituntut mampu berpikir kritis, aktif dan mampu berpikir analisis dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dengan menyelesaikan masalah baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Dalam hal ini mampu menyelesaikan masalah secara sistematis merupakan cara yang tepat untuk pembelajaran yang berpusat pada siswa dan menempatkan siswa sebagai subyek agar pengetahuan yang diperoleh dapat dikuasai.

  Atas dasar permasalahan itulah peneliti tertarik menganalisis mengenai kemampuan siswa mengerjakan soal-soal yang kompleks secara sistematis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3

  B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Apakah siswa mampu mengerjakan soal-soal secara sistematis ?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa mengerjakan soal-soal kompleks secara sistematis.

  D. Manfaat Penelitian

  Bagi Guru dan Calon Guru: ƒ Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memberikan latihan soal bentuk esai kepada siswa.

  Bagi Peneliti:

  • Memiliki pengalaman dan memperluas pengetahuan dalam memberi latihan soal bentuk esai kepada siswa yang menggunakan langkah-langkah yang ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II DASAR TEORI A. Tujuan Pembelajaran Fisika Fisika merupakan cabang dari IPA (sains) yang mempelajari tentang gejala

  alam dan interaksinya. IPA sebagai aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang termotivasi oleh keingintahuan akan alam di sekelilingnya dan keinginan untuk memahami, menguasai dan mengolahnya demi memenuhi kebutuhan (Kartika Budi, 1998). Selain merupakan cabang IPA, fisika merupakan ilmu yang lebih banyak memerlukan pemahaman daripada penghafalan. Fisika memiliki tiga aspek yaitu aspek proses, aspek produk, dan aspek sikap. Aspek proses berhubungan dengan metode yang digunakan dalam memperoleh pengetahuan. Aspek produk berhubungan dengan hasil dari proses keilmuan tersebut yang dapat berupa konsep- konsep, hukum dan prinsip-prinsip. Aspek sikap berhubungan dengan keyakinan- keyakinan, opini dan nilai-nilai yang harus dipertahankan dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru. Sikap-sikap positif yang membangun sangat diperlukan dalam mengkonstruksi pengetahuan, apalagi kajian ilmu fisika adalah alam dan interaksinya. Ketiga aspek tersebut sangat penting dalam menggali suatu pengetahuan fisika. Perumusan tujuan ini tentunya tidak lepas dari hakekat fisika meliputi penguasaan hasil keilmuan, memiliki kemampuan proses keilmuan dan memiliki sikap keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 Dalam kurikulum 1994, tujuan pembelajaran fisika adalah menguasai konsep- konsep fisika dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapi sehingga lebih menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

  Tujuan pembelajaran fisika dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) mencakup: a) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

  b) Memupuk sikap ilmiah

  c) Memperoleh pengalaman melalui penerapan metode ilmiah dengan percobaan atau eksperimen.

  d) Mengembangkan kemampuan berfikir secara analitis dan deduktif dengan menggunakan berbagai konsep den prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan penyelesaian soal baik secara kualitatif dan kuantitatif.

  e) Menguasai konsep dan prinsip fisika untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri.

  f) Pembentukkan sikap yang positif terhadap fisika.

  Tujuan pembelajaran fisika tersebut mencakup tiga aspek yaitu pengetahuan, proses dan sikap. Dari aspek pengetahuan tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa mampu menguasai konsep-konsep fisika dan kaitan antara satu konsep dengan konsep lain. Dapat diartikan bahwa hakikat tujuan pembelajaran fisika adalah untuk menghantarkan siswa menguasai konsep-konsep IPA dan keterkaitannya untuk dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6 mengisyaratkan bahwa pembelajaran IPA harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu (knowing) dan hafal (memorizing) tentang konsep-konsep IPA, melainkan harus menjadikan siswa untuk mengerti dan memahami (to understand) konsep-konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu konsep dengan konsep lain.

  Dari aspek proses tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa mampu menerapkan metode ilmiah dalam membentuk pengetahuannya atau mampu memecahkan suatu masalah. Dari aspek sikap, tujuan pembelajaran fisika adalah agar siswa mampu memiliki sikap-sikap positif yang mendukung siswa dalam memecahkan masalah.

B. Hasil Belajar Fisika

  Belajar adalah proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.

  Belajar merupakan proses yang unik dan kompleks. Keunikan itu disebabkan karena hasil belajar hanya terjadi pada individu yang belajar, tidak pada orang lain dan setiap individu menampilkan perilaku belajar yang berbeda. Perbedaan penampilan itu disebabkan karena setiap individu mempunyai karakteristik individualnya yang khas, seperti minat, intelegensi, perhatian, bakat dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 Hasil belajar yang diperoleh tidak lepas dari tujuan pembelajaran. Cakupan aspek pengetahuan, proses dan sikap merupakan tuntutan hasil belajar yang diharapkan. Aspek pengetahuan sangat terkait dengan penguasaan siswa tentang konsep fisika yang dipelajari dan memahami hubungan antar konsep-konsep tersebut.

  Pengetahuan yang diperoleh tidak hanya sebatas mengetahui saja tetapi juga harus mampu memecahkan masalah atau soal-soal yang terkait dengan materi fisika.

  Karena itu perlu dipertanyakan, apabila siswa merasa mengetahui fisika tanpa mampu menerapkan dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru.

  Aspek proses sangat terkait dengan kemampuan siswa dalam menerapkan metoda keilmuan untuk memperoleh pengetahuan. Ketika siswa dihadapkan pada soal yang demikian, tentunya siswa harus mampu mengidentifikasi apa masalahnya. Masalah tersebut akan dapat ditemukan bila siswa mengetahui data-data yang ada, dan mampu memahami pertanyaan yang disajikan, sehingga keseluruhan identifikasi data-data yang mendukung sampai dengan akhir penyelesaian merupakan suatu proses yang saling berhubungan. Metode keilmuan tersebut juga bisa diterapkan dalam menyelesaikan soal.

  Aspek sikap sangat terkait dengan sikap-sikap positif dalam memecahkan suatu masalah. Sikap teliti, tekun, sabar merupakan contoh sikap positif yang sangat mendukung dalam memperoleh suatu pengetahuan. Tidak terkecuali pada saat siswa menyelesaikan soal-soal pelajaran fisika. Tanpa ketelitian baik dalam mengidentifikasi, memilih formula atau penyelesaian secara matematik bukan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 Hasil belajar yang diharapkan mencakup: a) pengetahuan dan penguasaan konsep, hukum dan prinsip fisika; b) keterampilan yang terkait dengan metode ilmiah dan kemampuan untuk menerapkan metode tersebut dalam memecahkan masalah; c) sikap-sikap positif. Banyaknya pengukuran hasil belajar yang berupa pengetahuan dengan soal atau tes tertentu. Kemampuan menyelesaikan soal fisika merupakan salah satu cerminan dari hasil belajar yang diharapkan.

C. Problem solving (Pemecahan Soal Fisika )

  Poerwadarminta (1970) menyatakan bahwa problem (masalah) adalah soal atau sesuatu yang harus dipecahkan, sedangkan solving berarti memecahkan suatu hal. Pemecahan masalah( problem solving) dalam pembelajaran fisika tidaklah berbeda dengan pemecahan masalah umum yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Apabila siswa pernah menemui masalah sebelumnya dan telah mengetahui solusinya, maka siswa dapat memecahkan masalah itu dengan mengingat kembali pemecahannya.

  Kemampuan menyelesaikan soal dapat mencerminkan keberhasilan seorang siswa memahami materi. Soal yang digunakan dalam pengukuran hasil prestasi belajar adalah soal yang berbentuk esai terutama untuk bidang fisika. Soal uraian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam hal mencermati masalah, merumuskan masalah, merancang pemecahannya, melaksanakan rancangan dan mengevaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 Soal fisika merupakan soal yang berkaitan dengan peristiwa. Dari satu peristiwa maka akan muncul suatu masalah. Untuk dapat memecahkan masalah perlu diketahui data-data atau informasi-informasi yang tersedia. Berdasarkan masalah dan data yang tersedia maka dilakukan analisis untuk langkah-langkah pemecahan masalah.

  Menurut Relf (Mudilarto, 2004: 169) dalam pemecahan soal-soal fisika diperlukan kemampuan dasar sebagai prasyarat utama, yakni kemampuan menginterpretasikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip fisika secara tepat, kemampuan mendeskripsikan serta mengorganisasikan pengetahuan secara efektif.

  Soal-soal fisika sangat beragam bentuknya dan tingkat kesulitannya. Ada soal yang memerlukan satu langkah berpikir, mengingat rumus dan kemudian memasukkan data yang telah tersedia dan melakukan perhitungan. Ada soal yang menggunakan pola hubungan antara beberapa konsep atau soal variatif.

  Pemecahan soal dapat meningkatkan kemampuan berpikir sintesis analisis yang diperlukan dalam memecahkan masalah.

  Untuk dapat memecahkan soal semacam ini diperlukan langkah berpikir analisis dengan menerapkan beberapa konsep yang saling berkaitan. Banyak siswa dalam pemecahan soal fisika hanya sampai pada soal yang memerlukan satu langkah berpikir. Siswa jarang sekali diajak berpikir dan memecahkan soal yang membutuhkan analisis atau soal yang merupakan perpaduan dari beberapa konsep secara sistematis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 Menurut Kartika Budi (2000) Langkah-langkah penyelesaian soal secara sistematis adalah sebagai berikut :

  1. Analisis adalah tahap mengidentifikasi masalah dan data-data yang tersedia

  2. Rencana adalah tahap mengidentifikasi peristiwanya, menentukan langkah- langkah yang akan ditempuh untuk memecahkan masalah sesuai data yang tersedia, menentukan atau memilih konsep, hukum, persamaan yang cocok

  3. Penyelesaian adalah tahap merealisasikan penyelesaian sesuai dengan langkah-langkah, konsep, hukum, persamaan yang telah dipilih yang dalam praktek berupa perhitungan-perhitungan, sedangkan

  4. Penilaian adalah tahap pengujian atau pemeriksaan kembali apa yang telah dilakukan, baik tahap analisis, rencana, dan penyelesaiaan.

  Menurut Kartika Budi (2000) langkah-langkah pelaksanaannya juga harus dipikirkan, bila memungkinkan pekerjaan diteliti lagi. Penyelesaian soal fisika dapat dilakukan dengan pola :

  1. Peristiwa Peristiwa dapat dinyatakan dengan kalimat, gambar atau diagram.

  2. Masalah Masalah dapat dinyatakan dengan pernyataan mencari, menghitung, membuktikan, dan sebagainya.

  3. Data

  4. Analisis penyelesaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 4.a Spesifikasi peristiwa. 4.b Menetapkan masalah utama yang terdapat pada peristiwa tertentu. 4.c Menentukan/memilih persamaan atau hukum yang sesua. 4.d Dari hukum atau persamaan yang telah dipilih, kemudian mengidentifikasi besaran yang sudah diketahui dan yang belum diketahui. Di mana besaran yang belum diketahui harus dihitung dalam peristiwa yang mana dan menggunakan persamaan atau hukum mana.

  Sehingga masalah yang dikerjakan dapat tuntas. Setelah analisis penyelesaian tuntas, barulah realisasi penyelesaiaan dilaksanakan.

  5. Realisasi penyelesaian.

  Douglas Huffman (1998), dalam artikelnya menuliskan strategi dalam menyelesaikan soal. Strategi tersebut adalah ekplisit problem solving. Langkah- langkah dalam strategi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Memusatkan masalah.

  a) Membuat sketsa fisik.

  b) Menuliskan informasi atau data-data.

  c) Menuliskan pertanyaan utama.

  d) Menuliskan pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan soal.

  2. Mendeskripsikan soal secara fisik.

  a) Membuat diagram fisik.

  b) Menuliskan variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12

  3. Merencanakan solusi

  a) Menuliskan persamaan khusus

  b) Mengecek persamaan atau variabel yang tak diketahui c) Menuliskan solusi pemecahan masalah atau soal.

  4. Melakukan perhitungan

  5. Mengevaluasi, apakah jawaban tepat dan lengkap atau apakah logika jawaban benar.

  Kemampuan menyelesaikan soal dapat mencerminkan keberhasilan siswa memahami materi. Penggunaan alat evaluasi berupa soal ragam esai sangat banyak diterapkan dalam fisika. Soal fisika ragam esai bermanfaat untuk mengukur kemampuan siswa sekaligus evaluasi hasil belajar.

  Menurut Kennet Heller (Sinaradi: 2004) langkah-langkah problem solving secara sistematis sebagai berikut ; (1) Mencermati permasalahan

  Mencermati masalah misalnya dengan membaca berulang-ulang masalah tersebut. Sehingga diperoleh bayangan peristiwa yang dijelaskan dalam soal.

  (2) Merumuskan masalah secara fisika Merumuskan masalah secara fisika lebih menekankan mencari, untuk dapat menghitung dan membuktikan.

  (3) Merancang Pemecahannya Merancang pemecahannya lebih menekankan pada penggunaan persamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 (4) Melaksanakan Rancangan

  Melaksanakan rancangan setelah rancangan pemecahannya dianggap sudah sesuai dengan masalah, kemudian melakukan perhitungan.

  (5) Mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan Pekerjaaan yang telah dilakukan dilihat kembali atau dikoreksi ulang.

  Melakukan koreksi ulang untuk memperkecil kesalahan yang dilakukan. Bila jawaban dianggap tidak sesuai dapat dilakukan perencanaan kembali atau bahkan bisa mulai dari langkah awal sehingga diperoleh hasil penyelesaian yang baik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada diagram berikut ini :

  (1) Mencermati permasalahan (2) Merumuskan masalah secara Fisika (3) Merancang Pemecahannya

  (4) Melaksanakan Rancangan (5) Mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan

  (1) Mencermati permasalahan Dalam langkah ini, hal-hal yang dilakukan adalah membayang-bayangkan peristiwa yang dijelaskan dalam soal dengan mencermati pertanyaan yang ada pada soal. Sehingga dapat merumuskan apa yang diketahui dan informasi apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 kiranya dapat membawa ke suatu penyelesaian soal yang diterjemahkan dalam model fisika.

  Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan berikut ini :

  Merumuskan Masalah ( soal ) Membayangkan urutan kejadian seperti dijelaskan dalam soal.

  Memvisualkan urutan kejadian lengkap dengan informasi yang disajikan dalam soal.

  Mencermati pertanyaan Memilih pendekatan kualitatif yang kiranya dapat membawa ke suatu penyelesaian soal.

  Merumuskan soal dari sisi pandang FISIKA.

  (2) Merumuskan Masalah Secara Fisika Dalam perumusan masalah ini lebih menekankan mencari, untuk dapat menghitung dan membuktikan. Hal-hal ini yang perlu dilakukan dalam langkah ini adalah mendeskripsikan secara singkat tentang soal dengan menggunakan diagram, gambar atau kalimat yang memperlihatkan tata hubung antara kejadian dengan besaran yang terlibat, secara matematis merumuskan apa yang ingin diketahui dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 atau persamaan. Gambar diagram atau kalimat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat lebih jelas. Pada langkah ini akan menghasilkan informasi kuantitatif tentang soal.

  Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan berikut ini :

  Merumuskan soal Membuat diagram yang memperlihatkan

tatahubung antar besaran yang terlibat dalam

dimensi ruang dan waktu Memastikan bahwa semua simbol yang

digunakan untuk menunjukkan besaran-

besaran yang terlibat telah terdefinisikan secara dalam diagram.

  Merumuskan besaran yang ditanyakan.

  Menyatakan hubungan antar besaran yang terlibat dengan menggunakan rumus/persamaan .

  Merancang penyelesaian

  ( 3) Merancang Penyelesaiaan Pada tahap ini lebih menekankan pada penggunaan persamaan. Masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 yang ditanyakan dalam soal. Hubungan antara hal-hal yang sudah diketahui dengan hal yang ditanyakan sangat membantu dalam hal merancang pemecahan soal.

  Memecahkan soal utama biasanya merancang dan memecahkan bagian dari soal yang belum diketahui sehingga dapat digunakan untuk mencari jawaban dari soal utama atau pokok. Jika pada tahap ini besaran yang diketahui sudah tidak ditambahkan lagi, persamaan sebelumnya diselesaikan. Persamaan yang belum diketahui bisa diselesaikan terlebih dahulu untuk melaksanakan ke tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan rancangan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan berikut ini:

  Merumuskan masalah dari sisi pandang fisika Memilih satu persamaan yang menyatakan hubungan

  • – hubungan kuantitatif antar besaran yang diketahui, termasuk besaran yang ditanyakan.

  Adakah besaran tambahan yang belum diketahui. Tidak Ya

  Pilihlah persamaan lain dari hubungan – hubungan Kuantitatif yang telah anda temukan,mencakup besaran yang belum diketahui.

  Menyelesaikan persamaan untuk mengungkap besaran yang belum diketahui tadi dan substitusikan dalam persamaan yang terdahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 (4) Melaksanakan rancangan

  Melaksanakan rancangan berarti melaksanakan solusi yang telah direncanakan pada langkah yang ketiga. Besaran-besaran yang telah diketahui yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut dimasukkan dalam penyelesaiaan secara aljabar atau secara matematis sehingga dapat ditemukan harga numerik dari pertanyaan. Bila perlu mengubah satuan dari jawaban yang ditemukan agar lebih sederhana dan mudah dipahami rancangan penyelesaiaannya.

  Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan berikut ini :

  Merancang penyelesaian Memasukkan data dari besaran – besaran yang

diketahui ( beri perhatian khusus pada satuan )ke

dalam persamaan yang telah anda pilih.

  Memeriksa apakah satuan dari besaran-besaran yang belum sesistem yang sama. sudah

belum

  Mengubah satuan dari besaran-besaran yang belum se- sistem tersebut.

  

Menggunakan perhitungan matematika secara

benar untuk menyelesaikan persamaan untuk

menuju ke besaran yang ditanyakan.

  

Bila perlu,mengubah satuan dari jawaban yang

ditemukan agar lebih sederhana dan mudah dipahami.

  Mengevaluasi Terhadap Penyelesaiaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 (5) Mengevaluasi Terhadap Jawaban

  Pada langkah ini sangat berguna menganalisa kembali apakah jawaban yang dibuat berdasarkan langkah-langkah tersebut sudah benar dan masuk akal sesuai dengan soal. Hasil akhir penyelesaiaan tersebut belum tentu merupakan penyelesaiaan dari permasalahan itu. Dengan demikian perlu untuk dilakukan peninjauan kembali atau pemeriksaan ulang penyelesaian yang dibuat dengan langkah-langkah yang telah ditempuh. Bila dianggap tidak sesuai dapat dilakukan perencanaan kembali atau bahkan bisa mulai dari langkah awal sehingga diperoleh hasil penyelesaiaan yang benar.

  Untuk lebih jelas dapat dilihat pada bagan berikut ini :

  Melaksanakan Pengerjaan Soal Memeriksa apakah jawaban sudah benar dirumuskan secara benar.

  Memeriksa apakah jawaban sudah masuk.

  Tidak Masuk Akal

  Ok

  Memeriksa ulang penyelesaiaan yang dibuat.

  Memeriksa apakah jawaban sudah lengkap dan semua pertanyaan sudah dijawab.

  Penyelesaiaan yang baik dan sempurna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19

  Kelebihan dan kelemahan Pemecahan masalah (problem solving)

  Ignatius (2005), mengemukakan beberapa kelebihan dan kelemahan problem solving, yaitu :

  1. Kelebihan :

  a. Melatih siswa berpikir secara sistematis, mencari sebab akibat dari suatu permasalahan.

  b. Melatih siswa agar terampil dalam mencari jalan keluar terhadap masalah yang sedang dihadapinya.

  c. Melatih siswa agar terampil dalam menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek d. Mendidik siswa untuk bertaggung jawab terhadap keputusan yang telah ditetapkan dalam memecahkan masalah.

  e. Mendidik siswa untuk bersikap terbuka terhadap pendapat orang lain dan mampu membuat pertimbangan untuk memilih suatu keputusan.

  2. Kelemahan :

  a. Memerlukan waktu yang cukup banyak, jika diharapkan suatu hasil keputusan yang tepat.

  b. Tidak dapat digunakan pada kelas-kelas rendah, karena memerlukan kecakapan bersoal-jawab dan memikirkan sebab akibat.

  c. Bisa menyebabkan pelajaran tertinggal, sebab satu dua masalah yang dipandang sulit dipecahkan akan memakan waktu yang lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20 Problem solving cenderung digunakan pada soal yang kompleks saja.

D. Soal Kompleks

  Soal dikatakan kompleks apabila pada tahap rancangan penyelesaian soalnya membutuhkan lebih dari satu langkah. Misalkan soal yang digunakan pada lampiran 2 halaman 67, tahap merancang penyelesaian soal untuk sampai ke masalah utama diperlukan lebih dari satu langkah.

  Soal : Sebuah benda bermassa 5 kg sedang bergerak pada garis lurus dengan kelajuan

  • 1

  tetap 4ms .Kemudian gaya 10 N dikerjakan pada benda tersebut searah dengan perpindahannya dan dihilangkan setelah benda menempuh jarak 2,5 m.Tentukanlah pertambahan energi kinetik akibat aksi gaya tersebut. Untuk mencari pertambahan energi kinetik akibat aksi gaya berlaku

  1

  2

  persamaan EK = EK – EK (dimana energi kinetik (EK) = m.v ). karena

  Δ

  2

  1

  2

  kelajuan akhir benda (V

  2 ) belum diketahui, kemudian dihitung menggunakan

  2

  2

Dokumen yang terkait

Kesulitan siswa SMA kelas XI IPA dalam mengerjakan soal uraian fisika yang berkaitan dengan getaran.

0 2 142

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XI IPS 1 SMA N I Depok Yogyakarta.

0 0 2

Persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI Jurusan Akuntansi SMK N 1 Depok Yogyakarta 2008/2009.

0 12 158

Kesulitan siswa SMA kelas XI IPA dalam mengerjakan soal uraian fisika yang berkaitan dengan getaran

1 1 140

Kemampuan komunikasi matematika siswa dalam konteks geometri [Bangun datar] : studi kasus pada enam siswa sekolah menengah umum tingkat pertama - USD Repository

0 0 157

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 136

Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal fisika ragam esai berdasarkan perbedaan jenis kelamin SMA N I Jogonalan Klaten - USD Repository

0 1 116

Pemahaman siswa mengenai konsep perkalian : studi kasus enam siswa kelas IV SD Negeri Timbulharjo Depok Sleman - USD Repository

0 2 290

Sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL : studi kasus SMK BOPKRI 1 dan SMA GAMA Yogyakarta - USD Repository

0 2 245

Pola kesalahan pada operasi pembagian bilangan pecahan : studi kasus pada 4 siswa kelas VII B SMP N 3 Depok Sleman tahun pelajaran 2008/2009 - USD Repository

0 0 241