Tujuan Laporan Kasus PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Hipertensi adalah tekanan yang lebih tinggi dari 14090 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya. Mempunyai rentang dari tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna Doengoes, 2003 : 39

B. Etiologi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu : Hipertensi essensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti genetik, lingkungan, hiperaktifitas susunan saraf simpatis, sistem renin angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca interseluler, dan faktor- faktor yang risiko seperti obesitas, alkohol, merokok. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hipertensi aldosteronisme primer, dan sindrom chusing, feokromositoma, koarkfasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain.

C. PATOFISIOLOGI

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, di mana dengan di lepaskannya norepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respons pembuluh darah, terhadap rangsang vasokonstriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepineprin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan di mana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktifitas vasokonstriksi. Medula adrenal mensekresi epineprine, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya yang dapat memperkuat respons vasokonstiktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian di ubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

D. MANIFESTASI KLINIS

Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila demikian gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otot atau jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang, dan pusing Mansjoer, Arif , 2001 : 518

E. DIAGNOSA

a. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi. b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik c. Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular cerebral. d. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan dengan intake yang tidak adekuat e. Koping individu inefektif berhubungan dengan krisis situasional, sistem pendukung tidak adekuat. f. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya edema, penurunan perfusi jaringan g. Resiko tinggi cidera berhubungan dengan ganguan penglihatan h. Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungand engan kurang pengetahuan.

Dokumen yang terkait

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. Y DENGAN Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Dengan Gangguan Sistem Perkemihan Post Prostatectomy Hari Ke-1 Di Ruang Cempaka Rumah Sakit Umum Daerah Pandanarang Boyolali.

0 1 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN INFARK MIOKARD AKUT DI BANGSAL CEMPAKA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN INFARK MIOKARD AKUT DI BANGSAL CEMPAKA RSUD SUKOHARJO.

0 1 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN SIROSIS HEPATIS DI RUANG CEMPAKA BRSUD SUKOHARJO.

0 0 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN DIABETES MELLITUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN DIABETES MELLITUS DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDANARANG BOYOLALI.

0 0 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN ”GAGAL GINJAL KRONIS” DI RUANG MELATI I ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN ”GAGAL GINJAL KRONIS” DI RUANG MELATI I RSUD Dr MOEWARDI SURAKARTA.

0 2 12

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN Asuhan Keperawatan Pada Ny. M Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Ruang Cempaka I Rsud Sukoharjo.

0 1 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. Y DENGAN HIPERTENSI DI RUANG CEMPAKA BAWAH Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Dengan Hipertensi Di Ruang Cempaka Bawah RSUD Sukoharjo.

0 1 15

PENDAHULUAN Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Dengan Hipertensi Di Ruang Cempaka Bawah RSUD Sukoharjo.

0 3 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI INSTALASI KEGAWAT Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Dengan Chronic Kidney Disease (Ckd) Di Instalasi Kegawat Daruratan Rsud Dr Moewardi Surakarta.

0 6 16

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.T Asuhan Keperawatan Pada Ny.T Dengan Gangguan Sistem Pencernaan Gastroenteritis Di Ruang Cempaka Bawah Rsud Sukoharjo.

0 1 13