ALASAN MEMILIH JUDUL LATAR BELAKANG MASALAH

3 4. Peningkatan Peningkatan adalah “proses, cara atau perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan dan sebagainya”. 4 Jadi yang dimaksud dengan peningkatan disini adalah usaha yang dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren dalam meningkatkan prestasi belajar santri melalui manajemen pembelajaran yang baik. 5. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar.Antara prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya sangat berhubungan.Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan. 5

B. ALASAN MEMILIH JUDUL

Adapun yang menjadi alasan peneliti memilih judul skripsi ini antara lain: 1. Karena pentingnya manajemen pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar 2. Karena untuk mengetahui bagaimana proses pembelajan pada pondok pesantren Al-zaytun. 4 Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1990, h.1620. 5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 123 4 3. Untuk mengetahui manajemen pembelajaran pada pondok pesantren Al- Zaytun dalam meningkatkan prestasi belajar santri 4. Untuk mengetahhui prestasi apa sajakah yang telah diraih oleh santri Al- zaytun.

C. LATAR BELAKANG MASALAH

Lembaga pendidikan islam modern Al-Zaytun pesantren spirit but modern system, sangat baik digunakan sebagai sumber inspirasi. Bahkan tidak sekedar inspirasi, kampus ini layak disebut sebagai laboraturium Indonesia kuat. Kampus bermotto “ Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Budaya Perdamaian” ini memang selain disetting sebagai laboratorium toleransi dan perdamaian, juga sebagai laboraturim pembangunan Indonesia harus kuat. Para pendiri, eksponen, guru dan segenap santrinya dipersiapkan menjadi teladan dalam mewujudkan visi Indonesia harus kuat tersebut. Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat adalah Pondok Pesantren yang baru berdiri pada tahun 1999, dan di Resmikan oleh Presiden RI yang ke 3, IR. BJ. Habibie, dengan santri-santri pertamanya berjumlah 1500 santri, Pendirian Pondok Pesantren ini merupakan panggilan jiwa seseorang yang melihat kondisi generasi sekarang yang bisa dikatakan sudah rusak secara moral sehingga generasi sekarang menjadi generasi yang sangat membutuhkan pendidikan. 5 Pondok Pesantren ini bukan hanya diminati oleh warga Indramayu, Jawa Barat saja, akan tetapi di minati oleh seluruh Indonesia dan Luar Negeri, seperti Singapura, Malaysia, Timor Leste, Somalia, Brunai, dan Afrika Selatan. Karena sekolah ini dianggap sudah mampu memberikan pendidikan yang layak untuk peserta didik.Namun, dengan berkat kerja keras dari seluruh umat Muslim, Pondok Pesantren ini dapat berdiri di tanah dengan luas 1200 ha, 200ha untuk sarana Pendidikan dan 1000 ha untuk sarana pendukung lainnya.Pondok Pesantren Al-Zaytun berada di wilayah Indramayu bagian barat, tepatnya di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kab. Indramayu, Jawa Barat. Pada tahun 2011 Al-Zaytun menjadi pemberitaan media bukan saja media masa lokal ataupun nasional yang datang ke Al-Zaytun.Wartawan dari luar negeri pun tertarik. Salah satunya Antony Khun, wartawan radio South East Corespondent For National Public Radio , yang mengudara di Amerika Serikat. Pada saat itu Al-Zaytun tengah dikaitkan dengan gerakan NII oleh banyak media, hingga pemberitaan itu menggiring opini masyarakat bahwa Pesantren ini mengajarkan aliran sesat.Situasi yang meresahkan masyarakat ini, membawa Bapak Menteri datang berkunjung ke Al-Zaytun, untuk meninjau langsung, tempat yang menjadi sorotan masyarakat pada saat itu, pada masa jabatan Menteri Agama RI, Drs. Suryadharma Ali, Msi. 6 Pesantren ini sebenarnya memiliki potensi besar, namun mengalami “pasang surut” karena riuhnya pemberitaan mengenai sosok pimpinan tertinggi pesantren Al-Zaytun.Syekh Panji Gumilang selalu dikait-kaitkan dengan kiprah masa lalunya, baik oleh rekan-rekannya sendiri maupun menjadi sasaran empuk media masa. Namun demikian, sebagian besar masyarakat di sekitar pesantren seperti tidak peduli dengan hingar-bingar tersebut. Kegiatan belajar-mengajar para santri yang tersebar di berbagai gedung, mulai dari level pendidikan Raudathul Athfal, Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Alawiyah, tetap berjalan seperti biasa. “Itu hanya „black campaign‟ orang-orang yang cemburu dan tidak suka melihat keberhasilan Al Zaytun,” kata seorang Dewan Guru di pesantren Al-Zaytun saat ditemui di kantor Seretariat YPI Yayasan Pesantren Indonesia yayasan yang menaungi Pesantren tersebut. Nyatanya, kami masih menerima permintaan pendaftaran siswa baru sampai ribuan orang setiap tahun, lanjutnya. “Memang, akibat kisruh isu politik NII , sempat juga menurunkan citra dan minat masyarakat untuk menyekolahkan anak- anaknya ke sini,” . 6 Proses pendidikan yang dilaksanakan di Pontren Al-Zaytun didasarkan pada sebuah sistem yang mampu mengarahkan pada peserta didik mengikuti suatu skema pendidikan dengan one pipe education 6 Ali Aminulloh, wawancara dengan penulis. Kantor Sekretariat Al-Zaytun, Indramayu, 2 Desember 2015. 7 system , mulai level paling asas elementary sampai dengan level tertinggi dalam dunia akademik doctoral dalam sebuah system yang terpadu yang mengkombinasikan aspek kereligiusan, since technology, agriculture, sport, art, culture and information technology. 7 Meskipun dalam kondisi pesantren yang mengalami Isu-isu negative tentang pesantren dan pimpinannya, namun itu semua tidak mematahkan semangat untuk mendidik anak-anak bangsa yang masih memegang kepercayaan terhadap pesantren Al-Zaytun, walau dalam keadaan yang demikian Al-Zaytun dapat menunjukan prestasi-presatasi yang dimiliki santri dengan mengikuti berbagai macam olimpiade, baik di tingkat Kabupaten, Propinsi, Nasional dan Internasional, dan mereka dapat memperoleh prestasi- prestasi yang gemilang. Untuk kecerdasan dan kebebasan ekspresi berkesenian Al-Zaytun menginspirasi bahwa berkesenian adalah bentuk elaborasi beragam aspek hidup yang sinergis. Al-Zaytun memaknai bahwa nilai kemandirian adalah hakikat seni. Karena seni itu mencirikan independen, eksplorasi budaya manusia, dan sifat memerdekakan. 8 7 Syaikh AS Panji Gumilang, Pendidikan Pendahuluan Bela Negara PPBN, Majalah Al-Zaytun, Edisi 59, 2012, h. 18. 8 Robin Simanullang, Al-Zaytun Sumber Inspirasi Bermasyarakat, berbangsa, dan Bernegara, Jakarta: Pustaka Tokoh Indonesia, 2015, h. 452. 8 Dalam berbagai bidang olahraga Al-Zaytun juga memiliki catatan prestasi yang baik seperti dalam bidang olahraga hoki. Banyak prestasi yang diraih baik dalam kejuaraan nasional maupun internasional. Dalam setiap lembaga organisasi, harus mempunyai manajemen. Seperti halnya dengan pesantren juga harus mempunyai manajemen yang baik dalam pengelolaannya sehingga dapat merumuskan arah dan tujuan. “Tujuan pendidikan merupakan bagian dari faktor-faktor pendidikan. Tujuan termasuk kunci keberhasilan pendidikan, di samping faktor-faktor lainnya yang terkait; pendidik, peserta didik, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Keberadaan empat faktor ini tidak ada artinya bila tidak diarahkan oleh suatu tujuan. Tak ragu lagi bahwa tujuan menempati posisi yang amat penting dalam proses pendidikan sehingga materi, metode, dan alat pengajaran selalu disesuaikan dengan tujuan. Tujuan yang tidak jelas akan mengaburkan seluruh aspek tersebut. 9 Sedangkan, tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau abdi masyarakat tetapi rasul, yaitu menjadi pelayan masyarakat sebagai mana 9 Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokrasi Institusi, Jakarta: Erlangga, 2008, h. 3-4. 9 kepribadian Nabi Muhammad mengikuti sunnah nabi, mampu berdiri sendiri, bebas, dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan islam dan kejayaan umat di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian manusia. 10 Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut maka harus dengan manajemen yang baik.“MenurutHoward M. Carlisle, bahwa manajemen adalah proses mengarahkan, mengordinasikan, dan mempengaruhi operasional organisasi untuk memperoleh hasil yang diinginkan, serta meningkatkan performa organisasi secara keseluruhan.” 11 Sedangkan manajemen pendidikan islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan islam secara islami dengan cara menyiasati sumbersumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif dan efisien. 12 Menurut Al-quran bahwa kata santri di ambil da ri kata “san” yang merupakan akronim dari kata “pesan” dan “tri” artinya “tiga” jadi santri dapat di artikan “ tiga pesan” adapun pesan tersebut terdapat dalam al-quran surat al- Jumu’ah ayat 2 yang berbunyi :   11 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Remaja Rosda Karya, Bandung: 2004, h.3. 12 Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, JakartaErlangga, 2007, h. 11. 10 Artinya : “ Dialah yang mengutus kepadamu yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayatnya kepada mereka, mensucian mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah As-Sunnah dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Qs. Al- Jumu’ah : 2 Didalam ayat tersebut diterangkan bahwa ada tiga pesan yang disampaikan oleh Allah kepada ummatnya, yaitu membacakan ayat- ayat Allah, Dan Mensucikan, dan mengajarkan mereka al-kitab dan al- hikmah as-sunnah. Jadi pengertian santri menurut al- qur’an adalah manusia- manusia yang akan membawa 3 pesan, yaitu : 1. Membacakan ayat-ayat Allah Iman 2. Mensucikan diri dari perkara-perkara yang buruk Ihsan 3. Mengajarkan mereka Al-Kitab atau al-quran dan as-sunnah Islam 13 Mayoritas penduduk Indonesia beragama islam, bahkan umat islam di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Dengan komposisi penduduk yang demikian, harus disadari bahwa keberadaan pendidikan islam tidak bisa diremehkan meskipun masih ada beberapa 13 Al-Quranul karim, QS. Al- Jumu’ah : 2 11 kelemahan dan kenyataan bahwa tidak setiap muslim di negeri ini belajar di lembaga pendidikan Islam. 14 Kegiatan pendidikan hendaknya merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dengan demikian, pendidikan diselenggarakan sebagai pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik. 15 Selama ini Pesantren dikenal sebagai lembaga pendidikan tradisional islam yang turut membina dan mengembangkan SDM untuk mencapai keunggulan excellence. Meski selama ini dapat dikatakan relative “terbatas” pada bidang sosial keagamaan. Sebagai lembaga pendidikan islam, pesantren sepanjang sejarahnya berperan besar dalam upaya meningkatkan kecerdasan dan martabat umat muslim. Dengan demikian, keunggulan SDM yang ingin dicapai pesantren adalah terwujudnya generasi muda yang berkualitas tidak 14 Mujamil Qomar,2008, Op. Cit, h. 43 15 Dinn Wahyudin dkk, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 823. 12 hanya pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik. 16 Untuk itu maka proses pembelajaran yang dilakukan dalam pesantren juga harus lebih ditingkatkan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Dalam meningkatkan prestasi belajar santri, dibutuhkan proses pembelajaran yang efektif agar santri dapat termotifasi untuk dapat meningkatkan prestasinya. Menurut Moh. Uzer Usman pembelajaran proses belajar mengajaradalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan antara guru dansiswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasiedukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya dalam buku pedomanGuru Pendidikan Agama Islam terbitan Depag RI, pembelajaran prosesbelajar mengajar adalah: Belajar mengajar sebagai proses yang dapat mengandung dua pengertian yaitu rentetan tahapan atau fase dalammempelajari sesuatu, dan rentetan kegiatan perencanaan guru, pelaksanaankegiatan sampai evaluasiprogram tindak lanjut. Dari kedua pendapattersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran proses belajar mengajarmeliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaankegiatan sampai 16 Azyumardi Azra, Op.Cit. h. 43. 13 evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalamsituasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran. 17 Pembelajaran disebut juga sebagai proses perilaku dengan arah positif untukmemecahkan masalah personal, ekonomi, sosial dan politik yang ditemui olehindividu, kelompok dan komunitas. Dalam hal ini perilaku diartikan sebagaisikap, ide, nilai ,keahlian dan minat individu. Sedangkan arah positif merujuk kepada apa yang meningkatkan diri, orang lain dan komunitas. Pembelajaranmemungkinkan individu, kelompok, atau komunitas menjadi entities yangberfungsi, efektif dan produktif di dalam masyarakat. 18 Dengan demikiandapat disimpulkan bahwa pembelajaran proses belajar mengajar adalahsuatu aktifitas upaya seorang pendidik yang disengaja untuk memodifikasi mengorganisasikan berbagai komponen belajar mengajar yang diarahkantercapainya tujuan yang ditentukan. Pembelajaran terkandung arti yang lebih konstruktif yaitu sebuah upaya untuk membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus menerus 17 B. Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 h. 19. 18 Agus Suryana, Panduan Praktis Mengelola Pelatihan, Jakarta: EdsaMahkota, 2006, hlm 29. 14 belajar.Dari pengertian ini sekilas terlihat bahwa dalam pembelajaran, titik tekannya adalah membangun dan mengupayakan keaktifan anak didik. Keaktifan anak didik tersebut, diharapkan mereka dapat memperoleh hasil lebih maksimal dari proses pembelajaran yang dilakukan. 19 Agar semua unsur terlibat dalam proses pembelajaran dapat bersinergi diperlukan manajemen untuk mengelola, mengatur dan menata semua unsur pembelajaran, dengan kata lain manajemen pembelajaran. Manajemen pembelajaran merupakan tugas yang dilakukan oleh seorang guru, tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan danevaluasi pembelajaran. Begitu pentingnya proses pembelajaran dalam peningkatan kualitas pendidikan maka proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan baik danmanajemen pembelajaran dapat dicapai jika fungsi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dapat diimplementasikan dengan baik dan benar dalam program pembelajaran. 19 Ibid ,. h. 66. 15 Table 1 Manajemen Pembelajaran Pada Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu Jawa Barat No Indikator Manajemen Pembelajaran Terlaksana Tidak Terlaksana 1. Perencanaan Pembelajaran  2. Pelaksanaan Pembelajaran  3. Evaluasi Pembelajaran  Sumber: Hasil pra survey di Pondok Pesantren Al-Zaytun Dari data tabel diatas dan hasil wawancara yang penulis lakukan, manajemen pembelajaran di pondok pesantren Al-Zaytun terindikasi memenuhi indikator manajemen pembelajaran. Berdasarkan data yang diperoleh melalauipra survey sebagaimana penulis paparkan diatas, tentu saja membutuhkan penjelasan lebih lanjut manajemen pembelajaran di Al-Zaytun. Manajemen pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keefektifan proses belajar mengajar, serta sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan dalam mencapai tujuan yang optimal. Menurut Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. 20 Sedangkan hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik 20 Ratna, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Erlangga, 2011, hlm 2. 16 secara keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses. Sedangkan prestasi merupakanhasil dari proses belajar. Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar.Antara prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya sangat berhubungan.Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan. 21 Oleh karena itu, belajar sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar- Ra’d ayat 11.    Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya secara bergiliran, dimuka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan seuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.Ar- Ra‟d ayat 11. 22 21 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 123 22 Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahan, Bandung: Cv. Diponegoro, 2000, h. 199. 17 Dari sejak didirikannya pada abad ke-16 hingga saat ini, pesantren tetap eksis dalam memainkan perannya yang semakin besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang beragama islam. Melalui tradisi yang unik dan berbasis pada nilai religiusitas ajaran islam, serta kiprah para lulusannya yang tampil sebagai tokoh nasional yang kharismatik dan kredibel, pesantren semakin dihormati dan diperhitungkan, dan karenanya ia telah diintegrasikan kedalam sistem pendidikan nasional, sebagaimanadiatur dalam UUD Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas. 23 Hamzah mengatakan dalam bukunya perencanaan pembelajaran bahawa hasil belajar yang dikuasai siswa mencakup 3 aspek, yaitu aspekkognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut.Kedua aspek afektif, meliputi perubahan-perubahandari segi mental, perasaan, dan kesadaran.Ketiga aspek psikomotorik, meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik. 24 Dalam hal ini penulis tertarik untuk meneliti PONPES tersebut dan menuangkannya dalam judul “Manajemen Pembelajaran Pada Pondok Pesantren Al- Zaytun dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Santri”. 23 Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam; Isu-isu Kontemporer Tentang Pendidikan Islam , Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, h 312. 24 Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hlm. 35-39. 18

D. RUMUSAN MASALAH

Dokumen yang terkait

Peranan Pesantren Al Zaytun Terhadap Peningkatan Produksi Dan Pendapatan Usahatani Padi Di Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

0 26 98

MOTIVASI PENGELOLA PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL KAMAL KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

MOTIVASI PENGELOLA PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL KAMAL KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

MOTIVASI PENGELOLA PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL KAMAL KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 21

MOTIVASI PENGELOLA PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL KAMAL KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 29

MOTIVASI PENGELOLA PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL KAMAL KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

MOTIVASI PENGELOLA PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL KAMAL KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 34

MOTIVASI PENGELOLA PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL KAMAL KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 21

MOTIVASI PENGELOLA PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TERPADU AL KAMAL KUNIR WONODADI BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 19

PENGARUH HAFALAN AL QURAN PADA PRESTASI AKADEMIK SANTRI PONDOK PESANTREN DI KABUPATEN KAMPAR

0 1 12