3
4. Peningkatan Peningkatan adalah “proses, cara atau perbuatan meningkatkan
usaha, kegiatan dan sebagainya”.
4
Jadi yang dimaksud dengan peningkatan disini adalah usaha yang dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren dalam meningkatkan prestasi
belajar santri melalui manajemen pembelajaran yang baik. 5. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar.Antara prestasi dan belajar mempunyai arti
yang berbeda, namun keduanya sangat berhubungan.Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan.
5
B. ALASAN MEMILIH JUDUL
Adapun yang menjadi alasan peneliti memilih judul skripsi ini antara lain: 1. Karena pentingnya manajemen pembelajaran dalam meningkatkan
prestasi belajar 2. Karena untuk mengetahui bagaimana proses pembelajan pada pondok
pesantren Al-zaytun.
4
Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1990, h.1620.
5
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 123
4
3. Untuk mengetahui manajemen pembelajaran pada pondok pesantren Al- Zaytun dalam meningkatkan prestasi belajar santri
4. Untuk mengetahhui prestasi apa sajakah yang telah diraih oleh santri Al- zaytun.
C. LATAR BELAKANG MASALAH
Lembaga pendidikan islam modern Al-Zaytun pesantren spirit but modern system,
sangat baik digunakan sebagai sumber inspirasi. Bahkan tidak sekedar inspirasi, kampus ini layak disebut sebagai laboraturium
Indonesia kuat. Kampus bermotto “ Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Budaya Perdamaian” ini memang selain disetting sebagai
laboratorium toleransi dan perdamaian, juga sebagai laboraturim pembangunan Indonesia harus kuat. Para pendiri, eksponen, guru dan segenap
santrinya dipersiapkan menjadi teladan dalam mewujudkan visi Indonesia harus kuat tersebut.
Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat adalah Pondok Pesantren yang baru berdiri pada tahun 1999, dan di Resmikan oleh Presiden
RI yang ke 3, IR. BJ. Habibie, dengan santri-santri pertamanya berjumlah 1500 santri, Pendirian Pondok Pesantren ini merupakan panggilan jiwa
seseorang yang melihat kondisi generasi sekarang yang bisa dikatakan sudah rusak secara moral sehingga generasi sekarang menjadi generasi yang sangat
membutuhkan pendidikan.
5
Pondok Pesantren ini bukan hanya diminati oleh warga Indramayu, Jawa Barat saja, akan tetapi di minati oleh seluruh Indonesia dan Luar
Negeri, seperti Singapura, Malaysia, Timor Leste, Somalia, Brunai, dan Afrika Selatan. Karena sekolah ini dianggap sudah mampu memberikan
pendidikan yang layak untuk peserta didik.Namun, dengan berkat kerja keras dari seluruh umat Muslim, Pondok Pesantren ini dapat berdiri di
tanah dengan luas 1200 ha, 200ha untuk sarana Pendidikan dan 1000 ha untuk sarana pendukung lainnya.Pondok Pesantren Al-Zaytun berada di
wilayah Indramayu bagian barat, tepatnya di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kab. Indramayu, Jawa Barat.
Pada tahun 2011 Al-Zaytun menjadi pemberitaan media bukan saja media masa lokal ataupun nasional yang datang ke Al-Zaytun.Wartawan
dari luar negeri pun tertarik. Salah satunya Antony Khun, wartawan radio South East Corespondent For National Public Radio
, yang mengudara di Amerika Serikat.
Pada saat itu Al-Zaytun tengah dikaitkan dengan gerakan NII oleh banyak media, hingga pemberitaan itu menggiring opini masyarakat bahwa
Pesantren ini mengajarkan aliran sesat.Situasi yang meresahkan masyarakat ini, membawa Bapak Menteri datang berkunjung ke Al-Zaytun, untuk
meninjau langsung, tempat yang menjadi sorotan masyarakat pada saat itu, pada masa jabatan Menteri Agama RI, Drs. Suryadharma Ali, Msi.
6
Pesantren ini sebenarnya memiliki potensi besar, namun mengalami “pasang surut” karena riuhnya pemberitaan mengenai sosok pimpinan
tertinggi pesantren Al-Zaytun.Syekh Panji Gumilang selalu dikait-kaitkan dengan kiprah masa lalunya, baik oleh rekan-rekannya sendiri maupun
menjadi sasaran empuk media masa. Namun demikian, sebagian besar masyarakat di sekitar pesantren seperti tidak peduli dengan hingar-bingar
tersebut. Kegiatan belajar-mengajar para santri yang tersebar di berbagai gedung, mulai dari level pendidikan Raudathul Athfal, Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Alawiyah, tetap berjalan seperti biasa. “Itu hanya „black campaign‟ orang-orang yang cemburu dan tidak
suka melihat keberhasilan Al Zaytun,” kata seorang Dewan Guru di pesantren Al-Zaytun saat ditemui di kantor Seretariat YPI Yayasan
Pesantren Indonesia yayasan yang menaungi Pesantren tersebut. Nyatanya, kami masih menerima permintaan pendaftaran siswa baru
sampai ribuan orang setiap tahun, lanjutnya. “Memang, akibat kisruh isu politik NII , sempat juga menurunkan citra dan minat masyarakat untuk
menyekolahkan anak- anaknya ke sini,” .
6
Proses pendidikan yang dilaksanakan di Pontren Al-Zaytun didasarkan pada sebuah sistem yang mampu mengarahkan pada peserta
didik mengikuti suatu skema pendidikan dengan one pipe education
6
Ali Aminulloh, wawancara dengan penulis. Kantor Sekretariat Al-Zaytun, Indramayu, 2 Desember 2015.
7
system , mulai level paling asas elementary sampai dengan level tertinggi
dalam dunia akademik doctoral dalam sebuah system yang terpadu yang mengkombinasikan aspek kereligiusan, since technology, agriculture,
sport, art, culture and information technology.
7
Meskipun dalam kondisi pesantren yang mengalami Isu-isu negative tentang pesantren dan pimpinannya, namun itu semua tidak mematahkan
semangat untuk mendidik anak-anak bangsa yang masih memegang kepercayaan terhadap pesantren Al-Zaytun, walau dalam keadaan yang
demikian Al-Zaytun dapat menunjukan prestasi-presatasi yang dimiliki santri dengan mengikuti berbagai macam olimpiade, baik di tingkat Kabupaten,
Propinsi, Nasional dan Internasional, dan mereka dapat memperoleh prestasi- prestasi yang gemilang.
Untuk kecerdasan dan kebebasan ekspresi berkesenian Al-Zaytun menginspirasi bahwa berkesenian adalah bentuk elaborasi beragam aspek
hidup yang sinergis. Al-Zaytun memaknai bahwa nilai kemandirian adalah hakikat seni. Karena seni itu mencirikan independen, eksplorasi budaya
manusia, dan sifat memerdekakan.
8
7
Syaikh AS Panji Gumilang, Pendidikan Pendahuluan Bela Negara PPBN, Majalah Al-Zaytun, Edisi 59, 2012, h. 18.
8
Robin Simanullang, Al-Zaytun Sumber Inspirasi Bermasyarakat, berbangsa, dan Bernegara, Jakarta: Pustaka Tokoh Indonesia, 2015, h. 452.
8
Dalam berbagai bidang olahraga Al-Zaytun juga memiliki catatan prestasi yang baik seperti dalam bidang olahraga hoki. Banyak prestasi yang
diraih baik dalam kejuaraan nasional maupun internasional. Dalam setiap lembaga organisasi, harus mempunyai manajemen.
Seperti halnya dengan pesantren juga harus mempunyai manajemen yang baik dalam pengelolaannya sehingga dapat merumuskan arah dan tujuan. “Tujuan
pendidikan merupakan bagian dari faktor-faktor pendidikan. Tujuan termasuk kunci keberhasilan pendidikan, di samping faktor-faktor lainnya yang terkait;
pendidik, peserta didik, alat pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Keberadaan empat faktor ini tidak ada artinya bila tidak diarahkan oleh suatu
tujuan. Tak ragu lagi bahwa tujuan menempati posisi yang amat penting dalam proses pendidikan sehingga materi, metode, dan alat pengajaran selalu
disesuaikan dengan tujuan. Tujuan yang tidak jelas akan mengaburkan seluruh aspek tersebut.
9
Sedangkan, tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan
bertakwa kepada tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada masyarakat dengan jalan menjadi kawula atau abdi
masyarakat tetapi rasul, yaitu menjadi pelayan masyarakat sebagai mana
9
Mujamil Qomar, Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokrasi Institusi, Jakarta: Erlangga, 2008, h. 3-4.
9
kepribadian Nabi Muhammad mengikuti sunnah nabi, mampu berdiri sendiri, bebas, dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau
menegakkan islam dan kejayaan umat di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian manusia.
10
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut maka harus dengan manajemen yang baik.“MenurutHoward M. Carlisle, bahwa manajemen adalah proses
mengarahkan, mengordinasikan, dan mempengaruhi operasional organisasi untuk memperoleh hasil yang diinginkan, serta meningkatkan performa
organisasi secara keseluruhan.”
11
Sedangkan manajemen pendidikan islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan islam secara islami
dengan cara menyiasati sumbersumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan islam secara efektif dan efisien.
12
Menurut Al-quran bahwa kata santri di ambil da ri kata “san” yang
merupakan akronim dari kata “pesan” dan “tri” artinya “tiga” jadi santri dapat di artikan “ tiga pesan” adapun pesan tersebut terdapat dalam al-quran surat
al- Jumu’ah ayat 2 yang berbunyi :
11
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Remaja Rosda Karya, Bandung: 2004, h.3.
12
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, JakartaErlangga, 2007, h. 11.
10
Artinya : “ Dialah yang mengutus kepadamu yang buta huruf seorang Rasul
diantara mereka, yang membacakan ayat-ayatnya kepada mereka, mensucian mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah As-Sunnah dan
sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Qs. Al-
Jumu’ah : 2
Didalam ayat tersebut diterangkan bahwa ada tiga pesan yang disampaikan oleh Allah kepada ummatnya, yaitu membacakan ayat-
ayat Allah, Dan Mensucikan, dan mengajarkan mereka al-kitab dan al- hikmah as-sunnah.
Jadi pengertian santri menurut al- qur’an adalah manusia-
manusia yang akan membawa 3 pesan, yaitu :
1. Membacakan ayat-ayat Allah Iman 2. Mensucikan diri dari perkara-perkara yang buruk Ihsan
3. Mengajarkan mereka Al-Kitab atau al-quran dan as-sunnah Islam
13
Mayoritas penduduk Indonesia beragama islam, bahkan umat islam di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Dengan
komposisi penduduk yang demikian, harus disadari bahwa keberadaan pendidikan islam tidak bisa diremehkan meskipun masih ada beberapa
13
Al-Quranul karim, QS. Al- Jumu’ah : 2
11
kelemahan dan kenyataan bahwa tidak setiap muslim di negeri ini belajar di lembaga pendidikan Islam.
14
Kegiatan pendidikan hendaknya merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Dengan demikian, pendidikan diselenggarakan sebagai pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik.
15
Selama ini Pesantren dikenal sebagai lembaga pendidikan tradisional islam yang turut membina dan mengembangkan SDM
untuk mencapai keunggulan excellence. Meski selama ini dapat dikatakan relative “terbatas” pada bidang sosial keagamaan. Sebagai
lembaga pendidikan islam, pesantren sepanjang sejarahnya berperan besar dalam upaya meningkatkan kecerdasan dan martabat umat
muslim. Dengan demikian, keunggulan SDM yang ingin dicapai pesantren adalah terwujudnya generasi muda yang berkualitas tidak
14
Mujamil Qomar,2008, Op. Cit, h. 43
15
Dinn Wahyudin dkk, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2009, h. 823.
12
hanya pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik.
16
Untuk itu maka proses pembelajaran yang dilakukan dalam pesantren juga harus lebih ditingkatkan dan disesuaikan dengan
perkembangan zaman. Dalam meningkatkan prestasi belajar santri, dibutuhkan proses pembelajaran yang efektif agar santri dapat
termotifasi untuk dapat meningkatkan prestasinya. Menurut Moh. Uzer Usman pembelajaran proses belajar
mengajaradalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan antara guru dansiswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasiedukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya dalam buku pedomanGuru Pendidikan Agama Islam
terbitan Depag RI, pembelajaran prosesbelajar mengajar adalah: Belajar mengajar sebagai proses yang dapat mengandung dua
pengertian yaitu rentetan tahapan atau fase dalammempelajari sesuatu, dan rentetan kegiatan perencanaan guru, pelaksanaankegiatan sampai
evaluasiprogram tindak lanjut. Dari kedua pendapattersebut dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran proses belajar mengajarmeliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaankegiatan sampai
16
Azyumardi Azra, Op.Cit. h. 43.
13
evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalamsituasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran.
17
Pembelajaran disebut juga sebagai proses perilaku dengan arah positif untukmemecahkan masalah personal, ekonomi, sosial dan
politik yang ditemui olehindividu, kelompok dan komunitas. Dalam hal ini perilaku diartikan sebagaisikap, ide, nilai
,keahlian dan minat individu. Sedangkan arah positif merujuk kepada apa yang meningkatkan diri, orang lain dan komunitas.
Pembelajaranmemungkinkan individu, kelompok, atau komunitas menjadi entities yangberfungsi, efektif dan produktif di dalam
masyarakat.
18
Dengan demikiandapat disimpulkan bahwa pembelajaran proses belajar mengajar adalahsuatu aktifitas upaya seorang
pendidik yang disengaja untuk memodifikasi mengorganisasikan berbagai komponen belajar mengajar yang diarahkantercapainya
tujuan yang ditentukan. Pembelajaran terkandung arti yang lebih konstruktif yaitu
sebuah upaya untuk membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus menerus
17
B. Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 h. 19.
18
Agus Suryana, Panduan Praktis Mengelola Pelatihan, Jakarta: EdsaMahkota, 2006, hlm 29.
14
belajar.Dari pengertian ini sekilas terlihat bahwa dalam pembelajaran, titik tekannya adalah membangun dan mengupayakan keaktifan anak
didik. Keaktifan anak didik tersebut, diharapkan mereka dapat memperoleh hasil lebih maksimal dari proses pembelajaran yang
dilakukan.
19
Agar semua unsur terlibat dalam proses pembelajaran dapat bersinergi diperlukan manajemen untuk mengelola, mengatur dan
menata semua unsur pembelajaran, dengan kata lain manajemen pembelajaran. Manajemen pembelajaran merupakan tugas yang
dilakukan oleh seorang guru, tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan danevaluasi pembelajaran.
Begitu pentingnya proses pembelajaran dalam peningkatan kualitas pendidikan maka proses pembelajaran harus dilaksanakan
dengan baik danmanajemen pembelajaran dapat dicapai jika fungsi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dapat diimplementasikan
dengan baik dan benar dalam program pembelajaran.
19
Ibid ,. h. 66.
15
Table 1 Manajemen Pembelajaran Pada Pondok Pesantren Al-Zaytun
Indramayu Jawa Barat
No Indikator Manajemen
Pembelajaran Terlaksana
Tidak Terlaksana 1.
Perencanaan Pembelajaran
2. Pelaksanaan Pembelajaran
3.
Evaluasi Pembelajaran
Sumber: Hasil pra survey di Pondok Pesantren Al-Zaytun Dari data tabel diatas dan hasil wawancara yang penulis lakukan,
manajemen pembelajaran di pondok pesantren Al-Zaytun terindikasi memenuhi indikator manajemen pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh melalauipra survey sebagaimana penulis paparkan diatas, tentu saja membutuhkan penjelasan lebih lanjut
manajemen pembelajaran di Al-Zaytun. Manajemen pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keefektifan
proses belajar mengajar, serta sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan dalam mencapai tujuan yang optimal.
Menurut Gagne, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana
suatu organisasi
berubah perilakunya
sebagai akibat
pengalaman.
20
Sedangkan hasil belajar adalah prestasi belajar peserta didik
20
Ratna, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Erlangga, 2011, hlm 2.
16
secara keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses. Sedangkan prestasi merupakanhasil dari proses belajar.
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar.Antara prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda,
namun keduanya sangat berhubungan.Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan.
21
Oleh karena itu, belajar sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-
Ra’d ayat 11.
Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya secara bergiliran, dimuka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan seuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.Ar-
Ra‟d ayat 11.
22
21
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h. 123
22
Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahan, Bandung: Cv. Diponegoro, 2000, h.
199.
17
Dari sejak didirikannya pada abad ke-16 hingga saat ini, pesantren tetap eksis dalam memainkan perannya yang semakin besar dalam kehidupan
masyarakat Indonesia yang beragama islam. Melalui tradisi yang unik dan berbasis pada nilai religiusitas ajaran islam, serta kiprah para lulusannya yang
tampil sebagai tokoh nasional yang kharismatik dan kredibel, pesantren semakin dihormati dan diperhitungkan, dan karenanya ia telah diintegrasikan
kedalam sistem pendidikan nasional, sebagaimanadiatur dalam UUD Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas.
23
Hamzah mengatakan dalam bukunya perencanaan pembelajaran bahawa
hasil belajar yang dikuasai siswa mencakup 3 aspek, yaitu aspekkognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan
pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut.Kedua aspek afektif, meliputi perubahan-perubahandari
segi mental, perasaan, dan kesadaran.Ketiga aspek psikomotorik, meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik.
24
Dalam hal ini penulis tertarik untuk meneliti PONPES tersebut dan menuangkannya dalam judul
“Manajemen Pembelajaran Pada Pondok Pesantren Al-
Zaytun dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Santri”.
23
Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam; Isu-isu Kontemporer Tentang Pendidikan Islam
, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012, h 312.
24
Hamzah B., Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hlm. 35-39.
18
D. RUMUSAN MASALAH