Sistem Informasi Konveksi dan Makloon Pada Aden Jaya Konveksi

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi

Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & Ilmu Komputer

Oleh : Andri Novendra

1.05.09.666

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1. Kegunaan Akademis ... 6

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 6

1.5. Batasan Masalah ... 6


(3)

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 10

2.1.3. Klasifikas Sistem ... 12

2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13

2.2.1. Definisi Informasi ... 13

2.2.2. Definisi Data ... 14

2.2.3. Kualits Informasi ... 15

2.3.4. Nilai Informasi ... 16

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.3.1. Definisi Sistem Informasi ... 16

2.3.2. Komponen Dasar Sistem Informsi ... 17

2.4. Analisi Sistem ... 19

2.4.1. Definisi Analisa Sistem ... 19

2.4.2. Fungsi Analisa Sistem ... 19

2.5. Perancangan Sistem ... 19

2.6. Jaringan Komputer ... 20

2.6.1. Klasifikasi Jaringan Komputer ... 20

2.6.2. Topologi Jaringan ... 22

2.7. Perangkat Lunak Pendukung ... 26

2.7.1. Java ... 27


(4)

2.9. Pengertian Jasa (Makloon) Menjahit (konveksi) ... 31

2.9.1. Pengertian Jasa (Makloon) ... 31

2.9.2. Pengertian Menjahit (konveksi) ... 32

2.10. Pengertian Bahan baku ... 33

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 34

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahan Aden Jaya Konveksi ... 34

3.1.2. Visi Dan Misi ... 35

3.1.2.1. Visi Aden Jaya Konveksi ... 35

3.1.2.2. Misi Aden Jaya Konveksi ... 35

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 36

3.1.4. Deskripsi Kerja ... 37

3.2. Metode Penelitian ... 38

3.2.1. Desain Penelitian ... 38

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 39

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 40

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 40

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 41


(5)

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 52

4.1.1. Analisis Dokumen ... 52

4.1.2. Analisis Prosedure yang sedang berjalan ... 54

4.1.2.1. Flow Map ... 56

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 60

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 61

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan ... 64

4.2. Perancangan Sistem ... 64

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 64

4.2.2. Perancangan Prosedure Yang Diusulkan ... 65

4.2.3. Flow Map yang Diusulkan ... 68

4.2.3.1.1. Flow Map Sistem Informasi konveksi dan makloon yang membawa bahan baku yang diusulkan ... 68

4.2.3.1.2. Flow Map Sistem Informasi Konveksi dan makloon yang tidak membawa bahan baku diusukan…...70

4.2.3.1.3. Flow Map Sistem Informasi Konveksi dan makloon bagi pembelia yang diusulkan……….71

4.2.3.2 Diagram Konteks ... 72

4.2.3.3 Data Flow Diagram ... 73


(6)

4.2.4.3. Entity Relation Diagram (ERD) ... 89

4.2.4.4. Struktur File ... 90

4.2.4.5 Kodifikasi ... 97

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 101

4.2.5.1. Struktur Menu ... 102

4.2.5.2. Perancanga Input ... 103

4.2.5.3. Perancangaan Output ... 112

4.2.6. Prancangan Arsitektur Jaringan ... 117

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi ... 118

5.1.1. Batasan Implementasi ... 118

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 119

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 119

5.1.4. Implementasi Basis Data ... 120

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 127

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 131

5.1.7. Penggunaan Program ... 137

5.2. Pengujian ... 155

5.2.1. Rencana Pengujian ... 156


(7)

(8)

pustaka belajar.Yogyakarta.

Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta

Hakim S. Rachmad 2009,Konsep pemrograman Java dan penerapannya untuk membuat software aplikasi.penerbit elex media komputindo.jakarta

Online :

http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa

http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku

http://fsolihin.files.wordpress.com/2009/03/si-4-model-sdlc.pdf http://www.konveksian.com/tips-memulai-bisnis-konveksi-rumahan/


(9)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Sistem Informasi Konveksi dan Makloon Pada Aden Jaya Konveksi “. Laporan skripsi ini penulis sajikan untuk menempuh ujian akhir pada Jenjang Strata satu Program Studi Sistem Informasi Faktultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini. Oleh karena itu penulis dengan segala kerendahan hati siap menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan yang lain penulis dapat membuat laporan-laporan yang lebih baik dari yang dapat penulis hasilkan pada saat ini. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan serta masukan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.Ir.Eddi Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

2. Syahrul Mauluddin, S.KOM.,M.KOM selaku ketua dan Wali Dosen saya yang telah banyak membimbing selama masa perkulihan berlansung.


(10)

3. Diana Effendi, ST., MT. selaku Wakil Jurusan Manajemen Informatika dan sebagi pembimbing saya yang telah memberikan saran dan masukan selama bimbingan.

4. Bapak Hj Tang tang selaku coordinator Aden Jaya Konveksi 5. AdiS. Taduak Barbanso selaku pemiliki AdenJaya Konveksi

6. Kedua orang tua tercinta yang selalu mendoakan, memberi masukan, semangat kepada ananda dalam mengerjakan dan menyelesaikan Skripsi ini, semoga Allah SWT melihpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.

7. Sahabat-sahabat terbaik, dan semua pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu.

Semoga segala bantuan, dorongan dan niat baik Bapak, Ibu, Saudara/i dan rekan-rekan mendapatkan ridho dan balasan dari Allah SWT. Saya berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi saya selaku penulis, umumnya bagi pembaca.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Mei 2014


(11)

BAB I 1.1 . Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang signifikan. Teknologi bertambah canggih dan kompleks. Seiring dengan hal tersebut, manusia sebagai pemakai teknologi tanpa lelah terus memperbaiki dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu untuk mempermudah aktivitas manusia itu sendiri. Dan hasilnya, kini teknologi telah dapat menembus batas-batas ruang dan waktu.

Seiring dengan semakin kompleksnya permasalahan yang terjadi, menjadi tuntutan setiap organisasi, baik yang bersifat bisnis maupun non-bisnis untuk menggunakan berbagai rekayasa teknologi dari tenaga sumber daya manusia yang menjalankan teknologi tersebut. Salah satu fungsi dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mendukung memperoleh informasi yang akurat dan cepat. Perkembangan teknologi ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak ada sumber daya manusia yang mengelola dan merawatnya dengan baik.

Tetapi pada kenyataannya, masih ada perusahaan/organisasi yang belum menggunakan teknologi komputer sebagai alat bantu pekerjaan, seperti Aden Jaya Konveksi yang masih menggunakan cara manual dalam pekerjaannya tanpa menggunakan komputer sebagai alat bantunya.

Aden Jaya Konveksi salah satu badan usaha yang bergerak dalam usaha bidang jasa konveksi, yang membuat bahan baku menjadi suatu barang jadi sesuai


(12)

kebutuhan dan selera konsumen baik dari segi kualitas maupuan kuantitas, sehingga konsumen sangat puas dengan hasil akhir yang diberikan oleh Aden Jaya Konveksi

Pada saat ini Aden Jaya Konveksi sedang mengalami peningkatan pemesanan barang dan peningkata valume produksi, maka dari itu dibutuhkan suata sistem informasi atau perangkat lunak yang dapat menunjang kenerja dari Aden Jaya Konveksi .Pada saat ini Aden Jaya Konveksi didalam melakukan pelayanan pemesanan jasa konveksi dan serangkaian aktivitas produksi masih menggunakan manual yaitu mencatat pemesanan konsumen masih menulis kedalam buku catatatn pemesanan yang telah tersedi,.pencatatan di bagian produksi masih manual,tidak adanya bukti pemesanan untuk konsumen,di bagian pembelian masih mencatat ulang manula, dan laporan pembelian masih melihat bon pembelian, bukti pembayaran di catat di kwitansi yang sudah ada,di Aden Jaya Konveksi tidak ada pencatatan antara konsumen tetap (manjang) dengan konsumen tidak tetap dan antara konsumen yang membawa bahan baku dengan konsumen yang tidak membawa bahan baku,tidak adanya pencatatan jumlah pemakaian bahan baku yang di pakai,dan semua laporan berbentuk buku catatan sehingga terjadinya ketidak siapnya yang mengakibatkan pelayanan dan akativitas produksi terhabat dan keliru dan juga peraperkerja marasa terganggu karna kurang efektif dalam segi waktu ,tidak efesein dalam berkerja.

Untuk mengatasi hambatan tersebut diatas, maka diperlukannya suatu sistem informasi yang terkomputerisasi pada Aden Jaya Konveksi, sehingga pemprosesan data akan lebih terperinci dalam suatu penggunaanya antara adminisitrasi dengan


(13)

pelanggan ,administrasi dengan bagian produksi dan ke pemilik itu sendiri. diharapk sistem informasi ini dapat dapat digunakan untuk membantu para karyawan.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menetapkan tema yang berkaitan dengan pelayanan jasa dan persediaan bahan baku pada konveksi Aden Jaya dengan menetapkan judul :

“SISTEM INFORMASI KONVEKSI DAN MAKLOON PADA ADEN JAYA KONVEKSI ”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di jelaskan sebelumnya,maka dapat diidentifiaksikan beberapa masalah yang sering terjadi dalam Konveksi dan makloon Aden jaya konveksi Sebagai berikut :

1. Pengelolahan data pada Aden Jaya Konveksi masih menggunakan cara manual dalam pencatatan pelayanan pemesana konsumen ,dan pencatatan transaksi pembelian juga masih menggunaka cara manual atau ditulis di buku pembelian, sehingga membetuhkan waktu yang lama dalam mengelolah data

2. Pada perhitungan dalam pembayaran barang yang lunas dengan belum lunas masih manual karna menggunakan kwitansi yang sudah ada dan menyebabkan kehilangan bukti pelunasan,sehingga dapat meyebakan kerugian dan perhitungan ulang.


(14)

arsip ,tidak ada bukti pemesan bahan baku,sehingga dapat menyebabkan kehilangan data karna bertumpuknya arsip dan pencarian data membutuhkan waktu yang lama.

4. Kesulitan mencatata laporan atau memperoleh laporan dari semua aktivitas konveksi jika suatu saat pemilik membutuhkannay.

1.2.2 Rumusan Masalah

jika dilihat dari proses penelitian yang dilakukan dan identifikasi masalah, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana proses sistem informasi pelayanan konveksi dan makloon dan pada Aden Jaya konveksi

2. Bagaimana proses pengelolahan data makloon dan rincian produksi di konveksi Aden Jaya

3. Bagai mana perancangan sistem informasi pencatatan bahan baku konveksi dan makloon pada Aden Jaya

4. Bagaimana Implementasi sistem infomasi konvekksi dan makloon pada Aden Jaya konveksi

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah di tuangkan di awal,maka maksud dari penelitian ini adalah membangaun dan membuat sistem informasi konveksi dan makloon pada Aden Jaya Konveksi membantu mengatasi masalah yang terjadi pada konveksik Aden Jaya terutama pada pencatatan dan pengelolahan data makloon dan bahan baku konveksi dan berguna untuk


(15)

mempermudah dalam proses pendataan barang yang akan di buat dan pelaporan hasil barang yang di ambil, agar dapat membatu karyawan dan mengefisienkn waktu kerja.

Adapun tujuan dilakukannya penelitian skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi konveksi dan makloon pada Aden Jaya yang sedang berjalan

2. untuk merancang dan membuat sistem konveksi dan makloon Aden Jaya konveksi agar dapat meningkat kinerja pengolahan data pelayanan makloon dan pencatatan persedian bahan baku yang baik sesuai dengan kebutuhan 3. untuk menguji sistem informasi konveksi dan makloon dan apakah sistem

yang diusulkan telah sesuia dengan kebutuhannya

4. Untuk mengimplementasikan perancangan sistem informasi konveksi dan makloon.

1.4 Kegunaaa Penelitian

Setelah melakukan penelitian ini maka diharapkan agar dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun akademis

1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Diharapkan dapat membantu meringankan kerja pegawai, sehingga dapat melakukan pekerjaan dengan mudah dan cepat

2. Dengan adanya sistem yang diusulkan penulis, semoga menjadi solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada


(16)

1.4.2 Kegunaan Akademis 1 Bagi Pengembangan Ilmu

Diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen dengan keadaan yang terjadi langsung, sehingga adanya pembanding tersebut akan lebih memajukan Ilmu Manajemen Informatika khususnya pada sistem informasi yang suda diterapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak 2. Bagi Penulis lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil Tugas Akhir atau pun Skripsi dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan. 3. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan pengetahuan baik dari teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khususnya di Aden Jaya Konveksi. 1.5. Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang akan dibahas dalam perancangan sistem informasi pencatatan persediaan bahan baku dan makloon pada Aden Jaya Konveksi sebagai berikut :

1. Sistem ini membahas mengenai pelayanan pemesana konsumen, pengolahan pencatatan persedian bahan baku ,pembelian bahan baku,pengolahan data pemesanan konsumen (makloon) serta pembuatan laporan dari semua proses produksi , transaksi pembayaran.


(17)

2. Sistem yang di bangun tidak mencakup data pegawai dan penggajian karyawan.

3. Produk pesana di disain oleh konsumen (makloon) dan konsumen membawa contoh disain sendiri

4. Stock minimal untuk pengguna bahan baku 5 kg atau 5 meter 5. Jumlah pesanan minimal 1 kodi 1 lusin,atau 12 pisc.

6. Konsumen yang membawa bahan baku harus lengkap dan pass jumlahnya sesesuai dengan jumlah pemesan barang

7. Rincian biaya pembayaran pemesanan produksi jacket tidak tercatat secara merinci dengan jelas.


(18)

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Konveksi Aden Jaya yang beralamat di Jl. Katapang No. 145, Soreang Kabupaten Bandung. Dan ada pun jadwal penelitian ini di lakukan dan dilaksanakan pada tanggal.

Tabel 1.1 Tabel Kegiatan Penelitian N

o Kegiatan

sept-2013 okt-1213 Des-2013 jar-2014 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1. Penyusunan Proposal 2. Observasi dan

Penelitian

3. Analisis Sistem 4. Desain Sistem 5. Coding 6. Testing dan

implementsai


(19)

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsitem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen dan subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.

Menurut Sutarman (2009:5), “sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Menurut Jogiyanto (2009:34), “sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen”.

Menurut Jimmy L.Goal (2008:9), “sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila suatu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut”.


(20)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:2), sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi di dalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem , sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.


(21)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4. Mempunyai Penghubung (interface) Antar Komponen

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

5. Mempunyai Masukan (input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Mempunyai Pengolahan (processing)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan


(22)

inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menajdi tidak terarah dan terkendali.

8. Mempunyai Keluaran (output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. 9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Agus Mulyanto (2009:8), “Sistem dapat di klasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem abstak (abstractsystem) dan sistem fisik (physicalsystem).

Sistem abstrak (abstractsystem) adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system)

adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

2. Sistem alamiah (naturalsystem) dan sistem buatan manusia (humanmadesystem). Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (human made systems) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia.


(23)

Sistem tertentu (deterministic systems) yaitu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu (probabilistic systems) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem tertutup (closedsystem) dan sistem terbuka (opensystem).

Sistem tertutup (closed systems) yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan keadaan lingkunga luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya proses di dalam sistem.

2.2.Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1. Definisi Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut:


(24)

Menurut Agus Mulyanto (2009 : 12), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata”.

Menurut Jimmy L.Goal (2008 :8), “Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah ke dalam bentuk yang berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya”.

Menurut Jogiyanto (2008:36), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya”.

Jurnal CCIT (2007:68) informasi didefinisikan oleh Hartanto sebagai berikut:

“Informasi adalah sebagai suatu data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi pemakainya (user). Sumber informasi adalah data.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu”.

2.2.2. Definisi Data

Menurut Agus Mulyanto (2009:15), “Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata”. Kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul


(25)

ada dan terjadi. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item.

Menurut Evi indriyani dan Humdiana (2009:18), “Data adalah fakta-fakta, simbol/karekter, data mentah atau observasi yang menggambarkan suatu fenomena tertentu. Misalnya temperatur sekarang, harga suatu suku cadang, dan umur anda, semua itu adalah data Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

2.2.3. Kualitas Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009 :20), Kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga) hal yang sangat domain yaitu:

1. Informasi harus akurat.

Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Informasi dikatakan akurat apabila informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Informasi harus tepat waktu.

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.


(26)

3. Informasi harus relevan.

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Hal ini berarti bahwa informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.2.4. Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M. (2008:11), “nilai adalah suatu informasi dikatakan bernilai bila informasi lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem, informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Definisi Sistem Informasi

Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam bukunya Agus Mulyanto (2009:29) mengutipkan beberapa pendapat para ahli, diantaranya:

1. Menurut James alter, sistem informasi adalah “kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi”.

2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah “kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna”.


(27)

3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi adalah “suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai”.

4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi adalah “sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan informasi untuk tujuan spesifik”.

5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah “kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan”. Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

2.3.2. Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Agus Mulyanto (2009:31), “sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut”. berikut merupkan penjelasan komponen dari sistem informasi :


(28)

Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.

B. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.

C. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.

D. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.

E. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi


(29)

seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem, software pengendali, serta prosesor antar jaringan.

2.4. Analisa Sistem

2.4.1. Definisi Analisa Sistem

Informasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting dan tidak dapat dikembangkan keberadaannya, karena informasi dapat membuat suatu organisasi meraih tujuan dari didirikannya organisasi tersebut. Dengan informasi suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan dengan informasi juga suatu organisasi dapat mengontrol semua aktifitas yang ada di dalamnya.

Menurut Jimmy L.Goal (2008:73), “Analisa sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permsalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

2.4.2. Fungsi Analisa Sistem

Menurut Jimmy L.Goal (2008:74), adapun fungsi analisa sistem adalah : Mengidentifikasi masalah-masalah kebutuhan pemakai (user).

Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai.Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah yang paling tepat.Merencanakan dan menetapkan rancangan sistem

2.5. Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah suatu fase dimana diperlukan suatu keahlian perancangan untuk elemen-elemen komputer yang akan mengunakan sistem yaitu


(30)

pemilihan peralatan dan program komputer untuk sistem yang baru. (Kristanto, 2008 : 61).

2.6. Jaringan komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain yang saling terhubung satu sama lain melalui sambungan komunikasi (Forouzan, B. A., 2007, p8). Tujuan dari dibangunnya suatu jaringan komputer adalah : 1.membagi fungsi sumber daya seperti CPU,Printer,RAM,Harddisk.

2. untuk tujuan komunikasi,contoh nya surat elektronik dan data . 3.akses informasi .

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan ( service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer (Sulaeman, D,2012).

2.6.1 Klasifiakasi Jaringan Komputer

Jaringan komputer terbagi dalam beberapa klasifikasi, yaitu:

1. Berdasarkan Skala • Local Area Network

atau yang biasa disebut LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya dimiliki secara pribadi. Seperti jaringan komputer kampus, kantor, ataupun di rumah. Ukuran LAN dibatasi hanya dalam h itungan beberapa kilometer (Forouzan, B. A., 2007, p13)


(31)

Metropolitan Area Network adalah sebuah jaringan yang memiliki besar antara LAN dan WAN. Biasanya meliputi area didalam perkota an. MAN biasanya dirancang untuk konsumen yang membutuhkan koneksi internet yang cepat (Forouzan, B. A., 2007, p15

• Wide Area Network

WAN atau Wide Area Network adalah sebuah jaringan yang menyediakan transmisi data jarak jauh yang mencakup area geografis yang besar . Seperti negara, benua, atau bahkan seluruh dunia (Forouzan,B. A., 2007, p14)

2. berdasarkan fungsi • Cleint Server

Yaitu jaringan komputer dengan menggunakan computer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Atau bisa juga banyak service yang diberikan oleh satu komputer.

• Peer to peer

Peer to peer adalah konsep jaringanyang menghubungkan user yang satu dengan user yang lain secara langsung tanpa harus melalui server . Setiap host komputer dapat menjadi server atau client secara bersamaan. Sehingga setiap komputer dapat menerima sekaligus memberikan akses pada komp uter lain. walaupun konsep peer to peer ini bisa diterapkan pada MAN atau WAN, peer to peer lebih banyak digunakan pada LAN. Alasan utamanya adalah masalah security.Mengingat akan cukup sulit mengawasi keamanan jaringan yang luas(Henderson,H.2009)


(32)

3. berdasarkan Transmisi Data • Jaringan berkabel (wired network)

Jaringan berkabel yaitu jaringan yang menggunakan kabel sebagai media penghantar yang menghubungkan peralatan pada jaringan. Telepon dan cable TV merupakan beberapa contoh jaringan berkabel (Parson, J.J., Oja,D. 2011, p256).

• Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Jaringan nirkabel atau Wi-Fi(wireless fidelity) atau disebutjuga WLAN yaitu jaringan yang menggunakan gelombang radio atau cahaya (laser, infrared)sebagai media penghantar (Henderson,H, 2009, p513).Keuntungan dari jaringan nirkabel adalah digantikannya peranan kabel sebagai penghantar yang dapat memudahkan pengguna berpindah posisi tanpa terganggu masalah konektivitas apabila menggunakan perangkat mobile(laptopatau smartphone)

2.6.2. Topologi jaringan

Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah : Mess, Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).

a. Topologi Jaringan Mesh


(33)

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

b. Topologi Jaringan Bintang (Star)

Gambar 2.3. Topologi Jaringan Bintang (Star)

Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.


(34)

c. Topologi Jaringan Bus

Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bus

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.


(35)

d. Topologi Jaringan Pohon (Tree)

Gambar 2.5.Topologi Jaringan Pohon (Tree)

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .

e. Topologi Jaringan Cincin (Ring)


(36)

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringanbertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak (software) adalah peralatan untuk menunjang untuk kerja dari perangkat keras (hardware). Perangkat lunak memberikan instruksi-instruksi yang dapat ditanggapi dan dimengerti oleh perangkat keras komputer. Perangkat lunak komputer (software) dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu :

a. Sistem Operasi (Operating Sistem)

Merupakan program yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan sistem komputer.

Contoh : Windows 9x, NT, Me, Xp, Vista, 7, 8, Linux, dan lain-lain. b. Perangkat lunak aplikasi (Aplication Software)


(37)

Merupakan program yang ditulis dan dierjemahkan oleh bahasa pemrograman untuk keperluan aplikasi tertentu.

c. Bahasa Pemrograman (Programming Language)

Merupakan program yang digunakan untuk menterjemahkan suatu bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin, agar dapat dimengerti oleh komputer. Contoh : Microsoft Word, Excel, visio, dan lain-lain.

2.7.1 Java

Dikutip dari ( http://didiindra.wordpress.com/tag/pengertian-java/)Bahasa Java diciptakan oleh James Gosling dan Patrick Naughton dalam suatu proyek dari SUN Microsystem. Pada mulanya ingin diberi nama OAK dari pohon yang terdapat pada kantor James Gosling, tetapi kata OAK telah ada pada sun microsystem, maka diberi nama java (terinspirasi minum kopi). Browser pertama yang dapat membaca java adalah Hot Java. Setelah Browser Netscape dari perusahaan Netscape Navigator dan IE dari perusahaan Microsoft Inc dapat membaca script java, maka bahasa java semakin popular. Vendor-vendor lain, seperti IBM, Oracle, Symantec, Inprise (Borland Inc), dan perusahaan-perusahaan mobile, seperti Nokia, Sony Ericsson, Motorola, dan Samsung juga mengadopsi teknologi java.

2.7.2. Netbeans 7.4 RC2

Dikutip dari ( http://www.isomwebs.net/2012/09/pengertian-netbeans/) Netbeans merupakan sebuah aplikasi Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing merupakan sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang


(38)

dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris. Sebuah IDE merupakan lingkup pemrograman yang di integrasikan ke dalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan Graphic User Interface (GUI), suatu kode editor atau text, suatu compiler dan suatu debugger.

2.7.3. Mengenal Data MySql.

Dikutip dari ( http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL)

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

2.7.4. XAMPP

Dikutip dari (http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP)

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai


(39)

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat men-download langsung dari web resminya.berikut penjelasan tentang server xampp:

1. Apache Apache sudah berkembang sejak versi pertamanya. Sampai saat ditulisnya artikel ini versi terakhirnya yang ada yaitu Apache version 2.4.4. Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya, mengambil atau bahkan mengubah kode programnya.

Tugas utama apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta, berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman website. Jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

2.MySQL

perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source.


(40)

MySQL merupakan pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat digunakan untuk

membuat dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam

database.

MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar.

MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah berkembang hingga versi 7. MySQL 7 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database.

1. PhpMyAdmin

Pengelolaan database dengan MYSQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Jika anda ingin membuat database, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat database. Jika kita ingin menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu cukup

menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu. Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola data base dalam MySQL, salah satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin


(41)

kita dapat membuat tabel, mengisi data dan lain-lain dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya.

Untuk mengaktifkan phpMyAdmin langkah-langkahnya adalah : yang pertama setelah XAMP kita terinstall, kita harus mengaktifkan web server Apache dan MySQL dari control panel XAMPP.

Yang kedua, jalankan browser kesayangan Anda (IE, Mozilla Firefox atau Opera) lalu ketikkan alamat web berikut: http://localhost/phpmyadmin/ pada address bar lalu tekan Enter.

Langkah ketiga apabila telah nampak interface (tampilan antar muka) phpMyAdmin anda bisa memulainya dengan mengetikkan nama database, nama tabel ,menghapus dan seterusnya

2.8. Pengertian Persedian

Persediaan ditunjukan untuk barang-barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata ini ditunjukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi. Karakteristik dari barang yang diklasifikasikan sebagai persediaan sangat bervariasi terhadap jenis kegiatan usaha.

2.9. Pengertian Jasa (Makloon)Menjahit (Konveksi) 2.9.1. Pengertian Jasa(Makloon)

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Jasa/ 15 Februari 2011, jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara pelanggan dan karyawan jasa dan


(42)

sebagai solusi atas masalah pelanggan". Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan kerapkali terjadi dalam jasa, sekalipun pihak-pihak yang terlibat mungkin tidak menyadarinya. Selain itu, dimungkinkan ada situasi di mana pelanggan sebagai individu tidak berinteraksi langsung dengan perusahaan jasa.

2.9.2. Pengertian Menjahit (Konveksi)

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Menjahit/4 Maret 2011, menjahit

adalah Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, pepagan, dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste. Pendidikan menjahit dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode. Produk jahit-menjahit dapat berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain pelapis mebel, dan kain pelapis jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera, tenda, sepatu, tas, dan sampul buku.

Di industri garmen, menjahit sebagian besar dilakukan memakai mesin jahit. Di rumah, orang menjahit memakai jarum tangan atau mesin jahit. Pekerjaan ringan yang melibatkan jahit-menjahit di rumah misalnya membetulkan jahitan yang terlepas, menisik pakaian, atau memasang kancing yang terlepas. Sebagai seni kriya, orang menjahit untuk membuat saputangan, serbet, bordir, hingga boneka isi dan kerajinan perca.


(43)

2.10. Pengertian Bahan baku

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku/ 22 Februari 2010. Bahan baku merupakan bentuk mentah dari barang yang akan diolah lagi melalui proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadwalan pembelian dan kegiatan produksi.


(44)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan penelitian untuk membangun sebuah sistem informasi, yang dalam hal ini Aden Jaya Konveksi Jl Katapang.Soreang.Kabupaten Bandung,Telpon (081321580002) menjadi objek penelitian yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian dan membangun sebuah sistem informasi.

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada awalnya, usaha konveksi jacket ini berdiri karna ada nya kemampuan di bidang konveksi dari keluarga dan bertemu seorang teman yang memiliki kemampuan di bidang menjahit dan mengerti mesin jahit dan sepakat membuka usaha konveksi jacket dengan 3 mesin jahit satu di antara nya mesin obras atau mesin stiek dengan kapasitas produksi hanya 3 lusin jacket perminggu dan produk tersebut di order sendiri pada tahun 2001 .lama kelaman permitaan jacket dari customer meningkat sehingga produksi harus di tingkatkan dan menambah mesin dan karyawan .usaha ini sempat juga mengalami kesurutan karna kendala bahan yang tidak stock redy dan penjuala di pasaran menurun .pada tahun 2004 produksi jacket mulai lancar lagi dan memiliki pelanggan yang tetap .sekarang produksi telah memiliki tempat yang memadai karyawan yang ulet tidak seperti dulu tempat hanya rumah kontrakan.


(45)

Nama Aden jaya Adalah nama anak pemilik nama itu di pakai karna produksi semakin jaya dan meningkat dan ada keinginan untuk membuka lapangan kerja yang ada di sekitar lingkungan konveksi agar dapat membatu perekonomian masyrakat setempat dan mengurangi pengaguran .sekarang Aden jaya semakin jaya dengan membuka jasa konveksi atau menerima pesanan (makloon) agar dapat membatu orang dalam membuat atau memproduksi jacket sendiri dengan konveksi aden jaya baik dalam bentuk satu atau banyak sesuai dengan keinginan pelanggan.

3.2.1. Visi dan Misi Aden Jaya Konveksi 3.2.1.1. Visi Aden Jaya Konveksi

mikro kecil menengah dibidang konveksi yang terbaik, dengan biaya jahit yang kompetitif, pengerjaan pesanan yang tepat waktu dan mampu melayani permintaan pesanan sesuai corak dan rancangan para pemesan baik dari segi kwalitas maupun kwantitas, khususnya pesanan yang berbahan kain dari berbagai pelanggan di mana saja di Indonesia

3.2.1.3. Misi Aden Jaya Konveksi

Mengembangkan usaha mikro kecil menengah dibidang konveksi yang mengutamakan pelayanan pada kepuasan yang optimal bagi para pelanggan. terciptanya lapangan pekerjaan yang berkesinambungan dan sustainable serta memenuhi kesejahteraan karyawan. Berusaha keras untuk menjalankan usaha mikro kecil menengah sebagai pilar utama perekonomian nasional.


(46)

3.2.3. Struktur Organisasi Konveksi

Struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pola hubungan yang mapan diantara komponen-komponen atau bagian-bagian dari organisasi. Pada umumnya struktur organisasi berupa gambaran grafis yang menunjukkan hubungan antara unit-unit serta garis wewenang yang ada. Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh Aden Jaya Konveksi adalah organization vertical structure yaitu bentuk struktur organisasi yang garis kewenangannya secara vertikal kebawah. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Aden Jaya Konveksi secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:


(47)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.2.4. Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi tugas dari tiap bagian dalam struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :

Pimpinan

Pimpinan bertugas untuk mengawasi/mengontrol pekerjaan para bawahannya dengan koordinator pimpinan ,serta mengevaluasi kinerja para bawahannya, terkadang pimpinan bertugas untuk langsung berinteraksi dengan pelanggan

• Kordinator pimpinan

Kordinator pimpinan bertugas untuk mengatasi permasalahan produksi ,mesin dan permasalah karywam dalam berkerja,terkadang langsung berinteraksi dengaan customer.


(48)

• Administrasi

Administrasi bertugas untuk melayani customer dan mengelolah data pelanggan . • Bagian produksi

Produksi bertugas melakukan perkerjaan produksi barang dari cutting,jahit dan gudang

• Bagian pembelian

Melakukan pembelian bahan baku dan perlengkapan.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan karya ilmiah atau penelitian, dalam perancangan sistem pelayanan jasa konveksi dan persediaan bahan baku pada Aden Jaya Konveksi menggunakan metode penelitian deskriptif dan Action (Tindakan). Pendekatan Metodologi Deskriptif adalah dimulai dari mengumpulkan data, memaparkan analisis tersebut serta mengimplementasikan hasil analisis tersebut sedangkan pendekatan metodologi

Action (tindakan) adalah proses penindaklanjutan dari hasil analisis tersebut

diimplementasikan dalam merancang sebuah sistem yang baik. 3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang lakukan dengan menggunakan analasis penelitian deskriptif yaitu suatu metode yang membahas masalah dengan membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek atau tempat penelitian tertentu.dan akan memperolseh gambaran tentang


(49)

kinerja program yang di rancang dan diimplementasikan oleh pengguna dalam perusahan .

3.2.2 Jenis dan Metode Pengguna Data

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi ini, penulis mencoba untuk menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

3.2.2.1. Sumber Data Primer 1. Data Primer

a. Observasi

pengumpulan data dengan melakukan penelitian atau peninjauan langsung ke lapangan. Penulis melakukan peninjauan langsung ke tempat lokasi yaitu Konveksi Aden Jaya di Soreang Kabupaten bandung dan mengamati langsung.

b. Metode Wawancara

Pengumpulan data melalui tanya jawab yang dilaksanakan penyusun dengan pihak Pimpinan dan para karyawan. Dalam teknis wawancara ini penyusun berperan sebagai pewawancara dan mewawancarai pemilik dan petugas di perusahaan ini. Hasil dari wawancara tersebut penulis mendapatkan penjelasan mengenai sistem yang sedang berjalan di Aden Jaya konvksi yang meliputi prosedur-prosedur dari transaksi penerimaan pemesanan, produksi, pembayaran, serta proses pembuatan laporan. Selain itu penulis juga mendapatkan keterangan mengenai permasalahan yang


(50)

dihadapi oleh pemilik maupun pegawai sebagai dampak dari sistem yang berjalan di Konveksi Aden Jaya tersebut.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder 1.Data Sekunder

Dalam melakukan pengumpulan data sekunder ini peneliti melakukan dengan cara menyimpan berbagai bentuk dokumen seperti faktur. Selain itu penulis mengadakan studi pustaka dengan cara membaca buku-buku sumber, catatan perkuliahan dan latihan-latihan yang berhubungan dengan topik yang dibahas, selain itu penulis juga memperoleh dari artikel-artikel yang ada di internet dan buku buku yang berhungan dengan penelitian saat ini

Sumber data sekunder ini berupa dokumentasi, yaitu berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang diperoleh baik dari artikel di internet dan di buku-buku tentang teori-teori yang menunjang penelitian maupun dari catatan yang ada di Ade Jaya Konveksi

Pada sumber data sekunder, penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan studi pustaka dan data-data fisik perusahaan tersebut berupa catatan pemesanan, struk pembayaran serta data yang dapat berhubungan dengan system informasi yang diusulkan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, sebagai berikut:


(51)

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode pendekatan analisis dan pemograman terstruktur. Alat-alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur diantaranya adalah mudah di pahami dalam pengguna tool oleh pengguna.

3.2.3.2 Metode pengembangan Sistem Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan model waterfall Dalam proses pembuatan Sistem Informasi konveksi dan maklon pada Aden Jaya Konveksi yang terstruktur dan mudah dimengerti. Dengan menggunakan model waterfall, sebuah sistem dapat dikembangkan lagi di kemudian hari.

Adapun tahap –tahap yang di lakukan oleh penulis dengan metode waterfall dalam melakukan pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

1. Sistem Engineering

Hal pertama yang di lakukan adalah mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan pada Aden Jaya Konveksi yang meliputi software yang di

harapkan dapat berguna.penulis mendapat informasi tersebut melalui

wawancara,surve ke Aden Jaya Konveksi dan melakukan diskusi tentang kebutuhan software yang di gunakan .


(52)

2. Anlisysi

Pada tahap analisi Penulis melakukan analisi kebutuhan pada Aden Jaya konveksi telah di lakukan dengan mengumpulan data berbentuk dokumen dan wawacara, observasi di tempat lokasi terhadap kebutuhan pemakai baik dari kebutuhan sistem dan software terhadap pengguna.kebutuhan tersebut di dokumentasikan.

3. Design

Proses ini digunakan penulis mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasike dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.Seperti aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus di dokumentasikan sebagai konfigurasidari software. Apakah gambaran design sistem informasi Konveksi dan makloon pada Aden Jaya konveksi apakah se dengan kebutuhan .

4. Code

Tahap ini penulis membuat code Agar dapat dipahami oleh komputer maka design tadi di ubah kedalam bentuk bahasa yang dimengerti oleh komputer yaitu bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini akan dikerjakan oleh programer.dan penulis.


(53)

5. Testing

Dalam tahap di lakukan Pengujian kebenaran terhadap sistem konveksi dam makloon atau program .Pengujian yang dilakukan dengan membuat suatu uji kasus untuk melakukan percobaan terhadap setiap fungsi yang dimiliki program atau sistem informasi konveksi dan makloon tersebut Apakah Sistem ini berjalan sesuai dengan kebutuhan yang di harapkan oleh pengguna,dalam pengujian ini penulis menggunakan metode black box dengan tujuan mencari kesalah fungsi perangkat lunak.

6. Maintenance

Tahap maintenance adalah tahap di mana sistem telah di lakukan uji coba dan di nyatakan lolos dan berjalan sesuai dengan kebutuhn yang di harapkan oleh pengguna setelah itu baru lah sistem dapat mulai di gunakan untuk menangani prosedur yang di rancang dan selama sistem di gunakan oleh pengguna pihak perancang atau pembuat sistem ini harus memperhatikan masalah pemeliharan sistem sehingga terdapat keutuhan data dan informasi yang telah di himpun di dalamnya dapat terjaga selamanya.pemeliharan juga meliputi pembuatan modifikasi untuk membangun sistem selama perubahan dalam lingkungan bisnis.dalam tahap ini sistem akan di terapkan pemeriksaan berkala jika terdapat transaksi dan data yang baru.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisi dan Perancangan

Alat bantu analisi dan perancangan yang digunakan dalam perancangan sistem konveksi dan makloon yang diusulkan menggunakan alat bantu analisis dan


(54)

perancangan digambarkan dalam bentuk Bagan Alir Dokumen (Flow Map), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), dan Kamus Data (Data Dictionary).

1. Flowmap (Bagan Alir Dokumen)

Flow Map (Bagan Alir Dokumen) ini yang meneliti sistem konveksi dan makloon

pada Aden Jaya Konveksi ,seperti alur dokumen pemesanan dan pembelian bahan baku .berserta laporan produksi Aden Jaya Konvekis.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem yang digunakan dalam analisis dan pengembangan sistem. Posisi diagram konteks dari sistem ada dalam konteks yang berhubungan dengan lingkungan. Diagram terdiri dari sebuah proses tunggal yang digambarkan seluruh sistem, dan menunjukan data flow utama dari terminator.

3. Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data disimpan, proses apa saja yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem.


(55)

Simbol DFD dan Fungsinya

Ada beberapa simbol DFD yang dipakai untuk menggambarkan data beserta proses transformasi data, (Sumber : Andri Kristanto) antara lain:

Entitas luar

Entitas luar digambarkan dengan simbol persegi biasa.

Entitas luar merupakan sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem.

Entitas luar merupakan lingkaran luar sistem, jadi sistem tidak tahu-menau mengenai apa yang terjadi di entitas luar.

Aliran data

Menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses lainnya, dari entitas ke proses atau dari proses ke tempat penyimpanan.

Adapun simbol dari aliran data direpresentasikan dengan menggunakan anak panah. Nama fungsi untuk menjelaskan arti dalam aliran tersebut dan ditulis untuk mengidentifikasikan aliran tersebut.

Ujung panah menunjukkan arah data bergerak.

Aliran data yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya dialog.

Aliran data dapat menyebar atau menyatu. Proses

Proses atau fungsi yang mentransformasikan data masukan menjadi keluaran secara umum digambarkan dengan lingkaran.


(56)

Dalam proses umumnya didefinisikan dengan kalimat sederhana atau kata tunggal.

Nama lingkaran tersebut mendeskripsikan respon yang harus dilakukan sistem dalam menganalisa keadaan.

Berkas atau tempat penyimpanan

Merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file. Simbol dari berkas ini dapat digambarkan dengan garis paralel.

2. Peraturan Penting Dalam DFD

Dalam penggambaran simbol DFD, ada beberapa peraturan yang harus diperhatikan sehingga dalam penggambarannya tidak terjadi kesalahan.

Antar entitas luar tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

Tidak boleh ada aliran data antara entitas luar dengan berkas atau tempat penyimpanan.Untuk alasan kerapian, entitas luar atau tempat penyimpanan boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor.Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa struktur data. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi, boleh melengkung tidak harus garis lurus.

3. Semua obyek harus mempunyai nama.

Aliran data selalu diawali dan diakhiri dengan proses. Semua aliran data harus mempunyai tanda panah.

4. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang datangnya data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan mengunakan kamus data,


(57)

pemakai dan analis sistem bisa mempunyai pengertian yang sama tentang input dan output. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram (DFD)

Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan agar kita membuat suatu basis data yang lengkap dan efisien.Langkah – langkah dalam perancangan basis data, diantaranya :

• Normalisasi • Relasi Tabel

• Entity-Relationship Diagram a. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada dasarnya normalisasi adalah suatu teknik menstrukturkan data dengan cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database. Normalisasi dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal. Dalam perspektif normalisasi, sebuah basis data dikatakan baik jika tabel yang menjadi unsur pembentuk basis data harus dalam keadaan baik dan normal. Sebuah tabel dikatakan normal dan efisien, jika telah memenuhi 3 kategori, yaitu :


(58)

Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless – Join Decomposition).Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (dependency preservation).Tidak melanggar Boyce – Code Normal Form (BCNF).Beberapa bentuk normal yang sering digunakan sebagai berikut :

• Bentuk normal pertama (1 Normal Form/NF)Suatu tabel dapat terpenuhi jika sebuah table tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut.

• Bentuk normal kedua (2 Normal Form/NF)

Suatu tabel dikatakan bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki depedensi terhadap kunci primer.

• Bentuk normal ketiga (3 Normal Form/NF)

Suatu tabel dikatakan bentuk normal ketiga (3NF) jika sudah memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki depedensi transitif Normalisasi dilakukan untuk menghindari adanya redudansi field-field dari tabel yang ada. b. Tabel Relasi

Relasi Tabel secara sederhana dapat dikatakan sebagai suatu database yang didalamnya terdapat tabel-tabel yang saling berelasi satu sama lain. Dalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap baris. Field ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada table mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari primary key di dalam tabel-tabel yang


(59)

lain disebut dengan kunci tamu (foreign key). Foreign key ini tidak perlu bersifat unik, dan semua field bisa menjadi foreign key. Yang membuat sebuah field menjad foreign key adalah jika dia sesuai dengan primary key pada tabel lain.

c . Entity Relationship Diagram

Entity Relationship (ER) / Relasi entitas menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi digunakan untuk membuat hubungan antar entitas yang secara logika berhubungan. Dua entitas yang berbeda dapat memiliki hubungan dengan mengunakan relasi. Relasi ditunjukkan dengan tanda belah ketupat yang diberi nama sesuai nama relasinya. Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi yang terjadi antara dua himpunan entitas dapat berupa :

Relasi satu-satu (one to one – 1:1)

Dua entitas memiliki relasi satu-satu jika pada setiap anggota dari satu entitas hanya memiliki hubungan dengan satu anggota pada entitas yang lain.

Relasi Satu-Banyak / Banyak-Satu (one to many – 1:m)

Dua entitas memiliki relasi satu-banyak apabila semua anggota dari entitas yang pertama memiliki pasangan dengan satu atau lebih anggota pada entitas kedua, dan untuk semua anggota pada entitas yang kedua, hanya memiliki satu pasangan dengan anggota entitas pertama. Relasi Banyak-Satu mirip dengan Relasi Satu-Banyak, hanya semua anggota entitas pertama hanya memiliki satu pasangan pada entitas


(60)

kedua, dan semua pada entitas kedua memiliki satu atau lebih pasangan pada entitas pertama.

Relasi Banyak-Banyak (many to many – m:m)

Disebut relasi banyak-banyak apabila semua anggota entitas pertama dapat memiliki satu atau lebih pasangan pada entitas kedua, dan semua anggota entitas kedua dapat memiliki satu atau banyak pasangan pada entitas pertama. Hal ini harus dihindari tetapi dapat dibuatkan jembatan relasi secara tidak langsung dan jadi relasi satu ke banyak.

3.2.4 Penguji Software

Pengujian Software adalah cara atau teknik untuk menguji sebuah perangkat lunak. Pengujian Software yang akan digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode Black Box Testing. Black Box Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperlihatkan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat sudah berfungsi dengan benar atau belum.

Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian Black box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori yaitu :


(61)

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal d. Kesalahan kinerja


(62)

BAB IV

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke bagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi segala macam permasalahan dan hambatan apa saja yang bisa terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang apa saja yang diharapkan dapat menjadi acuan untuk diusulkannya perbaikan-perbaikan.

4.1.1 Analisi Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Tujuan dari analisis dokumen adalah mengetahui dan memahami dokumendokumen apa saja yang terlibat dan mengalir dalam suatu sistem yang sedang berjalan. Dalam sistem pencatatan persediaan bahan baku dan makloon di Ade jaya konveksi terdapat dokumen yang terkait dalam proses pemesanan jacket dan persediaan ,pembelian bahan baku, dokumen - dokumen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :

1.Nama dokumen : bon

Fungsi : merupakan dokumen bukti pemesan dan pelunasan

Sumber : bagian Administrasi

Distribusi : konsumen

Atribut : no pelunasan, tgl pelunasan, no pesan konsumen

2. Nama dokumen : Pemesanan Konsumen

Fungsi : merupakan dokumen untuk mengetahui pesanan dari

konsumen

Sumber : bagaian Adimistrasi

Distribusi :

Atribut : no pesan konsumen, tg pesan konsumen,

id konsume ,nama konsumen, total pesan


(63)

konsumen, status pesan konsumen, status pesan barang.

3. Nama dokumen : pembelian bahanbaku

Fungsi : sebagai permintaan bahan baku atas persedian

Sumber : bagian pembelian

Atribiut :

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Adapun prosedure pelayanan pada Aden Jaya konveksi yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

Prosedure pemesanan produk jacket dengan membawa bahan baku pada Aden Jaya Konveksi adalah sebagai berikut :

1. kepada bagian administrasi untuk diisi form lengkap pesanan

2. Form pemesanan yang telah di isi oleh administrasi dengan data pesanan lengkap,bagian administrasi akan membuat bon 2 rangkap,rangkap pertama di berikan kepada konsumen,rangkap 2 di Arsipkan

3. Pada Bagian produksi akan mencatat data produksi berdasarkan form detail pesanan lengkap, kemudian membuat laporan jumlah produksi untuk akan diberikan kepada pemilik

4. Bagian produksi akan memberikan catatan detail pesanan lengkap ke bagian

administrasi yang kemudian di arsipkan

5. Ketika Proses selesai di produksi,konsumen akan memberikan bon kepada

bagian administrasi untuk penggambilan barang,administrasi melakukan

pengecekan pesana konsumen dan melakukan pelunasan bon pada konsumen dan bon akan di kembalikan ke konsumen.

Prosedur Pemesan barang tidak membawa bahanbaku pada Aden Jaya konveksi adalah sebagai berikut:

1. Konsumen mengisi bagian biodata pada form pesanan, kemudian diberikan


(64)

2. Form pemesana yang telah di isi oleh administarasi dengan data pesanan lengkap,bagian administrasi akan membuat bon 2 rangkap,rangkap pertama di berikan kepada konsumen,rangkap 2 di Arsipkan

3. Bagian produksi membuat detail pesanan lengkap bahan baku yang aka di berikan kepada bagian pembeli,bagian pembeli akan membuat permintaan bahan

baku,membeli ke toko,bagian toko akan membuat nota pembelian sebagai bukti pembelian,data permintaan bahan baku akan di berikan kepada bagia produksi untuk produksi,nota pembelian di jadikan arsip.

4. Setelah menerima data permitaan baha baku bagian produksi mencatatat data produksi berdasarkan form pemesana detail,kemudian data produksi diarsipkan dan di jumlah untuk di berikan kepda pemilik

5. Setelah selesai catat data produksi, bagian produksi akan memberikan form pesanan detail kembali ke bagian administrasi, yang kemudian akan diarsipkan.

6. Ketika proses produksi selesai, konsumen membawa bon kepada bagian

administrasi, kemudian bagian administrasi melakukan pencarian pesanan konsumen tersebut, setelah itu bagian administrasi akan melakukan penulisan lunas pada bon, yang kemudian akan diberikan pada konsumen kembali. Prosedure pembelian persedian bahn baku pada Ade Jaya Konveksi

Adalah sebagai berikut:

1. Pemilik menyerahkan data bahan baku kepada bagian produksi untuk

selanjutnya mengecek persedian bahan baku

2. Dari data tersebut bagian produksi akan mengecek persedian bahan baku kemudian akan membuat data bahan baku yang kosong ke pemilik lagi

3. Pemilik akan mengecek atau menverifikasi data bahan baku yang kosong

tersebut yang selanjutnya memberikan kepada bagian pembeli

4. Bagian pembelian akan membuat permintaan bahan baku kepada toko

berdasarkan data bahan baku yang kosong

5. Bagian pembelian menerima nota pembelian dari toko,kemudian memberikan

data bahan baku kembalio kebagaian produksi

6. Setelah bagaian produksi memberikan laporan persedian dari data baku yang telah di beli oleh pembeli.

7. Bagian produksi memberikan laporan persedian bahan baku kepada pemilik


(65)

Gambar 4.1. Flowmap Pemesanan dengan membawa bahan baku yang sedang berjalan pada Aden Jaya Konveksi

Ket :fk = form konsumen fp = form data produksi fb = form bon


(66)

Gambar 4.2. Flowmap Pemesanan Barang tidak membawa bahan baku yang sedang berjalan pada Ade Jaya konveksi

Ket : fk = form konsumen fp = data produksi

fb = form bon fbb = form detail bahan baku


(67)

Gambar 4.3. Flowmap Pembelian Persediaan Bahan Baku yang sedang Berjalan pada Aden Jaya Konvksi

Keterangan :

fdl= data pemesanan bahan baku fn= nota pembelian bahan baku

4.1.2.2. Diagram Context

Diagram konteks adalah DFD yang memperlihatkan sistem sebagai sebuah proses dengan tujuan memberikan pandangan umum sistem tersebut. Diagram konteks merupakan gambaran umum dari sebuah sistem yang digambarkan ke dalam


(68)

proses dan beberapa aliran data. Diagram konteks disebut juga dengan DFD level 0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.4. Diagram Context yang sedang berjalan pada Aden Jaya Konveksi

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk membuat model sebuah system informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain oleh aliran data. Adapun Data Flow Diagram yang diusulkan dalam Sistem Informasi Penjulan jasa adalah sebagai berikut :


(69)

Gambar 4.5 DFD Level 1proses 0 Sistem informasi konveksi pada Aden Jaya Konveksic


(70)

Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 2 Pemesanan Barang tidak membawa Bahan Baku yang sedang berjalan pada Aden Jaya Konveksi

Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 3 Pembelian persediaan bahan baku yang sedang

berjalan pada Aden Jaya Konveksi

4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan

Setelah menganalisa sistem informasi konveksi dan makloon yang sedang berjalan ,dapat di simpulkan adanya kelemahan kelemahan yang terjadi dalam sistem ini ,kelemahan tersebut diantaranya:

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem pada dasarnya merupakan suatu persiapan dari perancangan secara terperinci dan merupakan tahapan pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang berjalan pada sebelumnya, maka diusulkan untuk merancang suatu sistem yang baru yang nantinya diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan yang ada.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang baru kepada pengguna serta menghasilkan sistem yang


(1)

Klik Tombol Tambah

Data akan bertambah pada saat penginputan dimulai

Dapat menambah data sesuai yang diharapkan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol

Edit

Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit

[ X ] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak sesuai

dengan inputan

Data tidak masuk kedalam database

Muncul konfirmasi sesuai data inputan yang salah

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Tabel 5.9. Pengujian Data konsumen b. Pengujian data pemesana konsumen

Kasus dan Hasil Uji ( Data Normal )

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Menginput

pemesanan konsumen

Data dapat disimpan pada tabel pesanan konsumen

Data tersimpan pada table pesan konsumen

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Selesai

Data akan bertambah pada saat penginputan dimulai

Dapat menambah data sesuai yang diharapkan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol

batal

Data dapat hapus Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit

[ X ] Diterima [ ] Ditolak Kasus dan Hasil Uji ( Data Salah )


(2)

158

dengan inputan kedalam database data inputan yang salah [ ] Ditolak Tabel 5.10 Pengujian Data pemesana konsumen

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian uji sample di atas dapat disimpulan bahwa perangkat lunak Sistem Informasi Konveksi dam makloon ini dapat berjalan dengan baik dan mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(3)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan penelitian secara menyeluruh terhadap sistem informasi konveksi dan makloon yang sedang berjalan, penulis berusaha mencari penyelesaian masalah dengan membuat sistem informasi konveksi dan makloon yang baru untuk memperbaiki dan mengurangi kesalahan yang ada pada sistem informasi akademik yang sedang berjalan. Maka penulis dapat membuat kesimpulan dan memberikan saran agar sistem informasi konveksi dan makloon di ade jaya konveksi dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga dapat membantu kelancaran aktivitas dalam produksi dan melayani pelangga.

6.1. Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang dihasilkan dari dibangunnya sistem informasi konveksi dan makloon adalah sebagi berikut:

1. Setelah melakukan penellitian pada Aden Jaya Konveksi ,penulis melihat sistem informasi konveksi dan makloon yang berjalan masih menggunakan cara manual dalam pengolahan datanya seperti menulis data pelayana pemesanan konsumen kedalam buku pemesanan dan pembelian bahan baku masih menggunakan buku atau arsip arsip pembukuan ,sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengelola data pemesanan pelayanan konveksi dan makloon.


(4)

161

dapat melakukan perhitungan pembayaran dan dapat mencetak nota pembayaran yang sebagai bukti pemesanan konsumen

3. Setelah membuat sistem informasi konveksi dan makloon yang terkomputerisasi dan menggunakan media penyimpanan yang besar atau telah memiliki database yang saling terintergrasi satu sama lain sihingga penyimpanan dapat di lakukan dengan muda dan pencaria data yang cepat 4. Sekarang Aden Jaya Konveksi dapat membuat laporan dan mencetak

laporan kapan saja pemilik memerlukannya, karna sistem informasi konveksi dan makloon ini telah memiliki data laporan yang terkomputerisasi.

6.2. Saran

Beberap saran yang dipertimbangkan dalam memanfaatkan perangkat lunak yang penulis buat yaitu:

1. Diharapkan sistem informasi yang dibuat ini dapat dikembangkan sehingga sistem aplikasi ini tidak hanya menangani pengolahan data konsumen ,data bahan baku, pemesanan konsumen dan pembelian saja tetapi juag dapat melakun transaksi penjualan produk sendiri.

2. Diharapkan sistem informasi ini dapat mengelolah data karyawan dan penggaji karyawan pada Aden Jaya Konveksi.

3. Untuk masa yang akan datang sistem informasi konveksi dan makloon ini dapat di kembangkan sesuai kebutuhan yang aka datang dan juga dapat kembangka dengan berbasis web,sehingga konsumen bisa lansung berinteraksi denga Aden Jaya Konveksi.


(5)

Bahwa yang bertandatangan di bawah ini, penulis dan pihak instansi tempat penelitian, menyetujui:

“Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia. Hak bebas Royalty nonekskulisif atas penelitian ini dan bersedia untuk di-online-kan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, 18 Febuari 2014

Penulis, Pimpinan Aden Jaya

ANDRI NOVENDRA NIM. 1.05.09.666

ADI .ST,Pangulu

Mengetahui, Pembimbing

Diana Effendi, S.,MT, NIP. 4127.70.26.013

Catatan / Alasan tidak dapat di onlinekan (Di isi jika tidak bersedia di onlinekan) , ………. ……….


(6)

LEMBAR PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI KONVEKSI DAN MAKLOON PADA ADEN JAYA KONVEKSI

Andri Novendra NIM. 1.05.09.666

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Diana Effendi, S.,MT, NIP. 4127.70.26.013

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Prof.Dr.H.Denny Kurniadie,Ir.,M.Sc. NIP. 4127.70.015

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Syahrul Mauluddin, S.kom., M.kom NIP. 4127.70.26.021