Sistem informasi penjualan dan pembelian konveksi di RUG Production

(1)

(2)

(3)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Program Studi Sistem Informasi & Program Studi Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nim : 10508546

Nama : Eka cahya yuliana

Judul Skripsi : SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN KONVEKSI

DI RUG PRODUCTION

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Penulisan LAPORAN TA/SKRIPSI berdasarkan penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan yang tercantum sebagai bagian dari LAPORAN TA/SKRIPSI ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumber secara jelas. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa PENCABUTAN GELAR yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Komputer Indonesia.

Bandung, Februari 2013 Yang membuat pernyataan,

Eka cahya yuliana NIM10508546


(4)

DATA DIRI

Nama : Eka Cahya Yuliana Tempat & Tgl Lahir : Bandung, 31 July 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Kawin

Alamat : Kp.Paledang No:95 RT 03/01 Ds.gunung leutik Kec.Ciparay Kab.Bandung

Agama : Islam

Telephone : 085222007565

Alamat E-mail : ekkacahya31@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

1995 – 1996 : TKA Yani Ciparay 1996 – 2002 : SDN VI Ciparay 2002 – 2005 : SMPN 1 Ciparay

2005 - 2008 : SMA Pasundan Majalaya 2008 – 2013 : Universitas Komputer Indonesia

Program Studi S1 Jurusan Sistem Informasi


(5)

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN

PEMBELIANKONVEKSI DI RUG PRODUCTION

SKRIPSI

Diajukansebagaisalahsatusyaratkelulusanpada Program StudiSistemInformasiJenjang S1 (Sarjana)

FakultasTeknikdanIlmuKomputer

EkaCahyaYuliana 1.05.08.546

PROGRAM STUDISISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(6)

iii

telah memberikan rahmat dan kasih-Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Konveksi di RUG Production”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menempuh jenjang Sarjana Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Dalam pembuatan laporan ini, penulis telah banyak menerima masukan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

3. Bapak Syahrul Mauluddin,S.Kom.,M.Kom, selaku ketua jurusan Sistem Informasi.

4. Ibu Sintya Sukarta, ST. MT., selaku dosen wali yang selalu memberikan saran, dukungan dan semangat.

5. Bapak Tono Hartono, S.Si., MT, selaku pembimbing yang selalu memberikan masukan dan nasihat selama penyusunan skripsi ini.


(7)

iv

6. Para Dosen Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia yang telah menjadi sumber ilmu penulis selama ini.

7. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungannya, kedua orang tua Mamah Papah dan adik tercinta yang tiada hentinya memberikan dukungan doa dan semangat.

8. Semua jajaran pegawai yang ada di RUG production terutama pemilik RUG Production Ucil yang bersedia memberikan izin saya untuk melakukan penelitian dan semuanya yang telah memberikan informasi sehingga penyusunan skripsi berjalan baik.

9. Teman-teman seperjuangan suka dan duka selama berkuliah anie, kodel, madam rekan-rekan mahasiswa/I khususnya kelas SI-11 dan seluruh rekan angkatan 2008, kepada teten, agil dan rifan yang telah memberi banyak referensi program, serta rekan-rekan satu bimbingan.

Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapatkan balasan yang setimpak dari Allah SWT. Amin yarobbal alamin. Penulis berharap semoga hasil dari skripsi ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca. Semoga Allah Yang Maha Esa senantiasa mencurahan Rahmat-Nya kepada kita. Amin

Bandung, Januari 2013


(8)

v PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR SIMBOL ...xiv

BAB I PENDHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 4

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2. Kegunaan Akademik ... 5

1.5. Batasan Masalah ... 6


(9)

vi

2.1. Pengertian Sistem ... 8

2.1.1. Karakteristik Sistem ... 8

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 11

2.2. Pengertian Informasi ... 12

2.2.1. Siklus Informasi ... 13

2.2.2. Nilai Informasi ... 14

2.2.3. Kualitas Informasi ... 14

2.3. Pengertian Sistem Informasi ... 15

2.4. Alat Bantu Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur ... 16

2.4.1. Bagan Aliran Dokumen (Document Flow Map) ... 17

2.4.2. Diagram Konteks ... 17

2.4.3. Bagan Aliran Data (Data Flow Diagram) ... 18

2.4.4. Kamus Data ... 20

2.4.5. Normalisasi ... 20

2.4.6. ERD (Entity Relationship Diagram) ... 22

2.4.7. Tabel Relasi ... 23

2.5. Topologi Jaringan ... 23

2.6. Pengertian Penjualan ... 26

2.7. Pengertian Pemesanan ... 27

2.8. Pengertian Clien-Server ... 28

2.9. Perangkat Lunak Pendukung ... 29


(10)

vii

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 32

3.1.3 Struktur Organisasi ... 33

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 34

3.2Metode Penelitian ... 35

3.2.1 Desain Penelitian ... 36

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 36

3.2.2.1Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi) ... 36

3.2.2.2Sumber Data Sekunder (Dokumentasi) ... 37

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 38

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem ... 38

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem ... 39

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 40

3.2.4 Pengujian Software ... 44

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 46

4.1.1. Analisis dokumen ... 47

4.1.2. Analisis prosedur yang sedang berjalan ... 49

4.1.2.2. Flow Map ... 51


(11)

viii

4.1.2.5. Evaluasi system yang berjalan ... 56

4.2. Perancangan sistem ... 57

4.2.1. Tujuan perancangan sistem ... 57

4.2.2. Gambaran umum sistem yang diusulkan ... 58

4.2.2.1. Perancangan sistem ... 59

4.2.3. Perancangan prosedur yang diusulkan ... 59

4.2.3.1. Flowmap yang diusulkan ... 61

4.2.3.2. Diagram konteks yang diusulkan ... 63

4.2.3.3.Data flow diagram yang diusulkan ... 63

4.2.3.4. Kamus data ... 65

4.2.4. Perancangan basis data ... 68

4.2.4.1. Normalisasi ... 68

4.2.4.2. Tabel relasi ... 73

4.2.4.3. Entity relationship diagram ... 75

4.2.4.4. Struktur file ... 75

4.2.4.5.Kodifikasi ... 82

4.2.5 Perancangan antar muka ... 86

4.2.5.1. Struktur menu ... 87

4.2.5.2. Perancangan Input ... 89

4.2.5.3. Perancangan Output ... 96


(12)

ix

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ...102

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ...102

5.1.4. Implementasi Basis Data ...103

5.1.5. Implementasi Antarmuka ...109

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ...115

5.1.7. Penggunaan Program ...119

5.2. Pengujian ...119

5.2.1. Rencana Pengujian ...120

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ...109

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ...124

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ...125

6.2. Saran ...126

DAFTAR PUSTAKA ...128 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(13)

128

Jogiyanto H.M. 2005, Analisis dan Desain Informasi, Andi. Yogyakarta.

Budhi Irawan. 2005, Jaringan Komputer,Graha Ilmu. Yogyakarta.

Abdul Kadir. 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta

Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi. Gava Media,Yogyakarta

Http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_sistem 01 September 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL 01 September 2012

http://netbeans.org/index_id.html/ 20 Oktober 2012

http://www.overfans.com/2700/pengertian-penjualan.html/ 29 Oktober 2012

( http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/id/content/id/435/Pengelolaan-Bahan-Anda) 12 November 2012


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Perkembangan Teknologi Informasi saat ini sejalan dengan peningkatan penggunaan Sistem Infomasi sangat penting dan dibutuhkan disegala bidang kehidupan masyarakat luas seperti : bidang pendidikan, bidang perdagangan, bidang perbankan dan lain sebagainya. Penggunaan Teknologi Informasi memiliki peran penting dalam menjalankan suatu kegiatan yang memerlukan kecepatan dan ketepatan waktu, Teknologi Informasi sebagai salah satu bagian dari Sistem Informasi yang digunakan untuk pengelolaan data menjadi informasi yang digunakan untuk peningkatan kualitas di bidang bisnis sehingga informasi yang di hasilkan lebih akurat dan dapat dipercaya.

RUG Production merupakan salah satu industry konveksi rumahan yang memproduksi kaos baik untuk wanita maupun pria, Nama RUG Production adalah kepanjangan dari nama pemilik RUG Production tersebut yaitu (Rizki Ucil Gumilang). RUG Production ini melayani pemesanan kaos dalam partai besar maupun kecil. Proses pemesanan kaos di RUG Production konsumen dapat memesan barang sesuai keinginan konsumen, mulai dari desain, ukuran, warna dan lain sebagainya.

Terdapat beberapa kendala yang di hadapi RUG Production saat ini di salah satunya yaitu dalam proses manajemen produksi pemesanan kaos oleh konsumen hanya pemilik saja yang mengetahui semua biaya produksi pembuatan


(15)

kaos apa saja yang diingian seperti jenis kain, sablon, dan lain-lain sehingga proses transaksi terhambat apabila tidak ada pemilik di tempat. Dan juga sering terjadinya kesalahan dalam proses penghitungan harga pesanan konsumen sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi RUG Production, Proses pencatatan data produksi masih di tulis di atas papan putih yang ada di RUG Production, tidak adanya teknologi informasi yang dapat membantu proses kerja yang ada di RUG Production.

Melihat dari masalah tersebut maka memungkinkan dibuatkannya suatu teknologi informasi penjualan dan pemesanan kaos untuk proses produksi di RUG Production ini agar proses manajemen penjualan dan pemesanan konveksi di RUG Production dapat berjalan dengan baik, dan diharapkan infomasi yang dihasilkan lebih akurat dan meminimalisir kesalahan yang sering terjadi di RUG Production. sesuai dengan harapan pemilik RUG Production yaitu agar proses produksi di RUG Production kedepannya dapat lebih baik dan lebih meningkat dari sebelumnya dan juga agar meningkatkan pendapatan dari RUG Production, dan system informasi berbasis desktop dirasa cocok untuk melengkapi proses kerja di RUG Production juga untuk lebih menghemat waktu dalam proses penjualan dan pemesanan kaos di RUG.

Adanya alasan dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membuat media system informasi di RUG Production melalui system yang berbasis desktop ini. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk membuat Tugas Akhir dengan judul : “Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Konveksi di RUG


(16)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1.Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang penelitian diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang timbul di RUG Production yaitu sebagai berikut : 1. Proses manajemen produksi yang belum berjalan dengan baik, karena tidak

adanya campur tangan pegawai dalam proses transaksi dengan konsumen. 2. Proses perhitungan harga pemesanan oleh konsumen sering terjadi kesalahan. 3. Proses pencatatan data produksi masih di tulis di atas papan putih yang ada di

RUG Production.

4. Tidak adanya teknologi informasi penjualan dan pemesanan kaos yang dapat membantu proses kerja di RUG Production.

1.2.2.Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang penelitian diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang timbul di RUG Production yaitu sebagai berikut : 1. Proses manajemen produksi yang belum berjalan dengan baik, karena tidak

adanya campur tangan pegawai dalam proses transaksi dengan konsumen. 2. Proses perhitungan harga pemesanan oleh konsumen sering terjadi kesalahan. 3. Proses pencatatan data produksi masih di tulis di atas papan putih yang ada di

RUG Production.

4. Tidak adanya teknologi informasi penjualan dan pemesanan kaos yang dapat membantu proses kerja di RUG Production.


(17)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah teknologi informasi berbasis desktop pada RUG Production guna memberikan kemudahan dalam proses produksi yang dilakukan RUG production serta menghemat waktu serta biaya sehingga penggunaan teknologi informasi ini benar-benar dapat dirasakan manfaatnya.

Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui permasalahn sistem informasi yang sedang berjalan di RUG production.

2. Untuk membuat perancangan Sistem Informasi penjualan dan pembelian kaos demi meningkatkan proses kerja di RUG Production dan proses trasaksi dapat berjalan dengan baik.

3. Untuk menguji system informasi produksi barang di RUG Production apakah masih ada kekurangan pada sistem.

1.4Kegunaan Penelitian

Bagi RUG Production dengan adanya penelitian ini, dapat mengembangkan system informasi yang sudah ada menjadi system informasi yang berbasis desktop dengan memanfaatkan fasilitas teknologi yang diberikan dan lebih meningkatkan kinerja dari para karyawan di dalamnya dan dapat juga menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat di perkulihan untuk diterapkan di lapangan atau dunia kerja.


(18)

1.4.1. Kegunaan Praktis a. Bagi penulis

Menambah wawasan dari ilmu yang telah diperoleh di perkuliahan dan pengetahuan serta untuk memenuhi persyaratan tugas akhir.

b. Bagi lembaga

Sebagai sumbang saran dan masukan terhadap pelaksanaan kegiatan akademis di sekolah yang diteliti.

c. Bagi program

Sebagai bahan referensi untuk laporan tugas akhir umumnya dan khususnya pada program studi Sistem Informasi.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :

1. Sebagai bahan informasi dari penelitian lebih lanjut terutama yang berhubungan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, serta sebagai aplikasi teori yang telah dipelajari diperkuliahan.

2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan referensi terhadap pengembangan ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama agar lebih baik.


(19)

1.5. Batasan Masalah

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka masalah yang dibatasi hanya dalam ruang lingkup pembahasan mengenai :

1. Sistem Informasi yang akan di rancang hanya mencakup proses pemesanan dan pembelian kaos di konveksi saja, dan kegiatannya produksi dilakukan setiap terjadi transaksi sehingga tidak membahas stok barang.

2. Proses pemesanan barang minimal satu lusin setiap pemesanan oleh konsumen.

3. Pembayaran uang muka 50% dari total harga pemesanan.

4. Dalam sistem ini disini yang menjadi administrator adalah pemilik RUG Production, dan yang mengakses sistem adalah bagian kasir, bagian keuangan dan bagian produksi.

5. Sistem informasi penjualan yang dimaksud adalah proses mencatat, mengolah dan menghasilkan informasi berdasarkan transaksi pemesanan konveksi dari konsumen serta pencatatan pengolahan data dan laporan pembelian bahan baku konveksi dari supplier.


(20)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini yaitu pada RUG Production yang beralamat Jl.Babakan Baru NO.70 RT 03/08 Bandung. Jadwal waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2012. Penelitian dilakukan dengan perincian jadwal seperti tertulis pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 Jadwal Waktu Penelitian

No Kegiatan

2012

September Oktober November Desember

1.

Pengumpulan data

a. Primer

b. Sekunder

2. Mengindetifikasi

Kebutuhan pemakai 3. Membangun

Prototype

4.

Evaluasi Prototype 5. Mengkodekan

Sistem

6.

Menguji Sistem

7.


(21)

8

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Sebuah sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem, dalam kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian.

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu“. (Sumber : Jogianto : “Analisis dan Desain”, 2005 hal. 1)

2.1.1.Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). 1. Komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian bagian dari sistem


(22)

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar adalah segala sesuatu yang berada diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem baik itu yang bersifat merugikan ataupun menguntungkan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antar subsistem yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Keluaran dari satu sistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (Maintenance Input) dan masukan sinyal (Signal Input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem


(23)

tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran (Output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa bahan jadi.

8. Sasaran (Objective) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal), jika suatu sistem tidak mempunyai tujuan yang jelas, maka semua operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

Gambar 2.1 Karakteristik Suatu Sistem [Sumber : Jogiyanto (2005 : 6)]


(24)

2.1.2.Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (determinic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena dapat mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system).


(25)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

2.2. Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi input - proses – output.

Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.

2. Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.


(26)

Metode pengumpulan data/informasi : 1. Pengamatan langsung

2. Wawancara

3. Perkiraan koserponden 4. Daftar pertanyaan

2.2.1.Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau disebut juga siklus pengolahan data (data processing cycle). Adapun siklus informasi sebagai berikut :


(27)

Gambar 2.2 Siklus Informasi [Sumber : Jogiyanto (2005 : 9)] 2.2.2.Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu menfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila menfaatnya lebih efektif disbandingkan dengan biaya mendapatkanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan nilai analisis cost effectiveness atau cost benefit. 2.2.3.Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akuarat (accurate), tepat pada waktunya (timelines) dan relevan (relevance). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dan informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.

Kualitas Informasi

Ak

ur

at

Te

pa

t W

ak

tu

Re

le

van

Gambar.2.3 Pilar Kualitas Informasi [Sumber : Jogiyanto (2005)]


(28)

2.3.Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan

Setelah diketahui bahwa informasi merupakan sangat penting bagi suatu organisasi atau manajemen untuk mengambil keputusan, maka dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam berorganisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan infomasi b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan informasi

c. Suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.


(29)

2.4.Alat Bantu Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur

Analisis sistem adalah ”Sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap, harapannya sebuah sistem yang diperbaiki”.

Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan, dan perubahan-perubahan bagian relatif pada sistem awal. Pada desain model proses dan model data, untuk mewujudkan kebutuhan sistem didefinisikan dan kerangka kerja untuk coding juga ditentukan. Dokumentasi dari tahapan desain ini sangat berguna untuk pengembangan sistem di masa depan, jika ada perubahan dari kebutuhan pengguna. (Sumber : Http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_sistem).

Di dalam pendekatan sistem, penulis menggunakan alat bantu dalam metode analisis dan perancangan terstruktur, yang menghendaki adanya gambaran terhadap keseluruhan sistem menggunakan alat bantu seperti Flowmap maupun Data Flow Diagram (DFD), penggunaan ERD (Entity Relationship Diagram), proses normalisasi serta alat bantu pendekatan sistem yang lain. Berikut dijelaskan beberapa alat bantu tersebut :

2.4.1 Bagan Alir Dokumen (Document Flow Map)

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakan-nya dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk


(30)

menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang merupakan yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

2.4.2 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan sebuah alat struktur analisis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara sederhana. Diagram Kontek adalah kasus khusus dari data alir diagram yang berpungsi memetakan model lingkungan yang refresentasikan dengan lingkungan tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

Diagram kontek meliputi sejumlah karakteristik penting sistem, yaitu :

a. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator).

b. Data masuk, data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

c. Penyimpanan data (storage), digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator.

d. Batasan (boundary), antara sistem dengan lingkungannya. 2.4.3 Bagan Alir Data (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. DFD merupakan diagram yang menyatakan notasi-notasi untuk menggambarkan aliran data. Sebuah DFD menggambarkan aliran informasi tanpa representasi logika prosedural yang eksplisit yang dimana data tersebut mengalir atau akan disimpan.


(31)

Data Flow Diagram (DFD) sering digambarkan untuk menjelaskan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design). DFD merupakan alat yang cukup popular sekarang ini karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem secara terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

DFD level 0 disebut juga diagram konteks yang mempresentasikan seluruh elemen sistem sebagai lingkaran tunggal dengan data input / output ditunjukan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan

DFD level 1 merupakan partisi dari level 0 untuk mengungkapkan secara detail fungsi-fungsi yang ada dalam DFD level 0 atau diagram konteks. DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD yaitu antara lain:

1. External Entity (entitas eksternal)

Merupakan kesatuan lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memberikan masukan atau menerima keluaran dari sistem, dan dilambangkan dengan simbol kotak, dimana eksternal entity ini diitentifikasikan dengan nama entitasnya dengan cara menuliskan di dalam kotak tersebut.


(32)

Arus data dilambangkan dengan tanda panah dan arus data ini mengalir diantara proses, simpanan data atau media penyimpanan dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus data yang berupa masukan untuk sistem dan keluaran hasil proses sistem

3. Process (proses)

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil arus data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan arus data yang keluar proses. Proses dilambangkan dengan ujung-ujung tumpul tergantung dari tipe chartnya, setiap proses memberikan penjelasan antara lain dengan memberikan nomor proses dan nama proses yang ditulis didalam lingkaran atau segi empat tumpul.

4. Data Store (Simpanan data)

Merupakan simpanan data yang dapat berupa file atau database di dalam sistem komputer maupun arsip atau catatan manual. Data storage dilambangkan dengan sepasang garis pararel horizontal yang ujungnya tertutup dan diidentifikasikan dengan nama data store atau nomor/kode yang ditulis didalamnya.

2.4.4 Kamus Data

Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan


(33)

data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database. Kamus data biasanya dipelihara secara atomatis oleh sistem manajemen database.

Cara mendefinisikan kamus data yaitu :

1. Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk dalam DFD. 2. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu kumpulan

komponen yang mungkin bisa di pecah lagi menjadi data elementer. 3. Menggambarkan data yang tesimpan

4. Menentukan nilai dibagian elementer dari informasi yang relevan di DFD dan data storenya.

2.4.5. Normalisasi

Salah satu cara untuk perancangan basis data adalah dengan menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui. Dalam pendekatan normalisasi, perancang basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata, yakni melalui item-item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada tabel relasional. Untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi, hasil normalisasi diwujudkan dalam sebuah model data yang kemudian bisa dimodifikasi. Normalisasi lebih menitik beratkan tinjauan terhadap atribut pembentuk tabel, yang juga dijadikan sebagai key, atribut deskriptif, atribut sederhana ataupun atribut komposit, dan sebagainya.

Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update), membaca (retrieve) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan


(34)

kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk Un-normal, bentuk normal pertama dan bentuk normal kedua.

Dibawah ini akan dijelaskan mengenai ketiga bentuk tersebut dan akan dimulai dengan bentuk tidak normal.

a. Bentuk Tidak Normal (unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

b. Bentuk Normal Pertama (1NF / First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya, sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang berulang.

c. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)

Aturan normal kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap field yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain.

2.4.6. ERD (Entity Relationship Diagram)

Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atributatribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari „dunia nyata‟ yang ditinjau, dan dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram Entity- Relationship (Dagram E-R).


(35)

Ada empat jenis hubungan antar entity yang menunjukkan kardinalitas maksimum yaitu:

a. Satu ke Satu (One to One)

1 1

Relasi satu ke satu

b. Satu ke banyak (One to Many)

1 n

Relasi Satu ke banyak

c. Banyak ke Satu (Many to One)

n 1

Relasi banyak ke satu

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

m n

Relasi banyak ke banyak


(36)

2.4.7. Relasi Tabel

Didalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap baris. Fiels ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya pada tabel lain. Salinan dari kunci primer di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (foreign key). Kunci asing ini tidak perlu bersifat unik, dan semua field bisa menjadi kunci asing. Yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada tabel lain.

2.5Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan hubungan antar komputer yang di bangun berdasarkan kegunaan, keterbatasan resource dan keterbatasan biaya, berarti topologi-topologi jaringan yang ada bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Topologi jaringan ada beberapa bentuk di antaranya sebagai berikut :

1. Topologi BUS

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut. Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan


(37)

“terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).

Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai media transmisi. Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi. Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP. Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua terminal bisa menerima transmisi data.

Gambar 2.4 Topologi Linear Bus [ Sumber: Budhi Irawan, 2005 ]

2. Topologi Ring

Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung


(38)

kabel dari setiap komputer yang terhubung. Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”. Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.

Gambar 2.5 Topologi Ring [ Sumber: Budhi Irawan, 2005 ]

3. Topologi Star

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini. Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini. Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).


(39)

Gambar 2.6 Topologi Star [ Sumber: Budhi Irawan, 2005 ]

4. Topologi Tree

Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup. Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.

2.6Pengertian Penjualan

Penjualan merupakan bagian dari kegiatan pemasaran, penjualan sangat penting untuk menetukan suatu pemasaran produknya yaitu dengan cara menjual produk tersebut dan apabila penjualan tidak dapat dilaksanakan maka fungsi-fungsi lain dari pemasaran tidak akan berjalan dengan lancar. Kegiatan penjualan terbagi dalam dua hal :

1. Penjualan kredit yaitu penjualan barang yang dilakukan dengan cara mengirim barang sesuai dengan pesanan dari pembeli dan tidak ada pembayaran langsung


(40)

yang terjadi dalam jangka waktu tertentu dan took mempunyai tagihan pada pembeli tersebut.

2. Penjualan tunai yaitu apabila took tersebut menjual produknya secara langsung pada pembeli dan di bayar pada saat itu juga oleh pembelinya.

Sistem penjualan adalah pola hubungan antara bagian-bagian yang berkaitan untuk melakukan kegiatan yaitu memproses data penjualan sehingga menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan akurat sehingga memuaskan kedua belah pihak.

2.7Pengertian Pembelian

Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa heti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan. Pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan. ( http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/id/content/id/435/Pengelolaan-Bahan-Anda).


(41)

2.8 Pengertian Clien-server

Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja.

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai client-server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.

3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.


(42)

1. Biaya operasional relatif lebih mahal.

2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

2.9Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya.

2.9.1 NetBeans IDE 7.1.1

NetBeans merupakan sebuah proyek kode terbuka yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan proyek kode terbuka NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. The NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan - sebuah kakas untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java - namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.

[Sumber : http://netbeans.org/index_id.html/] 2.9.2. Sekilas Tentang MYSQL 5.1.6-win32


(43)

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. [Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/].


(44)

31

Metode penelitian merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Ada dua metode pendekatan yang dapat dilakukan. Pertama penelititan diajukan semata-mata untuk menghasilkan produk-produk, yang kedua penelitian produk yang melibatkan individu sebagai objek penelitian. 3.1.Objek Penelitian

Objek penelitian adalah menjelaskan apa dan siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.

Dalam penelitian ini yang menjadi sebuah objek penelitian adalah sistem informasi produksi barang di RUG Production yang beralamat di Jl.babakan baru no.70 RT 03/08 Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

RUG Productions didirikan pada tahun 2009. Nama RUG diambil dari nama Risky Ucil Gumilang salah seorang pendiri perusahaan tersebut dan resmi digunakan pada rahun 2010. Perusahaan ini bergerak di bidang konveksi dan vendor.

Pada tahun 2011 RUG Production mengembangkan usahanya dengan mendirikan vendor yang bernama HARDXWEAR yang bergerak di retail untuk sport extreme, local band dan indie movement. Setelah HARDXWEAR berkembang RUG Productions mengembangkan lagi bisnisnya dengan


(45)

mendirikan vendor khusus orang-orang berbadan besar, vendor tersebut di beri nama TGIF STUFF. TGIF sendiri mempunyai arti Thanks God I‟m Fat. Tidak sampai situ RUG Production mengembangkan lagi bisnisnya dengan mendirikan vendor khusus merchandise sepak bola dan diberi nama NDOT MERCH.

Pada bulan Juni 2012 RUG Production mendirikan sebuah komunitas social yang diberi nama „Sedekah Syndicate‟. Komunitas ini menghimpun orang -orang khususnya anak muda untuk berbagi dengan cara bersedekah atau dengan membeli produk RUG, HARDXWEAR, TGIF STUFF, dan NDOT merch secara tidak langsung mereka telah menyumbangkan sebagian uangnya untuk disedekahkan. Karena setiap pembelian produk yang dikeluarkan RUG Productions ada dana 10% untuk disumbangkan.

Keunggulan RUG Production terletak pada kreatifitas dan inovasi dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi terhadap keinginan maupun kebutuhan pelanggan dan kreatif serta inovatif menciptakan kaos dengan desain yang beragam. Dengan kreatifitas RUG production akan terus mengembangkan bisnisnya yang bergerak dibidang vendor dan merchandise. Dan motto dari RUG Production ini adalah “Selama manusia masih menggunakan pakaian, bisnis ini akan terus berkembang biak”.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi adalah sasaran dan tujuan didirikannya perusahaan atau instansi tersebut. Setiap perusahaan atau instansi pasti memiliki visi dan misi masing-masing untuk menjalankan aktivitas perusahaan yang sesuai dengan visi


(46)

dan misi perusahaan tersebut. Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh RUG Production adalah :

a. VISI

Menjadi perusahaan yang bergerak dibidang vendor dan merchandise dengan konsep yang kreatif dan inovatif.

b. MISI

1) Dengan kreatifitas kita akan menciptakan lapangan kerja.

2) Bisnis yang bermanfaat adalah bisnis yang bias membantu orang lain. 3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam analisis struktur organisasi ini akan dijelaskan mengenai rangkaian aktifitas yang terdapat didalam perusahaan tersebut. Struktur organisasi merupakan susunan dari setiap jabatan yang sudah stabil dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi orang yang tergabung dalam organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap pimpinan atau bawahan mengetahui dengan jelas sampai dimana tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan atau batas wewenang dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan.

Pembagian kerja adalah suatu keharusan didalam organisasi agar tidak menjadi tumpang tindih pekerjaan. Pembagian kerja bukan hanya perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi mewujudkan penempatan orang yang tepat.


(47)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

(Sumber : RUG Production, Bandung)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Dapat dijelaskan mengenai Tugas pokok dan fungsi setiap bagian organisasi. Penjabaran dari tugas pokok dan fungsi setiap bagian adalah sebagai berikut :

1. Pemilik

Tugas dan tanggung jawab dari Pemilik adalah sebagai berikut :

a. Pemimpin tertinggi yang menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijakan di RUG Production.

b. Memiliki wewenang sebagai pengambil keputusan setiap kegiatan di RUG Production.

c. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang dipimpinnya. d. Menerima dan mengevaluasi hasil laporan dari bawahan.

Pemilik

Bagian Produksi

Bagian Desain/ Setting Gambar

Pengiriman Barang

Q.C Barang

Bagian Marketing Bagian


(48)

2. Bagian Produksi

Tugas dan tanggung jawab dari bagian produksi adalah sebagai berikut:

a. Memantau semua kegiatan produksi yang berjalan mulai dari cutting, sablon/print, desan dan jahit kaos di RUG Production.

b. Melakukan quality control terhadap produk yang akan dijual atau dipasarkan.

c. Mengkoordinasi kegiatan produksi sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar

d. Mengambil segala keputusan yang berhubungan dengan apa yang akan diproduksi atas persetujuan owner.

3.2.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah strategi umum yang di anut dalam pengumpulan dan analisa data yang diperlukan guna untuk menjawab persoalan yang dihadapi dan bisa juga disebut dengan ajaran mengenai metode-metode yang digunakan dalam proses penelitian, dan metode yang digunakan adalah terstruktur.

Dengan penelitian ini penulis menggunakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum, dimana metode penelitian dijelskan dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian.


(49)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan penelitian metode deskriptif. Metode dekriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Didalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau srana pengambilan data-data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi)

Metode pengumpulan data adalah instrumen pengumpulan data-data menentukan berhasil atau tidak suatu penelitian. Kesalahan penggunakan metode pengumpulan data atau metode pengumpulan data tidak digunakan semestinya berakibat fatal terhadap hasil-hasil penelitian yang dilakukan.

Ada beberapa metode pengumpulan data, dalam penyusunan Tugas Akhir ini penuis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya yaitu : 1. Wawancara (Interview) yaitu bentuk tanya jawab dengan cara mewawancarai

secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan objek penelitian. Wawancara adalah salah satu metode pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada responden guna mendapatkan data yang lebih


(50)

akurat lagi. Wawancara juga adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap survey, tanpa wawancara penelitian akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden. Penulis melakukan wawancara langsung kepada pemilik RUG Production yang mengetahui seluruh kegiatan penjualan dan pembelian konveksi kaos yang berjalan di RUG production.

2. Pengamatan (Observation) yaitu Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.Melalui observasi penganalisisan dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan. Observasi ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai pembuktian terhadap inormasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya.

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian langsung pada objek yang akan diteliti yaitu RUG Production, dalam hal ini penulis melakukan observasi bagaimana proses kerja yang sedang berjalan di RUG Production mulai dari konsumen datang ke tempat untuk memesan kaos dan berkonsultasi tentang kaos pesanannya sampai pemilik menuliskan kwitansi pemesanan dan konsumen membayar uang dimuka terlebih dahulu kepada pihak RUG Production.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan yang telah


(51)

tersusun dalam arsip (data dokumen) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder umumnya diperoleh dari instansi yang diteliti atau data yang didokumentasikan untuk umum.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem. 3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem dan terstruktur. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi, untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya.

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan adalah sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Metodologi ini mengendalikan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem terstruktur. Alat – alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data


(52)

Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, Entity Relation Diagram (ERD) dan Rancangan Input/ Output.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan system yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode prototyping dimana model prototyping ini dalam mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Model poses prototyping digunakan jika ditemukan masalah sebagai berikut. Konsumen hanya memberikan tujuan perangkat lunak yang diinginkan secara umum tetapi tidak dapat mengidentifikasi secara detail apa saja yang akan menjadi masukan, bagaimana masukan tadi diproses oleh perangkat lunak, dan bagaimana keluaran yang diharapkan dari perangkat lunak yang diinginkan. Oleh karena itu, developer pun tidak yakin akan efesiensi algoritma, kesesuaian system operasi, atau bentuk antar muka perangkat lunak yang akan diaplikasikan pada perangkat lunak yang dimaksud oleh customer.

Menurut Abdul kadir (2003 : 416) prototype merupakan suatu metode

dalam sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program

dengan cepat dan bertahap sehinnga dapat dievaluasi oleh pemakai. Dalam

pembuatan aplikasi ini digunakan teknik prototype yaitu diantaranya berupa tahap:


(53)

Gambar 3.2 Metode Prototipe

(Sumber: Abdul kadir, “pengenalan sistem informasi”2003:416)

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran, dan database. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Berikut ini akan dijelaskan rangkaian atau ruang lingkup system yang akan dirancang dengan memanfaatkan alat bantu seperti :

1. Flowmap

Flowmap adalah suatu diagram alir yang menggambarkan bagian-bagian apa saja yang terlibat dalam suatu sistem dan kegiatan apa saja yang dilakukan sistem dimulai dari penginputan sampai menghasilkan output yang dibutuhkan dan mengambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai didalam suatu sistem.

Identifikasi kebutuhan pemakai

Membuat Prototype

Menguji prototype

Memperbaiki prototpe


(54)

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Dalam diagram konteks, sistem dianggap sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci karena yang ditekankan adalah interaksi sistem dengan lingkungan yang akan mengaksesnya.

3. Data Flow Diagram

DFD merupakan peralatan untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya. Secara umum, tahapan dimulai dari level 0, 1, 2, dan seterusnya. Level 0 menggambarkan sistem secara global hanya saja disertai dengan menggambarkan database yang akan menampung aliran data, namun semua proses hanya digambarkan sebagai sebuah sistem secara umum dan tidak terinci. Setiap penurunan ke tahapan yang lebih rendah, yaitu level 1, 2, dan seterusnya, maka proses-proses tersebut akan diuraikan lebih rinci dengan spesifikasi yang lebih jelas.

4. Kamus Data

Kamus data adalah peralatan yang ikut berperan dalam perancangan dan pembangunan sistem informasi karena berfungsi untuk menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam penggambaran pada data flow diagram, mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran, dan


(55)

menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan yang relevan terhadap data yang mengalir dalam sistem tersebut.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data adalah menciptakan atau merancang kumpulan data yang terhubung dan tersimpan secara bersama-sama. Dalam perancangan basis data ini akan dibahas mengenai Normalisasi, ERD, Struktur file, Tabel relasi.

a. Normalisasi

Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah tabel atau lebih yang tak lagi memiliki masalah tersebut. Salah satu cara untuk perancangan basis data adalah dengan menerapkan Normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui. Dalam pendekatan normalisasi, perancang basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata, yakni melalui item-item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada tabel relasional. Untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi, hasil normalisasi diwujudkan dalam sebuah model data yang kemudian bisa dimodifikasi. Normalisasi lebih menitik beratkan tinjauan terhadap atribut pembentuk tabel, yang juga dijadikan sebagai key, atribut deskriptif, atribut sederhana ataupun atribut komposit, dan sebagainya.

Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update), membaca (retrieve) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi


(56)

atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Walaupun jumlah normalisasi ini bervariasi, dasar normalisasi sebenarnya hanya ada tiga, yaitu bentuk Un-normal, bentuk normal pertama dan bentuk normal kedua. Dibawah ini akan dijelaskan mengenai ketiga bentuk tersebut dan akan dimulai dengan bentuk tidak normal.

a. Bentuk Tidak Normal (unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

b. Bentuk Normal Pertama (1NF / First Normal Form)

Bentuk ini sangat sederhana. Aturannya, sebuah tabel tidak boleh mengandung kelompok yang berulang.

c. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)

Aturan normal kedua berbunyi bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu dan setiap field yang tidak bergantung sepenuhnya pada kunci primer harus dipindahkan ke tabel lain.

b. Tabel Relasi

Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. Didalam sebuah database, setiap tabel memiliki sebuah field yang memiliki nilai unik untuk setiap baris. Fiels ini ditandai dengan icon bergambar kunci di depan namanya. Baris-baris yang berhubungan pada tabel mengulangi kunci primer (primary key) dari baris yang dihubungkannya


(57)

pada tabel lain. Salinan dari kunci primer di dalam tabel-tabel yang lain disebut dengan kunci asing (foreign key). Kunci asing ini tidak perlu bersifat unik, dan semua field bisa menjadi kunci asing. Yang membuat sebuah field merupakan kunci asing adalah jika dia sesuai dengan kunci primer pada tabel lain.

3.2.4 Pengujian Software

Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

Pemeliharaan Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada user (perkecualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan-perubahan di dalam lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

Tujuan dari pengujian ini adalah diharapkan dapat meminimalisir kesalahan yang sering terjadi selama proses berjalan. Harus didasarkan pada kebutuhan berbagai tahap pengembangan, desain dan dokumen lain atau program yang dirancang untuk menguji struktur internal, dan menggunakan contoh-contoh ini untuk menjalankan program untuk mendeteksi kesalahan. Pengujian sistem


(58)

informasi harus mencakup pengujian perangkat lunak dan pengujian perangkat keras pengujian lebih jauh adalah pengujian perangkat lunak.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian Black Box sebagai metode pengujian yang akan digunakan dalam pengujian perangkat lunak yang dihasilkan. Pengujian Black Box berkaitan dengan pengujian yang dilakukan pada interface perangkat lunak, meskipun didesain untuk mengungkap kesalahan, pengujian Black Box digunakan untuk memperlihatkan bahwa fungsi-fungsi perangkat lunak adalah operasional, bahwa input diterima dengan baik dan output dihasilkan dengan tepat, dan integritas informasi eksternal (seperti file data) dipelihara. Pengujian Black-Box pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Aspek pengujian meliputi :

a. Pemeriksaan error, masih ada atau tidak


(59)

125

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini diulas tentang kesimpulan yang berisi hasil-hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisism desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pembangunan perangkat lunak selanjutnya.

6.1. Kesimpulan

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Konveksi di RUG Production ini merupakan perancangan dari sistem sebelumnya yang masih menggunakan cara kerja manual, maka hasil pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan:

1. Dengan adanya sistem basis data yang terintegrasi dalam perancangan sistem informasi ini, maka proses penjualan dan pembelian konveksi dapat dilakukan dengan cepat dan proses produksi dapat terintegrasi dengan baik sehingga informasi yang dihasilkan lebih lengkap dan akurat.

2. Proses penjualan dan pembelian di RUG Production saat ini sudah terkomputerisasi, sehingga proses bisnis menjadi lebih cepat dan akurat. Media penyimpanan data berupa database digital yang dapat menampung banyak data.


(60)

3. Setelah pengujian terhadap sistem menggunakan metode pengujian black box, secara fungsional perangkat lunak mengeluarkan fungsi yang sesuai dengan yang diharapkan untuk diimplementasikan.

4. Dalam proses pengolahan data pemesanan dan pembelian, data produksi, laporan produksi dan lain-lain data dapat tersimpan dengan teratur dan memudahkan dalam proses-proses tertentu.

5. Dalam pengimplementasian sistem ini difokuskan pada pemesanan yang dilakukan oleh konsumen, serta dibuatkan secara client server dimana bagian Pemilik sebagai Server serta bagian kasir, bagian, produksi dan bagian keuangan sebagai client.

6.2. Saran

Berdasarkan dari proses perancangan yang telah dibangun dan dilihat dari besarnya kebutuhan informasi setiap proses, maka beberapa saran yang dapat diusulkan adalah :

1. Sistem yang dibuat sebaiknya dikembangkan lagi sehingga sistem yang dibuat tidak hanya membahas mengenai penjualan dan pembelian di konveksi saja tetapi menangani penggajian dan proses penjualan di bidang retail yang dimiliki perusahaan.

2. Tampilan atau desain sistem informasi ini masih kurang menarik disarankan untuk mengembangkan desain tampilan supaya lebih menarik. 3. Pemeliharaan terhadap sistem sangat dibutuhkan agar sistem tetap berjalan


(61)

melakukan perbaikan jika aplikasi program tersebut terdapat kesalaham yang diluar dugaan.

4. Masih terdapat beberapa kelemahan dalam system, disarankan agar dikembangkan dengan menambahkan fitur seperti retur.


(62)

101 5.1.Implementasi

Implementasi sendiri dapat di artikan sebagai suatu penerapan penerapan dari seluruh rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dengan aplikasi program yang sudah ditentukan. Tujuan implementasi adalah untuk mengkonfirmasi modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga pengguna (user) dapat memberikan masukan kepada pengembangan sistem.

Tahap implementasi sistem merupakan kegiatan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem selesai dilaksanakan. Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah dapat dioperasikannya hasil perancangan sistem yang telah dibuat. Implementsi dan pengujian system informasi penjualan dan pemesanan di RUG production sepenuhnya dilakukan di perangkat keras personal computer (PC) dengan basis data yang digunakan adalah MySQL.

5.1.1. Batasan Implementasi

Dalam mengimplementasikan perangkat lunak pemantauan dan pengendalian aplikasi ini ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi, yaitu :

1. Basisdata yang digunakan dalam pengimplementasian ini adalah MYSQL-connector-odbc-5.1.6-win32.

2. Dalam pembuatan sistem informasi penjualan dan pemesanan barang ini menggunakan bahasa pemograman JAVA.


(63)

3. Sistem informasi ini hanya untuk penjualan dan pemesanan konveksi di RUG Producton saja.

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak

Implementasi Perangkat Lunak dari Sistem ini memerlukan beberapa perangkat lunak pendukung diantaranya.

a. Kebutuhan Untuk Server

1. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP SP 3/Windows 7 2. Database menggunakan MySQL

3. Laporan Menggunakan iReport 4.0.2 b. Kebutuhan Client

1. Sistem Operasi : min Microsoft Xp Servis Pack 3 2. Laporan Menggunakan iReport 3.7.5

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus terpenuhi antara lain :

a. Server

1. Menggunakan Processor Intel Pentium Dual Core 2.0 Ghz or Higher. 2. Menggunakan RAM minimal 3Gb

3. Hard Disk minimal 80Gb 4. VGA minimal 256 or Higher


(64)

5. Monitor, Mouse, Keyboard 6. Printer

b. Client

1. Menggunakan Processor Intel Pentium Dual Core 2.0 Ghz or Higher. 2. Menggunakan RAM minimal 1 Gb.

3. Hard Disk minimal 40 Gb. 4. VGA minimal 256 or Higher 5. Monitor, Mouse, Keyboard c. Konfigurasi Jaringan

1. Port Hub 2. Kabel UTP 3. Conector RJ 45

5.1.4 Implementasi Basis Data

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `brg_sablon` ( `kdBrg_sablon` varchar(30) NOT NULL,

`kdJenisSablon` varchar(30) DEFAULT NULL, `kdUkuran` varchar(10) DEFAULT NULL, `kdposisi` varchar(10) DEFAULT NULL, `kdwarna` varchar(10) DEFAULT NULL, `hrg` int(11) DEFAULT NULL,


(65)

KEY `kdJenisSablon` (`kdJenisSablon`), KEY `kdUkuran` (`kdUkuran`),

KEY `kdposisi` (`kdposisi`), KEY `kdwarna` (`kdwarna`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `customer` ( `kdcustomer` varchar(30) NOT NULL,

`nama` varchar(30) NOT NULL, `alamat` text,

`telepon` varchar(12) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`kdcustomer`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_beli` (

`kdbeli` varchar(30) COLLATE utf8_bin DEFAULT NULL, `kdkain` varchar(30) COLLATE utf8_bin NOT NULL, `warnaKain` varchar(30) COLLATE utf8_bin NOT NULL, `jumlah` double DEFAULT NULL

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8 COLLATE=utf8_bin;


(66)

`kdjual` varchar(30) NOT NULL, `kdkaos` varchar(30) NOT NULL, `jml` int(11) DEFAULT NULL, `subtotal` double DEFAULT NULL

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `detail_order` ( `kdorder` varchar(30) DEFAULT NULL,

`kdBrg_sablon` varchar(30) DEFAULT NULL, `kdkain` varchar(30) DEFAULT NULL,

`warnaKain` varchar(50) NOT NULL, `jmlKain` double NOT NULL,

`s` int(11) NOT NULL, `m` int(11) NOT NULL, `l` int(11) NOT NULL,

`jmlKaos` double DEFAULT NULL, `bp` double NOT NULL,

`rug` double NOT NULL,

`subtotal` double DEFAULT NULL

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;


(67)

`kdJenisSablon` varchar(30) NOT NULL, `nmJenisSablon` varchar(30) NOT NULL, PRIMARY KEY (`kdJenisSablon`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kain` ( `kdkain` varchar(30) NOT NULL,

`nmkain` varchar(30) NOT NULL, `harga` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`kdkain`),

UNIQUE KEY `nmkain` (`nmkain`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kaos` ( `kdkaos` varchar(30) NOT NULL,

`kdwarna` varchar(30) NOT NULL, `harga` int(11) NOT NULL,

`stok` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`kdkaos`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1; CREATE TABLE IF NOT EXISTS `master_beli` ( `kdbeli` varchar(30) COLLATE utf8_bin NOT NULL,


(68)

`kdorder` varchar(30) COLLATE utf8_bin NOT NULL, `kdpetugas` varchar(30) COLLATE utf8_bin NOT NULL, `tgl` date DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`kdbeli`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=utf8 COLLATE=utf8_bin;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `master_jual` ( `kdjual` varchar(30) NOT NULL,

`kdpetugas` varchar(30) NOT NULL, `tgl` date DEFAULT NULL,

`total` double DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`kdjual`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `master_produksi` ( `kdprod` varchar(30) NOT NULL,

`tgl` date DEFAULT NULL,

`kdpetugas` varchar(30) DEFAULT NULL, `kdorder` varchar(30) DEFAULT NULL, `cutting` varchar(10) DEFAULT NULL, `sablon` varchar(10) DEFAULT NULL, `jahit` varchar(10) DEFAULT NULL,


(69)

`tglCuting` varchar(12) DEFAULT NULL, `tglSablon` varchar(12) DEFAULT NULL, `tgljahit` varchar(12) DEFAULT NULL, `jumlahSelesai` int(11) DEFAULT NULL, `jumlahBelum` int(11) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`kdprod`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `petugas` ( `kdpetugas` varchar(30) NOT NULL,

`nama` varchar(30) NOT NULL, `password` varchar(30) NOT NULL, `bagian` varchar(30) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`kdpetugas`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `posisi_sablon` ( `kdposisi` varchar(10) NOT NULL,

`nmPosisi` varchar(10) NOT NULL, PRIMARY KEY (`kdposisi`)


(70)

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `ukuran_sablon` ( `kdukuran` varchar(10) NOT NULL,

`nmUkuran` varchar(30) DEFAULT NULL, PRIMARY KEY (`kdukuran`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `warna_sablon` ( `kdwarna` varchar(10) NOT NULL,

`nmWarna` varchar(10) NOT NULL, PRIMARY KEY (`kdwarna`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

5.1.5 Implementasi Antar Muka

Implementasi antar muka yang menarik dan pengoperasian perangkat lunak yang user friendly sangat penting dalam menciptakan media yang baik untuk dioperasikan oleh pengguna (user). Keindahan antar muka yang telah diinplementasikan dapat membuat pengguna betah berlama-lama menggunakan perangkat lunak dan berpotensi untuk menggunakan kembali perangkat lunak. Berikut ini adalah gambaran mengenai implementasi antar muka sistem pada RUG Production.


(71)

1. Login

Fungsi login untuk memberikan memberikan hak akses kepada user yang menggunakan sistem ini.

Gambar 5.1. Login

2. Tampilan Utama

Setelah otentifikasi user tervalidasi akan muncul tampilan utama dari program sesuai dengan jenis admin. Pada tampilan menu pada menu bar terdapat beberapa kategori fungsi diantaranya File, Transaksi, Laporan, dan Tools.


(72)

Gambar 5.2. Tampilan Utama 3. Tampilan Frame Pemesanan Barang

Tampilan ini adalah proses transaksi pemesanan konsumen yng diakses di bagian kasir.


(73)

4. Tampilan Form Data Bahan Baku Produksi

Form ini sebagai data bahan baku apa saja yang harus dibeli oleh bagian produksi untuk proses produksi setiap proses transaksi pemesanan oleh konsumen.


(74)

5. Tampilan Frame Progres Produksi

Tampilan ini merupakan proses terjadinya produksi mulai dari cutting, sablon dan jahit yang diinputkan oleh bagian produksi.


(75)

6. Tampilan Frame Produksi

Ini merupakan tampilan status proses produksi yang sebelumnya telah diinputkan dari progress produksi apabila pesanan telah selesai di produksi.

Gambar 5.6. Frame Produksi 7. Tampilan Frame Pelunasan Order

Tampilan ini sebagai data proses pelunasan pemesanan order oleh konsumen di bagian kasir.


(76)

8. Tampilan Dialog Laporan Keuangan

Dialog ini untuk menampilkan laporan keuangan perusahaan per periodik di bagian keuangan.

Gambar 5.8. Dialog Laporan Keuangan

5.1.6. Implementasi Instalasi Program

1. Pilih Setup RUG Production, kemudian klik 2 kali atau tekan Enter.


(1)

5.1.7. Penggunaan Program

Untuk prosedur pemesanan barang oleh konsumen, user menginputkan data pemesanan apa saja yang digunakan dengan menekan tombol tambah transaksi yang ada pada frame pemesanan barang, lalu mengisi field-field yang tersedia kemudian simpan transaksi pembelian dengan menekan tombol simpan transaksi.

Untuk prosedur proses produksi, user menginputkan proses apa saja yang telah dilakukan mulai dari cutting, sablon, dan jahit dan mengisi field-field yang tersedia kemudian tekan tombol simpan apabila telah selesai proses produksi.

Untuk prosedur proses rekap laporan keuangan, user menginputkan tanggal, bulan dan tahun yang telah tersedia di system dan kemudian cetak periode dari tanggal, bulan dan tahun yang telah diinputkan.

5.2. Pengujian

Pengujian merupakan bagian yang sangat penting didalam pengembangan perangkat lunak. Dengan pengujian, penguji akan mendapatkan kualitas dan layak atau tidaknya perangkat lunak yang telah dibangun untuk digunakan. Tujuan dari pengujian ini agar perangkat lunak tidak mengalami error yang tidak terencana. Maksud dari error yang tidak terencana merupakan suatu gangguan pada perangkat lunak yang tidak atau belum terantisipasi oleh sistem.

Pada tahap pengujian ini, perangkat lunak diuji dengan menggunakan metode black box. Pengujian black box merupakan metode yang digunakan untuk mengetauhi


(2)

apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar, dengan tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.

5.2.1 Rencana Pengujian

Pada rencana pengujian ini terdapat metode pengujian yang memiliki 15 faktor pengujian untuk mengetauhi tingkat kelayakan dari suatu perangkat lunak. Namun hanya ada 2 faktor yang akan digunakan dalam menguji perangkat lunak ini, 3 faktor tersebut yaitu :

1. Access Control

Access Control adalah pengujian yang menekankan sumber daya sistem harus dilindungi dari kemungkinan modifikasi, pengrusakan, penyalahgunaan dan Prosedur keamanan harus dijalankan secara penuh untuk menjamin integritas data dan program aplikasi.

2. File Integrity

File Integrity adalah pengujian yang menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.

Pengujian dilakukan oleh beberapa penguji yang melakukan pengujian diasumsikan sebagai konsumen atau admin.


(3)

Berdasarkan dari 2 faktor pengujian yang telah dipilih dan berdasarkan pada rencana pengujian yang telah dipaparkan diatas, maka asumsi kasus terhadap perangkat lunak yang diuji yaitu :

1. Pengujian pada form input data

Pengujian dilakukan dengan proses memasukan data ke database, lalu memvalidasi yang diakibatkan kesalahan yang dilakukan oleh user. Pengujian input data akan dilakukan pada form gudangdan pembelian dan penjualan. Form penjualan dan pemesanan yang diuji adalah transaksi penjualan dan pemesanan.

A. Cek Transaksi

Tabel 5.1. Cek Transaksi Pemesanan

Kasus Uji

Langkah Pengujian

Hasil yang diharapkan

Hasil Aktual Kesimpulan

Transaksi Pemesanan (Berhasil)

1. User harus berada pada form

transakasi 2. Isikan field

data pesanan, dengan data yang valid.

Akan muncul pemberitahuan kepada user tentang transaksi berhasil

Akan muncul pemberitahuan kepada user tentang transaksi berhasil

[X] Diterima [ ] Ditolak


(4)

Kasus Uji

Langkah Pengujian

Hasil yang diharapkan

Hasil Aktual Kesimpulan

Transaksi Pemesanan (Gagal nomor order tidak ada dalam database)

1. User harus berada pada form transaksi pemesanan. 2. Isikan field

data pesanan, dengan data yang tidak valid. Akan muncul pemberitahuan kepada user bahwa “data yang dimaksud salah”. Muncul pemberitahuan kepada user bahwa “data yang dimaksud salah”.

[ ] Diterima [X] Ditolak

Transaksi Pelunasan (Berhasil)

1.User harus berada pada form

transakasi 2.Isikan field

data pesanan sebelumnya dengan data yang valid. Akan muncul pemberitahuan kepada user tentang transaksi berhasil Akan muncul pemberitahuan kepada user tentang transaksi berhasil [X] Diterima [ ] Ditolak


(5)

Kasus Uji

Langkah Pengujian

Hasil yang diharapkan

Hasil Aktual Kesimpulan

Transaksi Pelunasan (Gagal nomor order tidak ada dalam database)

1. User harus berada pada form transaksi pemesanan 2. Isikan field

data pesanan sebelumnya dengan data yang tidak valid. Akan muncul pemberitahuan kepada user bahwa “data yang dimaksud salah”. Muncul pemberitahuan kepada user bahwa “data yang dimaksud salah”.

[ ] Diterima [X] Ditolak

B. Cek Input Proses Produksi

Table 5.2. Halaman proses produksi Kasus Uji

Langkah Pengujian

Hasil yang diharapkan

Hasil Aktual Kesimpulan

Proses produksi (berhasil)

1. User sudah

berada di

form proses produksi Form proses produksi akan tercentang otomatis Form proses produksi akan tercentang otomatis sesuai [√] Diterima [ ] Ditolak


(6)

sesuai dengan proses

progress yang telah

diinputkan sebelumnya

dengan proses progress yang telah diinputkan sebelumnya

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dari tujuan pengujian, dengan sampel diatas diharapkan pengujian yang dilakukan akan menghasilkan sistem yang memiliki fungsional baik, sehingga kesalahan yang mungkin akan muncul menjadi lebih kecil kemungkinannya. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada sistem ini, dapat diambil kesimpulan bahwa akses kontrol, integrasi database dan kebenaran data. Pada pengujian form login, user yang telah terdaptar sebagai pengguna sistem dapat mengakses sistem sesuai dengan hak akses setiap bagian, sedangkan user yang tidak terdaptar tidak bisa menggunakan mengakses sistem.