Tuntunan Praktis Bagi Tenaga Gizi Puskesmas Bekalku Membina Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
1:1
.....
,. az
,. a
m
c:
"
N
(It
セ@
m
(It
i:
):I
'"
B
Katalog Dalam Terbitan.
616.442
Ind
p
Departemen Kesehatan
Indonesia. Departemen Kesehatan . Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat.
Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Pedoman pelaksanaan pemantauan garam beryodium
di tingkat masyarakat. Jakarta
Departemen Kesehatan , 1998.
L Judul
1. IODINE
2. GOITER ENDEMIC
[}j
12.3
lod
b
TUNTUNAN PRAKTIS BACI TENACA CIZI PUSKESMAS
BEKAlKU MEMBINA
KElUARBA SADAR Gill
IKADARZI )
DEPARTEMEN KESEHATAN
Ditjen pembinaan Kesehatan Masyarakat
Dlrektorat Bina Cizi Masyarakat
JAKARTA 1998
Kata pengantar
Tenaga Gizi Puskesmas adalah petugas paling
depan dalam upaya menumbuhkan, membina,
dan melestarikan keluarga sadar gizi (Kadarzi).
Selaku petugas terdepan yang bekerja di tengah
masyarakat, Tenaga Gizi Puskesmas memerlukan
pedoman kerja yang praktis, dengan uraian yang
bersahabat, mudah dipahami dan dikerjakan.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka kami
menerbitkan buku "Bekalku Membina
Keluarga Sadar Gizi", yang memuat tuntunan
praktis bagi Petugas Gizi Puskesmas dalam
menjalankan tugasnya.
B uku pedoman ini disusun oleh tim lintas
program, lintas sektor dan wakH dari pendidikan
serta organisasi profesi.
Dengan mempelajari buku ini, diharapkan dapat
mendorong dan mempercepat upaya mengantar
seluruh keluarga Indonesia menjadi keluarga
sadar gizi. Diharapkan pada tahun 2000, paling
tidak, setengah dari seluruh keluarga Indonesia
telah menjadi keluarga sadar gizi.
Untuk mewujudkan seluruh keluarga bangsa
Indonesia menjadi keluarga sadar gizi, maka
dituntut dukungan semua pihak dan masyarakat.
Kami berterima kasih kepada tim penyusun dan
semua pihak yang membantu dalam menerbitkan
buku ini.
Dengau menyitir ungkapan "tiada gading yang
tak retak", maka kami pun mengundang saran
dan kritik untuk penyempumaan buku ini.
Semoga buku ini bermanfaat.
Penyusunan buku ini juga melalui proses ujicoba
yang melibatkan para Tenaga Gizi Puskesmas
selaku pengguna. Masukan dari hasil ujicoba
tersebut dibahas dalam pertemuan pelatihan
pelatib Kadarzi. Hasi lnya berupa draf buku
"Bekalku Membina Keluarga Sadar Gizi" yang
proses penyuntingan dan ilulstrasinya dikerjakan
oleh Sdr. Waloeyo D.S .
Jakarta, Januari 1998.
Kadit Bina Gizi Masyarakat
Departemen Kesehatan RI,
Drs. Benny A. Kodyat, MP A
APA MAKSUD DITElUIITKAN BUKU INI ?
• Sebagai pedoman bagi Tenaga Gizi Puskesmas
(TGP) dalam rnenjalankan tugasnya membina
Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
• Dengan mernpelajari buku ini, para TGP
rnenjadi lebih rnengetahui dan memahami
tugasnya.
• Tugas TGP adalah rnenumbuhkan, rnernbina
dan melestarikan gerakan keluarga sadar gizi di
wilayah kerjanya.
セ@
1
APA YANG DISEBUT KELUARGA SADAR GIZI (KADARZIl ?
• Disebut keluarga sadar gizi (Kadarzi), jib
sikap dan perilaku keluarga dapat secara
mandiri rnewujudkan keadaan gizi yang sebaik-
baiknya yang tercermin dari pola konsumsi
pangan yang beranekaragam dan bermutu gizi
seirnbang
• Dalam keluarga sadar gizi sedikitnya ada
seorang anggota yang dengan sadar bersedia
melakukan perubaban ke 。イセ@
keluarga yang
berperilaku gizi baik dan benar.
la bisa seorang ayah, ibu, anak, atau siapa pun
yang terhirnpun dalam keluarga itu.
• Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) adalah suatu
gerakan yang terkait dengan program
Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang
merupakan bagian dari Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga (UPGK).
2
APA MAKSUD : PEMBINAAN KADARZI ?
• Maksudnya adalah : melakukan berbagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan keluarga,
agar terwujud keluarga yang sadar gizi
(Kadarzi).
• Upaya meni ngkatkan kemampuan keluarga itu
di lakukan dengan penyu luhan, demo, diskusi
dan pelatihan.
3
APA TUJUAN PEMBINAAN KADARZI ?
uj uannya adalah : agar setiap kel uarga ....
• Menimbang balita ke posyandu secara berkaJa.
• Mampu mengenali tandatanda sederhana
keadaan kelainan gizi (gizi kurang dan gizi
lebih).
• Mampu menerapkan susunan hidangan
keluarga yang baik dan benar, sesuai dengan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
• Mampu mencegah dan mengatasi kejaruan, atau
111encari ruj ukan, manakala terj adi kelainan gizi
di dalam keluarga.
• Menghasilkan makanan melalui pekarangan.
4
SIAPA VANe MEMBINA KADARZI ?
• Pembina Kadarzi di tingkat kecamatan adalah
Tenaga Gizi Puskesmas (TGP) dan Tenaga
Penggerak Masyarakat (TPM).
• Pembina Kadarzi di tingkat desa adalah Bidan
di desa atau Petugas Kesehatan setempat, TPM,
bersama mitra kerjanya dari kalangan Lembaga
Sosial Masyarakat (LSM) dan tokoh
masyarakat.
5
SIAPA SASARAN PEMBINAAN KADARZI ?
Sasarannya adalah
kerja Puskesmas.
semua keluarga di wilayah
Namun, pernatian utama pembinaan ditujukan
pada ... .
• keluarga yang mempunyai kelainan gizi,
• keluarga prasejahtera, dan
• keluarga sejahtera I.
___
GセBM
MNヲ
j@
6
_
Co
_ .l
.,. '"
.
セ@
.
BACAIMANA CARA TCP MEMBINA KADARZI 7
Cara TGP membina Kadarzi antara lain adalah :
men genal
• Menyelenggarakan
pelatihan
kesehatan . keluarga dan gizi bagi Kader
Posyandu atau Kader Dasawisma.
• Menyelenggarakan kelompok diskusi antar
Kader Posyandu atau antar Kader Dasawisma.
• Memberikan bimbingan teknik penyuluhan
kepada para Kader Posyandu atau Kader
Dasawisma.
• Bersama Kader Posyandu atau Kader
Dasawi sma, mengunjungi rumah keluarga yang
bermasalah gizi .
• Menyelenggarakan demo menu seimbang.
Pembinaan Kadarzi dapat dilakukan di posyandu,
atau pada saat arisan, pengajian, kebaktian,
pertemuan dasawisma.
7
APA YANG DIHARAPKAN DARI PEMBINAAN KADARZI ?
Harapannya adalah agar ....
• Dalam setiap keluarga, seti daktidaknya,
terdapat seorang anggota keluarga yang
menjadi Kader Kadarzi .
• Semua keluarga menjadi Kadarzi .
• Tidak ada lagi masalah gizi utama di kalangan
keluarga.
8
\
KEMAMPUAN APA SAJA VANC PERLU DIMILIKI
rcp DALAM IllEllBlNA KADARZI7
TGP dituntut mampu ... .
1. Menganalisis keadaan gizi keluarga di
wilayah kerj anya.
2. Membimbing Kader Dasawisma
membuat peta dasawisma.
dalam
3. Mengetahui indikator Kadarzi yang perlu
dicatatkan pada peta dasawisma.
9
Indikator keluarga sadar gizi adalah :
• Apakah ibu hanya memberikan ASI saja,
sampai bayi berumur 4 bulan (AS I
eksklusif) ?
• Apakah keluarga biasa memantau status
gizi ? Jika dalam keluarga terdapat balita,
apakah ia sudah mempunyai KMS ?
• Apakah keluarga terbiasa makan pagl
(sarapan) ?
• Apakah keluarga hanya menggunakan
garam beryodium ?
• Apakah keluarga rnakan aneka ragam
makanan ?
4. Menjadi
fasilisator/narasumber
pada
pelatihan kader Kesehatan Keluarga dan Gizi
(KKG).
|MセGBQl@
lIlI
11 \ , .......セ⦅ゥM
10
\
_ セ
セ@ BG@
......-
00
=_;
" .'"
c; _ _ _ _
t'\l'
Bセ@
5. Mengelola diskusi kelompok antar kader
Kadarzi.
6. Membuat jadual kunjungan ke rumah
セ@ keluarga yang bermasalah gizi.
Sekurangkurangnya dua kali kunjungan
dalam tempo 6 bulan.
7. Menyusun dan melaksanakan kegiatan lain,
seperti penyuluhan perorangan, keluarga atau
kelompok, dan demo menu seimbang.
8. Menjalin kerjasama kemitraan, baik di ti ngkat
kecamatan maupun perdesaan.
9. Memantuu dan menilai program kerja.
Penilaian dilakukan minimal 6 bulan sekali.
11
TAHAPAN APA SAJA YANC PERLU DILAKUKAN OLEH TCP DALAM MEMBINA KADARZI?
Tahapan kegiatan TGP dalam membina Kadarzi
adalah :
1.
Tabap Pertama : Persiapan
• TGP mengikuti pelatihan Kesehatan
Keluarga dan Gizi (KKG)
• TGP memiliki dan memahami buku
"Bekalku Membina Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi)".
• TGP memiliki dan memahami buku
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Terdiri dari dua buku, yaitu :
"13 Pesan Dasa, Giz; Seimbang" dan
"Panduan 13 Pesan Dasa, Gizi
Seimbang".
• TGP memiliki dan memahami Kartu
Kesehatan Keluarga (KKK).
• TGP melakukan komunikasi
dan
koordinasi dengan mitra kerjanya di
kecamatan dan di masyarakat desa.
2.
Tabap Kedua : Pelaksana an
• TGP memberikan bekal pengetahuan
mengenai Kadarzi pada pelatihan Kader
Posyandu, Kader Dasawisma, dan Kader
Kadarzi.
12
\
• TGP menyusun dan menyelenggarakan
diskusi ke lompok bagi para Kader
Kadarzi.
• TGP, bersama Kader Posyandu atau Kader
Dasawisma, mengw:jungi rumah keluarga
yang bermasalah gizi.
• TGP merencanakan dan melaksanakan
kegiatan lain, yang disepakati oleh Tim
PKMD atau Musyawarah Masyarakat
Desa (MMO). Misalnya, kegiatan demo
menu seimbang.
3. Tabap Ketiga : Pemantauao dan Penilaiao
• TGP memantau dan menilai indikator gizi
berdasarkan data dari peta dasawisma dan
peta desa.
• Dari data tersebut, kemudian TGP
melakukan langkahlangkah pembinaan.
• Pemantauan dan penilaian dilakukan
secara berkala, minimal 6 bulan sekali.
セ
,
セ@
::::::==セ
L@
セ@
M]
.JI.9o '\ ) ,
セ@
HiM
M
M セ
=
Mセ@
13
LANCK.AH-LANCKAH APA SAJA VANCi DILAKUKAN TGP DALAM MEMBINA KADARZI ?
セ。dァォ「@
Pertama :
1. TGP menentukan keluarga mana yang
bermasalah gizi atau belum sadar gizi .
Caranya, TGP mempelajari indikator keluarga
sadar gizi yang tercatat pada peta dasawisma.
(Mengenai indikator gizi lihat penjelasan
pada halaman 9).
Peta dasawlsma dibuat oleh Kader
Dasawisma (lihat gambar).
Bila peta belum dibuat, TGP membantu
Kader Dasawisma membuat peta terse but.
2. TGP menandai dan mencatat keluargakeluarga yang pad a peta tergolong :
• keluarga bermasalah gizl,
• keluarga prasejahtera, dan
• keluarga sejahtera1.
14
\
Kf;WAR.GA l3INAAN
Langkab Ked ua :
I . TGP menyampaikan uraian umum mengenai
masalah gizi di kalangan keluarga pada
pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD).
2. TGP mendorong semua pihak agar bersamasarna menanggulangi masalah gizi tersebut.
Langkab Ketiga :
TGP membuat rene ana pembinaan, antara lain ....
I. TGP menyusun reneana pelatihan bagi Kader
. Posyandu atau Kader Dasawisma bersama
Tim PKMD desa atau Tenaga Penggerak
Masyarakat (TPM).
• Peserta pelatihan paling banyak 20 orang
setiap angkatan.
• Lama pelatihan 6 jam, yang dibagi dalam
beberapa kali pertemuan.
15
2. TGP menyusun rencana diskusi kelompok
bagi Kader Kadarzi.
• Peserta diskusi paling banyak 10 orang
setiap kelompok.
• Lama kelompok berdiskusi : 1 jam.
3. TGP menyusun jadual kunjungan ke rumah
para keluarga yang bermasalah gizi.
• Setiap kunjungan,
paling banyak
mencakup 10 rumah.
• Tiap keluarga bermasalah gizi, paling
tidak, dikunjungi dua kali dalam tempo 6
bulan.
• Lama kunjungan sekitar 15 30 menit
setiap keluarga.
• Pemecahan masalah terpusat pada tiap
kasus
yang dihadapi masingmasing
keluarga.
Langkab Keempat:
TGP menetapkan dan menyiapkan sarana untuk
pelatihan kader, diskusi kelompok terarah dan
kunjungan rumah.
16
\
J ADWA L L セu
njuga@
RUI'IAf.1
PENCETAHUAN PRAKTIS APA SAJA VANC DIBERIKAN KEPADA KADER KADARZI?
A. TGP memberikan pengetahuan praktis kepada
Kader Kadarzi tentang: cara mengenali tandatanda bahwa seseorang menderita gangguan
gizi dan cara penanggulangannya.
Penjelasannya sebagai berikut :
1. Kurang Energi Protein (KEP)
Seseorang tergolong menderita KEP,
jika . ....
• Catatan beratbadan anak balita dan
anak sekolah pada KMS berada di
ba.. . ' ah garis merah.
• Tubuh anak balita dan tubuh orang
dewasa tampak sangat kurus.
• Tubuh bayi yang baru lahir tampak
sangat keci!.
17
2. Kurang Vitamin A (KV A)
• Seseorang tergolong menderita KVA,
jika saat senja tiba, penglihatannya
menjadi gelap. Bahkan sering
menabraknabrak ketika berjalan.
• Penyakit ini lazim disebut : rabun
senja. Di Jawa Barat disebut
Kotokeun, dan di Jawa Tengah di·
sebut mata lamur.
3. Gangguan
Akibat
Yodium (GAKY)
Kekurangan
• Seseorang
tergolong
menderita
GAKY, jika mengaIami pembesaran
kelenjar gondok pada lehemya.
• Pad a GAKY tingkat berat, seseorang
dapat menjadi cebol, dungu, bisu dan
tuli (kretin)
18
1f::
'/
"".
4.
Anemia Gizi Besi
• Tandatanda : kelopak mata dan bibir
pucat, lemah, letil)., lesu, dan cepat
mengantuk
• Bagi
pekeIja,
produktivitasnya
menurun
• Bagi
anakanak,
kemampuan
belajamya menurun
• Bagi ibu hamil, dapat mengancam
keselamatan dari janin yang
dikandungnya.
5.
Kegemukan (Obesitas)
• Penampiian sangat gemuk
• Bila berat badannya tidak diturunkan,
mudah terkena penyakit degeneratif
seperti : kencing manis dan jantung.
19
B. TGP memberikan pengetahuan praktis kepada
Kader
Kadarzi
mengenai
cara
penanggulangan masalah gizi yang teIjadi
dalam keluarga sendiri. Kader Kadarzi dapat
meminta bimbingan pada Kader Dasawisma
atau Tenaga Kesehatan setempat.
Cara penanggulangannya disesuaikan dengan
masalah gizi yang teIjadi dalam keluarga.
Penjelasannya sebagai berikut :
1.
Menghadapi masalah Kekurangan
Energi Protein (KEP) pad a bayi
• Cara penanggulangannya adalah :
Ibu disarankan agar selalu
memberikan ASI saja, sampai bayi
berumur 4 bulan (AS I eksklusif).
Ibu disarankan agar mulai
memberikan
Makanan
Pendamping ASI (MPASI),
ketika bayi mulai umur 4 bulan.
ibu' disarankan agar berusaha
memberikan ASI dulu, kemudian
baru memberikan MPASI.
20
Ibu disarankan agar berusaha
menyusui
bayinya
sesering
mungkin .
ASI diberikan dari payudara kiri
dan kanan secara bergantian, baik
di waktu siang maupun malam.
Ibu disarankan agar berusaha
menambah jumlah MPASI, sesuai
dengan bertambahnya umur bayi,
dan diberikan sesering mungkin.
2.
PEDOMAN PEMBER/AN MAKANAN YANG SEAAT
Mengbadapi masalab Kekurangan
Energi Protein (KEP) pad a anak
balita
• Cara penanggulangannya adalah :
Ibu disarankan agar berusaha
menyusui bayinya sampai anak
berumur 2 tahun.
Ibu disarankan agar berusaha
menambah jumlah tviPASI, sesuai
dengan pertambahan umur anak
dan diberikan sesering mungkin.
Oセイャ」u
,
21
Ibu disarankan agar berusaha
memberikan
MPASI
dulu,
sebelum memberikan AS!.
Ibu disarankan agar berusaha
menambah jumlah makanan
selingan dan sering diberikan.
3. Menghadapi masalah
Vitamin A (KV A)
Kekurangan
• Cara penanggulangannya adalah :
Semua anggota keluarga, terutama
penderita KVA, disarankan agar
banyak makan sayuran daun hijau,
buah berwama dan makanan asal
hewani.
Anak balita harus diberi kapsul
vitamin A pada setiap bulan
Februari dan Agustus.
Untuk
mendapatkan
kapsul
vitamin A, hubungi Kader
Posyandu atau Tenaga Kesehatan
setempat.
22
4. Menghadapi
masalah
Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
• Cara penanggulangannya adalah :
Ibu disarankan agar selalu
menggunakan garam beryodium
setiap kali mengolah hidangan.
Selalu sediakan garam beryodium
di atas meja makan.
Wanita usia subur (WUS) yang
tinggal di keGamatan endemik
sedangberat diharuskan minum
kapsul minyak beryodium sekali
setahun sesuai dosis yang
ditentukan.
5. Mengbadapi masalah
Besi (AGB)
Anemia Gizi
• Cara penanggulangannya adalah :
Penderita AGB disarankan agar
banyak makanmakanan asal
hewani dan sering makan sayuran
daun hijau, serta kacangkacangan.
Bila tersedia lebih baik lagi
mengkonsumsi
daging
sapi,
daging kambing, dan sejenisnya.
Penderita AGB disarankan juga
agar banyak makan buah yang
berwama.
Ibu hamil, ibu menyusui dan
wanita usia subur dianjurkan
minum tablet tambah darah secara
teratur.
Anak balita dianjurkan minum
sirup tambah darah secara teratur.
24
6.
Menghadapi masalah kegemukan
• Cara penanggulangannya adalah :
Penderita kegemukan disarankan
agar:
Mengurangi jumlah makanan
sumber hidratarang (nasi, roti, mi,
ubi, dan gula).
Mengurangi jumlah makanan
berlemak (santan, minyak goreng,
lemak hewan dsb).
Mengurangi makanan selingan dan
makanan jajan.
Memperbanyak makan sayuran
dan buah
olahraga teratur.
C. TGP memberikan pengetahuan praktis kepada
para Kader Kadarzi mengenai perilaku gizi
yang baik dan benar, sesuai dengan Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang memuat
13 pesan dasar.
• Cara mengukur perilaku gizi yang baik
dan benar adalahjika ....
Keluarga
selalu
mengkonsumsi
sekurangkurangnya:
• 1 jenis makanan pokok
• 1 jenis laukpauk
• 1 jenis sayur dan buah
Keluarga selalu sarapan (makan pagi).
Ibu menerapkan ASI eksklusif kepada
bayinya.
Keluarga
selalu
dan
hanya
menggunakan garam beryodium.
Keluarga selalu menimbang berat-
badan secara teratur; setiap bulan untuk
anak balita dan setiap 3 bulan untuk
anak sekolah.
Ibu hamil minum tabletbesi (tablet Fe)
secara teratur. Satu tablet setiap hari.
26
セキN⦅A@
BAGAIMANA CARA TGP MEMANTAU PERKEMBANGAN KADARZI ?
I . TGP menghitung jumlah Kadarzi dan jumlah
keluarga yang belum sadar gizi berdasar datadata dari peta dasawisma dan peta desa.
2. TGP menyampaikan hasil pantauannya pada
pertemuan PKMD desa atau pada
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
3. TGP menetapkan rencana pembinaan bagi
keluarga yang belum sa dar gizi.
4. TGP melaksanakan rencana kerjanya.
5. TGP memantau dan menilai kemajuan hasil
kerjanya setiap 6 bulan sekali,.
6. TGP melaporkan hasil kerjanya kepada
pimpinan Puskesmas serta menyampaikan
hasil pantauannya pada pertemuan MMD 3.tau
PKMD desa.
27
APA UKURAN KEBERHASILAN PEMBINAAN KADARZI ?
Pembinaan Kadarzi dinilai berhasil, jika setelah 6
bulan dibina :
• Jumlah Kadarzi bertambah dari data awal
pembinaan.
• Jumlah masalah gizi di dalam keluarga
berkurang
28
APA PERAN KADER POSYANDU/KADER DASAWISMA DALAM PEMBINAAN KADARZI?
Kader Posyandu dan Kader Dasawisma terlibat
aktif dalam kegiatan :
1. Sebagai peserta pelatihan Kesehatan Keluarga
dan Gizi (KKG).
2. Membuat peta dasawisma.
3. Membantu Kader Kadarzi mengisi Kartu
Kesehatan Keluarga (KKK).
4. Membantu
TGP
menyusun
rencana
pembinaan.
5. Mendampingi TGP dalam diskusi kelompok
dan pada saat kunjungan rumah, sampai yang
dikunjungi benarbenar menjadi keluarga
sadar gizi.
6. Menghadiri
pertemuan
Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD).
7. Ikut merencanakan dan melaksanakan lomba
menu, demo menu seimbang, demo cara
menyusui yang benar, dan kegiatan yang lain.
29
PENUTUP
Kita semua berharap, buku tuntunan praktis ini
dapat menjadi sahabat yang akrab bagi pengelola
program gizi, terutama bagi para Tenaga Gizi
Puskesmas.
Dengan kerjasama kemitraan antar semua pihak
terkait, maka segal a upaya untuk menumbuhkembangkan keluarga sadar gizi akan dapat
terwujud. Semoga.
Selamat bekerja !
30
Tim Penyusun
Drs. Benny A. Kodyat, MPA
DR. Muhilal
Dr. Syafri Guricci, M.Sc
Ir. Alwi Alhabsyi, MPH
Ir. Sunarko, M.Sc
Nursiah Gani, M.Sc
Dr. Dini Latief, M.Sc
Sunarno RW, SKM, MPH
Minarto, MPS
Ir. Supardi Darman
Ir. Siti zainab, MeN
MI Tri Hadiah Herawati, SKM
M. Bastari, SKM
Mulyatim, SKM
Ir. Diah pranaji, M.Sc
Ir. Dodi Izwardi
Waloeyo D.S.
Ir. Martini Markum
I
..
1:1
.....
,. az
,. a
m
c:
"
N
(It
セ@
m
(It
i:
):I
'"
B
Katalog Dalam Terbitan.
616.442
Ind
p
Departemen Kesehatan
Indonesia. Departemen Kesehatan . Direktorat
Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat.
Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Pedoman pelaksanaan pemantauan garam beryodium
di tingkat masyarakat. Jakarta
Departemen Kesehatan , 1998.
L Judul
1. IODINE
2. GOITER ENDEMIC
[}j
12.3
lod
b
TUNTUNAN PRAKTIS BACI TENACA CIZI PUSKESMAS
BEKAlKU MEMBINA
KElUARBA SADAR Gill
IKADARZI )
DEPARTEMEN KESEHATAN
Ditjen pembinaan Kesehatan Masyarakat
Dlrektorat Bina Cizi Masyarakat
JAKARTA 1998
Kata pengantar
Tenaga Gizi Puskesmas adalah petugas paling
depan dalam upaya menumbuhkan, membina,
dan melestarikan keluarga sadar gizi (Kadarzi).
Selaku petugas terdepan yang bekerja di tengah
masyarakat, Tenaga Gizi Puskesmas memerlukan
pedoman kerja yang praktis, dengan uraian yang
bersahabat, mudah dipahami dan dikerjakan.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, maka kami
menerbitkan buku "Bekalku Membina
Keluarga Sadar Gizi", yang memuat tuntunan
praktis bagi Petugas Gizi Puskesmas dalam
menjalankan tugasnya.
B uku pedoman ini disusun oleh tim lintas
program, lintas sektor dan wakH dari pendidikan
serta organisasi profesi.
Dengan mempelajari buku ini, diharapkan dapat
mendorong dan mempercepat upaya mengantar
seluruh keluarga Indonesia menjadi keluarga
sadar gizi. Diharapkan pada tahun 2000, paling
tidak, setengah dari seluruh keluarga Indonesia
telah menjadi keluarga sadar gizi.
Untuk mewujudkan seluruh keluarga bangsa
Indonesia menjadi keluarga sadar gizi, maka
dituntut dukungan semua pihak dan masyarakat.
Kami berterima kasih kepada tim penyusun dan
semua pihak yang membantu dalam menerbitkan
buku ini.
Dengau menyitir ungkapan "tiada gading yang
tak retak", maka kami pun mengundang saran
dan kritik untuk penyempumaan buku ini.
Semoga buku ini bermanfaat.
Penyusunan buku ini juga melalui proses ujicoba
yang melibatkan para Tenaga Gizi Puskesmas
selaku pengguna. Masukan dari hasil ujicoba
tersebut dibahas dalam pertemuan pelatihan
pelatib Kadarzi. Hasi lnya berupa draf buku
"Bekalku Membina Keluarga Sadar Gizi" yang
proses penyuntingan dan ilulstrasinya dikerjakan
oleh Sdr. Waloeyo D.S .
Jakarta, Januari 1998.
Kadit Bina Gizi Masyarakat
Departemen Kesehatan RI,
Drs. Benny A. Kodyat, MP A
APA MAKSUD DITElUIITKAN BUKU INI ?
• Sebagai pedoman bagi Tenaga Gizi Puskesmas
(TGP) dalam rnenjalankan tugasnya membina
Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi)
• Dengan mernpelajari buku ini, para TGP
rnenjadi lebih rnengetahui dan memahami
tugasnya.
• Tugas TGP adalah rnenumbuhkan, rnernbina
dan melestarikan gerakan keluarga sadar gizi di
wilayah kerjanya.
セ@
1
APA YANG DISEBUT KELUARGA SADAR GIZI (KADARZIl ?
• Disebut keluarga sadar gizi (Kadarzi), jib
sikap dan perilaku keluarga dapat secara
mandiri rnewujudkan keadaan gizi yang sebaik-
baiknya yang tercermin dari pola konsumsi
pangan yang beranekaragam dan bermutu gizi
seirnbang
• Dalam keluarga sadar gizi sedikitnya ada
seorang anggota yang dengan sadar bersedia
melakukan perubaban ke 。イセ@
keluarga yang
berperilaku gizi baik dan benar.
la bisa seorang ayah, ibu, anak, atau siapa pun
yang terhirnpun dalam keluarga itu.
• Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) adalah suatu
gerakan yang terkait dengan program
Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG), yang
merupakan bagian dari Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga (UPGK).
2
APA MAKSUD : PEMBINAAN KADARZI ?
• Maksudnya adalah : melakukan berbagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan keluarga,
agar terwujud keluarga yang sadar gizi
(Kadarzi).
• Upaya meni ngkatkan kemampuan keluarga itu
di lakukan dengan penyu luhan, demo, diskusi
dan pelatihan.
3
APA TUJUAN PEMBINAAN KADARZI ?
uj uannya adalah : agar setiap kel uarga ....
• Menimbang balita ke posyandu secara berkaJa.
• Mampu mengenali tandatanda sederhana
keadaan kelainan gizi (gizi kurang dan gizi
lebih).
• Mampu menerapkan susunan hidangan
keluarga yang baik dan benar, sesuai dengan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
• Mampu mencegah dan mengatasi kejaruan, atau
111encari ruj ukan, manakala terj adi kelainan gizi
di dalam keluarga.
• Menghasilkan makanan melalui pekarangan.
4
SIAPA VANe MEMBINA KADARZI ?
• Pembina Kadarzi di tingkat kecamatan adalah
Tenaga Gizi Puskesmas (TGP) dan Tenaga
Penggerak Masyarakat (TPM).
• Pembina Kadarzi di tingkat desa adalah Bidan
di desa atau Petugas Kesehatan setempat, TPM,
bersama mitra kerjanya dari kalangan Lembaga
Sosial Masyarakat (LSM) dan tokoh
masyarakat.
5
SIAPA SASARAN PEMBINAAN KADARZI ?
Sasarannya adalah
kerja Puskesmas.
semua keluarga di wilayah
Namun, pernatian utama pembinaan ditujukan
pada ... .
• keluarga yang mempunyai kelainan gizi,
• keluarga prasejahtera, dan
• keluarga sejahtera I.
___
GセBM
MNヲ
j@
6
_
Co
_ .l
.,. '"
.
セ@
.
BACAIMANA CARA TCP MEMBINA KADARZI 7
Cara TGP membina Kadarzi antara lain adalah :
men genal
• Menyelenggarakan
pelatihan
kesehatan . keluarga dan gizi bagi Kader
Posyandu atau Kader Dasawisma.
• Menyelenggarakan kelompok diskusi antar
Kader Posyandu atau antar Kader Dasawisma.
• Memberikan bimbingan teknik penyuluhan
kepada para Kader Posyandu atau Kader
Dasawisma.
• Bersama Kader Posyandu atau Kader
Dasawi sma, mengunjungi rumah keluarga yang
bermasalah gizi .
• Menyelenggarakan demo menu seimbang.
Pembinaan Kadarzi dapat dilakukan di posyandu,
atau pada saat arisan, pengajian, kebaktian,
pertemuan dasawisma.
7
APA YANG DIHARAPKAN DARI PEMBINAAN KADARZI ?
Harapannya adalah agar ....
• Dalam setiap keluarga, seti daktidaknya,
terdapat seorang anggota keluarga yang
menjadi Kader Kadarzi .
• Semua keluarga menjadi Kadarzi .
• Tidak ada lagi masalah gizi utama di kalangan
keluarga.
8
\
KEMAMPUAN APA SAJA VANC PERLU DIMILIKI
rcp DALAM IllEllBlNA KADARZI7
TGP dituntut mampu ... .
1. Menganalisis keadaan gizi keluarga di
wilayah kerj anya.
2. Membimbing Kader Dasawisma
membuat peta dasawisma.
dalam
3. Mengetahui indikator Kadarzi yang perlu
dicatatkan pada peta dasawisma.
9
Indikator keluarga sadar gizi adalah :
• Apakah ibu hanya memberikan ASI saja,
sampai bayi berumur 4 bulan (AS I
eksklusif) ?
• Apakah keluarga biasa memantau status
gizi ? Jika dalam keluarga terdapat balita,
apakah ia sudah mempunyai KMS ?
• Apakah keluarga terbiasa makan pagl
(sarapan) ?
• Apakah keluarga hanya menggunakan
garam beryodium ?
• Apakah keluarga rnakan aneka ragam
makanan ?
4. Menjadi
fasilisator/narasumber
pada
pelatihan kader Kesehatan Keluarga dan Gizi
(KKG).
|MセGBQl@
lIlI
11 \ , .......セ⦅ゥM
10
\
_ セ
セ@ BG@
......-
00
=_;
" .'"
c; _ _ _ _
t'\l'
Bセ@
5. Mengelola diskusi kelompok antar kader
Kadarzi.
6. Membuat jadual kunjungan ke rumah
セ@ keluarga yang bermasalah gizi.
Sekurangkurangnya dua kali kunjungan
dalam tempo 6 bulan.
7. Menyusun dan melaksanakan kegiatan lain,
seperti penyuluhan perorangan, keluarga atau
kelompok, dan demo menu seimbang.
8. Menjalin kerjasama kemitraan, baik di ti ngkat
kecamatan maupun perdesaan.
9. Memantuu dan menilai program kerja.
Penilaian dilakukan minimal 6 bulan sekali.
11
TAHAPAN APA SAJA YANC PERLU DILAKUKAN OLEH TCP DALAM MEMBINA KADARZI?
Tahapan kegiatan TGP dalam membina Kadarzi
adalah :
1.
Tabap Pertama : Persiapan
• TGP mengikuti pelatihan Kesehatan
Keluarga dan Gizi (KKG)
• TGP memiliki dan memahami buku
"Bekalku Membina Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi)".
• TGP memiliki dan memahami buku
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Terdiri dari dua buku, yaitu :
"13 Pesan Dasa, Giz; Seimbang" dan
"Panduan 13 Pesan Dasa, Gizi
Seimbang".
• TGP memiliki dan memahami Kartu
Kesehatan Keluarga (KKK).
• TGP melakukan komunikasi
dan
koordinasi dengan mitra kerjanya di
kecamatan dan di masyarakat desa.
2.
Tabap Kedua : Pelaksana an
• TGP memberikan bekal pengetahuan
mengenai Kadarzi pada pelatihan Kader
Posyandu, Kader Dasawisma, dan Kader
Kadarzi.
12
\
• TGP menyusun dan menyelenggarakan
diskusi ke lompok bagi para Kader
Kadarzi.
• TGP, bersama Kader Posyandu atau Kader
Dasawisma, mengw:jungi rumah keluarga
yang bermasalah gizi.
• TGP merencanakan dan melaksanakan
kegiatan lain, yang disepakati oleh Tim
PKMD atau Musyawarah Masyarakat
Desa (MMO). Misalnya, kegiatan demo
menu seimbang.
3. Tabap Ketiga : Pemantauao dan Penilaiao
• TGP memantau dan menilai indikator gizi
berdasarkan data dari peta dasawisma dan
peta desa.
• Dari data tersebut, kemudian TGP
melakukan langkahlangkah pembinaan.
• Pemantauan dan penilaian dilakukan
secara berkala, minimal 6 bulan sekali.
セ
,
セ@
::::::==セ
L@
セ@
M]
.JI.9o '\ ) ,
セ@
HiM
M
M セ
=
Mセ@
13
LANCK.AH-LANCKAH APA SAJA VANCi DILAKUKAN TGP DALAM MEMBINA KADARZI ?
セ。dァォ「@
Pertama :
1. TGP menentukan keluarga mana yang
bermasalah gizi atau belum sadar gizi .
Caranya, TGP mempelajari indikator keluarga
sadar gizi yang tercatat pada peta dasawisma.
(Mengenai indikator gizi lihat penjelasan
pada halaman 9).
Peta dasawlsma dibuat oleh Kader
Dasawisma (lihat gambar).
Bila peta belum dibuat, TGP membantu
Kader Dasawisma membuat peta terse but.
2. TGP menandai dan mencatat keluargakeluarga yang pad a peta tergolong :
• keluarga bermasalah gizl,
• keluarga prasejahtera, dan
• keluarga sejahtera1.
14
\
Kf;WAR.GA l3INAAN
Langkab Ked ua :
I . TGP menyampaikan uraian umum mengenai
masalah gizi di kalangan keluarga pada
pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD).
2. TGP mendorong semua pihak agar bersamasarna menanggulangi masalah gizi tersebut.
Langkab Ketiga :
TGP membuat rene ana pembinaan, antara lain ....
I. TGP menyusun reneana pelatihan bagi Kader
. Posyandu atau Kader Dasawisma bersama
Tim PKMD desa atau Tenaga Penggerak
Masyarakat (TPM).
• Peserta pelatihan paling banyak 20 orang
setiap angkatan.
• Lama pelatihan 6 jam, yang dibagi dalam
beberapa kali pertemuan.
15
2. TGP menyusun rencana diskusi kelompok
bagi Kader Kadarzi.
• Peserta diskusi paling banyak 10 orang
setiap kelompok.
• Lama kelompok berdiskusi : 1 jam.
3. TGP menyusun jadual kunjungan ke rumah
para keluarga yang bermasalah gizi.
• Setiap kunjungan,
paling banyak
mencakup 10 rumah.
• Tiap keluarga bermasalah gizi, paling
tidak, dikunjungi dua kali dalam tempo 6
bulan.
• Lama kunjungan sekitar 15 30 menit
setiap keluarga.
• Pemecahan masalah terpusat pada tiap
kasus
yang dihadapi masingmasing
keluarga.
Langkab Keempat:
TGP menetapkan dan menyiapkan sarana untuk
pelatihan kader, diskusi kelompok terarah dan
kunjungan rumah.
16
\
J ADWA L L セu
njuga@
RUI'IAf.1
PENCETAHUAN PRAKTIS APA SAJA VANC DIBERIKAN KEPADA KADER KADARZI?
A. TGP memberikan pengetahuan praktis kepada
Kader Kadarzi tentang: cara mengenali tandatanda bahwa seseorang menderita gangguan
gizi dan cara penanggulangannya.
Penjelasannya sebagai berikut :
1. Kurang Energi Protein (KEP)
Seseorang tergolong menderita KEP,
jika . ....
• Catatan beratbadan anak balita dan
anak sekolah pada KMS berada di
ba.. . ' ah garis merah.
• Tubuh anak balita dan tubuh orang
dewasa tampak sangat kurus.
• Tubuh bayi yang baru lahir tampak
sangat keci!.
17
2. Kurang Vitamin A (KV A)
• Seseorang tergolong menderita KVA,
jika saat senja tiba, penglihatannya
menjadi gelap. Bahkan sering
menabraknabrak ketika berjalan.
• Penyakit ini lazim disebut : rabun
senja. Di Jawa Barat disebut
Kotokeun, dan di Jawa Tengah di·
sebut mata lamur.
3. Gangguan
Akibat
Yodium (GAKY)
Kekurangan
• Seseorang
tergolong
menderita
GAKY, jika mengaIami pembesaran
kelenjar gondok pada lehemya.
• Pad a GAKY tingkat berat, seseorang
dapat menjadi cebol, dungu, bisu dan
tuli (kretin)
18
1f::
'/
"".
4.
Anemia Gizi Besi
• Tandatanda : kelopak mata dan bibir
pucat, lemah, letil)., lesu, dan cepat
mengantuk
• Bagi
pekeIja,
produktivitasnya
menurun
• Bagi
anakanak,
kemampuan
belajamya menurun
• Bagi ibu hamil, dapat mengancam
keselamatan dari janin yang
dikandungnya.
5.
Kegemukan (Obesitas)
• Penampiian sangat gemuk
• Bila berat badannya tidak diturunkan,
mudah terkena penyakit degeneratif
seperti : kencing manis dan jantung.
19
B. TGP memberikan pengetahuan praktis kepada
Kader
Kadarzi
mengenai
cara
penanggulangan masalah gizi yang teIjadi
dalam keluarga sendiri. Kader Kadarzi dapat
meminta bimbingan pada Kader Dasawisma
atau Tenaga Kesehatan setempat.
Cara penanggulangannya disesuaikan dengan
masalah gizi yang teIjadi dalam keluarga.
Penjelasannya sebagai berikut :
1.
Menghadapi masalah Kekurangan
Energi Protein (KEP) pad a bayi
• Cara penanggulangannya adalah :
Ibu disarankan agar selalu
memberikan ASI saja, sampai bayi
berumur 4 bulan (AS I eksklusif).
Ibu disarankan agar mulai
memberikan
Makanan
Pendamping ASI (MPASI),
ketika bayi mulai umur 4 bulan.
ibu' disarankan agar berusaha
memberikan ASI dulu, kemudian
baru memberikan MPASI.
20
Ibu disarankan agar berusaha
menyusui
bayinya
sesering
mungkin .
ASI diberikan dari payudara kiri
dan kanan secara bergantian, baik
di waktu siang maupun malam.
Ibu disarankan agar berusaha
menambah jumlah MPASI, sesuai
dengan bertambahnya umur bayi,
dan diberikan sesering mungkin.
2.
PEDOMAN PEMBER/AN MAKANAN YANG SEAAT
Mengbadapi masalab Kekurangan
Energi Protein (KEP) pad a anak
balita
• Cara penanggulangannya adalah :
Ibu disarankan agar berusaha
menyusui bayinya sampai anak
berumur 2 tahun.
Ibu disarankan agar berusaha
menambah jumlah tviPASI, sesuai
dengan pertambahan umur anak
dan diberikan sesering mungkin.
Oセイャ」u
,
21
Ibu disarankan agar berusaha
memberikan
MPASI
dulu,
sebelum memberikan AS!.
Ibu disarankan agar berusaha
menambah jumlah makanan
selingan dan sering diberikan.
3. Menghadapi masalah
Vitamin A (KV A)
Kekurangan
• Cara penanggulangannya adalah :
Semua anggota keluarga, terutama
penderita KVA, disarankan agar
banyak makan sayuran daun hijau,
buah berwama dan makanan asal
hewani.
Anak balita harus diberi kapsul
vitamin A pada setiap bulan
Februari dan Agustus.
Untuk
mendapatkan
kapsul
vitamin A, hubungi Kader
Posyandu atau Tenaga Kesehatan
setempat.
22
4. Menghadapi
masalah
Gangguan
Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
• Cara penanggulangannya adalah :
Ibu disarankan agar selalu
menggunakan garam beryodium
setiap kali mengolah hidangan.
Selalu sediakan garam beryodium
di atas meja makan.
Wanita usia subur (WUS) yang
tinggal di keGamatan endemik
sedangberat diharuskan minum
kapsul minyak beryodium sekali
setahun sesuai dosis yang
ditentukan.
5. Mengbadapi masalah
Besi (AGB)
Anemia Gizi
• Cara penanggulangannya adalah :
Penderita AGB disarankan agar
banyak makanmakanan asal
hewani dan sering makan sayuran
daun hijau, serta kacangkacangan.
Bila tersedia lebih baik lagi
mengkonsumsi
daging
sapi,
daging kambing, dan sejenisnya.
Penderita AGB disarankan juga
agar banyak makan buah yang
berwama.
Ibu hamil, ibu menyusui dan
wanita usia subur dianjurkan
minum tablet tambah darah secara
teratur.
Anak balita dianjurkan minum
sirup tambah darah secara teratur.
24
6.
Menghadapi masalah kegemukan
• Cara penanggulangannya adalah :
Penderita kegemukan disarankan
agar:
Mengurangi jumlah makanan
sumber hidratarang (nasi, roti, mi,
ubi, dan gula).
Mengurangi jumlah makanan
berlemak (santan, minyak goreng,
lemak hewan dsb).
Mengurangi makanan selingan dan
makanan jajan.
Memperbanyak makan sayuran
dan buah
olahraga teratur.
C. TGP memberikan pengetahuan praktis kepada
para Kader Kadarzi mengenai perilaku gizi
yang baik dan benar, sesuai dengan Pedoman
Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang memuat
13 pesan dasar.
• Cara mengukur perilaku gizi yang baik
dan benar adalahjika ....
Keluarga
selalu
mengkonsumsi
sekurangkurangnya:
• 1 jenis makanan pokok
• 1 jenis laukpauk
• 1 jenis sayur dan buah
Keluarga selalu sarapan (makan pagi).
Ibu menerapkan ASI eksklusif kepada
bayinya.
Keluarga
selalu
dan
hanya
menggunakan garam beryodium.
Keluarga selalu menimbang berat-
badan secara teratur; setiap bulan untuk
anak balita dan setiap 3 bulan untuk
anak sekolah.
Ibu hamil minum tabletbesi (tablet Fe)
secara teratur. Satu tablet setiap hari.
26
セキN⦅A@
BAGAIMANA CARA TGP MEMANTAU PERKEMBANGAN KADARZI ?
I . TGP menghitung jumlah Kadarzi dan jumlah
keluarga yang belum sadar gizi berdasar datadata dari peta dasawisma dan peta desa.
2. TGP menyampaikan hasil pantauannya pada
pertemuan PKMD desa atau pada
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
3. TGP menetapkan rencana pembinaan bagi
keluarga yang belum sa dar gizi.
4. TGP melaksanakan rencana kerjanya.
5. TGP memantau dan menilai kemajuan hasil
kerjanya setiap 6 bulan sekali,.
6. TGP melaporkan hasil kerjanya kepada
pimpinan Puskesmas serta menyampaikan
hasil pantauannya pada pertemuan MMD 3.tau
PKMD desa.
27
APA UKURAN KEBERHASILAN PEMBINAAN KADARZI ?
Pembinaan Kadarzi dinilai berhasil, jika setelah 6
bulan dibina :
• Jumlah Kadarzi bertambah dari data awal
pembinaan.
• Jumlah masalah gizi di dalam keluarga
berkurang
28
APA PERAN KADER POSYANDU/KADER DASAWISMA DALAM PEMBINAAN KADARZI?
Kader Posyandu dan Kader Dasawisma terlibat
aktif dalam kegiatan :
1. Sebagai peserta pelatihan Kesehatan Keluarga
dan Gizi (KKG).
2. Membuat peta dasawisma.
3. Membantu Kader Kadarzi mengisi Kartu
Kesehatan Keluarga (KKK).
4. Membantu
TGP
menyusun
rencana
pembinaan.
5. Mendampingi TGP dalam diskusi kelompok
dan pada saat kunjungan rumah, sampai yang
dikunjungi benarbenar menjadi keluarga
sadar gizi.
6. Menghadiri
pertemuan
Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD).
7. Ikut merencanakan dan melaksanakan lomba
menu, demo menu seimbang, demo cara
menyusui yang benar, dan kegiatan yang lain.
29
PENUTUP
Kita semua berharap, buku tuntunan praktis ini
dapat menjadi sahabat yang akrab bagi pengelola
program gizi, terutama bagi para Tenaga Gizi
Puskesmas.
Dengan kerjasama kemitraan antar semua pihak
terkait, maka segal a upaya untuk menumbuhkembangkan keluarga sadar gizi akan dapat
terwujud. Semoga.
Selamat bekerja !
30
Tim Penyusun
Drs. Benny A. Kodyat, MPA
DR. Muhilal
Dr. Syafri Guricci, M.Sc
Ir. Alwi Alhabsyi, MPH
Ir. Sunarko, M.Sc
Nursiah Gani, M.Sc
Dr. Dini Latief, M.Sc
Sunarno RW, SKM, MPH
Minarto, MPS
Ir. Supardi Darman
Ir. Siti zainab, MeN
MI Tri Hadiah Herawati, SKM
M. Bastari, SKM
Mulyatim, SKM
Ir. Diah pranaji, M.Sc
Ir. Dodi Izwardi
Waloeyo D.S.
Ir. Martini Markum
I
..