PROGRAM PENELUSURAN LOKASI PENCURIAN DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

BAB I
PENDAHULUAN

Pencurian daya listrik merupakan fenomena dan persoalan yang telah
berlangsung lama dan diakui sulit untuk dicegah dan diberantas. Selain dilakukan
oleh industri sekala menengah, pencurian daya listrik ini juga dilakukan oleh
pelanggan domestik. Kerugian PLN akibat pencurian daya listrik ini cukup besar,
yaitu sekitar 11.44 persen dari total produksi daya yang dihasilkan PLN secara
nasional. Selain kerugian finansial yang besar, praktek pencurian ini juga diyakini
mengganggu kelangsungan pasokan dan mengganggu sistem operasi kelistrikan.
Ditengah kondisi PLN yang sulit mencukupi kebutuhan daya listrik, pencurian daya
listrik ini akan membuat upaya pemenuhan kebutuhan daya listrik semakin sulit.
Strategi yang efektif untuk menekan tingkat pencurian ini akan membantu PLN
mencukupi kebutuhan daya dan menekan kerugian.
Lemahnya pengawasan diyakini sebagai sebab selalu terjadinya pencurian
daya listrik. Kesulitan melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara kontinyu baik
karena

terbatasnya

petugas


maupun besarnya

anggaran

yang

dibutuhkan

mengakibatkan pencurian selalu terjadi. Dalam beberapa kasus, pencurian daya
listrik diketahui secara tidak sengaja ketika dilakukan perbaikan atau pemeliharaan
jaringan. Hal ini mengindikasikan bahwa praktek pencurian boleh jadi telah
dilakukan dalam waktu yang lama. Disisi lain, hal ini juga menunjukkan bahwa
boleh jadi banyak praktek pencurian lain yang belum terdeteksi. Pencurian daya
listrik juga dapat diduga terjadi pada suatu daerah jika jumlah tagihan PLN untuk
daerah tersebut merosot tajam sementara jumlah pasokan daya listrik ke daerah
tersebut tidak berubah secara signifikan. Jika kemudian dugaan tersebut terbukti
benar, maka sebenarnya pencurian telah terjadi dalam waktu tertentu dan kerugian
tidak dapat dihindari. Dengan demikian, pencurian menjadi sulit diberantas dan
bahkan untuk mengetahui indikasinya pun masih merupakan pekerjaan besar.

Untuk mengatasi persoalan pencurian daya listrik dan menghindarkan PLN
dari kerugian yang besar, mengetahui indikasi pencurian sejak awal terjadinya
menjadi sangat penting. Secara umum, pencurian daya listrik dilakukan oleh
pelanggan besar (industri) dan pelanggan kecil (rumah tangga). Meskipun daya yang

1

dicuri oleh pelanggan rumah tangga relatif kecil, jika dilakukan secara massal, akan
memberikan pengaruh kepada sistem kelistrikan yang kurang lebih sama.
Pencurian daya listrik dapat dipandang sebagai penambahan beban kelistrikan
secara ilegal. Perusahaan pemasok daya listrik biasanya melakukan rencana operasi
jangka pendek berdasarkan ramalan beban untuk 24 jam kedepan. Dalam
perencanaan ini akan diperkirakan kondisi sistem untuk beban yang diramalkan.
Pencurian daya listrik akan mengakibatkan kondisi operasi sistem berbeda dari
perkiraan karena adanya beban ilegal yang tidak teramalkan. Fenomena ini dapat
digunakan untuk mengetahui indikasi awal pencurian daya listrik. Indikasi awal ini
sangat berguna untuk memperkirakan lokasi pencurian dan besarnya daya yang
dicuri.
Untuk keperluan tersebut perlu dilakukan studi perubahan kondisi operasi
sistem karena penambahan beban ilegal. Studi dimaksud dilakukan dengan cara

memetakan hubungan antara penambahan beban dengan perubahan kondisi operasi
sistem. Karena hubungan antara pembebanan daya listrik dengan parameter operasi
sistem tenaga listrik sangat tidak linier, maka diperlukan perhitungan matematika
tingkat lanjut yang pada umumnya melibatkan prosedur iteratif. Perhitungan
parameter operasi sistem untuk kondisi sistem yang diketahui disebut perhitungan
aliran beban. Dalam perhitungan tersebut, data-data sistem yang meliputi nilai beban
dan data jaringan harus diketahui untuk kemudian dilakukan analisis aliran beban.
Pada tahun pertama penelitian, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah
pelacakan informasi pencurian daya listrik dari pemberitaan di media massa.
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk mengetahui secara pasti seberapa parah
praktek pencurian daya listrik di Indonesia. Kegiatan ini akan dilakukan dalam waktu
6 bulan untuk cakupan pemberitaan di seluruh Indonesia. Meskipun demikian, fokus
penelusuran data pencurian akan di pusatkan di Jawa. Cara penelusuran terutama
dilakukan melalui internet. Media ini digunakan karena secara umum lebih mudah
mencari materi pemberitaan dari media massa dalam waktu yang lebih singkat.
Data dan dokumentasi yang diperoleh dari penelusuran informasi tersebut
kemudian akan dianalisis. Secara umum, analisis akan dilakukan dari berbagai sudut
pandang. Namun demikian, pendekatan hukum dalam persoalan ini akan
diprioritaskan. Hal ini terutama karena persoalan pencurian daya listrik merupakan


2

persoalan yang unik dan belum ditemui pembahasannya secara akademik dalam
perspektif yuridis. Pada sisi lain praktek pencurian daya listrik itu sendiri merupakan
persoalan yang spesifik serta tidak terjadi di banyak negara. Hal ini terutama karena
substansi daya listrik yang dicuri merupakan materi yang berbahaya sehingga
praktek pencurian daya listrik merupakan aktifitas yang sebenarnya sangat
membahayakan. Dengan demikian pencurian daya listrik itu sendiri dilakukan oleh
orang yang betul-betul mengerti cara ”mencurinya” secara aman atau, jika tidak,
maka pencurian tersebut dilakukan oleh orang yang nekat.
Pada sisi lain penyelesaian hukum kasus pencurian daya listrik seringkali
sulit dilakukan. Hal ini terutama karena belum adanya produk hukum yang secara
khusus membahas persoalan pencurian daya listrik. Penyelesaian hukum kasus
tersebut seringkali menggunakan prinsip analogi yang bisa jadi mengundang
perdebatan. Analogi dilakukan untuk menyetarakan daya listrik sebagai substansi
fisik yang bisa dicuri. Analogi ini paling tidak membutuhkan landasan berpikir dan
argumen-argumen lain yang cukup kuat untuk bisa diterima. Penjelasan daya listrik
sebagai substansi perlu disampaikan dari sudut pandang ilmu kelistrikan sedemikian,
sehingga paparan di atas dapat diterima. Dari pembahasan di atas diharapkan muncul
salah satu dokumentasi ilmiah tentang kasus pencurian daya listrik dari sudut

pandang ilmu hukum. Jika hal terebut dapat ditemukan maka akan dapat
disampaikan usulan penyempurnaan produk hukum atau bahkan diusulkan produk
hukum baru yang mengatur secara khusus tentang pencurian daya listrik.
Studi pustaka tentang sistem tenaga listrik juga akan dilakukan terutama
untuk menyusun formulasi matematis yang merupakan representasi jaringan sistem
kelistrikan. Representasi matematis dimaksud disusun dalam bentuk persamaan linier
simultan yang kemudian direkonstruksi menjadi persamaan matriks. Sistem
persamaan linier simultan tersebut kemudian akan diselesaikan dengan metode yang
relevan. Setelah dilakukan validasi, formulasi matematis yang telah disusun tersebut
kemudian dapat digunakan untuk keperluan penyusunan rumusan relasional
perubahan beban terhadap kondisi operasi sistem. Rumusan ini mempunyai peran
penting dalam pengembangan program aliran daya dalam sistem kelistrikan.
Dalam sistem tenaga listrik, hubungan antara beban dengan parameter
kondisi operasi sistem sangat tidak linear. Hal ini pada gilirannya akan menyulitkan

3

identifikasi lokasi pencurian karena perubahan beban disuatu lokasi akan
memberikan pengaruh yang luas pada sistem kelistrikan dan bukan pengaruh secara
lokal di lokasi pencurian. Pemetaan antara penambahan beban ilegal dengan

parameter operasi sistem dapat perhitungkan secara cermat dengan analisis aliran
beban (load flow analysis). Analisis aliran beban itu sendiri merupakan perhitungan
yang membutuhkan beban komputasi tinggi. Akan tetapi tersedia beberapa metode
untuk perhitungan ini diantaranya: Newton-Raphson, Gauss-Seidel, Fast Decouple.
Dalam penelitian ini, Newton-Raphson diusulkan digunakan untuk analisis aliran
beban. Pemilihan ini didasarkan atas fitur metode Newton-Raphson yang presisi
untuk analisis aliran beban.
Analisis aliran beban yang dilakukan mula-mula akan diimplementasikan
untuk sistem-sistem standar IEEE (Kersting 1991) karena sistem tersebut telah
dibakukan untuk patok uji (benchmark). Dengan demikian analisis tersebut akan
mampu menghasilkan hasil yang valid untuk sistem lain. Karena analisis dan
program yang akan dikembangkan direncanakan diimplementasikan untuk sistem
yang real, maka validasi ini kemudian diperlukan. Lebih jauh, jika hasil simulasi
untuk sistem real ini akan ditindaklanjuti di lapangan, maka kepastian bahwa hasil
simulasinya valid menjadi tidak bisa ditawar lagi.
Dalam penelitian di tahun pertama ini program perhitungan aliran beban akan
dibangun dengan program Matlab menggunakan metode perhitungan iteratif
Newton-Raphson. Patok uji hasil analisis aliran beban yang dihasilkan dari program
yang dikembangkan dilakukan terhadap program paket standar ETAP untuk sistem
yang sama. Patok uji dengan ETAP dilakukan karena akurasi hasil perhitungan

ETAP telah diakui. Dari patok uji tersebut akan diketahu tingkat akurasi hasil
perhitungan dari program yang dikembangkan. Akurasi hasil perhtingan mutlak
diperlukan karena program aliran beban menggunakan program yang dikembangkan
digunakan pada perhitungan selanjutnya sebagai salah satu sub routine, sehingga
akurasi hasil perhitungan keseluruhan akan sangat bergantung pada akurasi hasil
analsisis aliran beban dari program yang dikembangkan.

4

DAFTAR PUSTAKA
A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2006), Decoupled Harmonic Power Flow for
Large Power System with Multiple Nonlinear Loads ,The Seventh
Postgraduate Electrical Engineering and Computing Symposium (PEECS),
Perth, Australia, Murdoch University.
A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2006), A Hybrid GA-Fuzzy Algorithm for
Optimal Dispatch of LTC and Shunt Capacitors in Distribution System,
Australasian Universities Power Engineering Conference (AUPEC),
Melbourne, Australia, Victoria University.
A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2006), Optimal Dispatch of LTC and Shunt
Capacitors in the Presence of Harmonics using Genetic Algorithms, Power

Systems Conference and Exposition (PSCE) - IEEE, Atlanta, Georgia, USA,
IEEE PES.
A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2006), The Accuracy and Efficiency Issues of
Decouple Approach for Harmonic Power Flow Calculation, Regional
Postgraduate Conference on Engineering and Science (RPCES) Johor Bahru,
Malaysia, Universiti Teknologi Malaysia.
A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2007), Harmonic Power Flow Calculations for
Large Power System with Multiple Nonlinear Loads Using Decouple
Approach, Australasian Universities Power Engineering Conference
(AUPEC), Perth, Australia, Curtin University of Technology.
A.Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2007), Optimal Control of Reactive
Power/Voltage in Distribution System Using Genetic Algorithms,
Postgraduate Electrical Engineering and Computing Symposium (PEECS),
Perth, Australia, Curtin University of Technology.
A. Ulinuha, (2007), Optimal Dispatch of LTC and Switched Shunt Capacitors for
Distribution Networks in the Presence of Harmonics, Department of
Electrical and Computer Engineering, Perth, Curtin University of
Technology. Doctor of Philosophy: 203.
A. Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al, Hybrid Genetic-Fuzzy Algorithm for Optimal
Volt/VAr/THD Control of Distribution Systems with High Penetration of

Nonlinear Loads, IEEE Transactions on Power Delivery.
A. Ulinuha, M. A. S. Masoum, et al. (2008), Optimal Scheduling of LTC and Shunt
Capacitors in Large Distorted Distribution Systems using Evolutionary-Based
Algorithms, IEEE Transactions on Power Delivery, 23(1): 434 - 441.
A.Ulinuha, S. M. Islam, et al. (2008), Optimal Voltage Restoration in Electric Power
Systems Using Genetic Algorithms, Powercon 2008 and 2008 IEEE Power
India Conference, New Delhi, India, IEEE - PES.
Chang, G. W., W. Hung-Lu, et al. (2004), Strategic placement and sizing of passive
filters in a power system for controlling voltage distortion, IEEE Transactions
on Power Delivery, 19(3): 1204-1211.

87

Das, D. (2005), A Noniterative Load Flow Algorithm for Radial Distribution
Networks Using Fuzzy Set Approach and Interval Arithmetic, Electric Power
Components and Systems, 33(1): 59 - 72.
Hanintijo Soemitro, Rony, (1990) Metodologi Penelitian Hukum dan Yurimetri,
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Hartono, Dimyati, (1990) Hukum sebagai Faktor Penentu Pemanfaatan Teknologi
Telekomunikasi, Pidato Pengukuhan Guru besar FH UNDIP, Semarang.

Jurnal Nasional, (27/12/2007). PLN Kembali Buka Tender BBM.
Ishikawa, Hiroshi, (1984), Crime Prevention In the Context of National Developmet,
Bahama, Lembaga Kriminologi UI, No.4/Th VI.
Kartanegara, Satochid, Hukum Pidana, Kumpulan kuliah Bagian Satu,, Balai Lektur
Mahasiswa, Jakarta.
---------, (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Kenichi, Ohmae, (1995), The End of The Nation State, The Rice of Regional
Economic, The Free Press, New York/London.
Kersting, W. H. (1991), Radial distribution test feeders, IEEE Transactions on Power
Systems 6(3): 975-985.
Kompas (27/02/2006). Industri Curi Listrik.
Kompas (10/03/2006). Susut Daya PLN Tegal Capai 10,62 persen.
Kompas (07/04/2007), Pencurian Listrik Marak, PLN Bekasi Kehilangan Belasan
Miliar Rupiah.
Masoum, M. A. S., A. Jafarian, et al. (2004), Fuzzy approach for optimal placement
and sizing of capacitor banks in the presence of harmonics, IEEE
Transactions on Power Delivery 19(2): 822 - 829.
Masoum, M. A. S., M. Ladjevardi, et al. (2004), Application of local variations and
maximum sensitivities selection for optimal placement of shunt capacitor
banks under nonsinusoidal operating conditions, International Journal of

Electrical Power & Energy Systems, 26(10): 761-769.
Masoum, M. A. S., M. Ladjevardi, et al. (2004), Optimal Placement, Replacement
and Sizing of Capacitor Banks in Distorted Distribution Networks by Genetic
Algorithms, IEEE Transactions on Power Delivery 19(4): 1794-1801.
Mendoza, J. E., D. A. Morales, et al. (2007), Multiobjective Location of Automatic
Voltage Regulators in a Radial Distribution Network Using a Micro Genetic
Algorithm, IEEE Transactions on Power Systems, 22(1): 404-412.
Moeljatno, (1985), Azas-azas Hukum Pidana, PT. Bina Aksara, Jakarta.
Moleong, Lexi, J, (1993), Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Muladi, (1995), Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, BP UNDIP, Semarang.

88

Nawawi Arief, barda, (1980) Penetapan Pidana Penjara Dalam Perundang-undangan
Dalam Rangka Usaha Penanggulangan Kejahatan, Desertasi, UNPAD,
Bandung.
Rakyatmerdeka (27/06/2007), Daya Listrik Raib 100 Juta KWH, PLN Tangerang
Rugi 828 M Tiap Tahun.
Roberston, Ronald, (1992), Globalization, Social Theory and Global Culture, Sage
Publication, London.
Sinar Harapan (04/12/2002), PLN Lampung Rugi Rp 270 Miliar, Tingkat Pencurian
Listrik Masih Tinggi.
Soesilo, R, (1988), Kitab Undang-undang Hukum Pidana serta komentarkomentarnya lengkap pasal demi pasal, PT Karya Nusantara, Bandung.
Suara Merdeka, (16/06/2004), Modus Baru Pencurian Daya, 119 Boks Meteran
Listrik Dirusak.
Sudarto, (1986), Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung.
Sudarto, (1983), Hukum Pidana dan Perkembangan Masyarakat, Sinarbaru,
Bandung,.
-------------,(1996) Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti,
Bandung,
-------------, (1990), Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Bumi Aksara, Jakarta,.
-------------, (1995) Penelitian Hukum Normatif (Suatu Upaya Reorientasi
Pemahaman), UNSOED, Purwokerto.
------------, (2002), UU RI No 20 tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan beserta
penjelasannya, Citra Umbara, Bandung.

89

TEKNOLOGI INFORMASI

LAPORAN HASIL PENELITIAN
HIBAH PENELITIAN TIM PASCASARJANA-HPTP
(HIBAH PASCA)

PROGRAM PENELUSURAN LOKASI PENCURIAN
DAYA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN
ALGORITMA GENETIKA

Oleh:
Agus Ulinuha, ST, MT, PhD
Supriyono, ST, MT, PhD
Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom

DIBIAYAI OLEH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN HIBAH PENELITIAN
074/SP2H/DP2M/IV/2009, TERTANGGAL 06 APRIL 2009

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

PRAKATA
Hanya berkat pertolongan dan petunjuk dari Tuhan yang maha kuasa
kegiatan penelitian pada tahun pertama ini dapat diselesaikan dengan baik. Penelitian
ini mengambil tema pencurian daya listrik dan pembahasannya dilakukan baik dari
perspektif hukum maupun dari sudut pandang teknis. Harapan dari penelitian ini
adalah sumbangan pemikiran tentang penyempurnaan peraturan perundangundangan yang mengatur persoalan tersebut. Secara teknis kontribusi yang
diharapkan adalah dibangunnya suatu program komputer yang dapat memberikan
informasi awal tentang lokasi yang diduga terjadi pencurian daya listrik berikut data
nilai daya yang dicuri. Kedua upaya tersebut diharapkan dapat membantu
penyelesaian persoalan pencurian daya listrik yang menimbulkan kerugian finansial
yang tidak kecil dan menimbulkan persoalan teknis pasokan daya listrik ke
konsumen baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
Ucapan terimakasih bersama ini disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu terselenggaranya dan terselesaikannya penelitian ini. Secara khusus
ucapan terimakasih disampaikan kepada pihak-pihak sebagai berikut:
1. Anggota tim peneliti Dosen maupun mahasiswa atas kerjasamanya yang baik,
2. Ketua LPPM UMS atas segala bantuannya sehingga penelitian dapat terlaksana,
3. Direktur Program Pascasarjana UMS
4. Dosen pembimbing master pada jurusan Hukum dan Magister Pendidikan
Program Pascasarjana UMS
5. Staf Akademik pada Program Pascasarjana UMS
Penelitian ini diharapkan membawa manfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Meskipun demikian, disadari pula bahwa terdapat berbagai
kekurangan atas penelitian ini baik dari sisi penyelenggaraannya maupun dalam
pelaporannya. Saran dan kritik membangun akan diterima dengan tangan terbuka
untuk perbaikan penelitian ini pada masa mendatang maupun dalam penyusunan
laporannya. Semoga kegiatan kecil mampu membawa kebaikan dan maslahah bagi
semua pihak.
Surakarta, 27 Oktober 2009
Peneliti

DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ................................................................................................. i
Ringkasan ................................................................................................................ ii
Capaian Indikator Kinerja......................................................................................... v
Prakata ................................................................................................................... vi
Daftar isi ................................................................................................................ vii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................... 1
Bab II Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tahun Pertama ............................................. 5
Bab III Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 7
Bab IV Metode Penelitian Tahun Pertama .............................................................. 14
Bab V Hasil dan Pembahasan ................................................................................. 16
5.1 Analisis Yuridis Pencurian Daya Listrik ..................................................... 17
a. Identifikasi Permasalahan .......................................................................... 18
b. Ruang Lingkup dan Pengertian Tindak Pidana Pencurian .......................... 19
c. Ruang Lingkup Tindak Pidana Pencurian Aliran Listrik ............................ 20
d. Ruang Lingkup Kebijakan Hukum Pidana dan Masalah Kriminalisasi ....... 21
d. Perspektif Teoritis ..................................................................................... 22
5.2. Analisis Aliran Daya Listrik ...................................................................... 29
5.3. Metode Analisis Aliran Beban ................................................................... 31
a. Metode Gauss-Seidel ................................................................................ 31
a.1. Faktor Percepatan ................................................................................... 32
b. Metode Newton Raphson........................................................................... 33
b.1. Penerapan Metode Newton Raphson pada perhitungan aliran beban ....... 34
c. Decoupled Load Flow ................................................................................ 36
c.1. Algoritma Decoupled Power Flow ......................................................... 37
5.4. Algoritma Perhitungan Aliran Beban Menggunakan Metode Newton
Raphson ..................................................................................................... 42
5.5. Analisis akurasi ......................................................................................... 43
a. Data sistem ................................................................................................ 43
b. Hasil perhitungan dan Analisis Akurasi ..................................................... 45
5.6. Analisis aliran beban untuk sistem 30 bus ................................................. 50
a. Data sistem ................................................................................................ 50
b. Informasi komputasi dan konvergensi ........................................................ 52

c. Informasi sistem dan hasil perhitungan umum ........................................... 53
d. Hasil perhitungan bus ................................................................................ 53
e. Hasil perhitungan aliran daya jaringan ....................................................... 54
Bab VI Kesimpulan Dan Saran ............................................................................... 56
6.1. Kesimpulan .............................................................................................. 56
6.2. Saran ......................................................................................................... 57
Bab VII Rencana Penelitian Tahap Selanjutnya ...................................................... 59
7.1. Tujuan Khusus........................................................................................... 59
7.2. Metode ...................................................................................................... 60
7.3. Jadwal kerja ............................................................................................... 62
BAB VII Draft Artikel ilmiah ................................................................................. 63
Artikel ilmiah 1 ................................................................................................ 63
Artikel ilmiah 2 ................................................................................................ 71
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 87
Lampiran ................................................................................................................ 90
Judul dan ruang lingkup penelitian mahasiswa ................................................. 90
Hasil Cetak Keluaran Program Aliran Beban .................................................... 92
1. Sistem 18 bus dengan kapasitor ................................................................. 92
2. Sistem 30 bus dengan kapasitor ................................................................. 94

DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Data bus sistem standar IEEE 18 bus ..................................................... 44
Tabel 5.2. Data percabangan sistem standar IEEE 18 bus ....................................... 45
Tabel 5.3. Hasil perhitungan program, ETAP dan HARMFLOW ........................... 46
Tabel 5.4. Selisih hasil perhitungan program yang dibuat terhadap ETAP dan
HARMFLOW ......................................................................................... 47
Tabel 5.5. Perbandingan hasil perhitungan rugi daya .............................................. 47
Tabel 5.6. Aliran daya pada jaringan sistem 18 bus IEEE ....................................... 49
Tabel 5.7. data bus dan beban sistem 30 kV ............................................................ 51
Table 5.8. Data percabangan sistem 30 bus ............................................................. 51
Table 5.8. (lanjutan) ............................................................................................... 52
Tabel 5.9 Informasi komputasi program ................................................................. 52
Tabel 5.10 Isnformasi sistem dan hasil perhitungan umum ..................................... 53
Tabel 5.11. Hasil perhitungan pada bus .................................................................. 53
Tabel 5.12. Hasil perhitungan aliran daya sistem 30 bus ......................................... 54
Tabel 7.1. Jadwal kegiatan penelitian tahun kedua .................................................. 62

DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1. Kerangka pemikiran analisis pencurian daya listrik dalam perspektif
yuridis ............................................................................................... 29
Gambar 5.2. Bagian sistem tenaga listrik ................................................................ 30
Gambar 5.3. Diagram alir perhitungan aliran beban menggunakan metode Newton
Raphson ............................................................................................ 42
Gambar 5.4. Sistem Standar IEEE18 bus ................................................................ 44
Gambar 5.5 Sistem distribusi 30 bus untuk analisis aliran beban ............................. 50

RINGKASAN
Sistem tenaga listrik merupakan domain dimana kejahatan dapat terjadi
dalam bentuk penyambungan beban listrik secara ilegal atau dapat dikatakan sebagai
pencurian daya listrik. Pencurian daya listrik merupakan persoalan yang
menimbulkan kerugian besar bagi PLN. Salah satu upaya pencegahan praktek
pencurian daya listrik adalah ditegakkannya peraturan perundang-undangan yang
mampu menjerat pelaku pencurian daya listrik agar menimbulkan efek jera bagi yang
bersangkutan. Meskipun demikian peraturan perundangan yang diberlakukan juga
harus menjamin rasa keadilan. Hal ini perlu ditekankan terutama terkait dengan
pelaku dan modus operandinya yang sangat beragam serta dampak yang
ditimbulkannya terhadap sistem tenaga listrik juga tergantung pada sekala daya yang
dicuri.
Persoalannya kemudian adalah perumusan pasal-pasal yang mengatur
tindak pidana pencurian khususnya pencurian aliran listrik tidak didapati secara
sepesifik dan rinci dalam KUHP, kecuali hanya secara umum terhadap delik
pencuriannya saja, dan dirasakan telah ketinggalan jaman dan tidak cocok dengan
aspirasi/perkembangan kesadaran hukum dalam masyarakat. Hal ini terutama
disebabkan KUHP merupakan warisan jaman Kolonial-Belanda.
Unsur-unsur pencurian dalam pasal 362 KUHP yaitu mengambil barang:
kepunyaan orang lain; dengan maksud memilikinya; secara melawan hukum dalam
hal ini, dengan menggunakan penafsiran analogi maka memakai daya listrik secara
ilegal dapat dikatagorikan sebagai pencurian. Dalam perspektif hukum pidana,
persalan pencurian daya listrik didekati menggunakan penafsiran analogi daya listrik
sebagai substansi fisik, konsep merugikan pihak lain, serta konsep perlawanan
terhadap hukum.
Keterlibatan kebijakan hukum pidana pada tahap formulatif dalam kasus
pencurian daya listrik amat penting, karena tahap tersebut merupakan proses
pembuatan perundang-undangan hukum pidana yang merupakan hal prinsip dalam
sistem peradilan pidana. Aliran listrik dapat ditafsirkan secara ekstensif yang
menurut fenomena fisika, daya listrik merupakan substansi fisika yang dapat
diketahui fenomenanya, terukur serta dapat dimanfaatkan dalam kehidupan. Pada sisi

ii

lain, daya listrik perlu diproduksi dan disalurkan kepada konsumen. Produksi
tersebut menggunakan peralatan-peralatan yang membutuhkan beaya investasi dan
operasional yang besar, sehingga penggunaannya secara ilegal akan merugikan pihak
pengelola daya listrik.
Upaya hukum sebagaimana diuraikan di atas betapapun hanya dapat
dilakukan ketika praktek pencurian dapat ditemukan dan pelakunya dapat ditangkap.
Dengan demikian, upaya menemukan praktek pencurian daya listrik berikut
pelakunya merupakan prasyarat agar proses hukum dapat dilakukan. Persoalannya
kemudian adalah hal tersebut sulit dilakukan mengingat jaringan sistem kelistrikan
yang mencakup areal yang sangat luas.
Upaya yang sejauh ini dilakukan adalah dengan melakukan penyisiran
daerah yang dicurigai terjadi pencurian. Upaya ini selain membutuhkan dana yang
besar, efektifitas dari kegiatan ini juga diragukan karena luasnya area jaringan sistem
kelistrikan.

Pencurian

pada

gilirannya

akan

tetap

terjadi

karena

tidak

dimungkinkannya melakukan pemeriksaan dan pengawasan di seluruh area sistem
kelistrikan, baik karena terbatasnya jumlah petugas maupun karena besarnya dana
yang dibutuhkan untuk melaksanaan pemeriksaan secara rutin.
Informasi tentang indikasi lokasi pencurian akan sangat membantu dalam
menentukan prioritas daerah pemeriksaan. Pencurian daya dapat dipandang sebagai
penambahan beban secara ilegal terhadap sistem kelistrikan. Hal ini pada gilirannya
akan memberikan pengaruh kepada kondisi operasi sistem dan merubah parameter
operasional sistem, misalnya perubahan nilai tegangan dan frekuensi. Perubahan
parameter ini dapat digunakan untuk memperkirakan lokasi pencurian, sehingga
indikasi pencurian daya listrik berikut lokasinya dapat dilacak. Karena hubungan
antara penambahan beban dengan parameter operasional sistem sangat tidak linear
(highly nonlinear), maka penggunaan metode pelacakan konvensional tidak efektif.
Perhitungan aliran beban merupakan perhitungan yang memberikan
pemetaan relasional antara parameter operasional sistem tenaga listrik atas
komponen-komponen yang terpasang. Perhitungan aliran beban dilakukan mulamula dengan memodelkan sistem tenaga listrik ke dalam persamaan matematis dan
kemudiakan meng-konstruksikannya sebagai persamaan matriks. Penyelesaian
persamaan matriks tersebut pada umumnya menggunakan metode matematis lanjut

iii

yang melibatkan metode iteratif, karena persamaan titik pada setiap bus tidak dapat
secara langsung dipecahkan karena vector arus-nya tidak diketahui. Metode iteratif
untuk perhitungan aliran beban dilakukan dengan memberikan asumsi awal nilai
tegangan tiap bus yang kemudian di-update secara iteratif. Terdapat berbagai metode
untuk penyelesaian persoalan aliran beban, diantaranya adalah Newton Raphson,
Gauss Seidel dan Fast Decouple.
Metode Gauss-Seidel meng-update nilai tegangan secara rekursif sehingga
jika ada penambahan bus sistem, perhitungan harus kembali dilakukan dari awal.
Metode Newton Raphson melakukan update tegangan secara simultan sehingga lebih
cepat konvergen dibandingkan metode Gauss Seidel, tetapi memiliki beban
komputasi yang tinggi. Untuk mengurangi beban komputasi metode NewtonRaphson, kopling antara komponen-komponen matriks yang tidak signifikan
mempengaruhi ketelitian dapat dihilangkan pada metode decoupled power flow.
Dalam penelitian ini metode Newton Raphson digunakan untuk
perhitungan aliran beban. Metode Newton-Raphson diketahui cukup presisi dalam
analisis aliran beban, meskipun beban komputasi metode ini cukup berat karena
harus melibatkan matriks Jacobian dengan dimensi yang cukup besar. Implementasi
metode tersebut pada perhitungan aliran beban dilakukan dengan menggunakan
pemrograman komputer dengan bahasa pemrograman Matlab.
Metode Newton-Raphson telah diimplementasikan dalam sistem IEEE 18
bus dan berdasarkan hasil patok uji terhadap hasil perhitungan porgram paket
standar, hasil perhitungan dari program yang dikembangkan sangat akurat. Program
yang dikembangkan dengan metode Newton Raphson juga telah diimplementasikan
pada sistem besar dengan kemampuan konvergensi yang baik serta hasil yang cukup
akurat. Alasan utama dikembangkannya program komputer tersebut adalah untuk
memberikan kemungkinan interaktif antara program aliran beban dengan program
lainnya memanfaat program aliran beban sebagai sub routine. Pada tahun kedua
penelitian ini, program aliran beban akan diintegrasikan pada program Algoritma
Genetika dimana berbagai kemungkinan kombinasi pembebanan ilegal diberikan
sebagai masukan untuk dianalisis oleh program aliran beban. Hasil perhitungan
aliran beban akan lebih lanjut dianalisis dan secara rekusif solusi tentatif diperbaiki
sampai kemudian diperoleh hasil penelusuran yang presisi.

iv