a. rawat inap terpadu Rindu, CMU dan IBP, instalasi gawat darurat IGD dan
instalasi rawat jalan IRJ. b.
instalasi seperti Instalasi Diagnostik Terpadu IDT, Instalasi Hemodialisa IHD, Instalasi Patologi Anatomi IPA, Instalasi Patologi Klinik IPK, dan
Instalasi Radiologi. IPK telah memiliki Kerja Sama Operasional KSO dengan pihak lain untuk reagen tertentu, namun untuk pengadaan reagen lain
yang tidak termasuk KSO tetap dilakukan oleh Instalasi Farmasi. Pasien hemodialisa Askes ditangani oleh PT. Askes sendiri.
c. user lainnya seperti poli-poli rawat jalan.
4.2.3 Pokja Farmasi Klinis
Pelayanan farmasi klinis di rumah sakit sangat diperlukan pasien untuk memberikan jaminan pengobatan yang rasional efektif, aman, tersedia dan
biayanya terjangkau. Pelayanan farmasi klinis dapat terlaksana dengan baik bila ada komunikasi dan kerja sama yang intensif antara dokter, apoteker, perawat dan
pasien. Farmasi klinis menyelenggarakan dan mengkoordinasikan serta
bertanggung jawab terhadap pendidikan dan pelatihan di Instalasi Farmasi. Pelayanan farmasi klinis meliputi:
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
Pengkajian dan pelayanan resep untuk pasien rawat inap dilakukan oleh depo farmasi untuk permintaan perbekalan farmasi pada jam kerja dan oleh apotik
II untuk pelayanan di luar jam kerja. Sedangkan untuk pasien rawat jalan dilayani oleh apotik I dan II. Kegiatan yang dilakukan pada pengkajian dan pelayanan
resep mengharuskan apoteker untuk melakukan pengkajian resep sesuai
Universitas Sumatera Utara
persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik, dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
b. Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
Penelusuran riwayat penggunaan obat telah dilakukan oleh farmasi klinis, data diperoleh dari wawancara dengan pasienkeluarga pasien, dan data rekam
medik, namun penelusuran riwayat penggunaan obat tidak dilakukan kepada seluruh pasien di RSUP. H. Adam Malik dikarenakan keterbatasan jumlah
apoteker farmasi klinis dengan jumlah pasien yang sangat banyak sehingga penelusuran riwayat penggunaan obat tidak optimal dilaksanakan.
c. Pelayanan lnformasi Obat PIO
PIO merupakan kegiatan dari farmasi klinis bekerja sama dengan PKRS yang kegiatannya meliputi menjawab pertanyaan, menerbitkan buletin,
menyediakan informasi bagi komite farmasi dan terapi sehubungan dengan penyusunan formularium rumah sakit, kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat
jalan dan rawat inap, melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya dan melakukan penelitian. Seluruh
kegiatan PIO tersebut telah dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik.
d. Konseling
Kegiatan konseling telah dilakukan di RSUP H. Adam Malik dengan melakukan diskusi antara apoteker dengan pasienkeluarga pasien. Kegiatan
konseling ini dilakukan untuk pasien rawat jalan dengan riwayat pasien penyakit kronik, geriatri dan pediatri. Sarana yang diperlukan untuk konseling seperti
ruangan tertutup yang disertai alat peraga juga telah memenuhi syarat. Alat peraga yang tersedia seperti boneka ditujukan untuk memberitahukan cara
Universitas Sumatera Utara
menginjeksikan insulin. Diharapkan perlu dibuat kartu konseling untuk mempermudah mencari data pasien berulang, dimana kartu konseling merupakan
dasar membuat pelaporan jumlah pasien yang dikonseling.
e. Visite