PENGARUH INTERVAL TRAINING DENGAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PADA ATLET SSB DAUN EMAS STABAT USIA 15-17 TAHUN 2014.
PERBEDAAN PENGARUH INTERVAL TRAINING DENGAN
CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN
VO2MAX PADA ATLET SSB DAUN EMAS
STABAT USIA 15-17 TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
IQBAL ALHUDA NIM. 081266210035
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikanya-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagi pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebessar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. H. Basyaruddin Daulay, M.Kes sebagai Dekan FIK UNIMED, Bapak
Drs. Suharjo, M.Pd sebagai Pembantu Dekan I FIK UNIMED, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes sebagai Pembantu Dekan II FIK UNIMED, dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd sebagai Pembantu Dekan III FIK UNIMED.
3. Ibu Dr. Novita, M.Pd sebagai Ketua Jurusan PKO, Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan PKO yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. H. Basyaruddin Daulay, M.Kes sebagai Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam menempuh perkuliahan dan penyelesaian Skripsi ini.
5. Dosen Pengarah I Ibu Dr. Rahma Dewi, M.Pd, Dosen Pengarah II Bapak Andarias Ginting, S.Pd, M.Or, Dosen Pengarah III Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd yang telah memberikan arahan dan membimbing dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak/Ibu Dosen FIK UNIMED, Bapak/Ibu Staf pegawai Tata Usaha FIK UNIMED, Khususnya kepada Ibu Ria Pegawai Tata Usaha Jurusan PKO yang telah banyak membantu dan memberi saran guna penyelesaian studi.
7. Terima kasih kepada Bapak Sutris selaku pelatih SSB Daun Emas Stabat yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian saya.
(5)
8. Teristimewa kepada Ayahanda (Alm Abbas Alwi, S.Sos) dan Ibunda (Mimi Farida, S.Pd) yang sangat penulis sayangi karena telah bersusah payah membesarkan, membimbing dan membiayai serta mendoakan penulis sehingga dapat menyelesaikan studi ini.
9. Kakak tersayang Asryna Rahayu, S.Pd dan Adik tersayang Abdul Latief Muthakhary yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk selalu sabar dan tegar menghadapi kehidupan.
10. Terima kasih kepada Entina Febri, S.Pd yang sudah banyak memberikan motivasi.
11. Sahabatku Yanri, Bayu, Longgur, Doni, Hamid, Ali, Andi, Fuad, Ari. Adik-adikku (Ridho, Imam, Ferry, Teguh, Wildan, Agung, Budi, Moko, Reza, Juni, Ratih, Dwi, Ayu, Nindi, Fika) dan seluruh teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa FIK Unimed khususnya PKO Stambuk 2008 yang telah membantu dan memberikan masukan dalam menyusun skripsi ini.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan ini. Akhirnya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah yang mudah-mudahan diterima oleh Yang Maha Kuasa. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan prestasi pada khususnya. Amin...Ya..Rabbal Alamin.
Medan, Januari 2015 Penulis
Iqbal Alhuda
(6)
ABSTRAK
IQBAL ALHUDA. Perbedan Pengaruh Interval Training Dengan Circuit
Training Terhadap Peningkatan VO2Max Pada Atlet SSB Daun Emas Stabat
Usia 15-17 Tahun 2014. (Pembimbing : H. BASYARUDDIN DAULAY) SKRIPSI : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014.
VO2Max adalah tempo tercepat dimana seseorang dapat menggunakan
oksigen selama berolahraga. Semakin tinggi VO2Max seorang atlet, maka semakin tinggi daya tahan dan stamina yang dimiliki atlet tersebut. interval training dan
circuit training merupakan bentuk latihan yang dapat meingkatkan VO2Max.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang perbedan pengaruh interval training dengan circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 Tahun 2014.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan jumlah populasi yaitu 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling (sampel acak sederhana). Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik
matching by fairing yaitu kelompok A (interval training) dan kelompok B (circuit training) berdasarkan hasil pre-test yang telah diranking. Penelitian ini dilaksanakan
selama 6 minggu, dengan frekuensi latihan 3 kali dalam seminggu.
Instrumen untuk mengukur VO2Max adalah dengan menggunakan Bleep Test. Hasil analisis data yang menggunakan Uji-t menunjukkan peningkatan terhadap VO2Max. Dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa 1. Interval training memberikan pengaruh terhadap peningkatan VO2Max, dikarenakan > , dengan sebesar 3,67 dan sebesar 1,83. 2. Circuit training memberikan pengaruh terhadap peningkatan VO2Max, dikarenakan > , dengan
sebesar 5 dan sebesar 1,83. 3. Interval training tidak memberikan
pengaruh yang lebih besar daripada circuit training terhadap peningkatan VO2Max, dikarenakan < , dengan sebesar 0,61 dan sebesar 1,73.
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F Manfaat Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORITIS... 10
A. Kajian Teoritis ... 10
1.1 Hakikat Sepakbola ... 10
1.2 Sistem Energi Sepakbola ... 15
2. Hakikat Interval Training ... 20
3. Hakikat Circuit Training ... 21
4. Hakikat VO2Max ... 25
B. Kerangka Berpikir ... 31
C. Hipotesis ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 34
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
B. Populasi dan Sampel ... 34
C. Metode Penelitian ... 35
D. Instrumen Penelitian ... 36
(8)
F. Teknik Analisis Data... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Deskripsi Data Penelitian ... 42
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 43
C. Pengujian Hipotesis ... 45
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 51
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tes Pendahuluan VO2Max ... 5
2 .Norma Bleep test Kategori Putra Oleh Heywood... ... 6
3. Desain Penelitian Two Group Design ... 36
4. Data Hasil Pre-Test dan Post-Test Interval Traning dan Circuit Training Terhadap Peningkatan VO2Max ... 43
5.Hasil Uji Pre-test Normalitas ... 45
6.Hasil Uji Post-test Normalitas ... 45
7.Hasil Uji Homogenitas ... 46
8.Data Hasil Pre-test VO2Max ... 52
9.Pembagian Matching of Pairing Data Hasil Pre-test ... 53
10.Data Hasil Post-test VO2Max ... 54
11. Mencari Rata-rata dan Simpangan Baku Pre-test ... 55
12. Mencari Rata-rata dan Simpangan Baku Post-test... 56
13. Uji Normalitas Data Hasil Pre-test VO2Max Kelompok Interval Training ... 57
14. Uji Normalitas Data Hasil Post-test VO2Max Kelompok Interval Training .. 58
15. Uji Normalitas Data Hasil Pre-test VO2Max Kelompok Circuit Training .... 59
16. Uji Normalitas Data Hasil Post-test VO2Max Kelompok Circuit Training ... 60
17. Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda, dan t-hitung dari Data Hasil Pre-test dan Post-test VO2Max Kelompok Interval Training ... 63
18. Perhitungan Rata-rata Beda, Simpangan Baku Beda, dan t-hitung dari Data Hasil Pre-test dan Post-test VO2Max Kelompok Circuit Training ... 65
19. Perhitungan Uji – t dari Data Hasil Post-test VO2Max Antara Kelompok Interval Training dan Circuit Training ... 67
20. Kemampuan Atlet Dalam Latihan ... 69
(10)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam masa pembaharuan dan
pembangunan sekarang ini untuk memecahkan berbagai masalah dalam berbagai
bidang, termasuk bidang keolahragaan. Olahraga sebagai bidang lintas sektroal
dapat memanfaatkan berbagai ilmu pengetahuan seperti anatomi, biomekanika,
fisiologi, ilmu pendidikan, ilmu gizi, psikologi, perkembangan gerak, ilmu
kepelatihan dan lain sebagainya.
Pemerintah sendiri menjadikan olahraga sebagai pendukung terwujudnya
manusia Indonesia yang sehat dengan menempatkan olahraga sebagai salah satu
arah kebijakan pembangunan yaitu menumbuhkan budaya olahraga guna
meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan
dan kebugaran yang baik.
Selain hal tersebut, salah satu manfaat olahraga yang paling mendasar
adalah sebagai tempat ajang prestasi yang dapat dijadikan alat dalam
meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Pembentukan sumber daya manusia
olahraga Indonesia yang berbakat, berkualitas, berdisiplin tinggi serta
berkompetensi dari aspek fisik maupun mental harus dipersiapkan dan
diberdayakan semaksimal mungkin agar dapat bersaing diajang kompetisi
nasional. untuk mendapatkan suatu prestasi maksimal tidak mudah, diperlukan
(11)
olahraga harus didukung oleh kondisi fisik yang baik, dengan ini maka seseorang
akan lebih mudah untuk mencapai prestasi maksimal. Beberapa unsur kondisi
fisik yang dimiliki oleh setiap atlet dikemukakan oleh Sajoto (1988:58) adalah :
1. Daya tahan (endurance)
a. Daya tahan otot (local endurance)
b. Daya tahan jantung paru (cardiorespiratory endurance) c. Daya ledak otot (mascular power)
2. Kekuatan (strength) 3. Kecepatan (speed) 4. Kelentukan (flexibility) 5. Keseimbangan (balance) 6. Koordinasi (coordination) 7. Kelincahan (agility) 8. Ketepatan (accuracy) 9. Reaksi (reaction)
Seperti yang kita ketahui daya tahan merupakan salah satu elemen kondisi
fisik yang terpenting karena merupakan dasar untuk mengembangkan elemen
kondisi fisik yang lain. Khususnya daya tahan cardiovascular (aerobik), yang
diartikan sebagai kemampuan organisme tubuh terutama jantung, paru dan sistem
peredaran darah dalam mengatasi kelelahan yang disebabkan oleh pembebanan
latihan yang berlangsung relatif lama. Dan jantung merupakan alat penggerak
utama dalam tubuh manusia, tanpa jantung manusia tidak dapat melakukan
apapun yang diinginkan.
Penyebab terjadinya hal tersebut dikarenakan rendahnya asupan kapasitas
asupan oksigen (VO2Max) dalam tubuh atlet yang akhirnya mengakibatkan
cepatnya tingkat kelelahan yang dialami atlet pada saat bermain. Dimana oksigen
merupakan bahan bakar bagi tubuh kita, dan oksigen sangat dibutuhkan oleh otot
(12)
oleh Guyton (1983:7) bahwa : “VO2Max adalah tempo tercepat dimana seseorang
dapat menggunakan oksigen selama berolahraga”.
Semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan
semakin baik kinerja otot dalam melakukan aktifitas sehingga zat sisa-sisa yang
menyebabkan kelelahan jumlahnya semakin sedikit. Maka, semakin tinggi
VO2Max, seorang atlet yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan
stamina yang istimewa.
Untuk mendapatkan prestasi yang tinggi maka seseorang perlu dilatih
kemampuan fisik, karena tanpa memiliki kondisi fisik yang baik tidak mungkin
mencapai prestasi yang diharapkan. Sebagaimana dikatakan Harsono (1988:153)
bahwa : “ kalau kondisi fisik baik akan ada peningkatan kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, ekonomi
gerak yang lebih baik, pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh
setelah latihan”.
Cabang olahraga sepakbola seorang atlet harus memiliki kondisi fisik yang
baik dan prima agar dapat mencapai prestasi maksimal baik prestasi nasional.
Sepakbola merupakan olahraga permainan beregu, masing-masing regu terdiri
atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang, yang dimainkan di
lapangan terbuka yang dapat dimainkan oleh semua kalangan usia dengan tujuan
memasukkan bola ke gawang lawan.
Sepakbola merupakan salah satu permainan yang memasyarakat dan
digemari hampir semua orang. Bahkan orang bukan saja gemar memainkannya,
(13)
dewasa. Bahkan pada saat sekarang, sebagian lahan yang kosong mereka gunakan
sebagai tempat bermain sepakbola, bahkan kadang-kadang sawah yang kering pun
digunakam sebagai tempat lapangan bermain sepakbola.
Perkembangan sepakbola di Sumatera Utara sudah semakin pesat dengan
diikuti oleh perkembangan sepakbola didaerah-daerah. Berkaca dari kemajuan
sepakbola di Sumatera Utara yang semakin pesat, peneliti melihat perkembangan
SSB di Langkat khususnya di SSB Daun Emas. Prestasi yang dicapai oleh SSB
tersebut kurang memuaskan dari setiap kejuaraan yang mereka ikuti.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pelatih SSB Daun Emas Stabat
Pairun dan Sutrisno pada senin, 14 Juli 2014, bahwa pemain sepakbola SSB Daun
Emas Stabat usia 15-17 tahun, belum memiliki kemampuan fisik yang baik
khususnya daya tahan aerobik (VO2Max). Hal ini terlihat saat mengikuti
kejuaraan banyak atlet yang mudah kelelahan, sehingga disetiap kejuaraan atlet
(14)
Tabel. 1 Data Tes Pendahuluan VO2Max Atlet SSB Daun Emas Stabat Usia 15-17 Tahun
NO Nama Usia VO2Max Kategori
1. Syahputra 17 Tahun 44,5 Rata-rata
2. Aditya Sudrajat 17 Tahun 39,2 Rata-rata
3. M. Irfan 17 Tahun 40,5 Rata-rata
4. M. Zulkifli 16 Tahun 39,9 Dibawah rata-rata
5. Aditia Syahputra 16 Tahun 38,5 Dibawah rata-rata
6. M. Diki 15 Tahun 37,8 Dibawah rata-rata
7. M. Paris 16 Tahun 36,4 Dibawah rata-rata
8. Arief 15 Tahun 35,0 Dibawah rata-rata
9. Arya 15 Tahun 34,3 Kurang sekali
10. Angga Febri 15 Tahun 33,6 Kurang sekali
11. Ahmad zaki 17 Tahun 32,9 Kurang sekali
12. Reza Ade 17 Tahun 31,8 Kurang sekali
13. Fahmi Fahrezi 16 Tahun 31,8 Kurang sekali
14. Zainul Arifin 16 Tahun 31,0 Kurang sekali
15. M. Syafii 16 Tahun 31,0 Kurang sekali
16. Fendi 15 Tahun 29,5 Kurang sekali
17. Rudi Irwansyah 16 Tahun 29,5 Kurang sekali
18. Renaldi 16 Tahun 27,6 Kurang sekali
19. Toto Prihuda 16 Tahun 26,8 Kurang sekali
(15)
Tabel. 2 Norma Bleep Test Kategori Putra Oleh Heywood (1998)
Umur Kurang
Sekali
Di Bawah
Rata-rata
Rata-rata Di Atas
Rata-rata
Excellent Superior
13-19 <35.0 35.0 - 39.9 40.5 - 45.1 45.2 - 50.9 51.0 - 55.9 >55.9
20-29 <33.0 33.0 - 39.2 39.9 - 43.3 43.9 - 48.7 49.3 - 52.5 >52.6
30-39 <31.5 31.5 - 38.4 38.5 - 41.8 42.4 - 47.4 48.0 - 51.4 >51.6
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes pendahuluan pada selasa,
10 Juli 2014, terdapat 12 orang (60%) berada pada kategori kurang sekali, 8 orang
(40%) berada pada kategori dibawah rata-rata dan rata-rata, tidak seorang pun
sampel yang berada pada kategori di atas rata-rata, excellent dan superior. Nilai di
atas adalah sebagai acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.
Berdasarkan data pengamatan peneliti kondisi fisik khususnya daya tahan
aerobik (VO2Max) masih perlu ditingkatkan. Untuk itu peneliti memberikan suatu
latihan yang diharapkan dapat meningkatkan VO2Max atlet SSB Daun Emas
Stabat Usia 15-17 dan peneliti juga mencoba untuk memberikan latihan dengan
menggunakan metode interval training dan circuit training.
Interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval, berupa masa-masa istirahat. Misalnya,
lari-istirahat-lari-istirahat-lari-istirahat dan seterusnya. Sedangkan circuit training adalah suatu latihan yang
terdiri atas beberapa pos dimana setiap pos ditempati seseorang/kelompok dengan
bentuk latihan yang berbeda dan pada waktu tertentu dilakukan pergantian tempat.
(16)
diharapkan dapat meningkatkan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia
15-17 tahun 2014.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah,
maka ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi peningkatan VO2Max ? apakah
interval training dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan VO2Max ?
apakah circuit training dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan VO2Max ?
seberapa besar pengaruh yang diberikan faktor-faktor tersebut terhadap
peningkatan VO2Max ? apakah ada faktor lain yang lebih mempengaruhi
peningkatan VO2Max ?.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti memberikan pembatasan untuk mengarahkan bahasan ke fokus
masalah yang menjadi sasaran dari penelitian. Pembahasan masalah dalam
penelitian ini adalah perbedaan pengaruh interval training dengan circuit training
terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17
(17)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah,
identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang dapat diteliti yaitu :
1. Adakah pengaruh dari interval training terhadap peningkatan VO2Max
pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014?
2. Adakah pengaruh dari circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada
atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014?
3. Manakah yang lebih besar memberikan pengaruh antara interval training
dengan circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB
Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh dari interval training terhadap
peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun
2014.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh dari circuit training terhadap
peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun
2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh yang lebih besar antara interval training
dengan circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB
(18)
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti hasil ini sebagai masukan dan dapat memperkaya ilmu
pengetahuan olahraga khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu
Keolahragaan.
2. Bagi para pembina dan pelatih serta para atlet khususnya atlet SSB Daun
Emas Stabat hasil ini sebagai masukan bagi usaha pembinaan atlet.
3. Bagi masyarakat umum hasil ini sebagai tambahan akan ilmu
(19)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,
maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Interval training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17
Tahun 2014.
2. Circuit training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17
Tahun 2014.
3. Interval training tidak memberikan pengaruh yang lebih besar
daripada circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet
SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014.
B. Saran
Dari kesimpulan dan pembahasan yang diuraikan diatas, maka dalam hal ini
peneliti akan memberikan beberapa saran, antara lain :
1. Kepada pelatih dan Pembina, dalam meningkatkan daya tahan para atlet
agar memperhatikan bentuk latihan yang sesuai dan efisien, agar dapat
meningkatkan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17
(20)
2. Interval training dan circuit training sangat cocok untuk diterapkan untuk
meningkatkan VO2Max atlet.
3. Kepada para pembaca kiranya dapat dijadikan tambahan ilmu
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2008) Penelitian Bompa. O. Tudor. (1983), Theory and
Methodologi of Training the Key to Athletic Performance Dubuque Lowa, Kendal Hunt
FOX, . 1988. The Physiological Bhasis of Physical Education and Atheletics. New York : W.B Saunders Company.
Harsono, (1988), Coaching dan Aspek Aspek Psikologi Dalam Coaching, Jakarta,CV.Kesuma.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola. http:/sepakbola.com/2008/01/31
http://www.goligog.wordpress.com/2010/VO2Max
Mielke, Danny. (2007). Dasar-Dasar Sepak Bola. Pakar Raya : Eastern Oregon University
Nosseek, Josef. (1995). Teori Umum Latihan ( General Theory Of Training). Alih Bahasa Furqon, M. Surakarta..
Sajoto, M. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : Depdikbud, Dirjen Pendidikan Tinggi.
Sajoto, M. (1995), Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam
Olahraga. Edisi Revisi, Semarang.
Sudjana.(1992). Metoda Statistika. Bandung, Tarsito Bandung.
Syafruddin. (2011). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang : UNS Press Padang Tim Penyusun. (2004). Pedoman Penulisan Skripsi. FIK.UNIMED.
www.images.google.co.id/Lapangansepakbola www.google.com/sepakbola
www.brianmac.co.uk/index.htm "Vo2 max".
www.nytimes.com/1999/06/17/us/dr-bruno-balke-91-innovator-in-study-of- physical-conditioning.html?src=pm "dr. Bruno Balke Innovator in Study of Physical Conditioning
(22)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Mentah Penelitian ... 52
2. Perhitungan Mencari Rata-rata dan Simpangan Baku ... 55
3. Uji Normalitas ... 57
4. Uji Homogenitas ... 61
5. Pengujian Hipotesis ... 65
6. Data Kemampuan Atlet ... 69
7. Program Latihan ... 73
8. VO2Max Equivalent Score ... 79
(1)
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang dapat diteliti yaitu :
1. Adakah pengaruh dari interval training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014?
2. Adakah pengaruh dari circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014?
3. Manakah yang lebih besar memberikan pengaruh antara interval training dengan circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh dari interval training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh dari circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh yang lebih besar antara interval training dengan circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014.
(2)
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti hasil ini sebagai masukan dan dapat memperkaya ilmu
pengetahuan olahraga khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.
2. Bagi para pembina dan pelatih serta para atlet khususnya atlet SSB Daun Emas Stabat hasil ini sebagai masukan bagi usaha pembinaan atlet.
3. Bagi masyarakat umum hasil ini sebagai tambahan akan ilmu keolahragaan.
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Interval training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 Tahun 2014.
2. Circuit training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 Tahun 2014.
3. Interval training tidak memberikan pengaruh yang lebih besar daripada circuit training terhadap peningkatan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 tahun 2014.
B. Saran
Dari kesimpulan dan pembahasan yang diuraikan diatas, maka dalam hal ini peneliti akan memberikan beberapa saran, antara lain :
1. Kepada pelatih dan Pembina, dalam meningkatkan daya tahan para atlet agar memperhatikan bentuk latihan yang sesuai dan efisien, agar dapat meningkatkan VO2Max pada atlet SSB Daun Emas Stabat usia 15-17 Tahun 2014.
(4)
2. Interval training dan circuit training sangat cocok untuk diterapkan untuk meningkatkan VO2Max atlet.
3. Kepada para pembaca kiranya dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan pada dirinya.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2008) Penelitian Bompa. O. Tudor. (1983), Theory and Methodologi of Training the Key to Athletic Performance Dubuque Lowa, Kendal Hunt
FOX, . 1988. The Physiological Bhasis of Physical Education and Atheletics. New York : W.B Saunders Company.
Harsono, (1988), Coaching dan Aspek Aspek Psikologi Dalam Coaching, Jakarta,CV.Kesuma.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola. http:/sepakbola.com/2008/01/31
http://www.goligog.wordpress.com/2010/VO2Max
Mielke, Danny. (2007). Dasar-Dasar Sepak Bola. Pakar Raya : Eastern Oregon University
Nosseek, Josef. (1995). Teori Umum Latihan ( General Theory Of Training). Alih Bahasa Furqon, M. Surakarta..
Sajoto, M. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : Depdikbud, Dirjen Pendidikan Tinggi.
Sajoto, M. (1995), Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Edisi Revisi, Semarang.
Sudjana.(1992). Metoda Statistika. Bandung, Tarsito Bandung.
Syafruddin. (2011). Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang : UNS Press Padang Tim Penyusun. (2004). Pedoman Penulisan Skripsi. FIK.UNIMED.
www.images.google.co.id/Lapangansepakbola www.google.com/sepakbola
www.brianmac.co.uk/index.htm "Vo2 max".
www.nytimes.com/1999/06/17/us/dr-bruno-balke-91-innovator-in-study-of- physical-conditioning.html?src=pm "dr. Bruno Balke Innovator in Study of Physical Conditioning
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Mentah Penelitian ... 52
2. Perhitungan Mencari Rata-rata dan Simpangan Baku ... 55
3. Uji Normalitas ... 57
4. Uji Homogenitas ... 61
5. Pengujian Hipotesis ... 65
6. Data Kemampuan Atlet ... 69
7. Program Latihan ... 73
8. VO2Max Equivalent Score ... 79