Analisis Pengaruh Jumlah Petani Ikan dan Luas Areal Budidaya Perikanan Terhadap Jumlah Produksi Ikan Air Tawar Di Kab. Deli Serdang

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PETANIIKAN DAN LUAS AREAL BUDIDAYA PERIKANANTERHADAPJUMLAH PRODUKSI IKAN AIR TAWAR DI KAB. DELI SERDANG
TUGAS AKHIR
RUDIANSYAH 102407004
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMENMATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PETANIIKAN DAN LUAS AREAL BUDIDAYA PERIKANANTERHADAPJUMLAH PRODUKSI IKAN AIR TAWAR DI KAB. DELI SERDANG
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya
RUDIANSYAH 102407004
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN ANALISIS PENGARUH JUMLAH PETANIIKAN DAN LUAS AREAL
BUDIDAYA PERIKANANTERHADAPJUMLAH PRODUKSI IKAN AIR TAWAR DI KAB. DELI SERDANG
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2013
RUDIANSYAH 102407004
Universitas Sumatera Utara


PERSETUJUAN

JUDUL
KATEGORI NAMA NIM PROGRAM STUDI DEPARTEMEN FAKULTAS

: ANALISIS PENGARUH JUMLAHPETANI IKAN DAN LUAS AREAL BUDIDAYA PERIKANANTERHADAP JUMLAH PRODUKSI IKAN AIR TAWAR DI KAB. DELI SERDANG
: TUGAS AKHIR : RUDIANSYAH : 102407004 : D3 STATISTIKA : MATEMATIKA : MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUANALAMUNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disahkan di Medan, Juli 2013

Diketahui Oleh, Ketua Departemen Matematika FMIPA USU

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Tulus, Vordipl.Math.,M.Si.,Ph.D NIP. 19620901 198803 1 002

Drs. Gim Tarigan, M.Si NIP. 19550202 198601 1 001


Universitas Sumatera Utara

PENGHARGAAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Pengaruh Jumlah Petani Ikan dan Luas Areal Budidaya Perikanan Terhadap Jumlah Produksi Ikan Air Tawar Di Kab. Deli Serdang.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Gim Tarigan, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU Medan, seluruh staff dan Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Ayahanda Mhd. Hammil Ajwan Ritonga dan Almh. Ibunda Nining Rosiani serta keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PERNYATAAN PENGHARGAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6Metode Penelitian 1.6.1 Studi Kepustakaan (Library Reseach) 1.6.2 Metode Pengumpulan Data
1.6.3 Metode Analisis yang Digunakan 1.7Sistematika Penulisan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi 2.1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana 2.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda 2.2 Analisis Korelasi 2.2.1 Koefisien Korelasi 2.2.2 KoefisienDeterminasi

1 2 3 3 4 4 5 5 5 9
11 12 13 16 16 18

Universitas Sumatera Utara


2.3 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda 2.3.1 UjiF (Simultan) 2.3.2 Ujit (Parsial)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
3.2 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

BAB 4PENGOLAHAN DATA

4.1 Data dan Pembahasan

4.2 Pengolahan Data dengan Metode Regresi Linier Berganda

4.3 Perhitungan Koefisien Korelasi Linier Berganda

4.4 Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel

4.4.1Koefisien Korelasi antara

dengan Y


4.4.2 Koefisien Korelasi antara denganY

4.4.3 Koefisien Korelasi antara dengan

4.5 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda

4.5.1 Uji F (Simultan)

4.5.2 Uji t (Parsial)

4.5.2.1 Pengaruh terhadap Y

4.5.2.2Pengaruh terhadapY

4.6Implementasi Sistem

4.6.1Pengertian Implementasi Sistem

4.6.2Pengenalan SPSS


4.6.3Langkah-Langkah Pengolahan Data dengan SPSS

19 19 21
24 27 28
31 32 39 40 40 41 42 43 43 45 45 48 50 50 51 52

Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PENUTUP 5.1Kesimpulan 5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

63 65

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Tabel 4.1 Jumlah Petani Ikan, Luas Areal Budidaya Perikanan,
dan JumlahProduksi Ikan Air Tawar di Kab. Deli Serdang Tahun 1999 – 2011 Tabel 4.2 Harga-harga yang Diperlukan untuk Menghitung b0, b1, danb2 Tabel 4.3 Harga untuk Data pada Tabel 4.1


18
31 33 38

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tampilan Pengaktifan SPSS Statistics 17.0 Gambar 4.2 SPSS Statistics Data Editor Gambar 4.3 Tampilan Jendela Data View dalam SPSS Gambar 4.4 Tampilan Jendela Variable View dalam SPSS Gambar 4.5 Tampilan Pengisian Variable View Gambar 4.6 Tampilan Pengisian Data View Gambar 4.7 Kotak Dialog Linear Regression Gambar 4.8 Kotak Dialog Linear Regression : Statistics Gambar 4.9 Kotak Dialog Linear Regression : Plots Gambar 4.10 Kotak Dialog Linear Regression : Plots Gambar 4.10 Kotak Dialog Linear Regression : Option

53 53 54 55 58 59 60 60 61 62 62

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pengantar Riset Lampiran 2 Surat Permohonan Surat Riset Lampiran 3 Surat Balasan dari Tempat Riset Lampiran 4 Surat Keterangan Hasil Uji Implementasi Sistem Tugas Akhir Lampiran 5 Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa Lampiran 6 Hasil Output Pengolahan Data Menggunakan SPSS Statistics 17.0
Universitas Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan pemeliharaan ikan di kolam, di sungai, di danau, atau di laut, melainkan usaha yang mencakup berbagai aspek organisme (sumber hayati) di perairan secara keseluruhan. Usaha perikanan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu usaha perikanan darat dan perikanan laut. Usaha perikanan darat disebut juga usaha perikanan air tawar. Perikanan air tawar biasanya menggunakan tempat seperti sungai, danau, bendungan, rawa, empang, kolam, sawah, serta tambak di tepi pantai (Evy, 2001).
Tanah air Indonesia lebih dua pertiga wilayahnya berupa perairan laut. Bagian barat berupa Dangkalan Sunda, dan bagian timur berupa Dangkalan Sahul. Kedua kawasan ini merupakan perairan yang tidak dalam dan cocok sebagai habitat perikanan. Namun yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah di Propinsi Sumatera Utara. Usaha perikanan darat di Sumatera Utara meliputi perikanan perairan umum (sungai dan danau), dan perikanan budidaya (tambak, kolam sawah, dan keramba). Usaha perikanan darat tersebar hampir di semua
Universitas Sumatera Utara

daerah kabupaten/dati II. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah budidaya perikanan darat.
Terlihat dari tahun ke tahun bahwa usaha budidaya ikan air tawar ini mengalami pasang surut karena sulitnya mendapatkan bibit ikan air tawar dan mendapatkan areal yang cocok untuk membuka usaha perikanan air tawar ini. Apalagi saat ini banyak produksi ikan laut yang melimpah di pasaran sehingga konsumsi ikan air tawar ini mulai berkurang.
Namun masyarakat berlomba-lomba untuk membuka usaha ikan air tawar ini karena harga ikan yang lumayan mahal. Pemerintah juga banyak mendukung usaha masyarakat ini dengan memberikan bantuan bibit ikan yang produktif. Untuk membantu masyarakat mengetahui apakah jumlah petani yang membudidayakan ikan dan luas areal budidaya memberi pengaruh yang besar terhadap jumlah produksi ikan air tawar maka penulis memilih judul “Analisis Pengaruh Jumlah Petani Ikan dan Luas Areal Budidaya Perikanan Terhadap Jumlah Produksi Ikan Air Tawar di Kab. Deli Serdang”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemilihan judul yang telah penulisuraikan di atas, maka dirumuskan yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara

1. Apakah jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan memiliki pengaruh yang besar terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang?
2. Sektor manakah yang lebih mempengaruhi produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang?
1.3Batasan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan dan pemecahan masalah maka perlu dibuat pembatasan permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini agar terarah dan sesuai dengan tujuan dan sasaran, yaitu :
1. Metode yang digunakan adalah regresi linier berganda dan analisis korelasi di luar faktor lain yang mungkin mempengaruhi.
2. Pemecahan masalah hanya dibatasi pada analisis pengaruh jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang dengan menggunakan data sekunder dari BPSmulai tahun 1999-2011.
1.4Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini secara umum adalah untuk mengetahui apakah secara signifikan terdapat korelasi positif, negatif, maupun tidak berkorelasi antara jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan
Universitas Sumatera Utara


terhadap produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdangtahun 1999-2011 dan mendapatkan bentukpersamaan regresi linier bergandanya.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah :
1. Bagi penulis, penyusunan tugas akhir ini sebagai media penerapan ilmu dan mengaplikasikan teori-teori statistika yang diperoleh penulis selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan yang diteliti dan menambah pengetahuan penulis mengenai penerapan metode analisis yang digunakan.
2. Melengkapi persyaratan dalam penyelesaian pendidikan program studi D3 Statistika FMIPA USU.
3. Untuk melihat seberapa besar hubungan linier antara pengaruh jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang.
1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara

1.6.1 Studi Kepustakaan (Library Reseach)
Studi kepustakaan merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data ataupun informasi dari perpustakaan yaitu dengan membaca serta mempelajari buku-buku atau sumber terbitan lainnya dan bahan-bahan yang berhubungan serta mendukung penulisan tugas akhir ini.
1.6.2 Metode Pengumpulan Data
Keperluan data untuk penulisan tugas akhir ini penulis lakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data sekunder tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
1.6.3 Metode Analisis yang Digunakan
Data sekunder diolah dengan menggunakan metode regresi linier berganda dan analisis korelasi. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik (technique) untuk membangun persamaan garis lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Model matematis dalam menjelaskan hubungan antarvariabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi. Persamaan regresi (regression equation) adalah suatu persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antar dua variabel (Algifari, 2000).
Universitas Sumatera Utara

Regresi linier dibagi ke dalam dua kategori, yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent). Sedangkan regresi linier berganda digunakan untuk satu variabel terikat (dependent) dan dua atau lebih variabel bebas (independent). Tujuan penerapan kedua metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak terikat dan yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Menurut Sudjana (2005) secara umum persamaan regresi linier berganda atas , ,..., dapat ditulis:
... (2.4)

Keterangan : = nilai estimasi Y = nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu
vertikal Y = slope yang berhubungan dengan variabel dan = nilai variabel bebas (independent) dan .
Persamaan regresi linier berganda dengan dua variabel bebas dapat dibentuk dengan persamaan berikut:
... (2.5)
Universitas Sumatera Utara

Untuk menentukan besarnya

dan yang terdapat pada persamaan tersebut

dapat menggunakan metode skor deviasi berikut:

... (2.6)

... (2.7)

... (2.8)

... (2.9)


... (2.10)

... (2.11)

... (2.12)

... (2.13)

... (2.14)

Selanjutnya hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus di bawah ini: a. Menghitung nilai konstanta b1
... (2.15)

Universitas Sumatera Utara

b. Menghitung nilai konstanta b2 c. Menghitung nilai konstanta b0

... (2.16) ... (2.17)

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara suatu variabel dengan variabel lain. Analisis ini biasa digunakan untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan (explaining) variasi nilai variabelterikat (dependent).

Untuk keperluan perhitungan koefisien korelasi r berdasarkan sekumpulan data berukuran n dapat digunakan rumus:

!
#$

"" " "

"

" %$

"

"%

Keterangan : ! = koefisien korelasi n = jumlah data
= variabel bebas (independent) = variabel terikat (dependent).

... (2.27)

Universitas Sumatera Utara

1.7Sistematika Penulisan
Seluruh penulisan dari tugas akhir ini disusun dalam beberapa bab di mana setiap bab tersebut berisikan sub-sub bab, disusun untuk memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisan tugas akhir ini. Adapun sistematika penulisan yang digunakan penulis sebagai berikut:

BAB 1

: PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2

: LANDASAN TEORI Menguraikan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah dan juga disertakan teori-teori yang menyangkut metode pemecahan permasalahan.

BAB 3

: SEJARAH SINGKATTEMPAT RISET Menguraikan sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara.

BAB 4

: PENGOLAHAN DATA Menguraikan tentang cara pengolahan data, penggunaan rumus dan penyelesaian yang dilakukan secara manual dan program

Universitas Sumatera Utara

yang dipakai sebagai pengolahan data dengan menggunakan Program SPSS.

BAB 5

: KESIMPULAN DAN SARAN Menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan di dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Universitas Sumatera Utara

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis Regresi
Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan bahwa orang tua yang tinggi akan mempunyai anak yang tinggi dan orang tua yang pendek akan mempunyai anak yang pendek juga, tetapi ratarata tinggi badan anak yang lahir dari orang tua dengan tinggi badan tertentu cenderung bergerak atau regress ke arah rata-rata tinggi badan anak seluruh populasi tersebut (Hakim Abdul, 2004).
Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik (technique) untuk membangun persamaan garis lurus dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Model matematis dalam menjelaskan hubungan antarvariabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi. Persamaan regresi (regression equation) adalah suatu persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antar dua variabel (Algifari, 2000).
Variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan X. Variabel ini digunakan untuk meramalkan atau menerangkan nilai dari variabel yang lain. Sedangkan variabel
Universitas Sumatera Utara

terikat adalah variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lainnya, biasanya disimbolkan dengan Y. Variabel itu merupakan variabel yang diramalkan atau menerangkan nilainya (Hasan, 1999).
Untuk mempelajari hubungan-hubungan antara beberapa variabel analisis regresi dapat dilihat dari dua bentuk yaitu :
1. Analisis Regresi Linier Sederhana (Simple Analysis Regression) 2. Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Analysis Regression).
2.1.1 Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk menunjukkan dua hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara dua variabel, yaitu variabel bebas (X) variabel terikat (Y).Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana adalah :
& ... (2.1)
Keterangan : = nilai estimasi Y
a = intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y) b = kemiringan atau slop kurva linier X = Variabel bebas (variable independent).
Menurut Sudjana (2005) untuk menentukan nilai a dan bdapat diperoleh dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least squares method) di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara

a. Mencari nilai konstanta a
&
b. Mencari nilai konstanta b

... (2.2) ... (2.3)

2.1.2 Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda merupakan suatu linier yang menjelaskan ada tidaknya suatu hubungan fungsional dan meramalkan pengaruh dua variabel bebas (X) atau lebih terhadap variabel terikat (Y). Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah:
... (2.4)
Keterangan: = nilai estimasi Y = nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertikal Y = slope yang berhubungan dengan variabel dan = nilai variabel bebas (independent) dan .
Persamaan regresi linier berganda dengan dua variabel bebas dapat dibentuk dengan persamaan berikut:

Universitas Sumatera Utara

... (2.5)

Untuk menentukan besarnya

dan yang terdapat pada persamaan

tersebut dapat menggunakan metode skor deviasi berikut :

... (2.6)

... (2.7)

... (2.8)

... (2.9)

... (2.10)

... (2.11)

... (2.12)

... (2.13)

... (2.14)

Selanjutnya hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus di bawah ini: a. Menghitung nilai konstanta b1
= ... (2.15)

Universitas Sumatera Utara

b. Menghitung nilai konstanta b2
=
c. Menghitung nilai konstanta b0 =

... (2.16) ... (2.17)

Setelah menentukan persamaan liniernya langkah selanjutnya adalah menentukan kekeliruan baku (standard error). Menurut Hasan (1999) kekeliruan baku (standard error) adalah angka atau indeks yang digunakan untuk menduga ketepatan suatu penduga atau mengukur jumlah variasi titik-titik observasi di sekitar garis regresi. Rumus untuk menghitung standard error adalah:

' ( ') # "
Keterangan:
') =kekeliruan baku (standard error)
n =jumlah data k =jumlah variabel bebas.

... (2.18)

Universitas Sumatera Utara

2.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah suatu bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah hubungan di antara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat). Untuk statistik yang dapat menggambarkan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lain adalah koefisien determinasi dan koefisien korelasi. Koefisien determinasi diberi simbol r2atau R2dan koefisien korelasi diberi simbol ratau R(Syofian, 2013).

2.2.1 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga dapat menentukan arah hubungan dari kedua variabel. Nilai korelasi ! * + , + * untuk kekuatan hubungan nilai koefisien korelasi berada di antara -1 sampai 1 sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (-). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

- #. /.

... (2.19)

Menurut Hasan (1999) koefisien korelasi yang terjadi dapat berupa : 1. Korelasi positif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel
yang satu (X) meningkat maka variabel lainnya (Y) cenderung meningkat pula.

Universitas Sumatera Utara

2. Korelasi negatif adalah korelasi dari dua variabel, yaitu apabila variabel yang satu (X) meningkat maka variabel yang lainnya (Y) cenderung menurun.
3. Tidak ada terjadinya korelasi apabilakedua variabel (X dan Y) tidak menunjukkanadanya hubungan.
4. Korelasi sempurna adalah korelasi dua variabel, yaitu apabila kenaikan atau penurunan variabel yang satu (X)berbanding dengan kenaikan atau penurunan variabel yang lainnya (Y).
Koefisien korelasi (r) berdasarkan sekumpulan data (Xi dan Yi) berukuran n dapat pula ditentukan dengan menggunakan rumus:

!
#$

"" " "

"

" %$

"

"%

... (2.20)

Keterangan : ! = koefisien korelasi n = jumlah data
= variabel bebas (independent) = variabel terikat (dependent).
Korelasi antara variabel dibedakan atas tiga jenis, yaitu : 1. Korelasi Positif Perubahan antara variabel berbanding lurus, artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka variabel yang lainnya juga mengalami peningkatan.

Universitas Sumatera Utara

2. Korelasi Negatif Perubahan antara variabel berlawanan, artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka variabel yang lain mengalami penurunan.
3. Korelasi Nihil Terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti pada perubahan yang lain dengan arah yang tidak teratur.

Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien 0
0,01 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,59 0,60 – 0,79 0,80 – 0,99
1

Tingkat Hubungan Tidak ada korelasi
Sangat rendah Rendah
Agak rendah Cukup Tinggi
Sangat tinggi (korelasi sempurna)

2.2.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel terikat (dependent) yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Adapun besarnya koefisien determinasi (r2) dapat juga dicari dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara

--

... (2.21)

2.3 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda
Uji keberartian digunakan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Pada dasarnya pengujian hipotesa tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan adalah dengan menggunakan uji F.
Uji linieritas garis regresi juga dilakukan dengan menghitung nilai F, yaitu dengan mempergunakan hipotesis nol 0 . Jika nilai Fhitung, maka 0 ditolak.

5. MenghitungFhitung dan Ftabel

12 34 5

67 7 8

9

9 67 7 8

Menentukan nilai Ftabel Nilai Ftabeldapat dicari dengan menggunakan tabel F

Universitas Sumatera Utara

13=.)> 1 @ A = A . Keterangan: dka : jumlah variabel bebas (pembilang) dkb : n-m-1 (penyebut). 6. Membandingkan Ftabel dan Fhitung Tujuan membandingkan antara Ftabel dan Fhitung adalah untuk mengetahui apakah H0 ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian. 7. Mengambil keputusan Menerima atau menolak H0.

2.3.2Uji t (Parsial)

Tujuan dilakukan uji signifikansi secara parsial dua variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent) adalah untuk mengukur secara terpisah dampak yang ditimbulkan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun rumus untuk mencari thitung adalah:

B2 34 5

." CD"

... (2.23)

Keterangan:
bi = nilai konstanta Sbi =standard error.

Sebelum menghitung nilai thitung terlebih dahulu mencari nilai Sbi (standard error). Adapun nilai Sbidapat dicari dengan tahapan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1. Menghitung nilai Standar Error (Sbi)

• Standard errorSb1

'.
#EF

C7 7 ( GHE

I7 7 H

... (2.24)

• Standard errorSb2

'.
#EF

C7 7 ( GHE

I7 7 H

... (2.25)

2. Menghitung nilai standar deviasi regresi linier berganda (SX1X2)

• Menentukan nilai varian

' E. /.
9

... (2.26)

• Menentukan nilai deviasi standar

' #'J* J

... (2.27)

Keterangan : ' = standar deviasi regresi berganda n = jumlah data m = jumlah variabel bebas.

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel bebas (X1dan X2) terhadap variabel terikat (Y).

Universitas Sumatera Utara

0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel

bebas (X1dan X2) terhadap variabel terikat (Y). 2. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik

0 : :; , 0 : :; < , di mana : :; koefisien yang akan diuji. 3. Menentukan taraf signifikan ( )

4. Kaidah pengujian

Jika B3=.)> + B2 34 5 + B3=.)> maka 0 diterima

Jika B2 34 5 ? B3=.)>0 ditolak.

5. Menghitungthitung dengan rumus :

B2 34 5

." CD"

6. Menentukan nilai ttabel

7. Nilai ttabel dapat dicari dengan menggunakan tabel t-student. Bila

pengujian dua sisi, maka nilai dibagi 2.

B3=.)> B K

8. Membandingkan ttabel dan thitung Tujuan membandingkan antara ttabel dan thitungadalah untuk mengetahui, apakah H0ditolak atau diterima berdasarkan kaidah pengujian.
9. Membuat kesimpulan apakah 0 diterima atau ditolak.

10. Mengambil keputusan.

Universitas Sumatera Utara

BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain pada bidang pertanian, agraria, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal-hal tersebut Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi, dan ukuranukuran lainnya. Berikut ini beberapa masa peralihan di BPS yaitu :
3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directur Vand Land Bouw Nijeverbeid en Handel), dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini ditugaskan untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik.
Universitas Sumatera Utara

Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Vor de Statistik (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu, beralih juga pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut sekarang Kantor Bea dan Cukai.
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti nama menjadi Shomubu Chosasitu Gunseikanbu.
3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik
Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu, pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.
Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 tahun 1957, kementerian perekonomian dipecah menjadi kementerian perdagangan dan kementerian
Universitas Sumatera Utara

perindustrian. Untuk selanjutnya, Keputusan Presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik.
3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami tujuh kali perubahan Struktur Organisasi yaitu :
1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS. 2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tantang Organisasi BPS. 3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
suasana, dan tata kerja BPS. 4. Undang-Undang No. 16 tahun 1997 tentang Statistik. 5. Keputusan Presiden RI No. 86 tahun 1998 tentang BPS. 6. Keputusan Kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata
kerja BPS. 7. PP 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.
Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti
Universitas Sumatera Utara

Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 di tiap Propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan Badan Pusat Statistik. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti Undang - Undang Nomor : 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan RI No. 86 tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi Badan Pusat Statistik yang baru.
3.2Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 3.2.1 Visi Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.
3.2.2 Misi Badan Pusat Statistik Dalam perjuangan pembangunan nasional, Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyajian data statistik yang bermutu handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
Universitas Sumatera Utara

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranan dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi di antara individu - individu dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai/staf.
Adapun tujuan dari struktur organisasi ini dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah :
a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain.
b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi manajemen.
c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan-keputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.
Adapun bagan struktur organisasi Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut : Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik sebagaimana lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Kantor.
Universitas Sumatera Utara

Kepala Kantor dibantu tata usaha yang terdiri dari : 1. Sub Bagian Urusan Dalam 2. Sub Bagian Perlengkapan 3. Sub Bagian Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian 5. Sub Bagian Bina Potensi/Bina Program
Sedangkan Bidang Penunjang Statistik terdiri dari 5(lima) bidang yaitu : 1. Bidang Statistik Produksi
Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi pertambangan dan energi.
2. Bidang Statistik Distibusi Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan statistik konsumen, perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen serta niaga dan jasa.
3. Bidang Statistik Kependudukan Bidang BPS Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan statistik demografi dan rumah tangga, statistik tenaga kerja, serta statistik kesejahteraan.
4. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS) Bidang IPDS mempunyai tugas untuk penyiapan data, penyusunan sistem, dan program serta operasional pengolahan data dengan program komputer.
Universitas Sumatera Utara

5. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas untuk penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, dan akumulasi penyajian analisis serta kegiatan penerapan statistik.
Universitas Sumatera Utara

BAB 4 PENGOLAHAN DATA

4.1 Data dan Pembahasan
Data yang diolah pada Tugas Akhir ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, yaitu jumlah petani ikan, luas areal budidaya perikanan dan jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang tahun 1999 s/d 2011. Datanya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jumlah Petani Ikan, Luas Areal Budidaya Perikanan, dan Jumlah Produksi Ikan Air Tawar di Kab. Deli Serdang Tahun 1999– 2011

Tahun
1999 2000 2001 2002 2003 2004

Jumlah Produksi Ikan Air Tawar (Ton)
(Y) 1.360
1.370
1.012
1.014
893
783

Jumlah Petani Ikan (Orang)
LM
2.918 2.946 2.928 2.928 1.575,1 1.873,4

Luas Areal Budidaya Perikanan (Ha) LN
13.192,4 13.400 13.577,5 11.693,3 5.021,9 4.591,3

Universitas Sumatera Utara

Tahun
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Produksi Ikan Air Tawar (Ton)
(Y) 830
480
1.061
1.070
1.104
1.148
1.193

Jumlah Petani Ikan (Orang)
LM
1.736,5 1.736,5 1.959,52 1.958,23 2.204,96 2.304,72 2.375,43

Luas Areal Budidaya Perikanan (Ha) LN
4.720,1 4.726,6 5.062,87 5.360,09 5.607,2 8.378,98 9.179,23

Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara

Keterangan : Y = Jumlah Produksi Ikan Air Tawar (Ton)
= Jumlah Petani Ikan (Orang) = Luas Areal Budidaya Perikanan (Ha)

4.2 Pengolahan Data denganMetode Regresi Linier Berganda
Dalam pengolahan data dibutuhkan proses pengolahan data agar diperoleh hasil yang baik. Di mana data yang akan diolah harus terlebih dahulu disajikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya membentuk persamaan regresi linier berganda, maka diperlukan perhitungan masing-masing satuan variabel untuk menentukan b0, b1, dan b2seperti di daftar tabel di bawah ini:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.2 Harga-harga yang Diperlukan untuk Menghitung b0, b1, dan b2

Tahun
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah

Y
13.192,4 13.400 13.577,5 11.693,3 5.021,9 4.591,3 4.720,1 4.726,6 5.062,87 5.360,09 5.607,2 8.378,98 9.179,23
104.511,47

LM
1.360 1.370 1.012 1.014 893 783 830 480 1.061 1.070 1.104 1.148 1.193
13.318

LN
2.918 2.946 2.928 2.928 1.575,1 1.873,4 1.736,5 1.736,5 1.959,52 1.958,23 2.204,96 2.304,72 2.375,43

ON
174.039.417,76 179.560.000
184.348.506,25 136.733.264,89 25.219.479,61 21.080.035,69 22.279.344,01 22.340.747,56 25.632.652,64 28.730.564,81 31.440.691,84 70.207.305,84 84.258.263,39

29.444,36 1.005.870.274,29

Sambungan dari Tabel 4.2

LNM 1.849.600 1.876.900 1.024.144 1.028.196 797.449 613.089 688.900 230.400

LNN 8.514.724 8.678.916 8.573.184 8.573.184 2.480.940,01 3.509.627,56 3.015.432,25 3.015.432,25

LMO
17.941.664 18.358.000 13.740.430 11.857.006,2 4.484.556,7 3.594.987,9 3.917.683 2.268.768

LNO
38.495.423,2 39.476.400 39.754.920 34.237.982,4 7.909.994,69 8.601.341,42 8.196.453,65 8.207.740,9

LMLN
3.968.480 4.036.020 2.963.136 2.968.992 1.406.564,3 1.466.872,2 1.441.295 833.520

Universitas Sumatera Utara

LMN 1.125.721 1.144.900 1.218.816 1.317.904 1.423.249
14.339.268

LNN LMO LNO 3.839.718,63 5.371.705,07 9.920.795,02 3.834.664,73 5.735.296,3 10.496.289,04 4.861.848,60 6.190.348,8 12.363.651,71 5.311.734,28 9.619.069,04 19.311.202,79 5.642.667,68 10.950.821,39 21.804.618,32
69.852.074 114.030.336,4 258.776.813,14

LMLN 2.079.050,72 2.095.306,1 2.434.275,84 2.645.818,56 2.833.887,99
31.173.218,71

Dari daftar tabel di atas maka diperoleh: P = 13
= 104.511,47 = 13.318 = 69.852.074 = 114.030.336,4

= 29.444,36 = 1.005.870.274,29 = 14.339.268 = 258.776.813,14 = 31.173.218,71

Dari data tersebut maka selanjutnya akan dicari persamaan dengan Rumus(2.6) (2.14) sebagai berikut :

=

= *Q(RRS(JTU

V(V W V

= 695.489,2308

= TS(UXJ(,YQ

Z([[[ V\ V

Universitas Sumatera Utara

= 3.162.048,169

= = *(,,X(UY,(JYQ JS =165.666.630,80

[(] [^ V

=

= **Q(,R,(RRT Q = 6.962.355,057

V(V W [(] [^ V

=

= JXU(YYT(U*R *Q = 22.063.478,73

Z([[[ V\ [(] [^ V

=

= R*(*YR(J*U Y* =1.008.604,365

V(V W Z([[[ V\ V

V(V W *(,JQ QT*XRU
V
Z([[[ V\ J(JTQ SX,YTS
V

*(,QS(XJ* QQQ X(*R,(,,* SUY

Universitas Sumatera Utara

[(] [^ U(,RS RQRUQT
V

TQ(TR*(,QS QU

Selanjutnya hasil perhitungan di atas akan dimasukkan ke dalam Rumus (2.15) – (2.17)
Menghitung nilai konstanta b1

=

= V( \ ( [W \Z \(Z\ (V]] ]^ ( W(\ [ V\] ( \V([^W ^V
\Z]([WZ V W V( \ ( [W \Z ( W(\ [ V\]

= ( ](V ( ]Z(Z [ ^

( ]V(V (Z][( \ ^

( ZZ( ^ ([[W(W V\ ( ^( W (^\]( Z^ ]

= VW( W(WZ[( [^ Z [
( W (WW^(\WV(^ V V

= -0,2013888

Jika dibulatkan menjadi = -0,201

Menghitung nilai konstanta b2

=

= \Z]([WZ V W

( \V([^W ^V

( W(\ [ V\] \(Z\ (V]] ]^

\Z]([WZ V W V( \ ( [W \Z ( W(\ [ V\]

= ](V[[(Z (W] (\ZZ Z ^( ( \ (^ ( ^
( ZZ( ^ ([[W(W V\ ( ^( W (^\]( Z^ ]

= W(V (\] ( [Z(] Z W[
( W (WW^(\WV(^ V V

= 7,041828309

Jika dibulatkan menjadi = 7,042

Universitas Sumatera Utara

Menghitung nilai konstanta b0

=

= [(] [^
V

, J,*RUUU V(V W Y ,Q*UJUR,S Z([[[ V\
VV

= U(,RS RQRUQT J,T R*X,YSS *X(SQS RSQQX

= -7.703,735524

Jika dibulatkan menjadi = -7.703,736

Sehingga persamaan regresi linier berganda dengan dua variabel bebas

Y(Y,R YRT , J,* Y ,QJ

Hal ini berarti bahwa jumlah produksi ikan, jika tanpa adanya jumlah

petani ikan dan luas areal budidaya (X1 dan X2 = 0) maka produksi ikan hanya

Y(Y,R YRT Y(Y,R YRT B_P. Koefisien regresi berganda sebesar -0,201 dan

7,042 mengindikasikan bahwa besaran penambahan/pengurangan tingkat produksi

ikan setiap penambahan/pengurangan dari jumlah petani ikan dan luas areal

budidaya. Persamaan regresi berganda

Y(Y,R YRT , J,* Y ,QJ

yang digunakan sebagai dasar untuk memperkirakan tingkat produksi ikan yang

dipengaruhi oleh jumlah petani ikan dan luas areal budidaya.

Setelah mendapatkan persamaan regresi, langkah selanjutnya adalah menghitung kesalahan baku (Standard error). Untuk menghitung kesalahan baku ini diperlukan harga yang diperoleh dari persamaan regresi di atas untuk tiap

Universitas Sumatera Utara

harga dan yang diketahui. Maka untuk mencari kesalahan baku tersebut dibuat terlebih dahulu tabel seperti di bawah ini :

Tabel 4.3 Harga O` untuk Data pada Tabel 4.1

Oa
13.192,4 13.400 13.577,5 11.693,3 5.021,9 4.591,3 4.720,1 4.726,6 5.062,87 5.360,09 5.607,2 8.378,98 9.179,23
104.511,47

O`a 12.570,43074 12.765,58804 12.710,93233 12.710,52955 3.208,00803 5.330,73819 4.357,24662 4.427,73270 5.881,19436 5.870,29790 7.600,88099 8.294,51268 8.783,37786
104.511,47

Oa O`a 621,969 634,412 866,568 -1.017,230 1.813,892 -739,438 362,853 298,867 -818,324 -510,208 -1.993,681 84,467 395,852
0,000

Oa O`a N 386.845,764 402.478,532 750.939,531 1.034.755,957 3.290.204,080 546.768,843 131.662,576 89.321,661 669.654,760 260.312,104 3.974.763,893 7.134,728 156.698,913
11.701.541,342

Dari tabel di atas maka diperoleh: = 104.511,47 = 104.511,47

= 0,000 = 11.701.541,342

Sehingga standard error dapat dicari dengan Rumus (2.18)di bawah ini:

'

')

b P

c

*

Universitas Sumatera Utara

'

')

b**(Y,*(XQ* RQJ *R J *

d*(*Y,(*XQ *RQJ ' ') *(,U* YRTTJS

Jika dibulatkan menjadi ') *(,U* YRY

Ini berarti produksi ikan yang sebenarnya akan menyimpang dari rata-rata produksi ikan air tawar yang diperkirakan yaitu sebesar 1.081,737 ton.

4.3 Perhitungan Koefisien Korelasi Linier Berganda

Koefisien korelasi bergandanya didapat dengan rumus (2.19):

-

= #.

/.

=#

VWWW \(Z\ (V]] ]^ / ^ [ W WV Z \](\\\(\V W

( \V([^W ^V

=#

([

( [ VV V / ]](V\^( \](\\\(\V W

Z

= e, SJSRTTSRQ - = 0,964036791

Jika dibulatkan menjadi 0,964

Dari hasil perhitungan didapat korelasi (R) antara jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar sebesar 0,964. Nilai korelasi tersebut menyatakan mahwa hubungan antara jumlah petani

Universitas Sumatera Utara

ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar tinggi.
Mencari koefisien determinasi dengan menggunakan rumus (2.20): -- , STQ,RTYS* R2 = , SJSRTTSRQ Jika dibulatkan menjadi 0,9294
Didapat nilai koefisien determinasi 0,9294. Hal ini berarti bahwa sekitar 92,94% produksi ikan air tawar dapat ditentukan oleh jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan melalui hubungan regresi linier berganda sedangkan sisanya 7,06% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.

4.4Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel
Dari Tabel (4.2) dapat diperoleh koefisien korelasi antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X) sehingga diketahui seberapa besar pengaruh antar variabel tersebut.

4.4.1Koefisien Korelasi antara Jumlah Petani Ikan dengan Jumlah Produksi Ikan Air Tawar

!
#$

"
%$

"
" "%

Universitas Sumatera Utara

=
d$ V

V [( V (VV\ [

V(V W [(] [^

[(VVZ( \W V(V W N%$ V ( ](W^ ( ^[ Z

[(] [^ %

([W (VZ[(V^V

(VZ (WWV(^]^

=

d W\([ ([W[ ^^(V\Z( [ V( ^\(V V(]\] ^] (Z (\[^(V\ ]\

Z (] (\ ] ^[
=
d Z( [ (V\ ( ]V(\\\( [ Z

Z (] (\ ] ^[
=
VZ(][ (V\[ [V[ [

! = , TQUTJQTRS

Jika dibulatkan menjadi 0,649

Koefisien korelasi antara jumlah petani ikan (X1) dan jumlah produksi ikan air tawar (Y) adalah 0,649 yang menunjukkan korelasi yang cukup dengan arah positif mendekati 1 (korelasi positif). Hal ini berarti jika jumlah petani ikan mengalami peningkatan maka jumlah produksi ikan air tawar juga akan meningkat.

4.4.2 Koefisien Korelasi antara Luas Areal Budidaya Perikanan dengan Jumlah Produksi Ikan Air Tawar

!=
#$

"
%$

"
" "%

=
d$

V

V ]W(^^\(W V [ \Z(W] ( ^[ Z([[[ V\ N%$

Z([[[ V\ [(] [^ V ( ](W^ ( ^[ Z

[(] [^ %

= V(V\[( ZW(]^ W V( ^^( ^V(V[\ W Z
d Z W( ^\(Z\ ZW W\\(Z^ (VV] W V( ^\(V V(]\] ^] (Z (\[^(V\ ]\

W\(W ]( [
=
d [ ( \(\ \ ^ ( ]V(\\\( [ Z

Universitas Sumatera Utara

W\(W ]( [
=
Z^(]VZ(WV W\
! = , STRSUSRRR Jika dibulatkan menjadi 0,964
Koefisien korelasi antara luas areal budidaya perikanan(X2)dan jumlah produksi ikan air tawar(Y)adalah 0,964 yang menunjukkan korelasi yang tinggi dengan arah positif mendekati 1 (korelasi positif). Hal ini berarti jika luas areal budidaya perikanan mengalami peningkatan maka jumlah produksi ikan air tawar juga akan meningkat.
4.4.3 Koefisien Korelasi Antara Jumlah Petani Ikan Dengan Luas Areal Budidaya Perikanan

!=
#$ %$ %

V V ( ^V( W ^

V(V W Z([[[ V\

=
d$ V [(VVZ( \W

V(V W N%$ V \Z(W] ( ^[

Z([[[ V\ %

[ ]( ] (W[V V VZ ( VZ(ZW\ [W
=
d W\([ ([W[ ^^(V\Z( [ Z W( ^\(Z\ ZW W\\(Z^ (VV] W

V( (W]\ ^]
=
d Z( [ (V\ [ ( \(\ \ ^

V( (W]\ ^]
=
Z( ^W([W

! = , TU,*JS

Jika dibulatkan menjadi 0,680

Universitas Sumatera Utara

Koefisien korelasi antara jumlah petani ikan(X1) dan luas areal budidaya perikanan(X2) adalah 0,680 yang menunjukkan korelasi cukup dengan arah positif mendekati 1 (Korelasi Positif). Hal ini berarti jika jumlah petani ikan mengalami peningkatan maka luas areal budidaya perikanan juga akan meningkat.
4.5 Uji Keberartian Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesa dalam regresi linier berganda perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahan penarikan kesimpulan.
4.5.1 Uji F (Simultan)
1. Membuat hipotesis dalam bentuk model kalimat 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersamasama) antara variabel bebas yaitu jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap variabel terikat yaitu jumlah produksi ikan air tawar. 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) antara variabel bebas yaitu jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap variabel terikat yaitu jumlah produksi ikan air tawar. 2. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistik 0 : :; , 0 : :; < ,
Universitas Sumatera Utara

3. Menentukan taraf signifikan

Pada hipotesis ini nilai = 5%

4. Kaidah pengujian

Jika 12 34 5 + 13=.)>, maka 0 diterima Jika12 34 5 ? 13=.)>, maka 0 ditolak.

5. MenghitungFhitungdan Ftabel

Menentukan nilai Fhitung

12 34

5=

67 7 9

8
67

9
78

12 34 5 =

Z\[ V\^Z

V

Z ZV\\ZV[

= Z ZV\\ZV[V
[ \\ V

12 34 5 = 65,78837584

Menentukan nilai Ftabel 13=.)> 1 @ A = A . 1 ]

Q *,

6. Membandingkan Ftabel dan Fhitung Didapat Fhitung = 65,788>Ftabel = 4,10 maka H0 Ditolak dan H1 Diterima.

7. Kesimpulan Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) antara variabel bebas yaitu jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap variabel terikat yaitu jumlah produksi ikan air tawar.

Universitas Sumatera Utara

4.5.2 Uji t (Parsial)
4.5.2.1 Pengaruh Jumlah Petani Ikan(X1) Terhadap Jumlah Produksi Ikan Air Tawar (Y)
1. Menentukan formulasi hipotesis 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara jumlah petani ikan terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang. 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara jumlah petani ikan terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang.
2. Menentukan taraf signifikan ( ) Pada kasus ini nilai = 5%
3. Kaidah pengujian 0 diterima bila B3=.)> + B2 34 5 + B3=.)> 0 ditolak bila B2 34 5 ? B3=.)>
4. Menentukan nilai statistikthitung B2 34 5 '.
Terlebih dahulu menghitung nilai standar deviasi regresi linier berganda (SX1X2)
Universitas Sumatera Utara

• Menentukan nilai varian

'=

E. /. 9

H

' = \](\\\(\V W E

VWWW \(Z\ (V]] ]^ /^ [ W WV Z ( \V([^W ^V H V

= *TX(TTT(TR, U,

([ ( [ VV/ ]](V\^( Z

(^ (][
=

' = 1.170.154,201

• Menentukan nilai deviasi standar ' = #'J* J
' = d*(*Y,(*XQ J, = 1.081,73666

• Standard error Sb1

'. =
#EF

C7 7 ( GHE

I7 7 H

'. =

( W ^V\\\

#E [(VVZ( \W V ( [Z(] [[[ HE

= ( W ^V\\\
d \Z]([WZ W ]V^[ [][V
= ( W ^V\\\
\ V\Z^]^W
'. =1,769365668

\W Z JH

Universitas Sumatera Utara

• Mencari B2 34 5 B2 34 5 '.

, J,*RUUU B2 34 5 * YTSRTXTTU

, **RU*SYYR

Jika dibulatkan menjadi -0,114

5. Menentukan nilai ttabel

B3=.)> B K

B f fg V

B]

J J,

6. Membandingkan ttabeldan thitnug J J, + , **Q + J J,
Karena J J, + , **Q + J J, maka H0Diterima.

7. Kesimpulan
Hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara jumlah petani ikan dan luas areal budidaya perikanan terhadap variabel terikat yaitu jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara

4.5.2.2 Pengaruh Luas Areal Budidaya Perikanan(X2) Terhadap Jumlah Produksi Ikan Air Tawar (Y)
1. Menentukan formulasi hipotesis 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara luas areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang. 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara luas areal budidaya perikanan terhadap jumlah produksi ikan air tawar di Kab. Deli Serdang.
2. Menentukan taraf signifikan ( ) Pada kasus ini nilai = 5%
3. Kaidah pengujian 0 diterima bila B3=.)> + B2 34 5 + B3=.)> 0 ditolak bila B2 34 5 ? B3=.)>
4. Menentukan nilai statistikthitung B2 34 5 '.
Terlebih dahulu menghitung nilai standar deviasi regresi linier berganda (SX1X2)
Universitas Sumatera Utara

• Menentukan nilai varian ' = 1.170.154,201
• Menentukan nilai deviasi standar ' = d*(*Y,(*XQ J, = 1.081,73666

• Standard error Sb2

'. =
#EF

C7 7 ( GHE

I7 7 H

'. =

( W ^V\\\

#E\Z(W] ( ^[ V ]( V ( ZW^ HE

= ( W ^V\\\
d V( \ ( [W \Z ]V^[ [][V
= ( W ^V\\\
(V V ]Z]Z Z
'. =0,8298098

\W Z JH

• Mencari B2 34 5 B2 34 5 '.

Y ,Q*UJUR,S B2 34 5 , UJSU,SU U QUT,YX*RT Jika dibulatkan menjadi 8,486

Universitas Sumatera Utara

5. Menentukan nilai ttabel

B3=.)> B K

B f fg V

B]

J J,

6. Membandingkan ttabeldan thitnug B2 34 5 U QUT ? B3=.)> J J