Kajian Kinerja Usaha Koperasi Melalui Analisis Keuangan Studi Kasus Pada Koperasi Abaca Inti Perkasa Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

KAJIAN KINERJA USAHA KOPERASI MELALUI
ANALISIS KEUANGAN
7

I

(Stlldi KaslIs pada Kopcrasi Ab'lca Inti l'crkasa Kccamatan l'angandaran,
Kabllpaten Ciamis, Jawa barat)

Oleh:
BAMBANG SARYANTO
A07497116

DEI'ARTEMEN SOSIAL EKONOMII'ERTANIAN
FAKULTAS I'ERTANIAN

I,

INSTITUT I'ERTANIAN BOGOR
2004


RINGKASAN

Kinclja Usaha Kopcrasi Melalui Analisis
BAMBANG SARY ANTO. kゥセ。ョ@
Kcuangan (Studi Kasus : Koperasi Abaca Inti Perkasa Kecamatan Pangandaran
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat). Oi bawah bimbingan: HENY K DARYANTO

Pembangunan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia adalah
pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Oasar 1945. Pemerintah
secara tegas menetapkan bahwa dalam rangka pembangunan nasional dewasa ini,
koperasi harus menjadi tulang punggung dan wadah bagi perekonomian rakyat.
Kendala terbesar dalam membangun dan mengembangkan koperasi adalah
sumberdaya manusia (SOM). Kendala ini sangat mempengaruhi kemampuan
koperasi dalam menjalankan fungsinya, yang akan menyebabkan kelemahan akses
dan pengembangan pangsa pasar, kelemahan dalam struktur permodalan,
ketcrbatasan dalam penguasaan organisasi dan manajemen, :;erta keterbatasan

.i ari ngan usaha dan kerj a sama.
Berbagai permasalahan yang masih menllnpa koperasi ini harus segera

dibenahi agar koperasi bcnar-benar mampu berfungsi sebaga.i mana layaknya
lembaga ekonomi yang berwatak sosial tanpa mengccilkan peranannya dalam
pcmerataan pembangunan nasional dan hasil-hasilnya sehingga tidak ketinggalan
dari BUMN dan swasta.
Koperasi Abaca Inti Perkasa Kecamatan Pangandaran Kabupaten Ciamis
dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari kendala. Kendala yang dihadapi
Kopcrasi Abaca Inti Pcrkasa antara lain adanya kecenderungan penyimpangan
pelaksanaan prinsip-prinsip koperasi dalam UU No 2511 992, terutama dalam
kcanggotaan, pcmbagian laba/SHU dan tata tertib keorganisasian. Koperasi lebih

menitikberatkan pada perbaikan usaha dan keuangan daripada mencapai idealisme
koperasi. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
(I) Menganalisis kinerja koperasi melalui analisis finansial, dan (2) Menganalisis
permasalahan yang timbul dan mempengaruhi kinerja keuangan koperasi dalam
I11cmbcrikan allcrnaliJ' pCl11ccahannya.
Data dan inforl11asi yang digunakan dalam penelitian ini berupa data
.primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan
pen gurus, badan pengawas, dan instansi yang terkait dalam pengembangan
kopcrasi.
Untuk melengkapi data-dat!! yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

hasil-hasil pcnclilian yang lcrdahulu juga digunakan sebagai sumber informasi,
sepcrti hasil seminar, majalah, simposium dan lain-lain. Data lain diambil dari
laporan rugillaba, neraca, dan dokumen-dokumen lain yang terkait dengan segala
kcgiatan kopcrasi. l'cngolahan dala dilakukan secara manual dan hasilnya
disf,jikan dalal11 bcntuk tabcl.
Analisis yang dilakukan melakukan analisis kinerja usaha yaitu dengan
I11clakukan anal isis rasio, anal isis persentase per komponen, serta analisis
pcmbandingan laporan keuangan. Analisis rasio dilakukan untuk mengetahui
rcnlabilitas, likuiditas, serta solvabilitas koperasi. Analisis perscntase per
komponen dalam penelitian ini dilakukan terhadap laporan neraca dan laporan
rugi/laba koperasi, dengan membandingkan pos-pos dalam laporan neraca dan
laporan rugi/luba terhudup pos-pos yang dijadikan scbagai pos dasar (pcl11banding)
dalam

kedua laporan keuangan peri ode yang sama.

Sedangkan analisis

pembandingan laporan keuangan dilakukan untuk meiihat perkembangan yang
terjadi dengan membandingkan laporan keuangan pada periode yang berbeda.

Berdasarkan hasil anal isis, angka rata-rata rasio lancar koperasi Abaca Inti
Perkasa adalah 107.7% yang menunjukkan Koperasi Abaca Inti Perkasa mampu
menjamin setiap Rp.l,- hutang lancarnya dengan Rp.1.07,- aktiva lancarnya.
Angka

rata-rata

rasio

lancar

dibawah

standar

200%

(Munawir,

1996)


mcnunjukkan kemampuan kocprasi untuk membayar hutang lancarnya masih
kurang baik.
Rasio tentang hutang dengan modal sendiri adalah 227.44 %, yang berarti
setiap RP.l,- modal sendiri koperasi Abaca Inti Perkasa dapat menjamin Rp.2.27
total hutang yang dimilikinya. Rata-rata nilai rasio total hutang dengan modal
sendiri 227.44 % diatas standar ( yaitll 100 %), berarli kopcrsi Abaca Inti Perkasa
belum mampu menjamin seluruh kewajiban dcngan modal sendiri yang
dimilikinya. Rasio total hutang dengan total aktiva rata-rata 53.6 %. Nilai rasio
diatas standar (50'1'0) mcnunjukkan kopersi Abaca Inti Perkasu belum mempunyai
aktiva yang cukup untuk membayar seluruh kewajibannya sesuai standar. Hal ini
disebabkan koperasi Abaca Inti Perkasa masih mengandalkan pinjaman dari luar
dalam menjalankan usahanya.
Rasio ROI rata-rata sebesar 6.12 % menunjukkan koperasi Abaca Inti
Perkasa mampu menghasilkan laba bersih setelah pajak sebesar RP. 0.0612 dari
setiap Rp.I,- total aktivanya. Kcadaan terscbut cllkup baglls mcngingat stan dar
ROI adalah 4 %. Sehingga koperasi Abaca Inti Perkasa dapat dikatakan sudah
mampu mcnunjukkan kinerja yang baik dalam menghasilkan laba (SHU) dari nilai
aktivanya. Rata-rata rasio ROE adalah 62.4 %. Bila dibandingkan dengan standar


rasio scbesar 10% maka keadaan ini mengindikasikan bahwa koperasi Abaca Inti
Pcrkasa lclah mampu menunjukkan

ォゥョ・セェ。@

yang baik dalam mcnghasilkan laba

dari modalnya scndiri.
Analisis persentase per komponen memper!ihatkan bahwa ada kenaikan
pada proporsi aktiva lancar terhadap pos piutang, hal ini menunjukkan bahwa
pengalokasian modal scndiri koperasi Abaca Inti PerJ