Penelitian Terdahulu

2.2 Penelitian Terdahulu

Dian Raharsari, Dwiatmanto dan Devi Farah Azizah. 2015. Penerapan Activity Based Costing System Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi (Studi pada Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali Tahun 2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil penjumlahan dan membandingkan sistem konvensional dengan sistem kegiatan yang dilakukan, semua pihak akan tahu bahwa terjadi perbedaan nilai oleh masing- masing jenis produk pada perusahaan. Produk yang mengalami undercosting atau biaya dibebankan terlalu sedikit adalah batako dan genting yaitu sebesar Rp. 106.246.004,2 dan Rp. 64.774.204,8. Sedangkan produk paving mengalami overcosting atau biaya dibebankan terlalu banyak sebesar Rp. 134.182.461,72.

Herning Eka Saputri, 2013, Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Tas Berdasarkan Sistem Activity Based Costing Pada Perusahaan Tas Monalisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga pokok produksi dengan sistem Activity Based Costing pada tas selempang sebesar Rp 31.247,57/unit atau lebih murah Rp 14.674,79/unit dari sistem konvensional. Harga pokok produksi menggunakan sistem Activity Based Costing pada ransel sebesar Rp 96.168,5/unit atau selisih Rp 28.960,85/unit lebih besar dari sistem konvensional (undercost). Harga pokok produksi menggunakan sistem Activity Based Costing pada tas laptop sebesar Rp 45.058/unit atau lebih murah Rp 3.817,78/unit dari sistem konvensional.

Dwi Indah Puspitawati, 2014, Analisis Kinerja Kemandirian Keuangan Dan Aktivitas Layanan Rawat Inap Utama Pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Menur Dengan Metode Activity Based Costing. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal yaitu : 1) Hasil perhitungan unit cost layanan rawat inap utama di RS Jiwa Menur dengan menggunakan metode Activity Based Costing dengan atau tanpa memasukkan gaji PNS ke dalam total biaya menunjukkan bahwa unit cost semua kelas perawatan berada di atas tarif yang berlaku saat ini, artinya biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan yang diterima oleh RS; 2) Analisis aktivitas layanan rawat inap utama di RS Jiwa Menur dapat mengurangi biaya tidak bernilai tambah sebesar Rp341.235.192,80 pada aktivitas pelayanan medis/paramedis/non medis. Dengan pengurangan ini maka unit cost masing-masing kelas perawatan juga mengalami penurunan dengan rerata 9,25% jika termasuk gaji PNS, dan rerata penurunan 13,47% jika gaji PNS masih disubsidi pemerintah. Setelah analisis aktivitas, biaya variabel per unit seluruh kelas perawatan berada di bawah tarif yang berlaku; 3) Tingkat kemandirian keuangan layanan rawat inap utama secara umum mengalami peningkatan setelah analisis aktivitas, mencapai 94,88% dari 80,00% jika gaji PNS tetap disubsidi oleh pemerintah; 4) Terdapat efisiensi belanja karena pengurangan biaya tidak bernilai tambah yang terlihat pada Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas, sehingga terdapat peningkatan saldo akhir kas.

Rebecca Kapojos, Jullie J. Sondakh, dan Stanley Kho Waladouw, 2014, Penerapan metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Roti Lidya Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan HPP menggunakan ABC memberikan hasil yang lebih tinggi dari cara tradisional pada perusahaan Roti Lidya. Sistem tradisional memberikan perhitungan harga HPP yang lebih rendah dibandingkan dengan metode Activity Based Costing, dikarenakan Rebecca Kapojos, Jullie J. Sondakh, dan Stanley Kho Waladouw, 2014, Penerapan metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan Roti Lidya Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan HPP menggunakan ABC memberikan hasil yang lebih tinggi dari cara tradisional pada perusahaan Roti Lidya. Sistem tradisional memberikan perhitungan harga HPP yang lebih rendah dibandingkan dengan metode Activity Based Costing, dikarenakan

Dhania Anggarani Putri, 2010, Analisis Penggunaan Metode Activity Based Costing Sebagai Alternatif Dalam Menentukan Taris SPP SMP-SMA Pada YPI Nasima Semarang Tahun 2010. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis di Yayasan Pendidikan Islam Nasima, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Keseluruhan dana yang harus dikeluarkan oleh orang tua siswa setiap bulan menurut metode yang diterapkan YPI Nasima untuk unit SMP adalah sebesar Rp 566.667,00 sedangkan jika dengan metode ABC sebesar Rp 564.820,00. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa terjadi overcost sebesar Rp 1.847,00. Sedangkan untuk unit SMA, menurut metode yang diterapkan YPI Nasima adalah sebesar Rp 566.667,00 sedangkan jika dengan metode ABC sebesar Rp 572.397,00. Hasil tersebut menyimpulkan bahwa terjadi undercost sebesar Rp 5.730,00.

A Rajabi, A Dabiri, 2012, Applying Activity Based Costing (ABC) Method to Calculate Cost Price in Hospital and Remedy Services. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya perbaikan jasa/pelayanan dengan metode tarif tidak dihitung dengan benar bila dibandingkan dengan metode ABC. ABC menghitung biaya dengan menerapkan mekanisme yang sesuai tetapi metode tarif didasarkan pada biaya tetap. Selain itu, ABC merupakan informasi yang berguna tentang jumlah dan kombinasi biaya layanan.

K.Eswaramurthi , P.V.Mohanram, 2013, Value And Non-Value Added (VA / NVA) Activities Analysis Of A Inspection Process – A Case Study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Studi kasus ini menyajikan penerapan konsep lean dalam hal analisis nilai tambah dan tidak bernilai tambah untuk proses pemeriksaan dari industri manufaktur. Proses ini melibatkan pergerakan bagian dari sel manufaktur ke sel inspeksi untuk kegiatan inspeksi dan untuk sel manufaktur kembali untuk operasi lebih lanjut. Proses diamati dan dibagi menjadi kegiatan. Kegiatan ini diklasifikasikan ke dalam kegiatan bernilai tambah (VA), tidak bernilai tambah (NVA) dan tidak bernilai tambah penting (ENVA). Dengan kategorisasi dan analisis VA / NVA oleh Tim Lintas Fungsional (CFT), sebagian besar NVAs telah dieliminasi dengan menggeser Inspeksi untuk sel Produksi. Setelah penghapusan NVAs, total kali pemeriksaan berkurang sebesar 30% dan NVA berkurang sebesar 77%.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63