Pengaruh Perilaku Pembelian Dan Konsumsi Susu Seta Pengasuhan Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2 5 Tahun Di Kota Bogor

PENGARUH PERILAKU PEMBELIAN DAN
KONSUMSI SUSU SERTA PENGASUHAN
TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK
USIA 2-5 TAHUN DI KOTA BOGOR

LILIK NOOR YULIATI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Pengaruh Perilaku
Pembelian dan Konsumsi Susu serta Pengasuhan terhadap Tumbuh Kembang
Anak Usia 2-5 Tahun di Kota Bogor adalah karya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, September 2008

Lilik Noor Yuliati
NIM A326010011

ABSTRACT
LILIK NOOR YULIATI. Effect of Purchasing Behavior and Milk Consumption and
Parenting on Growth and Development of 2 to 5 Years Old Children in Bogor
City. Under direction of HIDAYAT SYARIEF, HARTOYO, AHMAD SULAEMAN
The study was aimed to analyze: (1) the determinant factors of milk
purchasing decision for children of 2 to 5 years old; (2) the choosing process of
brand; (3) to analyze attitude forming of brand loyalty; (4) the effect of milk
consumption and parenting on child’s growth and development. Samples of 297
unit (mothers and children) were chosen proporsionally by simple random
sampling.
There were 230 parents (mothers) who purchased milk for their children
and 67 who did not. Milk’s purchasing behavior was affected by mother’s
education length, family’s income per capita, children’s age and number of

information sources. From 230 samples who bought milk, 71.3% purchased
powder milk; 22.6% purchased Sweetened Condensed Milk; and 6.1%
purchased fresh milk. Brand choice behavior had high involvement in decision
making and in rational decision process. Using path analysis, motivation did not
affect the seeking information; however processing of seeking information had
an effect on brand choice without passed evaluation alternative of information. In
the similar way, by path analysis, satisfaction was a predictor of intention to buy
the similar brand. In the other hand, satisfaction was influenced by belief on
brand. Length of education attainment of mother influenced intention to buy
similar brand through belief of brand. Milk consumption (milk protein) significantly
influenced the children nutritional status by three indicators (Weight index
according to age; Height index according to age; Weight index according to
height). Moreover, psychosocial parenting (HOME score) had significant positive
effect on children nutritional status based height index according to age indicator.
Milk consumption and psychosocial parenting did not significantly influence
health status. Milk consumption did not influence on cognitive and psychosocial
development. However, psychosocial parenting had significant effect on cognitive
and psychosocial development. Psychosocial parenting stimulated not just
cognitive development but also did language capability, self-helping, and social
emotion of the children. In line with this study recommend to marketing manager

make an effective media strategies to communicate relationships between he
brand and desired attributes. On the contrary, the implied the performing
awareness of consumer in seeking of information from various sources to add
knowledge and evaluate alternative brand choice. To increase awareness of
quality and quantity food consumption with balanced diet concepts could be
performed using public advertisement through various media. In addition, this
research suggested that milk advertising for 2-5 years old should be
accompanied with psychosocial parenting, in term to influence child development.
Keywords : milk purchasing, brand choice, loyalty, psychosocial parenting,
HOME, child development

RINGKASAN
LILIK NOOR YULIATI. Pengaruh Perilaku Pembelian dan Konsumsi Susu serta
Pengasuhan terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5 Tahun di Kota Bogor.
Di bawah Bimbimbingan:
HIDAYAT SYARIEF, HARTOYO dan AHMAD
SULAEMAN
Anak adalah masa depan bangsa, mereka adalah modal produktif dan
generasi pembangun bangsa di masa depan. Dalam rangka menjadikan anak
sebagai tumpuan masa depan bangsa, terdapat dua strategi dalam

mewujudkannya, yaitu pertama dengan membangun kualitas fisik melalui
pemberian pangan dan gizi dengan kuantitas dan kualitas yang baik; dan kedua
membangun kualitas intelektual, sosial, dan emosional anak yang
berkesinambungan selama hidupnya. Anak yang sehat dan cerdas merupakan
cerminan dari pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik. Gizi, perawatan,
dan lingkungan psikologis adalah faktor penentu pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu jenis makanan/minuman yang dianggap mengandung
zat gizi yang dapat membuat anak tumbuh sehat dan cerdas adalah susu.
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan ibu dalam pembelian susu untuk anak 2-5 tahun; 2) menganalisis
proses pengambilan keputusan pemilihan merek susu; 3) menganalisis fakforfaktor yang menentukan pembentukan sikap loyalitas merek susu; dan 4)
menganalisis pengaruh konsumsi susu dan pengasuhan terhadap tumbuh
kembang anak.
Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan dilakukan di
Kelurahan Sukasari dan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur dan Kelurahan
Tanah Sareal dan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa
Barat. Setiap kelurahan diwakili empat RW yang terdiri dari masing-masing dua
RW yang mayoritas penduduknya berpendapatan menengah ke bawah dan dua
RW yang mayoritas penduduknya berpendapatan menengah ke atas. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu dari anak berusia 2.5-5 tahun yang mengambil
keputusan tidak membeli atau membeli susu, dengan unit penelitiannya ibu dan

anaknya yang berjumlah 1330. Total contoh sebesar 300 diambil dengan cara
proporsional acak sederhana. Dari 300 contoh yang diambil hanya 297 contoh
yang dapat memberikan data secara lengkap untuk dapat diolah dan dianalisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 297 contoh terdapat 230 contoh
membeli susu dan 67 contoh tidak membeli susu. Terdapat perbedaan signifikan
dalam hal keadaan sosial ekonomi, demografi dan akses informasi serta
pengasuhan psikososial antara kelompok yang membeli susu dan tidak membeli
susu. Pendidikan ayah dan ibu pada kelompok yang membeli susu relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan yang tidak membeli susu, demikian pula pendapatan
per kapita, jumlah informasi tentang susu/merek dan sumbernya serta
pengasuhan psikososialnya. Pendapatan rata-rata per kapita kelompok yang
tidak membeli susu sebesar Rp241 004.00, sedangkan kelompok yang membeli
susu sebesar Rp521 243.00. Selain itu, umur anak di keluarga yang membeli
susu rata-rata lebih muda daripada keluarga yang tidak membeli susu. Tidak
terdapat perbedaan dalam hal pengetahuan gizi dan tumbuh kembang anak
serta sikap pemberian susu pada kedua kelompok.
Perilaku keputusan pembelian susu untuk anak 2-5 tahun dipengaruhi oleh
lama pendidikan ibu, pendapatan per kapita, umur anak dan jumlah sumber
informasi tentang susu dan mereknya. Dari 230 contoh yang membeli susu


terdapat 6.1% contoh membeli susu segar, 71.3% contoh membeli susu bubuk,
dan 22.6% contoh membeli susu kental manis (SKM). Rata-rata pengeluaran
susu per bulan pada masing-masing kelompok sebesar Rp94 535.71 untuk susu
segar, Rp163 582.93 untuk susu bubuk dan Rp57 790.38 untuk SKM, dengan
total rata-rata pengeluaran susu per bulan sebesar Rp135 461.74. Penelitian ini
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara pengeluaran untuk susu
bubuk dan SKM, akan tetapi tidak terdapat perbedaan persentasi pengeluaran
untuk susu terhadap total pendapatan untuk berbagai jenis susu tersebut.
Persentase pengeluaran terbesar adalah untuk pembelian susu segar (8.05%),
diikuti dengan susu bubuk (7.63%), dan SKM (6.48%), dengan rata-rata
pengeluaran susu sebesar 7.39% dari total pendapatan keluarga.
Terdapat 86.1% contoh yang motivasi pembelian susunya positif, 76.1%
contoh melakukan pencarian informasi tentang merek baik secara internal
maupun ekternal, akan tetapi hanya terdapat 45.7% contoh yang mengevaluasi
merek susu yang dibelinya. Namun demikian hampir semua contoh melakukan
evaluasi manfaat merek susu pada anak dan kesukaan anak terhadap merek
susu. Tiga alasan utama yang digunakan untuk mengevaluasi merek adalah
kandungan gizi, harga dan rasa yang disukai oleh anak. Sebagian besar contoh
(75.7%) membeli satu merek saja selama enam bulan terakhir.
Dengan menggunakan analisis jalur diketahui bahwa perilaku pemilihan

merek merupakan perilaku pengambilan keputusan dengan keterlibatan tinggi
yang ditandai dengan kepentingan pembelian susu dari sudut manfaat dan resiko
yang dirasakan sehingga menggerakkan pencarian informasi yang ekstensif dari
berbagai sumber informasi dan evaluasi alternatif merek susu yang akan dibeli.
Perilaku pemilihan merek susu tidak diaktifkan oleh motivasi pembelian susu, hal
ini dikarenakan perilaku pemilihan merek sudah merupakan kebiasaan yang
telah dilakukan minimal selama enam bulan terakhir.
Pendidikan ibu
berpengaruh terhadap jumlah sumber informasi dan pencarian informasi.
Selanjutnya pencarian informasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku
pemilihan mereknya tanpa melalui evaluasi alternatif.
Hampir semua contoh (98.7%) merasakan puas terhadap merek yang
sering dibelinya. Pada komponen pembentukan sikap loyalitas merek yang terdiri
dari kepercayaan, kesukaan (afeksi) dan niat beli merek yang sama; sebagian
besar contoh mempunyai kepercayaan yang tinggi (88.7%), suka terhadap atribut
merek (84.8%) dan berniat untuk membeli merek yang sama (70.9%). Dengan
menggunakan analsis jalur diketahui bahwa kepuasan merupakan prediktor yang
kuat menentukan niat membeli merek yang sama, dan di sisi lain kepuasan
dipengaruhi oleh kepercayaan dan kesukaan atribut merek. Pendidikan ibu
mempengaruhi jumlah sumber informasi dan kepercayaan atribut merek.

Selanjutnya kepercayaan mempengaruhi kesukaan, akan tetapi kesukaan tidak
mempengaruhi niat beli merek yang sama secara langsung melainkan melalui
kepuasan akibat pengalaman menggunakan merek.
Rata-rata konsumsi susu per hari sebesar 273.71 ml susu segar, 88.28
gram susu bubuk, dan 123.38 ml SKM. Tidak terdapat perbedaan konsumsi
energi dan protein total di kedua kelompok. Terdapat kecenderungan semakin
banyak mengkonsumsi susu semakin berkurang konsumsi makanan yang lain.
Rataan konsumsi susu per hari menyumbangkan 27.74% energi dan 28.71%
protein.
Terdapat perbedaan yang signifikan status gizi dengan tiga indikator,
perkembangan kognitif dan psikososial diantara kedua kelompok, akan tetapi
tidak terdapat perbedaan status kesehatan. Z score, skor perkembangan kognitif
dan perkembangan psikososial pada kelompok yang membeli susu lebih tinggi
daripada kelompok yang tidak membeli susu.

Konsumsi susu (protein susu) berpengaruh secara signifikan terhadap
status gizi dengan tiga indikator (BB/U, TB/U dan BB/TB), sedangkan
pengasuhan psikososial berpengaruh secara signifikan hanya terhadap status
gizi dengan indikator TB/U. Lama pendidikan ibu dan pendapatan per kapita
berpengaruh terhadap status gizi dengan indikator BB/TB. Sebaliknya, konsumsi

susu dan pengasuhan psikososial tidak berpengaruh terhadap status kesehatan.
Konsumsi susu tidak memberikan pengaruh terhadap perkembangan kognitif
maupun perkembangan psikososial. Sebaliknya pengasuhan psikososial
berpengaruh sangat signifikan terhadap perkembangan kognitif dan psikososial.
Pengasuhan psikososial tidak hanya menstimulasi perkembangan kognitif saja
akan tetapi juga menstimulasi kemampuan berbahasa, menolong diri sendiri, dan
sosial emosi. Umur berpengaruh terhadap perkembangan kognitif secara negatif
dan berpengaruh terhadap perkembangan sosial emosi, motorik kasar dan
motorik halus secara positif. Jenis kelamin juga berpengaruh terhadap
perkembangan bahasa. Anak perempuan lebih menentukan skor perkembangan
bahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan
sosial ekonomi terhadap aspek perkembangan kognitif.
Manajer pemasaran harus memilih dengan hati-hati bauran media
(majalah, koran, papan bilboard, televisi, dll) dengan tujuan dapat
memaksimalkan kemungkinan segmen sasarannya terekspos iklan perusahaannya agar dapat membentuk posisi merek sesuai dengan yang keinginan
konsumen. Di sisi lain, perlu peningkatan kesadaran konsumen dalam pencarian
informasi dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan dan kepercayaan
tentang susu agar dapat mengevaluasi alternatif dalam menentukan pilihan
merek. Untuk membentuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal,
perlu dilakukan peningkatan kesadaran untuk mengkonsumsi makanan dengan

konsep gizi seimbang melalui pesan layanan masyarakat di berbagai media.
Selain itu perlu penyampaian pesan tentang pentingnya pengasuhan psikososial
yang dapat mempengaruhi perkembangan anak melalui berbagai media dan
disisipkan dalam iklan produk susu untuk anak 2-5 tahun.
Kata kunci : pembelian susu, pemilihan merek, sikap loyalitas, pengasuhan,
HOME, perkembangan anak

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008
Hak cipta dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya
tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan
sumber :
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan
pendidikan , penelitian penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang
wajar IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak
sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk

apapun tanpa izin IPB

PENGARUH PERILAKU PEMBELIAN DAN
KONSUMSI SUSU SERTA PENGASUHAN
TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK
USIA 2-5 TAHUN DI KOTA BOGOR

LILIK NOOR YULIATI

Disertasi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor pada
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2008

Penguji pada Ujian Tertutup : 1. Dr. Ir. Herien Puspitawai, MSc. MSc.
2. Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS.

Penguji pada Ujian Terbuka : 1. Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSc.
2. Dr. Soenarno Ranu Widjojo, MPH.

Judul Disertasi

:

Pengaruh Perilaku Pembelian dan Konsumsi Susu serta
Pengasuhan terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5
Tahun di Kota Bogor

Nama

:

Lilik Noor Yuliati

NIM

:

A. 326010011

Disetujui
Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS.
Ketua

Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS.
Anggota

Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc.
Anggota

Diketahui
Ketua Program Studi Gizi Masyarakat
dan Sumberdaya Keluarga

Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS.
Tanggal Ujian : 2 Juli 2008

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS.
Tangal Lulus :

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho dan
ijinNYA penulis dapat menyelesaikan disertasi ini. Disertasi ini juga merupakan
karya yang tidak akan pernah terjadi tanpa bimbingan komisi pembimbing yang
telah mengarahkan dan memperbaiki segala kekurangan yang ada pada hasil
penelitian ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih serta penghargaan
setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS. sebagai ketua komisi
pembimbing, Dr. Ir. Hartoyo, MSc. dan Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS., sebagai
anggota komisi pembimbing atas saran dan bimbingan yang diberikan sehingga
disertasi dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dr.
Ir. Herien Puspitawati, MSc., MSc., Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS. dan Prof. Dr. Ir.
Ujang Sumarwan, MSc. serta Dr. Soenarno Ranu Widjojo, MPH, yang telah
memberikan saran guna penyempurnaan disertasi pada saat menjadi penguji
luar komisi.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas yang memberikan beasiswa BPPS dan
Rektor IPB yang memberikan bantuan SPP untuk dapat menyelesaikan studi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ketua Departemen GMSK, Ketua
Departemen IKK, Dekan Faperta dan FEMA, yang memberikan ijin sekolah
sehingga penulis dapat menempuh pendidikan jenjang S3 pada Sekolah
Pascasarjana, IPB.
Penghargaan diberikan kepada putra tercinta Mizan Rizqia dan Azka
Rabbani

yang

telah

memberikan

semangat

dan

pengorbanan

hingga

tersusunnya disertasi ini. Penghargaan khusus juga disampaikan kepada
almarhum kedua orang tua yang telah mendidik dan memberikan kasih sayang
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S3 saat ini, serta kepada
saudara-saudara tercinta yang memberikan doa, dukungan dan perhatian.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada para asisten yang telah
membantu dalam pengumpulan data penelitian, yaitu Medina, Nina, Mindasa,
Vika, Niken, Farida, Eva, dan Novida.

Selain itu ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada lurah Barangsiang, Sukasari, Tanah Sareal dan Kedung
Halang, serta para ibu dan anaknya yang dijadikan contoh di keempat kelurahan
tersebut kecamatan Tanah Sareal. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada teman-teman sekolega dan para pegawai di Departemen Ilmu keluarga
dan Konsumen (IKK) dan Departemen Gizi Masyarakat (GM) atas bantuan dan

dorongan agar penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan pendidikan S3
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada berbagai pihak yang terlibat
baik langsung maupun tidak langsung, yang telah membantu terlaksananya
penelitian hingga tersusunnya disertasi ini yang tidak mungkin disebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari bahwa pada tulisan ini masih banyak kekurangan,
untuk itu penulis mohon maaf. Semoga disertasi ini bermanfaat bagi yang
memerlukannya.

Bogor, September 2008

Lilik Noor Yuliati

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 18 Juli 1964 di Kudus, Jawa Tengah
sebagai anak ke dua dari lima bersaudara dari pasangan Wandono Hamid (alm)
dan Masrofah (alm). Penulis menempuh Pendidikan Sarjana (S1) di Jurusan Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB dari tahun 1982
sampai dengan 1987. Pada tahun 1995 penulis mendapatkan beasiswa dari
Proyek CHN III, Departemen Pendidikan Nasional Indonesia untuk belajar
Pendidikan Pascasarjana (S2) di University of the Philippines at Diliman pada
Department of Food Science and Nutrition, College of Home Economics hingga
tahun 1998. Program Doktor (S3) pada PS GMSK, Pascasarjana, IPB penulis
tempuh dari tahun 2001 dengan beasiswa dari BPPS. Penulis dikaruniai dua
orang putra yaitu Mizan Risqia dan Azka Rabbani.
Penulis bekerja sebagai staf pengajar di Program Studi Pendidikan Guru
Kejuruan Gizi, Fakultas Non Gelar Teknologi, IPB pada tahun 1989, yang
kemudian PS tersebut berintegrasi dengan Jurusan Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga (GMSK) pada tahun 1991 serta akhirnya berkembang
menjadi dua departemen yaitu Departemen Gizi Masyarakat dan Departemen
Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) pada tahun 2005.

Dan saat ini penulis

bekerja di Departemen IKK, Fakultas Ekologi Manusia IPB. Penulis mengajar
mata kuliah Manajemen Jasa Makanan dan Gizi di Jurusan GMSK dan saat ini
mengajar mata kuliah Perilaku Konsumen, Pendidikan dan Perlindungan
Konsumen dan Manajemen Keuangan Konsumen di Departemen IKK-FEMA IPB
serta mengajar mata kuliah Perilaku Konsumen di Program Pascasarjana
Manajemen dan Bisnis, IPB.

xii

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

xix

PENDAHULUAN........................................................................................

1

Latar Belakang..................................................................................
Perumusan Masalah .........................................................................
Tujuan ..............................................................................................
Manfaat .............................................................................................

1
2
5
5

TINJAUAN PUSTAKA................................................................................

7

Teori Perilaku Konsumen .................................................................
Model Perilaku Konsumen................................................................
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Susu........................
Loyalitas Merek .................................................................................
Konsumsi Gizi ...................................................................................
Pengasuhan Psikososial...................................................................
Tumbuh Kembang Anak ...................................................................

7
8
14
20
21
23
25

KERANGKA PEMIKIRAN ..........................................................................

29

METODE ...................................................................................................

34

Desain, Lokasi dan Waktu ................................................................
Teknik Penarikan Contoh .................................................................
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data...............................................
Kontrol Kualitas Data ........................................................................
Instrumen dan Pengukuran ..............................................................
Pengolahan dan Analisis data ..........................................................
Definisi Operasional..........................................................................

34
37
37
39
39
44
48

HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................

51

Keadaan Umum Lokasi Penelitian ...................................................
Letak Geografis dan Luas Wilayah..........................................
Penduduk .................................................................................
Akses Penduduk terhadap Tempat Penjualan Susu ..............
Karakteristik Keluarga dan Anak serta Akses Informasi .................
Umur Ayah dan Ibu ..................................................................
Pendidikan Ayah dan Ibu .........................................................
Pendapatan per Kapita ............................................................
Jumlah Anggota Keluarga .......................................................
Pengetahuan Gizi dan Tumbuh kembang...............................

51
51
52
52
53
53
54
55
56
57

xiii

Halaman
Sikap Pemberian Susu ...........................................................
Umur Anak ...............................................................................
Jenis Kelamin Anak .................................................................
Urutan Anak dalam Keluarga...................................................
Akses Informasi........................................................................
Pengasuhan Psikososial...................................................................
Perilaku Pembelian dan Konsumsi Susu .........................................
Jenis Susu yang Dibeli.............................................................
Alasan Pemilihan Jenis Susu .................................................
Pengeluaran untuk Susu Per Bulan, Volume Pembelian Susu
Per Bulan dan Konsumsi Susu Per Hari .................................
Frekuensi Pembelian Susu .....................................................
Tempat Pembelian...................................................................
Jenis Kemasan.........................................................................
Rasa .........................................................................................
Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Pembelian Susu
Proses Pengambilan Keputusan Pemilihan Merek..........................
Motivasi ....................................................................................
Pencarian Informasi .................................................................
Evaluasi Alternatif ....................................................................
Perilaku Pemilihan Merek ........................................................
Kepuasan Merek ......................................................................
Pembentukan Sikap Loyalitas Merek ......................................
Hubungan Antar Variabel Proses Pembelian, Perilaku Pilih
Merek, Kepuasan dan Sikap Merek, dan Loyalitas.................
Analisis Proses Pengambilan Keputusan Pemilihan ............
Analisis Proses Pembentukan Sikap Loyalitas Merek ............
Tumbuh Kembang Anak ...................................................................
Status Gizi................................................................................
Status Kesehatan.....................................................................
Perkembangan.........................................................................
Hubungan antar Variabel Tumbuh Kembang Anak ................
Pengaruh Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap
Tumbuh Kembang Anak ...................................................................
Pengaruh Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap
Status Gizi ..............................................................................
Pengaruh Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap
Status Kesehatan ....................................................................
Dampak Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap
Perkembangan .......................................................................

59
61
62
62
63
69
72
72
73
75
82
83
85
86
87
89
89
91
94
97
98
99
104
106
108
113
113
114
119
121
123
123
125
126

PEMBAHASAN UMUM..............................................................................

132

Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Pembelian Susu........
Proses Pengambilan Keputusan Pemilihan Merek..........................
Proses Pembentukan Sikap Loyalitas Merek...................................
Pengaruh Konsumsi Susu dan Pengasuhan terhadap Tumbuh
Kembang Anak..................................................................................
Keterbatasan Penelitian....................................................................

133
136
137
139
144

xiv

Halaman
SIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................

146

Simpulan ...........................................................................................
Saran.................................................................................................

146
147

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

150

LAMPIRAN.................................................................................................

160

xv

DAFTAR TABEL
Halaman
1

Jumlah balita menurut lokasi berdasarkan data PIN (Pekan
Imuninasi Nasional) April 2006 dan jumlah populasi
contoh..............................................................................................

37

Sebaran ayah dan ibu berdasarkan kategori umur menurut
kelompok yang tidak membeli (n ayah=62, n ibu=67) dan membeli
susu (n ayah= 225, n ibu=230) ....................................................

53

Sebaran ayah dan ibu berdasarkan tingkat pendidikan menurut
kelompok yang tidak membeli (n ayah=62, n ibu=67) dan membeli
susu (n ayah= 225, n ibu=230) .......................................................

54

Sebaran contoh berdasarkan kategori pendapatan per kapita
menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu
(n= 230) ..........................................................................................

56

5

Sebaran contoh berdasarkan jumlah anggota keluarga menurut
kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) .

57

6

Sebaran contoh berdasarkan kategori pengetahuan gizi dan
tumbuh kembang menurut kelompok yang tidak membeli (n=67)
dan membeli susu (n=230) .............................................................

58

Persentase contoh berdasarkan jawaban yang benar
pengetahuan gizi dan tumbuh kembang menurut kelompok yang
tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ........................

59

Sebaran contoh berdasarkan kategori sikap terhadap perilaku
pemberian susu menurut kelompok yang tidak membeli (n=67)
dan membeli susu (n=230) ...........................................................

60

9

Skor (1-5) rataan sikap terhadap pemberian susu menurut
kelompok tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ..........

60

10

Sebaran anak contoh berdasarkan kelompok usia menurut
kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) .

61

11

Sebaran anak contoh berdasarkan jenis kelamin menurut
kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) .

62

12

Sebaran anak contoh berdasarkan urutan anak dalam keluarga
menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu
(n=230) ...........................................................................................

63

Sebaran contoh berdasarkan jumlah sumber informasi menurut
kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230)..

63

2

3

4

7

8

13

xvi

Halaman
Sebaran contoh berdasarkan jenis sumber informasi yang
digunakan menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan
membeli susu (n=230) ....................................................................

64

15

Sebaran contoh menurut kategori jumlah informasi pada
kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) .

66

16

Rataan jumlah informasi berdasarkan sumber informasi menurut
kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230)..

66

17

Sebaran contoh berdasarkan sumber informasi yang dipercaya
menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu
(n=230) ..........................................................................................

67

Sebaran contoh berdasarkan jenis sumber informasi yang
dipercaya menurut kelompok yang tidak membeli (n=67) dan
membeli susu (n=230) ....................................................................

68

Sebaran contoh berdasarkan kategori skor HOME untuk umur 3036 bulan, 37-60 bulan dan gabungan kelompok umur pada
kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230)..

70

Rataan skor Home untuk umur 30-36 bulan dan 37-60 bulan
berdasarkan kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli
susu (n=230)....................................................................................

71

21

Sebaran contoh berdasarkan jenis susu yang dibeli (n=230) .........

72

22

Sebaran contoh berdasarkan pendapatan per kapita dengan
pembelian jenis susu (n=230) .........................................................

73

23

Sebaran contoh berdasarkan tingkat pendidikan ibu dengan
pembelian jenis susu (n=230) .........................................................

73

24

Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan alasan utama
pemilihan jenis susu (n=230) .........................................................

74

25

Sebaran contoh berdasarkan umur anak dengan jenis susu
(n=230) ...........................................................................................

74

26

Sebaran contoh berdasarkan kelompok pengeluaran susu per
bulan pada masing-masing jenis susu (n=230) ..............................

76

27

Sebaran contoh berdasarkan kisaran volume pembelian per bulan
pada masing-masing jenis susu (n=230) ........................................

77

28

Sebaran persentase contoh berdasarkan kisaran pendapatan per
kapita dengan volume pembelian jenis susu (n=230) ....................

78

29

Rataan konsumsi susu, konsumsi energi dan protein susu,
kontribusi energi dan protein susu terhadap total per hari (n=230)

79

14

18

19

20

xvii

Halaman
30

Rataan konsumsi energi dan protein susu serta non susu,
konsumsi energi dan protein total, dan persentase tingkat
kecukupan energi dan protein .........................................................

81

31

Sebaran contoh berdasarkan jenis susu menurut frekuensi
pembelian susu (n=230) .................................................................

82

32

Sebaran persentase contoh berdasarkan kategori pendapatan per
kapita dengan frekuensi pembelian per bulan (n=230) ..................

83

33

Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan tempat
pembelian menurut jenis susu (n=230) ...........................................

84

34

Sebaran persentase contoh berdasarkan kisaran pendapatan per
kapita dengan tempat pembelian ....................................................

84

35

Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan jenis kemasan
menurut jenis susu (n=230) ............................................................

86

36

Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan rasa susu
menurut jenis susu (n=230) ............................................................

86

37

Analisis regresi faktor yang berpengaruh terhadap keputusan
pembelian susu (n=230) ......................................

87

38

Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan kategori
motivasi (n=230) .............................................................................

90

39

Skor rataan (1-5) motivasi membeli susu (n=230) ..................

91

40

Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan tingkat
pencarian informasi (n=230) ...........................................................

92

41

Skor rataan (0-2) pencarian informasi sebelum membeli susu
(n=230) ...........................................................................................

42

Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan kategori
evaluasi dan perbandingan merek (n=230) ....................................

94

43

Skor rataan (0-2) evaluasi alternatif sebelum membeli susu
(n=230) ...........................................................................................

95

44

Sebaran contoh yang membeli susu berdasarkan alasan utama
pemilihan merek susu (n=230) .......................................................

97

45

Sebaran contoh berdasarkan jumlah merek susu yang dibeli
(n=230) ...........................................................................................

98

46

Sebaran contoh berdasarkan tingkat kepuasan terhadap merek
susu (n=230) ...................................................................................

98

93

xviii

Halaman
47

Skor rataan (1-5) kepuasan terhadap atribut merek (n=230) .........

99

48

Sebaran contoh berdasarkan kategori kepercayaan terhadap
merek susu (n=230) ........................................................................

100

49

Skor rataan (1-5) kepercayaan terhadap merek (n=230) ...............

100

50

Sebaran contoh berdasarkan kategori kesukaan terhadap merek
susu (n=230) ...................................................................................

101

51

Skor rataan (1-5) kesukaan terhadap merek (n=230) .....................

102

52

Sebaran contoh berdasarkan kategori niat membeli merek yang
sama (n=230) ..................................................................................

103

53

Skor rataan (1-5) niat membeli merek yang sama (n=230) ............

104

54

Nilai koefisien korelasi antar variabel proses pemilihan merek,
perilaku pilih merek, dan hasil pilih merek dan komponen sikap
merek (n=230) ................................................................................

105

55

Koefisien lintasan pengaruh karakteritik keluarga terhadap
perilaku pemilihan merek (n=230) ..................................................

106

56

Koefisien lintasan pengaruh karakteritik keluarga terhadap niat
pilih merek sama (n=230) ..............................................................

109

57

Sebaran contoh berdasarkan status gizi dengan indikator BB/U,
TB/U dan BB/TB menurut kelompok yang tidak membeli (n=67)
dan membeli susu (n=230) .............................................................

114

58

Sebaran contoh berdasarkan jenis penyakit yang diderita menurut
kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230)

115

59

Sebaran contoh berdasarkan frekuensi sakit menurut kelompok
yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ..................

115

60

Rataan frekuensi sakit masing-masing berdasarkan kelompok
yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) .................

116

61

Sebaran contoh berdasarkan lama sakit menurut kelompok yang
tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) ...........................

117

62

Rataan lama sakit (hari) masing-masing jenis penyakit
berdasarkan kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli
susu (n=230) ...................................................................................

117

Sebaran contoh menurut skor morbiditas pada kelompok yang
tidak mengkonsumsi (n=67) dan mengkonsumsi susu (n=230) .....

118

63

xix

Halaman
64

Sebaran contoh berdasarkan kategori status kesehatan menurut
kelompok yang tidak mengkonsumsi (n=67) dan mengkonsumsi
susu (n=230) ...................................................................................

118

65

Rataan skor perkembangan psikososial berdasarkan kelompok
yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230) .................

120

66

Rataan skor perkembangan kematangan sosial berdasarkan
kelompok yang tidak membeli (n=67) dan membeli susu (n=230)

121

67

Nilai koefisien korelasi antar variabel pertumbuhan dan
perkembangan anak (n=297) ..........................................................

122

68

Analisis faktor yang berpengaruh terhadap status gizi (n=297) ......

124

69

Analisis faktor yang berpengaruh terhadap status kesehatan
(n=297) ...........................................................................................

126

70

Analisis faktor yang berpengaruh terhadap skor perkembangan
(n=297) ...........................................................................................

127

xx

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1

Model perilaku konsumen (Engel, Blackwell, Miniard 1994) ..........

9

2

Model perilaku konsumen lengkap (Engel, Blackwell, Miniard
1994) ..............................................................................................

10

3

The theory of planned behaviour (Ajzen 1999) ……………………..

13

4

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan makanan
(Shepherd 1995 dalam Shepherd 1999) …………………………..

15

5

Model pembelian makanan (Traill 1999) …………………………….

16

6

Kerangka pikir kurang gizi pada anak (UNICEF dalam Engel,
Menon dan Hadad 1997) ..............................................................

26

7

Kerangka pemikiran konseptual penelitian .....................................

33

8

Bagan penarikan contoh .................................................................

35

9

Diagram lintasan perilaku pemilihan merek ..................................

46

10

Diagram lintasan pembentukan sikap loyalitas merek ..................

47

11

Hasil analisis lintasan pembentukan perilaku pemilihan merek ......

107

12

Hasil analisis lintasan pembentukan pembentukan sikap loyalitas
merek ............................................................................................

111

xxi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1

Peta lokasi penelitian ......................................................................

161

2

Jumlah balita Di Kota Bogor berdasarkan data penimbangan
balita bulan April 2005 ....................................................................

162

3

Sebaran populasi menurut lokasi berdasarkan data PIN (Pekan
Imuninasi Nasional) April 2006 .......................................................

162

4

Ringkasan isi variabel, jenis data dan skala pengukuran ...............

163

5

Peubah, jumlah item pertanyaan, nilai reliabilitas dan nilai
validitas alat ukur penelitian ............................................................

167

6

Jenis data dan metode pengkategorian variabel ............................

168

7

Koefisien diagram analisis lintasan perilaku pemilihan merek ........

169

8

Koefisien diagram analisis lintasan pembentukan sikap loyalitas .

170

9

Nilai koefisien korelasi antar variabel karakteristik keluarga/
individu, akses informasi, karakteristik anak ...................

171

10

Nilai koefisien korelasi antara karakteristik keluarga, karakteristik
anak, dan faktor perbedaan individu dengan perilaku pembelian
susu ................................................................................................

172

Nilai koefisien korelasi antara karakteristik keluarga, karakteristik
anak, akses informasi dengan proses pemilihan merek, perilaku
pilih merek dan hasil pilih merek serta sikap loyalitas merek .........

173

12

Analisis faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pemilihan
merek (n=230) ................................................................................

174

13

Analisis faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap
loyalitas merek ...............................................................................

174

14

Nilai koefisien korelasi antara karakteristik keluarga/individu,
karakteristik anak dengan pengasuhan psikososial (HOME),
pertumbuhan dan perkembangan ..................................

175

Nilai koefisien korelasi antar variabel pengasuhan psikososial
(HOME), pertumbuhan dan perkembangan ...................................

176

11

15

PENDAHULUAN
Latar belakang
Pembangunan suatu bangsa pada hakekatnya adalah upaya pemerintah
bersama masyarakat untuk menyejahterakan bangsa. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumberdaya
manusia (SDM).

SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh,

mental yang kuat, kesehatan yang prima dan menguasai ilmu pengetahuan serta
teknologi (Azwar 2004). Upaya untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang
berkualitas pada masa yang akan datang harus dilakukan pada masa bayi dan
anak-anak. Pembentukan sumberdaya yang unggul dan berkualitas baik fisik,
mental maupun sosial dilakukan dalam keluarga sejak dini (Syarief 1997).
Peran utama keluarga dalam pembentukan sumberdaya manusia yang
berkualitas adalah menyiapkan serta menerapkan pengasuhan dan tumbuh
kembang anak dengan baik dan benar, sehingga di kemudian hari keluarga akan
melahirkan generasi-generasi yang siap menghadapi tantangan demi eksistensi
fisik, ketahanan kejiwaan, survivalitas ekonomi dan sosialnya dalam menghadapi
dinamika perubahan jaman (Departemen Sosial RI 1991)
Anak adalah masa depan bangsa, mereka adalah pekerja produktif dan
pembangun bangsa di masa depan. Terdapat dua strategi untuk menjadikan
anak sebagai tumpuan bangsa yaitu pertama menjamin kelangsungan hidup
anak dengan kualitas fisik yang memadai melalui pemberian pangan dan gizi,
kedua membangun kualitas intelektual, sosial dan emosional anak yang
berkesinambungan selama hidupnya (Said 2004).
Berdasarkan teori Human Capital yang dipelopori oleh Schultz, Mincer dan
Becker di akhir tahun 50-an, anak memiliki nilai ekonomi. Investasi pada anak
memberikan keuntungan bagi orangtuanya di masa yang akan datang karena
diharapkan dapat menyediakan pendapatan yang lebih baik secara ekonomi
(Boyden & Levison, 2000). Nilai anak bagi orangtua berbeda-beda menurut tipe
masyarakat, sehingga menyebabkan perbedaan dalam pengambilan keputusan
dan tipe hubungan orangtua anak. Untuk meraih kualitas nilai anak yang
diharapkan, orangtua menyediakan pendapatan dan hartanya, lingkungan
perumahan, dukungan keluarga dan sikap positif terhadap anak (Nauck 2000;
Morgan & King 2001). Selain itu sebagai sumber kepuasan bagi orangtua,

2

keberadaan anak akan membutuhkan alokasi pendapatan dan waktu (Bradbury,
2004).
Anak yang sehat dan cerdas adalah dambaan setiap orang tua.

Hasil

penelitian di barat menyebutkan bahwa orangtua berharap anaknya lebih cerdas
daripada dirinya (Furnham, Rakow & Mak 2002). Anak yang sehat dan cerdas
merupakan cerminan dari pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik.
Tiga tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan masa yang paling sensitif
yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan
(Gutama 2004).
Gizi, perawatan dan lingkungan psikologis adalah faktor penentu tumbuh
kembang anak. Konsumsi yang cukup menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan

yang

baik.

Sebaliknya

konsumsi

yang

tidak

memadai

menyebabkan kurang gizi yang mengakibatkan kegagalan pertumbuhan fisik,
perkembangan mental dan kecerdasan, menurunkan produktifitas, meningkatkan
kesakitan dan kematian (Azwar 2004).
Kecukupan asupan zat gizi tersebut dimungkinkan karena adanya
pemberian makan yang berarti terjadi interaksi antara ibu-anak yang pada
gilirannya mempengaruhi perkembangan anak.

Lingkungan asuh anak yang

mencakup stimulasi dalam keluarga dan interaksi ibu-anak berhubungan positif
dengan pertumbuhan anak dan pekembangan anak. Praktek pengasuhan yang
baik akan mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental. Interaksi ibu dan
anak

merupakan faktor eksternal yang pengaruhnya paling kuat terhadap

tumbuh kembang anak (Satoto 1990).
Perumusan Masalah
Salah satu jenis makanan/minuman yang dianggap mengandung zat gizi
yang dapat membuat anak tumbuh sehat dan cerdas adalah susu.

Dalam

penjabaran angka kecukupan gizi kedalam makanan untuk anak usia 1-3 dan 3-6
tahun dianjurkan mengkonsumsi susu satu porsi atau setara dengan satu porsi
pangan hewani sebesar 50 gram mengandung 95 kalori, 10 gram protein dan 6
gram lemak (Depkes 2005). Selain itu menurut Khomsan (2000) pada masa
pertumbuhan idealnya seorang balita mengkonsumsi dua gelas susu perhari
setara dengan 500 ml susu segar, akan tetapi dalam PUGS (Pedoman Umum
Gizi Seimbang) yang dipromosikan oleh Departemen Kesehatan tahun 1994
tidak mencantumkan anjuran mengkonsumsi susu dalam salah satu pesannya

3

dari 13 pesan dasar gizi seimbang. Hal tersebut menjadikan pedoman bahwa
susu bukan merupakan makanan utama melainkan hanya pelengkap, sedangkan
di Thailand, salah satu anjuran (dari 9) petunjuk gizi seimbang adalah
mengkonsumsi susu setiap hari dengan kuantitas dan kualitas yang sesuai
dengan umur (Smitasiri dan Chotiboriboon 2003).
Menurut Khomsan (2000) untuk anak berusia 2 tahun ke atas, susu bukan
lagi merupakan makanan wajib, akan tetapi terdapat kebutuhan dan harapan
yang besar dari orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak
melalui pemberian susu. Hal tersebut merupakan suatu prospek usaha yang
potensial bagi industri. Di samping itu jumlah bayi dan balita di Indonesia cukup
banyak. Berdasarkan hasil sensus penduduk, jumlah bayi dan balita di Kota
Bogor tahun 2005 adalah 64.108 orang atau sekitar 7.59% dari total penduduk
Kota Bogor. Oleh karena itu bayi dan anak merupakan target pasar yang
potensial.
Saat ini banyak dijual berbagai jenis makanan bayi dan anak Menurut
Badan POM, produk susu bayi dan anak yang terdaftar sebanyak 143 merek
dengan kategori 109 MD (makanan dalam negeri) dan 34 ML (makanan luar
negeri). Dari sejumlah merek tersebut terdapat 124 merek susu untuk anak yang
terdiri dari 2 merek MD dan 17 merek ML untuk susu formula lanjutan dan 101
merek MD dan 4 merek ML untuk susu pertumbuhan (Gartini 2004). Hal tersebut
membuktikan bahwa selain produsen lokal, perusahaan asing juga turut
meramaikan pasar produk susu balita di Indonesia (Anonim 2003).
Jenis susu yang diperdagangkan untuk anak antara lain susu bubuk, susu
kental manis, susu siap minum (susu sapi segar, susu UHT atau ultra heat
treatment dan susu pasteurisasi) serta yoghurt dengan berbagai merek. Menurut
praktisi Industri Pangan, Edy B. Regar, pangsa pasar susu di Indonesia yang
dikeluarkan pada tahun 2005 untuk lLiquid Milk; Sweetened Condensed Milk
(susu kental manis) sebesar 50 persen (251.870), Pasteurized Milk 6 persen
(30.220), Sterilized Milk (UHT) 1 persen (4.260), dan Evaporated Milk 2.890.
Pangsa pasar susu powder milk: Infant Milk Formula 11 persen (54,990), growing
up milk 10 persen (52.260), full cream milk powder 18 persen (89.030), dan
formulized nutrition milk 4 persen (22.260) (Khairina 2006).
Pertumbuhan pasar susu di Indonesia mencapai 20%-30% per tahun.
Inilah yang mendorong para produsen susu berlomba untuk memperluas pasar
(Anonim 2006).

Untuk itu masing-masing produsen berusaha menawarkan

4

produk yang sesuai dengan tuntutan konsumen atau produk yang dipersepsikan
bernilai

tinggi

oleh

konsumen

(consumer’s

values

perception)

dengan

menampilkan kelebihan produkya, walaupun pada umumnya setiap merek susu
tersebut memilki atribut yang hampir sama. Ketatnya persaingan diantara
perusahaan-perusahaan susu tersebut menyebabkan perusahaan harus mempu
bersaing melakukan berbagai cara promosi dan iklan untuk meningkatkan daya
beli konsumen. Di sisi lain, menurut Departemen Perindustrian

1

menyebutkan

bahwa konsumsi susu, baik bubuk maupun kental, di Indonesia masih terendah
di Asia, hanya mencapai 7,05 kg per kapita pertahun, sedangkan di Malaysia,
Singapura dan Filipina sudah mencapai 20 kg per kapita per tahun, bahkan di
Thailand mencapai hingga 25 kg per kapita per tahun.
Kondisi penawaran produk susu yang beragam di satu pihak mempunyai
manfaat bagi konsumen karena kebutuhan susu yang diinginkan dapat terpenuhi
serta semakin terbuka lebar kebebasan memilih aneka jenis dan kualitas susu
sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Di sisi lain, tidak semua konsumen
tahu dan menggunakan hak serta kewajibanya sebagai konsumen yang baik
pada saat sebelum, selama dan sesudah membeli karena tingkat pengetahuan
konsumen yang rendah. Kondisi dan fenomena tersebut dapat mengakibatkan
kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak seimbang. Oleh karena
itu konsumen Indonesia selama ini berada pada posisi yang lemah terkesan
hanya menjadi objek pelaku usaha melalui kiat promosi, cara penjualan serta
penerapan perjanjian standar yang merugikan konsumen (Deperindag