Isyarat kuat “ y ar has roke dow . Will you e usi g your ar
to ight?“ Isyarat halus I have to be at airport in half an hour
2.6 Rangkaian tindak tutur
Menurut Searle dalam Arini 2015 : 19 ujaran dalam satu konteks memiliki beberapa tuturan. Kemudian Murphy dan New dalam Valkova 2013 :
44 menyatakan bahwa dari beberapa tindak tutur akan membentuk sebuah skenario dalam komunikasi. Dengan demikian untuk mencapai sesuatu hasil dari
sebuah komunikasi penutur membutuhkan tuturan-tuturan yang lebih dari satu dengan jenis-jenis yang berbeda, kemudian terbentuklah rangkaian tindak tutur.
Dalam komunikasi mengajak pun berlaku rangkaian tindak tutur, seperti tuturan pembuka hingga tuturan penutup. Dalam penelitian yang dilakukan Suzuki
2009 : 99 ada empat jenis tuturan dalam satu rangkaian tindak tutur mengajak atau mengundang.
1. Address
Tuturan yang tergolong dalam address ini merupakan sebuah tuturan untuk memberi tanda pengambil perhatian, penanda indeks sosial,
untuk memberi kesan ramah atau kedekatan. Tuturan ini dapat dikatakan sebuah pengawal dari sebuah tindak tutur. Seperti nama,
istilah kekerabatan, gelar profesi, sapaan, dan kata-kata untuk memulai pembicaraan.
2. Prepatory Act
Prepatory Act atau tindak persiapan dilakukan sebagai sebuah pertanyaan
atau pernyataan
untuk melihat
seberapa besar
kemungkinan akan diterimanya sebuah ajakan. Seperti menanyakan waktu luang atau kegiatan yang dilakukan pada waktu tertentu.
3. Head Act interrogative
Bagian ini adalah tuturan inti yang digunakan dalam percakapan, seperti tujuan kenapa komunikasi terbentuk. Dalam tuturan inti dengan kalimat
tanya biasanya hanya menanyakan secara langsung maksud dari pe utur. “eperti apakah ka u au pergi ersa a?
4. Head Act Hypotethical + Interrogative
Penggunaaan tuturan inti dengan hipotesa merupakan tuturan yang lebih halus jika dibandingkan dengan yang interrogative saja. Dalam
kelompok tuturan inti ini kalimat tanya biasanya diawali dengan aka kah.. atau aukah..
5. Supportive Move deskripsi acara
Strategi ini digunakan penutur untuk menjelaskan lebih detail tentang tuturan inti yang dilakukan. Seperti menjelaskan siapa, waktu dan
tempat.
2.7 Pragmatik lintas bahasa Interlanguage pragmatics