Teknik Pengumpulan Data .

F. Teknik Pengumpulan Data .

Adapun yang akan saya lakukan dalam penelitian saya ini untuk mengumpulkan data, dan untuk mengetahui apakah bimbingan kelompok ini memang benar berpengaruh terhadap perilaku stereotype siswa, adalah sebagai berikut:

a. Teknik angket

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan metode angket. Angket adalah salah satu alat pengumpulan data dalam asesmen nontes, berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden (peserta didik, orang tua, atau masyarakat). Winkel mendefinisikan angket sebagai suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga. Angket dikenal juga dengan sebutan kuesioner. Alat asesmen ini secara garis besar angket disusun untuk menghimpun sejumlah informasi yang relevan dengan keperluan bimbingan dan konseling, seperti identitas pribadi perseta didik, keterangan keluarga, keterangak kesehatan hobi dan lainnya. pertanyaan dapat berupa Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan metode angket. Angket adalah salah satu alat pengumpulan data dalam asesmen nontes, berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden (peserta didik, orang tua, atau masyarakat). Winkel mendefinisikan angket sebagai suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga. Angket dikenal juga dengan sebutan kuesioner. Alat asesmen ini secara garis besar angket disusun untuk menghimpun sejumlah informasi yang relevan dengan keperluan bimbingan dan konseling, seperti identitas pribadi perseta didik, keterangan keluarga, keterangak kesehatan hobi dan lainnya. pertanyaan dapat berupa

Adapun sasaran angket ini adalah siswa, yang akan akan diteliti. Karena angket ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh bimbingan kelompok dengan perilaku stereotype siswa .

Angket yang digunakan adalah angket tertutup dalam bentuk angket skala likert yang sudah dilengkapi 4 item jawaban. Menurut Sugiyono di dalam bukunya metode penelitian pendidikan skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial telah ditetapkan secara sfesifik oleh peneliti dan selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Maka variable yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator.

Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan baik bersifat favorable (positif) dan bersifat unfavorable (negatif). Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata- kata: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). masing-masing pilihan diberi skor sebagai berikut: 6

5 Gantina, dkk, (2011), Asesmen Teknik Nontes dalam perspektif BK Komprehensif, Jakarta: PT. Indeks, hal. 81

6 Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Alfabeta, hal.134

Pernyataan positif Pernyataan negative Skor

Skor

NO Pilihan

Pilihan

1 Sangat Setuju

4 Sangat Setuju

2 Setuju

3 Setuju

3 Tidak Setuju

2 Tidak Setuju

4 Sangat Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju 4

DIMENSI ANGKET STEREOTYPE

Kategorisasi pada dasarnya merupakan proses kognitif yang netral: artinya menetapkan benda dalam kategori tertentu. Kalaupun memberikan penilaian, baik langsung maupun tidak langsung melalui proses pelaziman, kemungkinan besar gagasan atau gambaran negatif akan melekat atau menetap pada orang tersebut. Konsep yang tetap mengenai kategori inilah yang disebut stereotype.

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa stereotype merupakan tanggapan atau gambaran tertentu mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang atau golongan lain yang bercorak negatif akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya yang subjektif.

Larry A. Samovar di dalam bukunya Alex Sobur mendefinisikan stereotype sebagai persepsi atau kepercayaan yang kita anut mengenai kelompok atau individu berdasarkan pendapat dan sikap yang lebih dulu terbentuk. 7

Menurut baron karakteristik orang yang memiliki kecenderungan melakukan stereotype ditandai dengan adanya: 8

1. Penilaian mengenai orang lain atau lebih tepatnya sebuah persepsi.

2. Kebiasaan yang sering ditunjukan oleh kelompok yang distereotypekan.

3. Terjadinya tindakan diskriminatif yang akan memicu perasaan diperlakukan tidak adil.

4. Adanya prasangka positif terhadap kelompok lain.

5. Prasangka negatif terhadap kelompok.

Kisi-kisi angket perilaku stereotype yang belum valid:

Butir Angket Variabel

1,11,21 6,16,26,36 8 antar kelas

1. Penilaian

Memiliki

pandangan dan ,31 persepsi terhadap orang lain

tanpa

7 Alex Sobur, (2003), Psikologi Umum, Bandung: CV PUSTAKA SETIA, hal. 390.

8 Robert A Baron & Donn Byrne, (2003), psikologi Umum, Jakarta:Erlangga, hal.175.

menganalisa

2. Kebiasaan Sifat, ciri dan 2,12,22 7,17,27,37 8

3. Tindakan Memperlakukan 3,13,23 8,18,28,40 8

deskrimi setiap orang lain ,33 natif

dengan berbeda

4. Prasangka Berpandangan

positif

positif terhadap 15,24,2 orang lain atau 5,34,35 kelompok

negatif terhadap

orang lain atau

kelompok

Kisi-kisi angket perilaku stereotype yang sudah valid:

Butir Angket Variabel

Indikator

Deskriptor

Jlh Positif

Negatif

Stereotype

6,16,26,36 6 antar kelas

pandangan dan persepsi pandangan dan persepsi

tanpa

menganalisa

2. Kebiasaan Sifat, ciri dan 2,12,22

3. Tindakan Memperlakukan 33 8, 40

deskrimi setiap orang lain natif

dengan berbeda

4. Prasangka Berpandangan

positif

positif terhadap orang lain atau kelompok

negatif terhadap

orang lain atau kelompok

b. Teknik observasi

Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh

Teknik ini dilakukan untuk mengamati berbagai keadaan siswa. Langkah dalam pengumpulan data melalui teknik observasi adalah mengamati menggunakan lembar observasi tentang semua aktivitas siswa selama pelaksanaan penelitian yaitu saat melakukan kegiatan bimbingan kelompok.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA (WORKPLACE SPIRITUALITY) TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL (Studi pada Karyawan PT. Bank BRI Syariah Kantor Cabang Malang Soekarno Hatta)

0 0 8

PEMANFAATAN SMARTPHONE DAN LAPTOP PRIBADI MENUJU SMART TEACHER DAN SMART SOCIETY DI DESA MONGGUPO KECAMATAN ATINGGOLA KABUPATEN GORONTALO UTARA

0 0 9

PENGEMBANGAN PENGETAHUAN SASTRA DAN BUDAYA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN APRESIASI TERHADAP KEANEKARAGAMAN BUDAYA BANGSA

0 0 25

MODEL PENGELOLAAN BUDIDAYA LAUT BERBASIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DI KABUPATEN GORONTALO UTARA

0 0 13

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PERUSAHAAN SEQUIS LIFE DI MEDAN

0 4 71

Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran project based learning (pjbl) dan konvensional pada pokok bahasan lingkaran kelas viii smp n 3 Tanjung Morawa tahun ajaran 2017-2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 162

PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA BSM OTO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC PEMATANGSIANTAR SKRIPSI MINOR

0 4 60

HUBUNGAN ANTARA PERAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU MENCONTEK SISWA DI MAN KISARAN SKRIPSI

2 2 125

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DI SMP SWASTA AL-WASHLIYAH 8 MEDAN TAHUN AJARAN 20172018

1 2 203

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI ANAK DI PANTI GUNA SLB MELATI AISYIYAH MEDAN TEMBUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

1 2 94