Resilient Community

Resilient Community

swasta, konsultan, LSM, dan mahasiswa. Jakarta pada tanggal 2 dan 3 April 2007. Pertemuan dua hari ini diselenggarakan atas kerja S Dalam sambutannya, Menteri Energi dan Sumber sama anatara Badan Geologi dengan CCOP

eminar bertaraf internasional ini dan daerah, perguruan tinggi, perusahaan berlangsung di Hotel Bumikarsa Bidakara,

Daya Mineral mengharapkan seminar ini akan (Coordinating Committee for Geoscience

menjadi stimulan bagi para peneliti dari berbagai Programme in East and Southeast Asia) dengan

disiplin ilmu dan berbagai negara maju untuk tujuan:

berdiskusi dan berbagi pengalaman serta keberhasilan mereka menghadapi bencana alam

1.Melakukan penelaahan-ulang sistem yang tak terduga, agar kita dapat pengelolaan bencana secara berjenjang

mempersiapkan diri menghadapi tsunami yang 2.Mengidentifikasi kegiatan teknis yang

diakibatkan oleh gempa bumi pada masa yang dibutuhkan untuk menerapkan rencana risk

akan datang. Lebih lanjut dikatakan oleh Menteri assessment dan manajemen kebencanaan

bahwa walaupun kemajuan ilmu dan teknoogi pada level nasional

dapat turut membantu kita mengatasi bencana 3.Meningkatkan ketersediaan informasi yang

alam, tetapi kemampuan masyarakat dalam sesuai dan dibutuhkan bagi masyarakat dan

menghadapi bencana alam berskala besar juga pemerintah daerah

sangat penting. Karena itu manajemen yang 4.Meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana di semua tingkatan, baik kebijakan, teknis dan kapasitas kelembagaan secara lokal, regional, dan nasional.

5.Memanfaatkan ilmu pengetahuan guna membangun budaya aman bencana dan ketahanan masyarakat

Peserta seminar yang berjumlah sekitar 380 orang ini merupakan perwakilan dari negara- negara Jepang, Amerika, Jerman, Belanda, Vietnam, Tahiland, Phillippine, dan Sri Lanka. Sementara dari dalam negeri peserta seminar berasal dari berbagai instansi pemerintah pusat

68 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7 68 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7

negara berkumpul dalam suatu forum evaluasi. terkait dengan pemerintah setempat, dan

Forum tersebut merumuskan kesepakatan membangun masyarakat yang sadar bencana,

tentang apa yang harus dilakukan ke depan agar merupakan kunci bagi mitigasi bencana.

manajemen gempa bumi dan tsunami dapat dilaksanakan secara efektif. Adapun ringkasan

Setelah dibuka resmi oleh Menteri Purnomo hasil kesepakatan adalah sebagai berikut: Yusgiantoro, seminar menampilkan pembicara kunci dari Indonesia, Bambang Dwiyanto, M.Sc.

1.Training and campaign sebagai Permanent Representative for CCOP,

2.Open access information Kepala Badan Geologi pada kesempatan tersebut

3.Sharing information

mengatakan bahwa dalam kerangka tektonik 4.Simplification of technology for global, Indonesia terletak di antara tiga lempeng

dissemination of early warning system aktif utama. Karena itu kepulauan Indonesia

5.Integrated community-based approach by menjadi salah satu daerah tektonik yang paling

mobilizing non-governmental organizations aktif. Akibatnya selain memberikan sumber saya

(NGOs)

alam yang melimpah, keadaan ini juga menempatakan Indonesia menjadi sangat rentan

Seminar ditutup oleh Kepala Badan Geologi, terhadap bencana geologi. Karena itu, Kepala

setelah dibacakan evaluasi dan finalisasi seminar Badan mengharapkan bahwa seminar ini akan

oleh perwakilan para delegasi dari masing- dapat membuka era baru dalam menghadapi

masing negara. (N. Adriyani) n bencana alam dengan menggunakan teknologi maju sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat, sehingga menjadi komunitas yang memiliki ketahanan terhadap bencana.

Usai pemaparan makalah kunci, seminar sesi hari pertama diisi dengan pemaparan delapan makalah:

No Nama Pembicara

Judul Makalah

1. Dr. Ir. Surono (GAI)

Geoscientific aspects of tsunamigenic Earthquakes and its Mitigation Strategy in Indonesia

2. Dr.P.J.Prih Harjadi (Deputy of Information) Current status on the Indonesia Tsunami Early warning system Development 3. Dr. A. Hoffman-Rothe (germany)

BGR contribution to geohazard assessment and management in Indonesia 4. Dr. Danny Hilman & Hery Harjono (LIPI)

Indonesian earthquake and tsunami source parameters and hazard models 5. Dr. David R. Tapin (BGS)

Intrepetation of the HMS Scott Sonar Image Below simeulue Island 6. Dr. Walter Mooney (AS)

International activities directed toward a modern indian ocean tsunami: warning system- progress and perfectives

7. Dr. Kenji Satake (Jepang)

Tsunami as infrequent natural hazard

8. Dr. Eng. Hamzah Latief (ITB) The role of geological setting for pre-calculating tsunami modelling with respect to tsunami early warning system

Sementara itu, seminar hari kedua menampilkan tujuh buah makalah sebagai berikut:

No Nama Pembicara

Judul Makalah

1. Mr. Niran Chaimanee (CCOP)

Tsunami risk assessment and mitigation in S & SE Asia

2. Dr. Idwan Suhardi (Ristek) Selecting the reliable technology for Tsunami early warning system in Indonesia 3. Mr. Thomas Rehman (BGR)

Management of Georisk Some examples from the BGR/GA projects in Aceh and Bandung 4. Ir. Sugeng Tri Utomo, DSS (Indonesia)

Preparedness on the tsunami hazard mitigation in Indonesia 5. Dr. Stephan Gruijter & Dr. J. De Sonneville (TNO/Belanda)

Geological expertise and risk assessment

6. Prof. Dr. Seiji Suzuki (GSJ-AIST)

Risk communication as a preventive measure

7. Mr. Worawut Tantiwanich (Thailand)

Future tsunami risk in Thailand

Seputar Geologi 69

Seputar Geologi

Lokakarya Bedah Atlas

Pengelompokan Pulau Kecil Berdasarkan Tektonogenesis untuk Perencanaan Tata Ruang Darat, Laut, dan Dirgantara Nasional

Sekretariat jenderal Departemen Energi dan L pembangunan, dan aspek sosio-kultural. Untuk

okakarya bedah atlas berlangsung pada hari pembangunan dan pemanfaatan di tempat Selasa, pukul 09.00 hingga 13.00 26 Juni

tersebut di antranya adalah keterbatasan 2007 bertempat di Auditorium lt 10

prasarana wilayah, ketersediaan dana

Sumber Daya Mineral, Jakarta. itulah diperlukan suatu kebijakan nasional penataan ruang laut pesisir, dan pulau-pulau

Acara yang dibuka oleh Kepala Badan Diklat kecil. Demikian dikatakan oelh Direktur Jenderal ESDM yang mewakili Menteri ESDM ini bertujuan

Penataan Ruang Depertemen Pekerjaan Umum untuk mendapatkan masukan guna memperkaya

yang pada saat itu diwakili oleh Dr. Ir. Ruchyat data dan informasi yang dikanduing dalam Atlas

Deni Jaka Permana, M.Eng., Direktur Penataan Pengelompokan Pulau Kecil Berdasarkan

Ruang Nasional, Departemen Pekerjaan Umum. Tektonogenesis untuk Perencanaan Tata Ruang

Dikatakan pula bahwa Indonesia sebagai negara Darat, Laut, dan Dirgantara Nasional. Seperti

kepulauan terbesar di dunia memiliki hak telah diketahui bahwa pulau atau gugusan pulau

eksklusif dalam memanfaatkan sumber daya dengan tektonogenesis yang berbeda, akan

kelautan dan berbagai kepentingan yang terkait memiliki karakteristik berbeda pula dalam hal

dalam wilayah seluas 2,7 km2 perairan ZEE. potensi sumber daya alam, kebencanaan, kondisi

Dengan demikian Indonesia memiliki fisik perairan sekitar, respons terhadap

keunggulan komparatif dalam potensi strategis perubahan iklim, dan adat istiadat penduduknya.

yang dimiliki di wilayah kepulauan, pesisir, dan Untuk itu diperlukan pengelolaan yang tepat dan

laut, sehingga dapat menjadi prime mover dalam sesuai dengan daya dukung masing-masing

pengembangan wilayah nasional bagi wilayah kelompok pulau kecil tersebut.

kepentingan seluruh stakeholders. Dalam laporannya, Kepala Badan Geologi yang

Pengelompokan pulau kecil sebagai salah satu diwakili oleh Sekretaris Badan Geologi, Ir.

aspek penataan ruang laut, pesisir, dan pulau- Suyartono, M.Sc. mengatakan bahwa materi

pulau kecil merupakan makalah yang disajikan yang terkandung dalam atlas ini merupakan

oleh Ir. Ferrianto Hadisetiawan Jais, Direktur Tata himpunan data dan informasi spasial geologi

Ruang laut pesisir dan Pulau-pulau kecil, serta data dan informasi terkait lainnya yang

departemen Kelautan dan Perikanan. telah diperoleh selama empat dasa warsa terakhir pelaksanaan pembangunan nasional di bidang

Penyaji terakhir, Prof. Dr. Ir. Jacub Rais, M.Sc. geologi dan bidang terkait lainnya.

sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam paparannya yang berupa foto-

Sebagaimana diketahui, bahwa Indonesia terdiri foto mengetengahkan “Evaluasi Materi Atlas atas pulau besar dan kecil, berpenghuni maupun

Pengelompokan Pulau Kecil Berdasarkan tidak berpenghuni. Pulau-pulau tersebut

Tektonogenesis”.

berjumlah lebih dari 17.000, dan secara geografis berlokasi pada tempat yang sangat

Diskusi dan tanya jawab dalam lokakarya strategis, yaitu di antara benua Asia dan

tersebut dipandu oleh Drs. Agustomo, MPM, Australia. Keberadaaan pulau-pulau kecil

anggota Dewan Maritim Indonesia. tersebut dinilai sangat penting dilihat dari aspek

Lokakarya Bedah Atlas Pengelompokan Pulau politik, pertahanan, dan keamanan maupu

Kecil Berdasarkan Tektonogenesis untuk nsecara ekonomis. Namun, karena pulau-pulau

Perencanaan Tata Ruang Darat, Laut, dan tersebut umumnya berada pada tempat-tempat

Diragantara Nasional secara resmi ditutup oleh terpencil, maka pulau-pulau tersebut memiliki

Kepala Badan Geologi yang pada saat itu diwakili beberapa keterbatasan untuk dikembangkan

oleh Kepala Pusat Lingkungan Geologi, Dr. Ir. secara optimal bagi keperluan-keperluan seperti

Achmad Djumarma. n (N. Adriyani) disebutkan di atas. Kendala yang menghambat

70 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7

Pertemuan ke 8

Pengambilan

ASOMM dan

Sumpah/ Pelantikan

ASOMM +3

Pejabat Struktural

di Nay Piy Taw

di Lingkungan Badan

Myanmar, 5-8 Juni 2007

Geologi

dengan tujuan: P

ertemuan ini merupakan tindak lanjut hasil pertemuan ASOMM KE 7 di Kuching, Sarawak, Malaysia pada 2 Agustus 2005,

M.Sc. diganti oleh Dr. Ir. Djadjang Sukarna yang T

1.Memfasilitasi investasi dan perdagangan di elah terjadi penggantian pejabat

sektor mineral untuk keuntungan bersama struktural di lingkungan Badan Geologi.

2.Meningkatkan kerjasama di dalam aktifitas penelitian dan pengembangan untuk

Sekretaris Badan Geologi, Ir. Suyartono,

pembangunan berkelanjutan di sektor mineral

sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat 3.Mendorong partisipasi sektor swasta dan kerjasama sektor swasta umum di dalam

Survei Geologi. Sementara itu Kepala Balai

pembangunan

Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian pada Pusat Vulkanologi dan

Peserta adalah semua negara anggota ASEAN Mitigasi Bencana Geologi, Dr. Drs. Antonius

(Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, malaysia, Philipina, Singapura,

Ratdomopurbo, dilantik menjadi Kepala Pusat Thailand dan Vietnam) delegasi Indonesia Survei Geologi.n (Lilies M.) dipimpin oleh Dr. Ir. Bambang Setiawan (Direktur Pembinaan Program Minerbapabum), anggota 2

orang dari Badan Geologi (Ir. Calvin K.K. Gurusinga, M.Sc dan Dr. Ir. Agus Pujobroto, M.Sc), 3 orang dari Ditjen Minerbapabum, 3 orang dari Badan Diklat ESDM, 1 orang dari Balitbang ESDM dan 2 orang dari Sekretariat Asean serta wakil dari Kedutaan Besar RI di

Myanmar.n (Nandang)

No Nama

Jabatan Lama

Jabatan Baru

1. Ir. Suyartono, M.Sc. Sekretaris Badan Geologi, Badan Geologi,

Direktur Teknik dan Lingkungan

DESDM

Minyak dan Gas Bumi, DESDM

2. Dr. Ir. Djadjang Sukarna

Kepala Pusat Survei Geologi,

Sekretaris Badan Geologi,

Badan Geologi, DESDM

Badan Geologi, DESDM

3. Dr. Drs. Antonius Ratdomopurbo

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan

Kepala Pusat Survei Geologi,

Teknologi Kegunungapian pada

Badan Geologi, DESDM

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, DESDM

Seputar Geologi 71

Seputar Geologi

Museum Gunung Api Batur

M Badan Geologi Bambang Dwiyanto meresmikan Bangunan museum terdiri atas tiga unit utama

ENTERI Energi dan Sumber Daya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan Mineral (MESDM), Purnomo

masyarakat akan kegunungapian. Yusgiantoro didampingi Kepala

beroperasinya Museum Gunung Api Batur pada dan masing-masing berlantai tiga, pertama kali tanggal 10 Mei 2007. Museum ini terletak di atas

dikerjakan pada tahun 2004. Kini sedang dalam lahan seluas 5.902 m pada kawasan yang 2 penyelesaian tahap kedua dari rencana tiga

memiliki panorama indah yaitu Kintamani, tahap. Dana pembangunannya berasal dari tepatnya di lereng pegunungan Desa Panelokan,

Pemerintah Pusat melalui Badan Geologi - Kabupaten Bangli, Bali.

Departemen ESDM, dan Pemerintah Provinsi Bali, serta Pemerintah Kabupaten Bangli. Total dana

Hadir pada acara peresmian tersebut antara lain yang dibutuhkan sebesar Rp 36 milyar dan Wakil Gubernur Bali, Pimpinan DPRD Provinsi TK I

ditargetkan selesai pada tahun 2009. Bali, Bupati dan Muspida Kabupaten Bangli, Pimpinan DPRD Bangli, serta para tokoh

Kepala Badan Geologi menyatakan bahwa setempat. Selain itu juga hadir beberapa pejabat

pengembangan dan pengelolaan Museum di lingkungan Departemen ESDM, Departemen

Gunung Api Batur ini nantinya akan dilakukan Pariwisata dan Kebudayaan, serta Departemen

oleh sebuah Badan Pengelola yang akan dibentuk Dalam Negeri.

oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan Pemerintah Kabupaten Bangli, sedangkan Badan Geologi

Museum Gunung Api pertama di Indonesia ini akan memanfaatkan salah satu ruangan sebagai akan menyajikan informasi kegunungapian pada

Pos Pengamatan Gunung Api Batur dan Gunung umumnya, dan khususnya Gunung Api Batur,

Api Agung.

selain dilengkapi dengan sarana komputer yang memungkinkan pengunjung dapat mengakses

Selain Museum Gunung Api Batur, saat ini Badan informasi secara interaktif, museum ini juga

Geologi juga sedang membangun Museum dilengkapi dengan ruang audio visual yang akan

Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta, dan menampilkan film mengenai gunung api.

Museum Tsunami di Aceh.n (M. M. Saphick N.) Keberadaan museum ini diharapkan dapat

72 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7

Joint Study Mengenai Penghitungan Sumber Daya dan Cadangan Batubara

J dan Jepang yang diwakili oleh New Energy and seluruh wilayah Indonesia berdasarkan standar

oint study antara Indonesia yang diwakili oleh

kerja sama ini anatara lain:

Badan Geologi d/h Direktorat Jenderal 1.Pembangunan pondasi dan sistem untuk Geologi dan Sumberdaya Mineral (DJGSM)

menghitung sumber dan cadangan batubara di

Industrial Technology Development (NEDO) ini

perhitungan terpadu,

bertujuan untuk mengevaluasi neraca sumber 2.Pengembangan sistem indeks data eksplorasi daya dan cadangan batubara di Indonesia

dan informasi sumber batubara, yang bisa diisi berdasarkan Unifified Standard Effectively and

dan dihitung ulang, dst. dengan standar terpadu Precisely. Seluruh data yang akan diperoleh,

melalui sistem,

diharapkan dapat dijadikan database digital yang 3.Pembentukan sistem manajemen terpadu andal dalam sistem GIS. Sistem GIS ini

untuk data dan informasi eksplorasi batubara, memanfaatkan seluruh data dengan titik dan

data dan informasi administrasi sumbernya koordinat yang bermacam-macam untuk

(konsesi, kontak karya), dan data umum lainnya menghasilkan data akhir yang teratur dan

(kawasan lindung, konservasi, dan peraturan terpadu.

terkait lainnya), 4.Mempromosikan penawaran prospek wilayah

Berdasarkan MOU yang telah disepakati, kerja pertambangan, setelah berlakunya kegiatan joint study ini telah dimulai sejak tahun

undang-undang baru

2004 unutk jangka waktu selama lima tahun, 5.Mempromosikan kemudahan akses dan tukar- dengan tahapan jadwal seperti di bawah ini.

menukar informasi, baik antar pemerintah Indonesia-Jepang maupun untuk calon investor

Studi ini dibagi ke dalam dua sistem yang disebut dan pemangku kepentingan lainnya Sistem 1 dan Sistem 2. Sistem 1 telah selesai

6.Menciptakan metodologi evaluasi neraca dikerjakan yang meliputi daerah Sumatera

sumber daya dan cadangan batubara secara Selatan. Saat ini sedang dikerjakan sistem 2 yang

komprehensif berdasarkan titik pandang: meliputi Kalimantan Selatan dan Timur.

karakteristik batubara, infrastruktur, sosial kemsyarakatan dan dampak lingkungannya jika

Konsep sistem GIS yang digunankan pada studi keberadaan potensi tersebut akan di usahakan ini terdiri atas: penyusunan formula data base;

secara komersil.n (Nandang) fungsi evaluasi dan analisis, serta fungsi operasi, pemanfaatan, dan publikasi. Manfaat yang diperoleh pihak Indonesia dari

Seputar Geologi 73

Seputar Geologi

Sosialisasi Bidang Geologi di Provinsi Papua dan Sulawesi Utara

data-data geologi sebagai bentuk pelayanan K Dwiyanto,

egiatan sosialisasi merupakan kegiatan PU, Dinas Perindag Kota Jayapura. yang sangat penting dilaksanakan oleh Pemerintah dalam menginformasikan

Berikut ini petikan sambutan Bambang

kepada pemerintah daerah dan masyarakat luas. “Sampai saat ini, segenap jajaran Badan Geologi Atas dasar itulah maka pada tahun 2007 Badan

tidak pernah berhenti dalam melakukan berbagai Geologi bekerja sama dengan pemerintah

penelitian dan pengkajian guna memahami daerah melaksanakan Sosialisasi Bidang Geologi

karakteristik geologi wilayah Papua, yang di dua Provinsi yakni Provinsi Papua dan Provinsi

meliputi sumber daya geologi, lingkungan Sulawesi Utara.

geologi dan kebencanaan geologi, dimana masing-masing bertumpu kepada sains dasar

Pidato Sambutan Kepala Badan Geologi pada acara Sosialisasi Bidang Geologi di Provinsi Papua (kiri). Serah terima cindera mata Kepala Badan Geologi dengan Kepala Dinas DPE Provinsi Papua. (kanan).

geologi. Khususnya kebencanaan geologi, Badan Provinsi Papua

Geologi senantiasa melakukan penelitian Sosialisasi diselenggarakan tanggal 25-26 April

bencana geologi yang ada disekitar kita dan 2007 bertempat di Hotel Relat Indah,

meningkatkan kesiapan dalam melakukan Jalan Pantai Kepala 21-23, Jayapura. Hadir dalam

mitigasinya. Tekad kami untuk lebih mengenal Acara tersebut Kepala Badan Geologi Bambang

bencana geologi dan mitigasinya diwujudkan Dwiyanto, M.Sc. sebagai pembicara kunci.

dalam berbagai bentuk program kerja yang Sementara itu utusan dari Pusat-pusat di

direncanakan secara berkesinambungan. Kerja lingkungan Badan Geologi yakni, Dr. Ir. A.D.

sama dengan menghadapi bencana geologi juga Wirakusumah, Dr. Ir. Surono, Dr. Sjafra Dwipa, Dr.

terus ditingkatkan.

Sardjono tampil sebagai narasumber sekaligus sebagai pembicara.

Selanjutnya, secara proaktif kami berusaha mengimplementasikan berbagai data dan

Peserta sosialisasi berjumlah 81 orang berasal informasi kebencanaan geologi untuk dari Pemerintah Daerah Papua, Dinas

mendukung perencanaan pengembangan Pertambangan dan Energi Papua, Sekolah

wilayah, maupun pengembangan sistem Menengah Atas, Universitas Cendrawasih, PLN,

peringatan dini (Early Warning System) yang Pertamina, Dinas Kehutanan, UPTD Balai Uji dinas

dilaksanakan oleh instansi terkait.

74 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7 74 W a r t a G e o l o g i . J u n i 2 0 0 7

seluruh instansi pemerintah, swasta, dan seluruh komponen masyarakat di wilayah Papua untuk bahu membahu sesuai dengan kompetensi dan kemampuan masing-masing untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola sumber daya geologi dan kesiapan dalam menghadapi bencana geologi.”

Peserta dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua sedang mengajukan pertanyaan.

Provinsi Sulawesi Utara Sosialisasi diselenggarakan tanggal 27-28 Juni 2007 bertempat di Quality Hotel Manado No. 88-

89 Boulevard. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Badan Geologi, Ir. Suyartono, M.Sc. sebagai pembicara kunci. Utusan dari Pusat- pusat di lingkungan Badan Geologi yakni, Ir. M. Wahib, M.Sc., Syamsul Rizal, Dipl. Seis, Dr. Sjafra

d Dwipa, Dr. Sardjono.

Foto : Pidato sambutan Kepala Badan Geologi diwakili Peserta sosialisasi berjumlah 81 orang berasal

oleh Sekretaris Badan Geologi, Ir. Suyartono, M.Sc . a () dari Pemerintah Daerah Sulawesi Utara, Dinas

Dr. Ir. Sardjono (narasumber PSG), memaparkan ruang lingkup kegiatan Pusat Survei Geologi. (b), Peserta

Pertambangan dan Energi Sulawesi Utara, Badan utusan dari Dinas Pertambangan Kabupaten Minahasa Kesbangpol Sulut, Bappeda, BPLH Sulut, BMG

Selatan sedang mengajukan pertanyaan kepada Sulut, Dinas Kehutanan, Pengamat Gunung

narasumber.(c) Serah terima cindera mata dan Lokon dan Mahawu, Pertamina Geothermal

Dokumen Geologi dari Badan Geologi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. (d),

Lahendong.n (Priatna)

Seputar Geologi 75

Editorial

Miscellaneous Mineral dan Sumber Daya Geologi bagi Kehidupan Kita:

Pentingnya Data dan Usaha Hulu Penanganan

Mineral

“…Hanya, keahlian Fielderhof tampaknya bukan satu-

data), teknologi, dan pengelolaan. Tentang teknologi

satunya kunci resep keberhasilan manipulasi skandal

dan pengelolaan sumber daya mineral, kiranya bukan

Busang. Longgarnya peraturan juga ikut mendukung.

menjadi tanggung jawab utama institusi yang memiliki

Di Kanada, persis seperti di Indonesia, tak ada

kewenangan di bidang geologi. Lagipula, kedua aspek

kewajiban perusahaan tambang publik untuk minta

tersebut akan senantiasa mengikuti kondisi keberadaan

pengesahan atas klaim jumlah deposit yang mereka

sumber daya geologi yang menjadi substansinya. Hal ini

temukan. Cara-cara seperti ini mustahil dilakukan di

berarti persoalan kita kembali kepada masalah data dan

Australia. Di Negeri Kanguru itu, setiap klaim penemuan

eksplorasi.

kandungan tambang harus disahkan anggota Australian Institute of Mining and Metalurgy, lembaga

Tentang database sumber daya mineral, sebenarnya

independen yang dipercaya menyetempel keabsahan

kita sudah memiliki semacam baseline atau tonggak

penemuan deposit tambang”. Demikian sepenggal

pengembangannya. Penyusunan database sumber

kisah lama tentang skandal Busang yang terdapat pada

daya mineral di Pemerintahaan dirintis oleh Pusat

situs Hamline University sebuah akademi terkenal di

Sumber Daya Mineral (PMG, sebelumnya bernama

Kata “mineral” memiliki arti tersendiri di kalangan ahli Direktorat Inventarisasi Mineral). Database tersebut kini

Negara bagian Minnesota,

geologi. Sesuatu yang disebut mineral harus memiliki lima sebenarnya sudah diadopsi menjadi rujukan struktur

http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1997/05/

database mineral di tingkat ASEAN. Sementara itu, kriteria:

09/0006.html. Minnesota sendiri adalah produsen besi

dan batuan taconite terbesar di Amerika Serikat.

Badan Geologi melalui PMG pada tahun 2007 ini telah ditunjuk sebagai focal point pengembangan database

1. Terbentuk secara alami

Kasus Busang yang menghebohkan kita di era tahun

sumber daya mineral di tingkat nasional. Persoalannya

2. Padatan kemudian adalah bagaimana upaya kita agar Daerah

90-an adalah sebuah kisah hitam di dunia

pertambangan. Cerita tersebut diangkat kembali untuk

dapat tune in menggunakan database tersebut sebagai

3. Terbentuk oleh proses anorganik

menyegarkan ingatan kita tentang betapa

sarana pertukaran data dan informasi tentang sumber

menentukannya arti data sumber daya mineral. Betapa

daya mineral kita?

4. Memiliki komposisi kimia tertentu

tidak, kasus Busang telah menyebabkan jutaan dolar

5. Memiliki struktur kristal Pertukaran data sangatlah penting dalam iklim otonomi uang para pemain saham amblas, puluhan orang

diseret ke meja hijau, dan dunia pertambangan

daerah. Dengan cara itu semua pihak diuntungkan.

tercoreng, termasuk di Indonesia. Kisah Busang juga

Daerah terbantu dalam percepatan pengumpulan dan

menegaskan kembali bahwa penataan, pemanfaatan,

penyusunan data serta pemenuhan kewajibannya

pengembangan, dan konservasi sumber daya mineral

kepada Pemerintah berkenaan dengan informasi

diawali dengan ketersediaan data yang akurat tentang

sumber daya geologi. Pemerintah pun tertolong dalam

posisi, persebaran, dan kelayakan tambang dari sumber

penyusunan dan updating database terkait sehingga

diperoleh basis yang lebih baik dan terkini untuk Struktur kristal mineral garam yang berbentuk kubus,

daya mineral tersebut. Semua itu sangat bergantung

perencanaan dan penetapan kebijakan pengelolaan merupakan hasil dari susunan atom-atom pembentuk

kepada kinerja eksplorasi sumber daya mineral dan

sumber daya mineral nasional. Sementara itu, mitra kristal yang regular.

penilaian data terkait.

lainnya akan memperoleh informasi yang lebih akurat

Mineral, bagian dari sumber daya geologi, hingga saat

untuk pengembangan dan pemantauan pengelolaan

ini masih menjadi andalan sumber pendapatan bangsa

sumber daya geologi kita.

kita. Bagaimana status database-nya? Bagaimana pula eksplorasi atau usaha hulu penanganannya semestinya

Pembaca yang budiman,

dilakukan? Serta, bagaimana masalah sumber daya

Dengan topik seputar mineral ini kita diingatkan

kembali arti penting sumber daya geologi, khususnya Sebagaimana kenampakan luarnya yang metalik dan

manusia untuk pengelolaan sumber daya geologi di

mineral, yang kita miliki. Seiring dengan itu, juga nampak lunak, struktur kristal mineral grafit nampak

Daerah? Selain itu, sumber daya geologi apa selain

pengembangan database-nya. Akselerasi pemahaman memiliki ikatan yang lemah.

mineral yang potensial di wilayah kita ini? Bagaimana

sebuah bencana sesungguhnya memberi “anugerah”

dan kesadaran seluruh komponen masyarakat akan arti

untuk kita berupa kandungan mineral penting?

penting database, informasi, dan eksplorasi sumber

Bagaimana sosialisasi terkait mampu menumbuhkan

daya geologi kita akan membantu tumbuhnya

kesadaran masyarakat akan arti strategis sumber daya

masyarakat yang sadar akan nilai strategis sumber daya

mineral? Warta Geologi nomor 2, Juni 2007 ini akan

alam kita. Salam mineral, selamat menikmati Warta

menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tersebut.

Geologi edisi ini.

Sebaliknya, sebagaimana kenampakan luarnya yang

Para pembaca yang budiman,

begitu kukuh, struktur kristal mineral intan menunjukkan

Sebagaimana dalam penanganan sumber daya alam

ikatan yang kuat ke semua arahnya.

yang lain, penanganan sumber daya mineral dan sumber daya geologi lainnya akan selalu bergantung

Bandung, Juni 2007

kepada tiga hal pokok, yaitu: ketersediaan data (bank

Oman Abdurahman

Geofoto

Seekor macan tutul sedang menghangatkan tubuhnya di atas pipa uap panas bumi Gunung Salak, menunjukkan aktivitas pertambangan panas bumi yang amat ramah dengan lingkungan.

(Sumber foto: Pusat Sumber Daya Geologi)

Peta Sebaran Cekungan Sumber Daya Batubara di Indonesia (sumber: Pusat Sumber Daya Geologi)

Badan Geologi -Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral

www.bgl.esdm.go.id