Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan secara sistematis yang
penekanannya pada tingkat capaian sasaran kerja pegawai atau tingkat
capaian hasil kerja yang telah disusun dan
disepakati bersama antara Pegawai Negeri Sipil dengan Pejabat Penilai.
Penilaian prestasi kerja PNS diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yang
disyaratkan untuk mencapai hasil kerja yang disepakati dan bukan penilaian atas kepribadian
seorang PNS.
II. PENDAHULUAN
Penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan oleh Pejabat Penilai sekali dalam 1 tahun
akhir Desember tahun bersangkutanakhir Januari tahun berikutnya
Penilaian Prestasi Kerja PNS terdiri
atas: Penilaian Prestasi
Kerja PNS terdiri atas:
Sasaran Kerja Pegawai SKP
= 60 Sasaran Kerja
Pegawai SKP = 60
Perilaku Kerja PK = 40
Perilaku Kerja PK = 40
Dalam hal terjadi perpindahan pegawai setelah bulan Januari maka yang
bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan surat
perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki jabatan.
PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS PP 53 Tahun 2010
Unsur perilaku kerja yang mempengaruhi prestasi kerja yang dievaluasi harus relevan dan
berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan dalam jenjang jabatan setiap Pegawai
Negeri Sipil yang dinilai.
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang
dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem
prestasi kerja.
1 1
•o bjek
tif •o
bjek tif
2 2
•te ruku
r •te
ruku r
3 3
•a ku
ntab el
•a ku
ntab el
4 4
•p artisipa
tif •p
artisipa tif
5 5
•tran spa
ran •tran
spa ran
Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip
III. TATA CARA PENYUSUNAN SKP
1.
Setiap PNS wajib menyusun SKP berdasarkan RKT instansi.
Jelas Jelas
Dapat diukur Dapat diukur
Relevan Relevan
Dapat dicapai Dapat dicapai
Memiliki target waktu Memiliki target waktu
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun SKP:
2.
SKP memuat kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai. Setiap kegiatan tugas jabatan
yang akan dilakukan harus berdasarkan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan
uraian tugas yang telah ditetapkan dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja SOTK
3.
SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh Pejabat Penilai sebagai kontrak
kerja
4.
Dalam hal SKP yang disusun oleh PNS tidak disetujui oleh Pejabat Penilai maka keputusannya
diserahkan kepada Atasan Pejabat Penilai dan bersifat final.
IV. UNSUR-UNSUR SKP