B. Bentuk, Sifat dan Jenis Insektisida
Pestisida banyak dibuat oleh pabrik-pabrik di dalam dan luar negeri yang memanfaatkan kemajuan para ahli kimia, ahli pertanian khusunya ahli serangga dan hama tanaman untuk mewujudkan
insektisida ramah lingkungan dengan memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut: Daya bunuhnya.
Penggunaan yang mudah. Daya tahan terhadap iklim.
Berbahaya atau tidak terhadap manusia dan hewan-hewan peliharaan. Berbahaya atau tidak terhadap predator.
Pengunaan dapat dipertanggungjawabkan. Umumnya bentuk insektisida terdiri dari empat golongan sebagai berikut:
1. Dust Serbuk berkode “D”.
Dapat ditaburkan pada tanaman yang terserang hama atau dilarutkan dalam air untuk selanjutnya dimanfaatkan dalam penyemprotan-penyemprotan.
2. Emulsion Concentrated Cairan berkode “EC”.
Dibuat secara cairan yang dilarutkan dalam sejenis minyak. Penggunaannya harus dilarutkan dalam air agar tercapai kepekatan tertentu sesuai dengan kebutuhankeperluan.
3. Granular butiran berkode”G”.
Digunakan dengan menaburkan diatas larikan-larikan atnah atau pada atanhsekitar tanaman, kemudian ditutup atau ditimbuni tanah. Pada waktu terjadinya hujan atau waktu dilakukan
penyiraman, butiran ini akan hancur dan meresap kedalam tanah sehingga hama akan terbasmi. 4.
Fumigan gasasap berkode “F” Digunakan dalam penyemprotanfumigasi untuk membasmi hama tanaman misalnya BHC,
Methylbromida dan lain-lain.
Mengenai sifat insektisida dapat dikategorikan 9 golongan berikut ini: 1.
Yang melakukan kontak dan racun kontak segera bereaksi pada urat saraf serangga atau hama tanaman sehingga menimbulkan kematian
Ameilia Zuliyanti Siregar : Insektisida… Perlukah?, 2008 USU Repository © 2008
3
2. Yang mematikan lambung dan racun perut segera bereaksi pada alat pencernaan serangga atau
hama tanaman sehingga menimbulkan kematian. 3.
Yang mengganggu atau mematikan sistem pernafasan serangga atau hama tanaman. 4.
Yang efek residunya tahan lama, insektisida yang disemprotkan daya bunuhnya tetap akan aktif walaupun disemprotkan hanya satu kali yang bertahan sampai satu minggu.
5. Insektisida yang sistemik, apabila dilarutkan akan diserap oleh tanaman sehingga hama tanaman
yang menghisap zat cair akan segera mati. 6.
Yang daya penyerapan atau pemasukannya ke dalam jaringan daun lebih aktif daripada insekta lainnya. Misalnya folidol.
7. Insektisida yang dapat mematikan bakal serangga atau ulat sejak masih dalam kandungan telur
ovisida. 8.
Insektisida yang khusus dapat mematikan tungau Acarisida. 9.
Insektisida yang dapat mematikan nematoda Nematisida. Disamping itu kita mengenal insektisida organis berasal dari tanaman, misalnya akar tuba
mengandung rotenone, tembakau dengan nikotin, dll, sedangkan insektisida sintesis dibuat didalam pabrik secara kimiawi, banyak mengandung logam berat seperti air raksa, timah, arsenat, seng, fosfor
dll.
C. Faktor-Faktor Penting Dalam Penggunaan Insektisida