1.3.2. Pengertian Rubrik Opini
Rubrik Opini dapat dikatakan sebagai tulisan dalam media cetak yang memasukkan pendapat penulis yang mengandung sesuatu fakta dan bersifat subyektif
Dalam membuat suatu berita di suratkabar tidak boleh mencampur adukkan antara fakta dan opini pendapat pribadi suratkabar. Sebagai cara untuk menampung misi dan
karakter suratkabar, disediakan tempat khusus untuk menyalurkan opini, yaitu rubrik opini. Opini yang termuat dalam rubrik opini ini dapat berasal dari pihak suratkabar
maupun pihak luar suratkabar. Halaman opini disediakan pers sebagai bagian dari pelaksanaan peran, fungsi serta tanggungjawabnya pada masyarakat, dalam, arti pers ikut
menjalankan tugas demokratisasinya dengan menyediakan suatu forum untuk dialog Hutabarat dan Susanto, 1995: 31.
Pada awalnya rubrik opini di suratkabar ditempatkan pada halaman khusus. Pada halaman yang disebut halaman opini ini dimuat tajuk rencana, artikel dan kolom, surat
pembaca dan karikatur serta pojok. Pada konsep ini halaman opini harus terbebas dari berita maupun foto dan juga iklan. Akan tetapi ada yang mulai meninggalkan konsep
halaman opini. Sering didapatkan tajuk rencana editorial, komentar dan ulasan berada di halaman depan suatu suratkabar. Malahan ada suratkabar yang menempatkan tajuk
rencana berada berdampingan dengan iklan disatu halaman suratkabar. Yang termasuk dalam rubrik opini adalah tajuk rencana atau editorial, artikel dan kolom, surat pembaca,
pojok, karikatur dan resensikritik. 1.3.2.1. Tajuk Rencana
Tajuk rencana adalah rubrik yang membawakan visi atau opini sebuah suratkabar tentang sesuatu atau beberapa hal Mallarangeng, 1992: 6. Bentuk penulisan tajuk mirip
dengan artikel tetapi materi yang diulas lebih disempitkan lagi dan berhubungan dengan hal-hal yang kontemporer.
Tajuk rencana cenderung mengajak pembacanya merenung dan berpikir dan berusaha mempengaruhi dan meyakinkan para pembacanya. Untuk itu bahasa yang
dipakai sebaiknya tidak menggurui atau berkhotbah karena pembaca bisa merasa dianggap bodoh Hutabarat dan Susanto, 1995: 40.
Tajuk rencana ditulis oleh redaksi suratkabar untuk menyatakan pendapat suratkabar tersebut mengenai masalah yang terjadi. Dalam tajuk rencana ditawarkan
suatu jalan keluar terhadap suatu permasalahan yang terjadi. Dengan kata lain, melalui tajuk rencana, suatu suratkabar menunjukkan sikapnya. Arpan 1970 menyatakan fungsi
tajuk rencana adalah untuk mendorong daya pikir pembaca dan mengajaknya berbincang- bincang tentang sesuatu sebelum pendapat umum public opinion mengenai sesuatu itu
terbentuk. Tajuk rencana di suratkabar manapun termasuk jenis tulisan yang tidak populer dan hanya memiliki sedikit pembaca.
Tetapi tulisan jenis ini tetap harus ada dan dibuat Koesworo, et al, 1994: 111. Walaupun begitu halaman tajuk merupakan daerah penerbitan-penerbitan suratkabar yang
paling banyak dikritik oleh pemerintah dan masyarakat Naina, 1989: 122. Suatu tajuk rencana diharapkan tidak hanya mengandung interpretasi, tetapi juga
suatu konklusi yang mencerminkan sikap suatu suratkabar. Dikarenakan tajuk rencana berisi suara lembaga, maka nama penulisnya umumnya tidak dicantumkan Hutabarat
dan Susanto, 1995: 41.
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
5
1.3.2.2. Artikel dan Kolom
Artikel adalah karangan prosa dalam suratkabar yang membahas suatu permasalahan secara lugas dan panjangnya bervariasi yang bertujuan meyakinkan,
membujukmenghibur pembaca Koesworo, etal., 1994: 103. Artikel bersifat subyektif dan mengandung unsur aktualitas serta ditulis baik oleh orang dalam media suratkabar
ataupun orang luar media suatu suratkabar. Pada artikel terdapat informasi, faktor-faktor dan dilengkapi opini, ide, konsep serta gagasan si penulis.
Kolom merupakan suatu tulisan ringkas umumnya sekitar 4000-6000 karakter dan memfokuskan mengenai suatu permasalahan serta ditulis dengan gaya bahasa yang
populer. Isi kolom beraneka ragam, bersifat subyektif biasanya satiris dan komis mengenai beraneka ragam permasalahan. Pada kolom unsur analisis dan argumentasi
juga harus jelas dan terfokus. 1.3.2.3. Surat Pembaca
Pada awalnya surat pembaca merupakan forum bagi pembaca suratkabar yang dibacanya. Kemudian berkembang menjadi pernyataan ataupun ungkapan pembaca
terhadap berbagai hal. lriantara 1995 menyatakan pada umumnya ada empat hal yang biasanya
diungkapkan melalui surat pembaca, yaitu: i pengalaman pembaca yang dipandang bisa menjadi pelajaran bagi pembaca lainnya; ii pandangan pembaca terhadap sesuatu hal
dan peristiwa; iii forum kontak sosial antara pembaca; dan iv tempat untuk menyampaikan pengaduan dan kritik terhadap layanan yang diberikan oleh lembaga
pemerintah atau swasta.
Apabila dalam penulisan suatu artikel atau kolom ada diberikan honorarium kepada penulisan yang tulisannya berhasil dimuat, tetapi penulis surat pembaca tidak
diberikan honorarium. Akan tetapi ada juga penerbit suratkabar yang memberikan hadiah kepada penulis surat pembaca.
1.3.2.4. ResensiKritik
Resensi berasal dari bahasa Belanda, recensie atau bahasa latin recenseo yang artinya memeriksa kembali. Resensi merupakan kegiatan meringkas sesuatu seperti:
buku, cerita film, kegiatan drama, teater, musik dan lain-lain, dengan mencatat sesuatu yang penting dari sesuatu itu. Akan tetapi apabila dalam tulisan itu diungkapkan
penilaian, pandangan dan komentar, maka kegiatan ini disebut kritik. Ada anggapan semua orang bisa membuat suatu resensi tapi untuk menjadi seorang kritikus dibutuhkan
suatu keahlian. Walaupun begitu perbedaan antara resensi dan kritik dewasa ini sering tidak jelas. Koesworo, et.al, 1994 mengemukakan pembaca resensi pada umumnya
terbagi atas tiga bagian, seperti :
1. Ingin mendapatkan bimbingan dalam memilih buku, menonton film, teater, drama
atau menyaksikan pergelaran musik dan sebagainya. 2.
Mengandalkan resensi sebagai bahan informasi karena tidak ada waktu dalam membaca buku atau hal lainnya.
3. Ingin mendapatkan hal yang menarik.
e-USU Repository © 2004 Universitas Sumatera Utara
6
1.3.3. Feature