Dian Hartati : Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT. SFI Medan, 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berikut ini beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian guna
menjawab permasalahan yang dihadapi. 1.
Secara keseluruhan, pengendalian intern terhadap piutang usaha pada PT. SFI Medan berjalan cukup efektif, dimana manajemen perusahaan sudah
menerapkan konsep dasar dan prinsip-prinsip pengendalian intern, namun di sisi lain terdapat beberapa prosedur yang belum mencerminkan konsep
pengendalian intern. 2.
Lingkungan pengendalian terhadap piutang usaha pada PT. SFI Medan sudah berjalan dengan efektif, hal ini ditandai salah satunya dengan
penerapan SOP standard operating procedures pada divisi collection. 3.
Penentuan resiko terhadap piutang usaha pada PT. SFI Medan kurang efektif karena fungsi yang melakukan penagihan piutang tidak
diasuransikan oleh perusahaan. 4.
Aktivitas pengendalian intern terhadap piutang usaha pada PT. SFI Medan kurang efektif. Penyebabnya antara lain :
a. pengiriman barang dilakukan tanpa adanya otorisasi berupa tanda tangan pada surat order pengiriman oleh fungsi kredit
Dian Hartati : Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT. SFI Medan, 2010.
b. faktur penjualan yang merupakan dokumen sumber bertambahnya piutang usaha tidak diotorisasi oleh fungsi penagihan
c. faktur penjualan tidak diotorisasi oleh bagian akuntansi melainkan pada bagian kredit, memo kredit tidak diotorisasi oleh bagian
akuntansi melainkan pada bagian piutang d. fungsi akuntansi tidak mengirimkan pernyataan piutang kepada setiap
debitur e. pemegang kartu piutang merangkap sebagai penerima kas pada sore
harinya f. fungsi penagihan dilakukan oleh dua fungsi yakni oleh ARO dan
CMO untuk debitur pada angsuran pertama sampai ke tujuh g. aktivitas pendokumentasian yang belum efektif, dimana bukt i
penerimaan BP yang dikeluarkan oleh DCS dan ARO sebagai akibat berkurangnya piutang usaha tidak diserahkan ke bagian collection
pada hari itu juga, hal ini dapat memungkinkan terjadinya kecurangan, yakni berupa cash lapping.
5. Informasi dan komunikasi mengenai piutang usaha telah diterapkan cukup
efektif, baik informasi yang disampaikan oleh manajemen kepada bawahannya maupun informasi yang berasal dari karyawan kepada
manajemen. 5. Pengawasan atau pemantauan terhadap piutang usaha telah berjalan baik
dan efektif, baik pengawasan yang dilakukan oleh seccion head maupun audit terhadap piutang usaha oleh komite audit.
Dian Hartati : Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT. SFI Medan, 2010.
B. Saran