Sejarah Singkat Perusahaan Pengertian Modal Kerja

Syamsidar : Analisa Kebutuhan Modal Kerja Pada UD Alat Tulis Pajak Usu, 2007. USU Repository © 2009 BAB II GAMBARAN UMUM UD.ALAT TULIS PAJAK USU

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Jika dilihat dari tujuan perusahaan yaitu suatu unit kegiatan penjualan yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat, maka dari itu UD.ALAT TULIS PAJAK USU merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan bermacam alat-alat tulis seperti ; pulpen, pensil, buku tulis baik yang besar maupun yang kecil, isi binder, tinta pulpen, map dan lain sebagainya yang bertujuan memperoleh keuntungan semaksimal mungkin. UD.Alat Tulis Pajak USU mulai didirikan sekitar pada tahun 1997, dipimpin oleh Bapak Yani, yang memiliki karyawan 3 orang, Bapak Syamsul, yang memiliki karyawan 4 orang karyawan dan Bapak Ibenk, yang memiliki 4 karyawan, yang tugasnya masing-masing merangkap untuk semua tugas dalam artian mereka dapat menangani tugas yang sama, misalnya bagian penjualan dan kasir bisa mengerjakan pekerjaan pada bagian pembelian. Berkat keuletan dan kerjasama yang baik UD.ALAT TULIS PAJAK USU semakin berkembang dan maju, hal in dapat dilihat dari lokasi perusahaan yang lokasinya berada di Jalan Abdul Hakim Kampus USU Medan, tepatnya dibelakang Fakultas Ekonomi USU dan dekat dengan kegiatan mahasiswa sehari- hari dan banyaknya mahasiswa yang berdatangan ke pajak USU, mulai dari mahasiswa USU sendiri maupun mahasiswa diluar USU atau masyarakat umum. Syamsidar : Analisa Kebutuhan Modal Kerja Pada UD Alat Tulis Pajak Usu, 2007. USU Repository © 2009 Dalam hal ini pimpinan UD.Alat Tulis Pajak USU menyewa tempat pada Universitas Sumatera Utara, dan kemudian membangun tempat itu menjadi tempat yang layak untuk berdagang, seperti memberi tenda, rak-rak untuk tempat alat-alat tulis dan lain sebagainya.

B. Pengertian Modal Kerja

Setiap perusahaan dagang, jasa maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya dengan operasional sehari-hari. Modal kerja yang cukup akan memungkinkan manajemen bertindak lebih rasional dan fleksibel dalam mengambil keputusan sehingga sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, hal ini akan memungkinkan perusahaan akan lebih mudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan tidak mengalami kesulitan dan membayar kewajiban-kewajibannya. Dengan pengelolaan modal kerja yang baik pada satu periode, maka modal kerja tersebut dapat digunakan kembail pada periode selanjutnya. Masalah modal kerja merupakan masalah yang tidak pernah berakhir, sebab masalah modal mengandung beberapa aspek dalam kegiatan usaha, sehingga sampai saat ini belum ada kesepakatan pendapat para ahli mengenai pengertian modal kerja. Menurut Riyanto 2002 : 86 menggunakan pengertian modal kerja sebagai berikut : “Modal kerja adalah jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek saja, Syamsidar : Analisa Kebutuhan Modal Kerja Pada UD Alat Tulis Pajak Usu, 2007. USU Repository © 2009 yaitu berupa kas, persediaan barang, piutang setelah dikurangi profit margin dan penyusutan aktiva tetap. Sedang aktiva lancar seperti surat-surat berharga dan keuntungan dalam piutang profit margin digolongkan sebagia modal kerja potensial, dan aktiva tidak lancar seperti tanah, bangunan, mesin dan lainnya digolongkan sebagai non working capital.” Pengertian modal kerja diatas masih umum sehingga masih mengalami kesulitan untuk menetapkan elemen-elemen modal kerja. Untuk memudahkan dalam menetapkan unsur-unsur modal kerja, dikenal 3 konsep modal kerja. Menurut Martono dan Harjito 2002 ; 72 3 konsep modal kerja, yaitu : 1. Konsep Kuantitatif Modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar yang disebut juga modal kerja bruto gross working capital. Umumnya elemen-elemen dan modal kerja kuantitatif meliputi kas, surat berharga, piutang dan persediaan. 2. Konsep Kualitatif Pada konsep ini modal kerja dihubungkan dengan besarnya hutang lancar atau hutang yang segera harus dilunasi, sebagian aktiva lancar digunakan untuk melunasi hutang lancar seperti hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak dan sebagian lagi benar-benar dipergunakan untuk membelanjai kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian modal kerja menurut konsep kualitatif merupakan hutang lancar yang juga disebut modal kerja netto net working capital. Syamsidar : Analisa Kebutuhan Modal Kerja Pada UD Alat Tulis Pajak Usu, 2007. USU Repository © 2009

3. Konsep Fungsional

Konsep fungsional mednasarkan pada fugnsi dana yang digunakan untuk memperoleh pendapatan, sebagian dana yang dialokasikan pada berbagai aktiva dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan future income, konsep modal kerja fungsional merupakan konsep mengenai modal yang digunakan untuk menghasilkan Current Income.

C. Jenis-Jenis Modal Kerja