Masalah-Masalah yang Dihadapi Petani dalam Usahatani Bunga Melati Putih
Dalam pengembangan usahatani bunga melati putih di daerah penelitian, banyak ditemukan berbagai masalah yang dihadapi oleh petani bunga melati
putih, baik masalah internal maupun masalah eksternal. Masalah-masalah tersebut dapat menghambat pengembangan usahatani bunga melati putih di daerah
penelitian. Dibawah ini akan diuraikan masalah-masalah apa saja yang dihadapi oleh
petani dalam pengembangan usahatani bunga melati putih, antara lain :
1. Modal terbatas
Modal merupakan salah satu masalah yang menghambat dalam pengembangan usahatani bunga melati putih. Modal yang dimiliki petani
umumnya adalah modal sendiri. Untuk memperluas skala produksi akan membutuhkan tambahan input produksi lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk, dan
obat-obatan sehingga dibutuhkan modal tambahan. Sebagaimana diketahui, Kota Medan merupakan pusat pemerintahan.
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan sudah lengkap. Kebutuhan akan perumahan juga meningkat. Sehingga tidak sedikit para pengusaha menawarkan
sejumlah besar uang untuk membeli tanahladang dari petani bunga melati ini. Hal ini menggiurkan petani, dan beberapa petani lebih memilih menjual tanahnya
dan membuka usaha lain dibanding ia harus menunggu penerimaan sedikit demi sedikit yang dapat dihasilkan dari usahataninya.
Alasan petani tidak meminjam modal adalah karena bunga kredit yang ditawarkan terlalu besar, sehingga sulit dalam pembayarannya. Akibat terbatasnya
modal, juga menyebabkan petani kurang optimal dalam melakukan pemeliharaan.
Riris Juliana Simbolon : Prospek Pengembangan Usahatani Bunga Melati Putih Studi Kasus : Kota Medan Propinsi Sumatera Utara, 2007
USU Repository © 2008
2. Kurangnya seni dan hobby
Seni dan hobby yang dimiliki petani mempengaruhi keberhasilan usahatani bunga melati putih ini karena dibutuhkan perawatan yang intensif.
Petani dan anggota masyarakat pencinta bunga melati putih belum begitu berkembang di Kota Medan sehingga yang mengusahakan bunga melati putih
tidak begitu banyak. Pemanfaatan bunga juga masih terbatas pada hal yang sederhana saja
dalam pasca panennya. Sebagaimana diketahui bahwa bunga melati putih ini dapat dirangkai untuk hiasan pengantin, namun hanya 3 petani dari 13 petani
bunga melati putih ini yang memiliki keterampilan khusus dalam merangkai bunga. Sehingga hanya beberapa petani saja yang dapat menikmati nilai tambah
dari sentuhan seni yang diberikan pada bunga melati putih ini.
3. Adanya persaingan dengan bunga plastik