14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika
1. Hakekat Matematika
Istilah matematika berasal dari kata Yunani “mathein” atau “manthenein”, yang artinya “mempelajari”.
15
Menurut Johnson dan Myklebust, Matematika
adalah bahasa
simbolis yang
fungsi praktisnya
untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan
fungsi teoritisnya adalah untuk mempermudah berpikir.
16
Kline mengemukakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah
penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif.
17
Matematika seringkali dilukiskan sebagai suatu kumpulan sistem matematika. Suatu sistem deduktif dimulai dengan memilih beberapa unsur yang
tidak didefinisikan. Misalnya di dalam geometri, unsur “titik” merupakan suatu unsur yang tidak didefinisikan untuk semua pertanyaan yang melibatkan titik.
18
Hakekat matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Matematika
15
Masykur dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence, Jokjakarta:Ar-Ruzz Media,2008, hal.42
16
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:PT Rineka Cipta,2003, hal.252
17
Ibid.
18
Herman Hudojo,Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas
,Surabaya:Usaha Nasional,hal.96
15
berkenaan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematis dikembangkan berdasar alasan logis. Kerja matematis terdiri dari observasi,
menebak dan merasa, mengetes hipotesa, mencari analogi, dan akhirnya merumuskan teorema-teorema yang dimulai dari asumsi-asumsi dan unsur-unsur
yang tidak didefinisikan. Ini benar-benar merupakan aktivitas mental. Menurut Paling, matematika adalah suatu cara untuk menemukan
jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan
pengetahuan tentang berhitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan-
hubungan.
19
Russel dalam kutipan Carperter mendefinisikan bahwa matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari pengkajian bagian-bagian yang sangat
dikenal menuju arah yang tidak dikenal. Arah yang dikenal tersusun baik konstruktif secara bertahap menuju arah yang rumit kompleks, seperti pada
bilangan bulat ke bilangan pecahan, bilangan real ke bilangan kompleks, dari penjumlahan dan perkalian ke diferensial dan integral, dan menuju matematika
yang lebih tinggi. Sedangkan menurut Hamzah B.Uno bahwa matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat berfikir, berkomunikasi, alat
untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika dan
19
Abdurrahman, PendidikanBagi…, hal. 252
16
intuisi, analisis dan konstriksi, generalisasi dan individualitas, serta mempunyai cabang-cabang.
20
Berdasarkan dari pendapat para ahli, matematika merupakan suatu ilmu yang mengkaji suatu hal yang abstrak kedalam hal-hal yang konkret dimana
seseorang diajak untuk berpikir mengenai matematika yang berupa bilangan- bilangan berkaitan dengan perhitungan.
Matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam sistem pendidikan di seluruh dunia.
21
Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cornelit mengemukakan lima alasan yaitu:
22
1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3
sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreatifitas, 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perkembangn budaya.
2. Karakteristik Matematika