Masyarakat Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah T1 152012013 BAB II

6 berevolusi, dari tingkat-tingkat yang rendah dan sederhana, ketingkat-tingkat yang makin tinggi dan kompleks Koentjaraningrat, 1980:31. Evolusi ini menyatakan jika kebudayaan dapat berkembang secara pelan tapi pasti menuju kearah kebaiakn sesuai dengan perkembangan jaman. Dalam karya spencer menyatakan konsepsi bahwa bahwa seluruh alam itu, baik yang berwujud nonorganis, organis, maupun super organis, berevolusi karena didorong oleh kekuatan mutlak yang disebut evolusi universal Sepencer, 1876: 434. Teori ini dapat kita artikan jika perubahan sosial mencakup semua manusia baik yang tidak berorganisasi maupun yang berorganisasi karena karena terdorong oleh kekuatan evolusi universal yang tidak dapat dihindari oleh masing-masing individu. Seperti dalam proses biologis dimana mahluk yamg bisa hidup langsung itu adalah jeni-jenis yang paling cocok dengan lingkungan alamnya, maka dalam evolusi sosial aturan-aturan hidup manusia serta hukum yang dapat dipaksakan tahan dalam masyarakat, adalah hukum yang dapat memenuhi kebutuhan para warga masyarakat yang paling cocok dengan persyaratan masyarakat dimana mereka hidup Koentjaraningrat, 1980: 37. Didalam proses evolusi biologis ini menyatakan bahwa proses evolusi ini menyangkut tentang hukum dan lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi di dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Masyarakat

Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian takada masyarakat yang tak memiliki kebudayaan dan sebaliknya takada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya Soerjono Soekanto, 1969: 40. Memang benar jika pengertian masyarakat dihubungkan dengan kebudayaan karena kedua hal tersebut sangat berhubungan erat karana sering kali setiap kegiatan yang dilakukan masyarakat baik disengaja maupun tidak disengaja akan membentuk sebuah kebudayaan. Selain pendapat dari Soerjono ada pula pendapat dari para ahli yang lain yang membahas mengenai masyarakat. Mac Iver dan Page menyatakan masyarakat adalah suatu sistim dari kebiasaan. Dari wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan 7 penggolongan dari pengawasan dan tingkahlaku serta kebebasan manusia Soerjono Soekanto, 1969: 27. Menurut Raiph Linton masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan berkerjasama yang cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas yang dirumuskan dengan jelas Soerjono Soekanto, 1969: 27. Memang pendapat Raiph mengenai masyarakat mengenai rasa persatuan dan batas-batas pergaulan dalam masyarakat itu sangat penting, karena dengan adanya rasa persatuan dan batas-batas pergaulan akan membuat masyarakat menjadi lebih aman dan tentram karena dengan adanya hal tersebut akan otomatis mengurangi prilaku-perilaku yang menyimpang. Menurut Selo Soemardjan masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan Soerjono Soekanto, 1969: 27. Pendapat yang dikemukakan Selo Soemarjdan mirip sekali dengan pendapat yang dikemukakan oleh Soerjono yang menyatakan jika masyarakat itu berhubungan erat dengan kebudayaan. Masyarakat pantai di Desa Karangharjo Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang memiliki berbagai potensi baik berupa sumberdaya manusia maupun dibidang kebudayaan. Masyarakat pantai umumnya berperilaku agak keras namun jika kita lihat dari segi sosial masyarakat pantai memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Kebersamaan tersebut dapat kita lihat dalam kehidupan mereka sehari-hari mulai dari tutur kata, cara berpenampilan, kebersamaan dalam bekerja, dan hobi yang sama seperti tidur diatas pasir. Momen tersebut dimanfaatkan sebagai sarana dalam mempererat kebersamaan antar warga masyarakat, karena dapat berkumpul dan dapat saling berbagi dalam berbagai hal Wawancara Mohamad Syahroni 4 januari 2015. Ada pula pendapat yang menyatakan pendapat yang menyatakan jika budaya ini dijadikan sebagai sarana bagi masyarakat untuk mencari kepuasan kerena setelah melakukan kegiatan tidur diatas pasir mereka dapat merasakan ringan pada tubuh mereka karena rasa pegal pada tubuh mereka hilang Wawancara Samudi 4 januari 2015 . 8

3. Interaksi Sosial

Dokumen yang terkait

ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 3 19

PENDAHULUAN ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 4 19

LANDASAN TEORI ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 2 19

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS POLA DISTRIBUSI PENDAPATAN PADA MASYARAKAT NELAYAN PANTAI Studi Kasus di Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 2010.

0 3 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah T1 152012013 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah T1 152012013 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah T1 152012013 BAB V

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebiasaan Tidur Diatas Pasir Masyarakat Pantai Desa Karangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

0 0 5

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Obesitas pada Masyarakat Desa Sanoba Kecamatan Sanoba Kabupaten Nabire – Papua T1 BAB II

0 1 17